News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

darimana asal nya nyawa2 baru di dunia kita ini?

Started by arupa, 25 March 2010, 02:34:41 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

The Ronald

Quote from: Riky_dave on 27 March 2010, 01:01:26 PM
QuoteSaya kurang maksud tentang sutta tentang 'pasir' di Pali. Sutta yang mana? Bisa dijelaskan lebih lanjut?

yang ini :
Dalam Aññatrasuttta, suatu kali Sang Buddha mengambil sedikit tanah di ujung kuku dan bertanya kepada para bhikkhu yang hadir, "Mana yang lebih besar, tanah yang ada diujungku atau bumi yang sangat besar ini?". Tentu para bhikkhu menjawab bahwa tanah yang ada di ujung kuku Sang Buddha sangat kecil jika dibandingkan dengan bumi yang besar ini. Sang Buddha kemudian berkata bahwa seperti halnya dengan tanah begitu kecil di ujung kuku beliau jika dibandingkan dengan bumi yang begitu luas, demikian pula makhluk yang terlahir sebagai manusia hanya seperti tanah yang ada di ujung kuku beliau, sedangkan makhluk-makhluk yang terlahir di alam-alam lain seperti halnya bumi yang sangat luas.

Jika kita mengambil perumpamaan di atas, maka pertambahan penduduk yang terjadi di atas bukan hal yang besar karena masih ada makhluk-makhluk di luar sana yang tidak terbanding jumlahnya dan juga bisa terlahir di alam manusia. Pertambahan penduduk yang disebutkan di atas hanya seperti penambahan sedikit debu yang kecil yang ada di ujung kuku, sedangkan makhluk-makhluk lain masih seperti bumi ini.


didalam mahayana tercantum didalam sutranya sama dengan yang ada dalam Aññatrasuttta,tetapi ceritanya berbeda,didalam sutra Mahayana tersebut,ujung pasir itu dan tanah di bumi ini diibaratkan seperti kasus dalam sutta yang tercantum dalam "segengam daun simpasapa"..

kira2 jelas tidak ya tulisan saya??

_/\_

bro riky minta linknya annatra sutta bisa? yg theravada klo bisa...
...

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Hades

Dari Mana asal Nyawa nyawa baru di dunia?

saya dengar bahwa alam kehidupan itu ada 31, dan nyawa nyawa yg dianggap baru itu sebenarnya berasal dari alam alam tersebut yg mengalami kelahiran kembali, belum lagi di alam semesta lain selain bumi, bisa saja terdapat kehidupan kehidupan dgn jumlah mahkluk yg tak terhitung. dengan demikian suatu mahkluk lahir bukan berarti mereka baru, melainkan mereka sudah ada sejak lama.
In darkness I rule over the humanity whom throw away their heart towards hatred and jealousy

The Ronald

Quote from: Riky_dave on 30 March 2010, 10:18:55 AM
[at] Ronald

search google?
justru sudah search google ga nemu, makanya saya tanya... banyakan malah dapat bahasa inggris , tp isinya justru berbeda

QuoteAññatra Sutta: A Certain Brahman
translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu
© 2000–2010

Dwelling at Savatthi... Then a certain brahman went to the Blessed One and, on arrival, exchanged courteous greetings with him. After an exchange of friendly greetings & courtesies, he sat to one side. As he was sitting there he said to the Blessed One: "What now, Master Gotama: Is the one who acts the same one who experiences [the results of the act]?"

[The Buddha:] "[To say,] 'The one who acts is the same one who experiences,' is one extreme."

[The brahman:] "Then, Master Gotama, is the one who acts someone other than the one who experiences?"

[The Buddha:] "[To say,] 'The one who acts is someone other than the one who experiences,' is the second extreme. Avoiding both of these extremes, the Tathagata teaches the Dhamma by means of the middle: From ignorance as a requisite condition come fabrications. From fabrications as a requisite condition comes consciousness. From consciousness as a requisite condition comes name-&-form. From name-&-form as a requisite condition come the six sense media. From the six sense media as a requisite condition comes contact. From contact as a requisite condition comes feeling. From feeling as a requisite condition comes craving. From craving as a requisite condition comes clinging/sustenance. From clinging/sustenance as a requisite condition comes becoming. From becoming as a requisite condition comes birth. From birth as a requisite condition, then aging & death, sorrow, lamentation, pain, distress, & despair come into play. Such is the origination of this entire mass of stress & suffering.

"Now from the remainderless fading & cessation of that very ignorance comes the cessation of fabrications. From the cessation of fabrications comes the cessation of consciousness. From the cessation of consciousness comes the cessation of name-&-form. From the cessation of name-&-form comes the cessation of the six sense media. From the cessation of the six sense media comes the cessation of contact. From the cessation of contact comes the cessation of feeling. From the cessation of feeling comes the cessation of craving. From the cessation of craving comes the cessation of clinging/sustenance. From the cessation of clinging/sustenance comes the cessation of becoming. From the cessation of becoming comes the cessation of birth. From the cessation of birth, then aging & death, sorrow, lamentation, pain, distress, & despair all cease. Such is the cessation of this entire mass of stress & suffering."

