Buka kembali thread Demokrasi

Started by Riky_dave, 23 March 2010, 10:07:14 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

jawab dulu ini
adalah dirasa menyinggung (sampe dirasa personal attack)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

semalam saya berbicara dengan dosen saya yang berasal dari bandung...

dia berkata,"Selama 4 tahun saya disini,saya melihat gaya bahasa bicara orang medan,kasar2..tetapi bukan kasar dalam artian beritikad jahat,tetapi memang begitulah gaya bahasa orang medan..sampai2 kalau mereka berbicara 1 kampung bisa kedengaran,berbeda dengan saya yang berasal dari bandung.."

"orang yang berbicara halus tidak membuktikan bahwa hatinya "baik" atau "jahat",sebaliknya demikian.."
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

kullatiro

wa kasih komentar yah wa rasa bukan kasar tapi memang pengalaman dan umur nya belum cukup nanti setelah melewati berbagai masalah dan belajar dari hal itu anda akan mendapat kemajuan biasa darah muda darah nya masih mengelegak jadi sebaik nya umur anda di profil jangan di sensor biar ada pengertian dari member yang lain.

Riky_dave

Quote from: Riky_dave on 23 March 2010, 12:02:23 PM
ini salah satu bentuk yang menguatkan argumentasi saya dikirim oleh Bro Forte

Quote
(No subject)
« Sent to: Riky_dave on: Yesterday at 08:25:40 PM »

    * Quote
    * Reply
    * Delete
    *

ditunggu tanggapannya di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15543.msg250855/topicseen.html#msg250855

semoga anda semua bisa melihat,siapa yang bermain dengan api...siapa yang menyulut permasalahn ini hingga melebar..

dan ini :
Quotetidak perlu menggunakan nama sumedho di sini.
tidak perlu pake alasan segan ama sumedho
tidak perlu pake alasan gesekan makin luas.
Anda berteori semua objek itu netral
Sekarang ketika saya kerjain seperti saat ini, anda merasa terganggu
Ketika saya kata2in anda dengan kata2 kasar.. anda merasa terganggu
Mana pandangan objek anda netral ?
Anda tidak terima saya perlakukan kasar..
Tapi anda memperlakukan pihak mahayana dengan kasar

Anda salah, Anda kasar. Anda wajib minta maaf.

Oleh karena itu,saya membawa permasalahn ini kembali..jadi siapa ya yang memulai menurut anda?bahwa sebenarnya permasalahan tersebut sudah saya "lock" tetapi karena si Forte ngotot,maka saya membawanya kembali..sekarang sudah ketahuan salah,berdalih lagi..tidak ada habisnya..

_/\_

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

HokBen

Quote from: Riky_dave on 23 March 2010, 11:54:45 AM
jawab dulu ini
adalah dirasa menyinggung (sampe dirasa personal attack)


yg sama itu "tersinggungnya", u bisa tersinggung karena kata2nya forte itu u anggap personal attack, umat mahayana bisa tersinggung karena sutra mreka dibilang konyol dan biksu mreka dibilang kacau...
jelas?

point utamanya di "tersinggung" itu...

kalo u bisa tersinggung dengan kata2 yg ga enak dari orang laen, knapa harus mengeluarkan kata2 yg juga dirasa ga enak pas diskusi? bukannya lebih adem kalo diskusi itu kedua belah pihak kata2nya enak dibaca? kecuali udah sama dengan Sang Buddha sehingga tahu dengan pasti kapan harus keluarin kata2 yang mungkin dirasa agak kasar...

Quote from: Riky_dave on 23 March 2010, 11:56:30 AM
semalam saya berbicara dengan dosen saya yang berasal dari bandung...

dia berkata,"Selama 4 tahun saya disini,saya melihat gaya bahasa bicara orang medan,kasar2..tetapi bukan kasar dalam artian beritikad jahat,tetapi memang begitulah gaya bahasa orang medan..sampai2 kalau mereka berbicara 1 kampung bisa kedengaran,berbeda dengan saya yang berasal dari bandung.."

