Seperti apakah Jhana itu (Menurut Sutta) ?

Started by Sumedho, 19 July 2007, 03:21:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tula

#120
kemenyan,
aku mala baru tau hal2 seperti badan seolah jadi enteng, lama2 seolah melayang (pdhl ya masi nempel kasur), kepala (kadang badan) seolah kerasa lonjong2, molor2, melar2, kadang berputar2 (kaya naik komedi puter tp muter nya lambat banget gitu) ini sebagai sensasi, aku dari dulu menganggap ini hal biasa yg disebabkan kita focus relatif "lama" kesuatu tujuan aja, ga kerasa sesuatu yg nikmat gitu ....

makannya pas baca2 ada yg bilang hati2 tar jadi melekat pada sensasi nikmat, aku mala pengen tau .. seperti apa nikmat nya itu, kalo skrg di bilang sensasi seperti melayang dll itu di bilang nikmat .... ga nikmat blas e  :(

objek saya seperti yg dulu banget perna di ajarkan bhante surya bhumi di vihara, focus memperhatikan nafas yg kluar masuk di hidung, ga perna coba hal2 lain.

Sukma Kemenyan

Mungkin itu yg namanya Piti...

Coba lirik Faktor-Faktor Jhana...
a. Directed thought (vitakka): Think of the breath until you can keep it in mind without getting distracted.

b. Evaluation (vicara):
Gain a sense of how to let this comfortable breath sensation spread and connect with the other breath sensations in the body.

c. rapture (piti), a compelling sense of fullness and refreshment for body and mind, going straight to the heart, independent of all else;

d. pleasure (sukha), physical ease arising from the body's being still and unperturbed (kaya-passaddhi);
mental contentment arising from the mind's being at ease on its own, undistracted, unperturbed, serene, and exultant (citta-passaddhi).

e. Singleness of preoccupation (ekaggatarammana):
The mind becomes one, at rest with the breath.

Kokuzo

itukah... yang gw alami sekali seumur hidup doank... :(

dah berapa bulan ini jarang meditasi ;D

pendekar kuning

numpang lewat ya para senior,
dari tadi saya baca kebanyakan cuma teory aja. bahkan metode jana nya pa auk sayadaw juga saya ragukan sebagai hasil praktek. kenapa? karena proses menuju Jana udah di jelaskan ketika memulai retreat. sehingga orang dapat dengan gampang mereka reka tentang jana itu sendiri dan akhirnya menciptakan di pikiran nya sendiri.
jana sendiri bukan tujuan dari meditasi, bahkan sebagai media untuk pencerahan. yang ingin di capai adalah kebijaksanaan
coba ikuti bimbingan U tejaniya, trus konfirmasikan dengan buku buku tulisan Jack kornfield, Joseph goldstein, Jill Forsdall

Sumedho

Bro pendekar kuning, kalau saya sih lebih suka merujuk pada sutta-sutta.
There is no place like 127.0.0.1

bond

Quote from: pendekar kuning on 12 August 2008, 03:46:54 PM
numpang lewat ya para senior,
dari tadi saya baca kebanyakan cuma teory aja. bahkan metode jana nya pa auk sayadaw juga saya ragukan sebagai hasil praktek. kenapa? karena proses menuju Jana udah di jelaskan ketika memulai retreat. sehingga orang dapat dengan gampang mereka reka tentang jana itu sendiri dan akhirnya menciptakan di pikiran nya sendiri.
jana sendiri bukan tujuan dari meditasi, bahkan sebagai media untuk pencerahan. yang ingin di capai adalah kebijaksanaan
coba ikuti bimbingan U tejaniya, trus konfirmasikan dengan buku buku tulisan Jack kornfield, Joseph goldstein, Jill Forsdall


Halo met kenal pendekar,

Apa yg diajarkan Pak Auk Sayadaw itu bukan sekedar teori saja, karena dalam beberapa kesempatan peserta retreat yg dibimbing murid2 beliau sendiri (Sayalay Dipankara) sudah mengalami jhana2 itu sendiri dan fenomena2 sebelum jhana. Jadi jhana adalah hasil dari konsentrasi yg terpusat . Dan hasil setelah konsentrasi jhana inilah yg nantinya digunakan untuk bervipasanna bagi yg menggunakan kendaraan samatha-vipasana. Dan kebetulan saya pernah bertemu seorang umat awam di vihara Sakyamuni - Bali yg mengikuti retreat yg dibimbing Sayalay Dipankara, dia berhasil memasuki sampai tahap jhana 2 dan sempat bercerita kepada saya.  Dan Saya memiliki sahabat pula di Jakarta(wanita) pernah melatih samatha bhavana dibawah bimbingan Bhante Utamo langsung, ia memasuki jhana state, dan ketika itu saya juga bertanya apa saja yg terjadi ternyata persis seperti yg diuraikan Pak Auk Sayadaw dan pengalaman umat awam yg di Bali. Bahkan ia mampu duduk hampir seharian dalam meditasi itu.