When this was said, the brahman said to the Blessed One: "Magnificent, Master Gotama! Magnificent! Just as if he were to place upright what was overturned, to reveal what was hidden, to point out the way to one who was lost, or to carry a lamp into the dark so that those with eyes could see forms, in the same way has Master Gotama — through many lines of reasoning — made the Dhamma clear. I go to Master Gotama for refuge, to the Dhamma, & to the community of monks. May Master Gotama remember me as a lay follower who has gone for refuge from this day forward, for life."

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn12/sn12.046.than.html

jd apakah bro riky dave bisa memberikan link Aññatrasuttta versi anda secara lengkap?
...

Riky_dave

 [at] Ronald

lho?versi theravada sudah dituliskan sama Samanera Peacemind...malah saya nanya balik sama Peacemind,apakah versinya hanya sampai disitu.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

ga tau.. tinggal kasih link di mana kmu copas aja... kan selesai.. biar aku baca2 sendiri
...

Riky_dave

Quote from: The Ronald on 01 April 2010, 02:35:23 PM
ga tau.. tinggal kasih link di mana kmu copas aja... kan selesai.. biar aku baca2 sendiri

coba tunjukan yang mau kamu tanyakan,saya bingung.. :)

saya nanya samanera,anda balik nanya saya..hihihi..
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

yang saya tanyakan, ato lebih tepatnya minta...

Quote from: Riky_dave on 27 March 2010, 01:01:26 PM
QuoteSaya kurang maksud tentang sutta tentang 'pasir' di Pali. Sutta yang mana? Bisa dijelaskan lebih lanjut?

yang ini :
Dalam Aññatrasuttta, suatu kali Sang Buddha mengambil sedikit tanah di ujung kuku dan bertanya kepada para bhikkhu yang hadir, "Mana yang lebih besar, tanah yang ada diujungku atau bumi yang sangat besar ini?". Tentu para bhikkhu menjawab bahwa tanah yang ada di ujung kuku Sang Buddha sangat kecil jika dibandingkan dengan bumi yang besar ini. Sang Buddha kemudian berkata bahwa seperti halnya dengan tanah begitu kecil di ujung kuku beliau jika dibandingkan dengan bumi yang begitu luas, demikian pula makhluk yang terlahir sebagai manusia hanya seperti tanah yang ada di ujung kuku beliau, sedangkan makhluk-makhluk yang terlahir di alam-alam lain seperti halnya bumi yang sangat luas.

Jika kita mengambil perumpamaan di atas, maka pertambahan penduduk yang terjadi di atas bukan hal yang besar karena masih ada makhluk-makhluk di luar sana yang tidak terbanding jumlahnya dan juga bisa terlahir di alam manusia. Pertambahan penduduk yang disebutkan di atas hanya seperti penambahan sedikit debu yang kecil yang ada di ujung kuku, sedangkan makhluk-makhluk lain masih seperti bumi ini.


didalam mahayana tercantum didalam sutranya sama dengan yang ada dalam Aññatrasuttta,tetapi ceritanya berbeda,didalam sutra Mahayana tersebut,ujung pasir itu dan tanah di bumi ini diibaratkan seperti kasus dalam sutta yang tercantum dalam "segengam daun simpasapa"..

kira2 jelas tidak ya tulisan saya??

_/\_

nah yg bold itu , kata bro riky itu dari Aññatrasuttta, nah saya cuma minta link nya annatra sutta, supaya saya bisa membacanya (yg versi theravada..yg di bold itu.. yg bahasa indo) , karena setelah seacrh di google ga nemu.. makanya saya minta link nya dari anda..dan anda balik suruh saya search, itu sebabnya saya kembali posting yg bahasa inggris yg saya nemu, dan isinya sama sekali beda

mengenai versi mahayana.. bukan urusan ku
...

Riky_dave

 [at] Ronald

wah,anda kurang sati ini..coba lihat,sutta itu saya quote dari tulisan siapa?itu awalnya dari tulisan Peacemind,bukan tulisan saya.. :)

saya pernah membacanya tetapi saya lupa dibuku yang mana,saya harus cari dulu di buku saya untuk menemukan sutra tentang pasir tersebut,kalau tidak salah di Cacing & Kotoran kesayangnya ,Ajahn Brahm juga ada membahasnya sedikit,tepat seperti penjelasan sutta tersebut,tetapi kurang terperinci..begitu lo.. :)

clear kah sekarang? :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

#54
oh..itu tulisannya peacemind...? swt... ya udah..
bro peacemind bisa kasih sutta lengkapnya?

wah salah kasih thanks dunk... :P harusnya kasih ke peacemind ...
...

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...