"orang yang berbicara halus tidak membuktikan bahwa hatinya "baik" atau "jahat",sebaliknya demikian.."
orang palembang juga kalo ngomong kasar bro... di kota palembangnya itu kalo liat orang ngobrol kayak liat orang berantem... ("Woi... palak bapak kau !!! Mano ado cak itu ?? " <== kalimat macam ini kadang terdengar disela2 obrolan santai (-_-") terdengar agak kasar yah? tapi itu kadang jadi budaya beberapa orang di palembang... ) tapi ada pepatah "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung" intinya hormati etika setempatlah... kalo di jakarta sini ngomong kayak gitu bisa2 diartiin nantang berantem... hehehehe...

dan udah search soal tepa selira tadi? ukur perasaan orang laen dengan perasaan diri sendiri, kalo diri sendiri bisa tersinggung dengan kata2 kasar, seyogyanya kita ga ngomong kasar ke orang laen..

tunangan gw orang siantar, ko2nya duluuuuuuuuuu kalo ngomong juga blak2an, tapi pelan2 bisa lebih tenang kok... santai bro... manusia itu kadang perlu menyesuaikan sikap...

ini post trakhir gw untuk bahasan ini... udah jam 12, mau makan siang dulu... yg dibold itu adalah tujuan yang mau gw sampaikan dan itu berlaku buat siapapun termasuk buat diri gw sendiri...

thx bro...
smoga berbahagia :D
_/\_

FZ

wah.. thread ini jadi rame..

begini lho bro riky..
saya dari awal sudah menjelaskan saya hanya mempermainkan emosi anda dengan ucapan kasar.
hanya itu saja.. dan saya sudah jujur mengatakan saya SENGAJA personal attack, agar anda bisa merasakan tidak nyamannya kalau dipersonal attack, dan itulah yang dirasakan oleh pihak mahayana atas postingan anda yang tidak etis.

2. saya juga berusaha mengajari anda akan pentingnya minta maaf, saya sudah berkali2 minta maaf.. tapi anda tetap saja bermain di sini, padahal saya lagi asyik2nya makan siang.. yang rugi siapa ? anda sendiri bukan ?

3. anda mengatakan objek itu netral, anda mempostkan syair2 dhammapada yang indah bunyinya seperti jika seseorang dihina dibalas hina maka kebencian tidak akan berakhir.. anda bisa mengepost seperti itu.. SANGAT PINTAR.. tapi prakteknya mana ? Anda saya kompori dengan kata2 kasar, anda langsung men-quote semua kata2 kasar saya ? lah.. katanya objek itu netral ? lah syair dhammapada nya buat dipost doank ? bukan dipraktekkan ?

cerita ini mirip lagi dengan kisah zen, di mana seseorang pemuda merasa sudah mencapai pencerahan, tiada lagi emosi dll dan mengirim puisi 8 penjuru angin ke gurunya, terus gurunya ingin mengujinya dan menulis kata "KENTUT" dan mengirimnya balik, dan murid tersebut datang dari sebrang sungai dengan perahu dan marah2.. gurunya dengan santai berkata.. lah katanya sudah pencerahan.. dengan 1 tulisan kentut sudah menyebrangkan anda sampai ke sini ?

intinya apa ? Dhamma itu indah.. namun keindahan dhamma akan tertutupi jika hanya diteorikan dan bukan dipraktekan..

Sekian bro.. semoga anda bisa mengerti.

Tekkss Katsuo

haizzzzzz. kagak ush dipermasalahkan lagi dehhh. sampai buka tread tersendri, di bagian tolong lagiiii  :)) :)) :))

Tekkss Katsuo

Beh tiba tiba saya di BRP, gmana sich. wkwkwkwkwkwkwwk =))

ryu

Kisah Kondadhana Thera

DHAMMAPADA X, 5-6
 

        Sejak Kondadhana Thera diterima dalam pasamuan Sangha, ada bayangan wanita yang selalu mengikuti beliau. Bayangan ini hanya dapat dilihat oleh orang lain sedangkan Kondadhana Thera sendiri tidak melihatnya.