Kalau  Sayadaw U Tejaniya itu adalah Guru pevipasanna murni yg starting pointnya  adalah cittanupasanna. Nah kembali lagi kepada kita masing2 kendaraan mana yg akan kita gunakan samatha-vipasanna atau vipasanna murni.

_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

cunda

Quote from: Sumedho on 19 July 2007, 03:21:11 PM
Well, sebenarnya ini pertanyaan lama. Sudah menguak banyak referensi dan crosscek dengan pengalaman sebelumnya juga. Nah ingin tahu seperti apakah Jhana menurut rekan2x ?

Yah ada yg bilang semua indra tertutup, dst dst,

menurut anda ?

_/\_
musti tanya mas indra nih

ryu

Quote from: cunda on 21 September 2008, 11:26:58 AM
Quote from: Sumedho on 19 July 2007, 03:21:11 PM
Well, sebenarnya ini pertanyaan lama. Sudah menguak banyak referensi dan crosscek dengan pengalaman sebelumnya juga. Nah ingin tahu seperti apakah Jhana menurut rekan2x ?

Yah ada yg bilang semua indra tertutup, dst dst,

menurut anda ?

_/\_
musti tanya mas indra nih
:))
Iya mari kita undang Indra supaya terbuka :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

#128
Baiklah,
Karena saya ditanya, apakah saya tertutup atau tidak, saya akan mencoba menjelaskan:
Jhana dapat dideteksi melalui faktor2nya: Jika ada Vitakka, Vicara, Piti, Sukha, Ekagata, maka itu adalah Jhana Pertama, jika kemudian Vitakka & Vicara lenyap, yang ada hanya Piti, Sukha, Ekagata, maka itu adalah Jhana kedua, dst. ciri2 ini banyak dijelaskan dalam Sutta2, misalnya dalam Samannaphala Sutta (mulai para 75 dst), Digha Nikaya (Silahkan lirik ke ruang Tipitaka di DC ini).

menurut saya, indra tidak tertutup, dalam jhana kita masih bisa mendengar, dan kalo membuka mata, juga masih bisa melihat, saya pernah membaca/mendengar disebutkan bahwa Suara adalah gangguan bagi Jhana pertama, kalau tidak bisa mendengar maka tentunya bukan gangguan.

Maaf Romo, saya menjawab terlalu panjang nih.

_/\_

Ryu, jangan memancing di air keruh

hate_do

Definisi Jhana bisa dijelaskan.. tetapi Pengalaman Jhana tidak bisa dijelaskan.. ibarat ditanya seperti apa rasa cabe rawit? pedas.. jawabnya, pedas itu seperti apa..? harus dirasakan baru bisa tau..

Tapi kalo Monkey King Bar.. Black King Bar.. Sange Yasha... bisa dijelaskan secara definisi dan pengalamannya juga.. GODLIKE..!! BEYOND GODLIKE..!!  ;D

Sumedho

Bro hate_do, monkey king bar, black king bar, sange yasha itu apa yah ???
There is no place like 127.0.0.1

Pitu Kecil

#131
Monkey King Bar => Item DOTA WArcraft
Black King Bar => Anti Magic Item DOTA WArcraft
Sange Yasaha => Item DOTA WArcraft
Apa maksud kamu Hate_DO? HATE_DO saya Kasih kamu PERINGATAN PERTAMA, kamu jangan sesuka hati kamu ya!!!!!

Apanya bisa dijelaskan secara secara definisi? Godlike? Beyond GOdlike? anda tidak salah alamatkah? Hei kau jangan suka2 kamu ya!!!!
Smile Forever :)

Nilakantha


[at]  Bro Lothar , yang sabar ya  _/\_   ;D





" Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan' ."
                         ( Dhammapada 276 )

hendrako

Maaf, OOT nih.....

Apakah rekan2 di DC tidak dibimbing langsung oleh para Bhikku setempat, bukankah lebih baik begitu?
Selama ini saya masih merasa sungkan untuk sekedar bertanya, apalagi minta bimbingan dari Bhikku, ada saran dari rekan sekalian ?
yaa... gitu deh

ika_polim

Dearest Bros & Sis,

sepanjang kata "Jhana" adalah istilah untuk sebuah "si-kon batin" , maka itu adalah sebuah "kata-praktek" (!!!), dan bukan sama sekali sebuah "kata-huruf-tanpa isi/bobot" (!!!).

jika demikian, untuk bisa paham thdp suatu "kata-praktek" , dan selaras dengan yang ingin dicapai oleh tulisan2 ttg itu, cara satu-satunya adalah "langsung menceburkan diri ke dalam praktikum bhavana yg sebenarnya" tanpa mau diintervensi oleh akal-logis berbagai tulisan yang akan otomatis muncul utk dibandingkan (!!!).

ika.