        Ketika beliau berpindapatta, orang-orang memberikan dua sendok makanan kepada beliau, dengan mengatakan, "Ini untuk Bhante, dan yang ini untuk wanita yang mengikuti Bhante".

        Melihat seorang bhikkhu bepergian dengan seorang wanita, para penduduk menghadap kepada Raja Pasenadi dari Kosala dan melaporkan perihal bhikkhu dengan wanita tersebut, "O, Raja, usir saja bhikkhu itu dari kerajaanmu karena beliau tidak memiliki moral".

        Raja segera pergi ke vihara tempat bhikkhu itu berdiam dan para pengawalnya mengepung vihara tersebut.

        Mendengar suara ribut, bhikkhu itu keluar dan berdiri di depan pintu, dan bayangan wanita itu berada tidak jauh dari bhikkhu tersebut. Mengetahui raja yang datang, bhikkhu tersebut masuk dan menunggu di dalam. Raja masuk ke dalam ruangan, dan bayangan wanita itu tidak terdapat dalam tempat itu.

        Kemudian raja bertanya kepada bhikkhu itu, di mana wanita tersebut berada, bhikkhu itu menjawab bahwa ia tidak melihat wanita.

        Raja menginginkan kepastian, ia menyuruh bhikkhu tersebut keluar ruangan. Kemudian bhikkhu tersebut keluar ruangan, dan ketika raja melihat ke luar tertampak bayangan wanita di dekat bhikkhu itu.

        Akan tetapi ketika bhikkhu memasuki ruangan kembali, bayangan tersebut tidak diketemukan. Raja kemudian mengatakan bahwa wanita itu tidak benar-benar ada, dan bhikkhu tersebut tidak bersalah. Raja mengundang bhikkhu itu untuk datang ke istana, dan menerima dana makanan setiap hari.

        Ketika bhikkhu lain mendengar hal itu, mereka ragu-ragu dan bingung, dan mereka berkata kepada Kondadhana Thera: "O, bhikkhu yang tidak bermoral! Sekarang raja akan menyuruhmu keluar dari kerajaan ini setelah engkau menerima dana makanan, karena engkau bersalah!"

        Kondadhana Thera berkata dengan pedas: "Hanya engkau satu-satunya yang tidak bermoral, hanya kamu yang bersalah, sebab hanya engkau yang bepergian dengan wanita!"

        Para bhikkhu kemudian menceritakan masalah ini kepada Sang Buddha.

        Sang Buddha mengundang Kondadhana Thera dan bertanya, "Anak-Ku, apakah engkau melihat wanita bersama dengan para bhikkhu ketika engkau berbicara dengan mereka? Apakah engkau melihat wanita bersama mereka seperti mereka melihat engkau bersama wanita. Saya mengetahui bahwa engkau tidak menyadari telah menciptakan masalah sebagai akibat perbuatan jahatmu dalam kehidupan yag lampau. Sekarang dengarlah, Saya akan menjelaskan kepadamu mengapa ada bayangan wanita yang mengikuti dirimu. Engkau adalah dewa dalam kehidupan lampaumu. Pada waktu itu ada dua orang bhikkhu yang sangat akrab. Engkau berusaha membuat masalah di antara mereka berdua, engkau menyamar sebagai seorang wanita yang mengikuti salah seorang bhikkhu itu. Atas perbuatanmu itu engkau sekarang diikuti oleh bayangan wanita. Jadi, selanjutnya engkau jangan berdebat dengan bhikkhu lain atas permasalahan itu. Diamlah seperti gong yang pecah, dan engkau akan merealisasi nibbana".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 133 dan 134 berikut ini:

Jangan berbicara kasar kepada siapapun, karena mereka yang mendapat perlakuan demikian akan membalas dengan cara yang sama. Sungguh menyakitkan ucapan kasar itu, yang pada gilirannya akan melukaimu.

Apabila engkau berdiam diri bagaikan sebuah gong pecah, berarti engkau telah mencapai nibbana, sebab keinginan membalas dendam tak terdapat lagi dalam dirimu.

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Lock ya ;D mendinginkan pikirannya dulu ya ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Rina Hong

Quote from: Riky_dave on 23 March 2010, 11:56:30 AM
semalam saya berbicara dengan dosen saya yang berasal dari bandung...

dia berkata,"Selama 4 tahun saya disini,saya melihat gaya bahasa bicara orang medan,kasar2..tetapi bukan kasar dalam artian beritikad jahat,tetapi memang begitulah gaya bahasa orang medan..sampai2 kalau mereka berbicara 1 kampung bisa kedengaran,berbeda dengan saya yang berasal dari bandung.."

"orang yang berbicara halus tidak membuktikan bahwa hatinya "baik" atau "jahat",sebaliknya demikian.."

Riky, dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung, berbicara sopan, pantas di dengar dimanapun kita berada adalah sama saja. belajarlah menulis postingan yg baik dan pantas dibaca oleh orang lain. 1 org saja yg merasa tidak senang dengan postingan kamu, maka perlu kamu klarifikasi. itulah yg saya katakan postingan berbobot.
semoga Riky makin maju dalam dhamma dan bisa banyak belajar dari senior2 yg baik.

Quote from: bond on 23 March 2010, 11:29:39 AM
Quote from: Riky_dave on 23 March 2010, 11:16:40 AM
Quote from: bond on 23 March 2010, 11:02:15 AM
^
^
Lalu apa manfaatnya?

menurut anda?kalau tidak bermanfaat bagi anda tinggalkan saja,gitu aja koq repot?

Gue cuma nanya baik2..supaya masalah selesai, tapi kalo  cara lu  ngomongnya gitu emang lu ********!!! dan mungkin bulu pantat bebek :)) :)) :)) Cuma bisa berkoar Dhamma tapi cuma bacot doang.  :whistle:

Ok deh terserah jidat lu. Emang susah ladenin anak kecil punya moral bejat. Jangan2 lu *** ya :))

edited for harsh words



Bro Bond, apakah anda sebagai seorang mod bisa disamakan dengan Riky yg masih belajar dan dalam masa peralihan. gw jamin Riky akan belajar lebih baik lg dalam postingan dan gaya bahasa dia.
tapi anda sebagai seorang senior bukan membimbing malah mengeluarkan kata2 kasar dan menghina & mengfitnah, mohon klarifikasi kata2 anda ini. karna kata2 anda sungguh tidak pantas dibaca oleh siapapun.

postingan anda ini tidak berbobot dan tidak seperti bond yg saya pikirkan.

mohon di klarifikasi, manfaatnya :
1. melatih bathin anda, karna kesombongan membawa kemerosotan. salah harus mengaku salah.
2. anda harusnya memberikan bimbingan baik sebagai seorang mod, bukan malah mejatuhkan. disini mod fungsinya untuk menengah.
3. di forum ini harus ada keadilan meskipun kita tidak dapat pungkiri kalo dalam forum tidak akan bisa lepas dari postingan2 semacam ini.

The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Indra

 [at] Rina, kata2 yg disensor itu apa?

Riky_dave

 [at] Indra

setahu saya dia ada maki saya "binatang" dia bilang gaya bicara saya menandakan saya "binatang",saya pernah nanyakan apa hubunganya?

dan dia bilang soal GAY??

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

 [at] Riky,

oh iya post ini sudah masuk dalam Reported Post, sebaiknya kami diskusikan dulu dalam mod area