PP Muhammadiyah: Merokok Haram

Started by Elin, 11 March 2010, 01:35:34 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Elin

Liputan6.com, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa haram merokok. Ini didukung kemudian dengan fatwa sama yang dikeluarkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majlis Tarjih dan Tajdid. "Perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan," jelas Pimpinan PP Muhammadiyah Bidang Tarjih Yunahar Ilyas di Jakarta, Rabu (10/3), mengenai latar belakang lahirnya fatwa itu.

Saat ini kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok rendah. Begitu pula perihal larangan merokok di tempat umum. Dari sinilah lahir Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Sementara MUI berpendapat fatwa haram merokok tak harus diberlakukan seketika. "Al Quran ketika mengharamkan sesuatu yang sudah membudaya dalam masyarakat, itu ditempuh cara yang bertahap," kata Wakil Ketua Fatwa MUI Ali Mustafa Ya`qub.

Ketika masih menjadi pro dan kontra, ada satu yang sudah pasti menolak. Yakni industri rokok dan buruhnya. Sebagai salah satu negara penghasil tembakau, ribuan buruh menggantungkan hidupnya dari rokok. Ini diiringi dengan meningkatnya perokok Indonesia dari tahun ke tahun.(AIS)

source

Elin

Quote from: Elin on 11 March 2010, 01:35:34 PM
Sementara MUI berpendapat fatwa haram merokok tak harus diberlakukan seketika. "Al Quran ketika mengharamkan sesuatu yang sudah membudaya dalam masyarakat, itu ditempuh cara yang bertahap," kata Wakil Ketua Fatwa MUI Ali Mustafa Ya`qub.
Kalo mau menyatakan sesuatu yg haram kok secara bertahap ya??
halal ya tetep halal, haram ya tetep haram donkz..
kok kaya nabung, bisa dicicil gitu (secara bertahap)....??

apa ngikutin peraturan lalu lintas (misalnya wajib memakai sabuk pengaman bagi pengguna mobil),
yang awalnya ada masa sosialisasi terlebih dahulu.. sambil melihat feedback dari masyarakat terhadap kebijakan baru tersebut?
tapi lain lagi dengan agama donk...
kalo ga boleh ya tetep aja gak boleh, emangnya bisa ditawar2 menjadi boleh ya?

sorry without any offense lho...

The Ronald

hmm.. entah mo haram ato ga haram.. intinya aku merokok tidak baik ...
...

hatRed

mungkin maksudnya "pengaplikasiannya" ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Hendra Susanto


johan3000

jangan nanggung cuma berani haram sama ROKOK,
KORUPSI dan sekalian PSK tuhhh (lembah hitam)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quote from: Elin on 11 March 2010, 01:43:58 PM
Kalo mau menyatakan sesuatu yg haram kok secara bertahap ya??
halal ya tetep halal, haram ya tetep haram donkz..
kok kaya nabung, bisa dicicil gitu (secara bertahap)....??

apa ngikutin peraturan lalu lintas (misalnya wajib memakai sabuk pengaman bagi pengguna mobil),
yang awalnya ada masa sosialisasi terlebih dahulu.. sambil melihat feedback dari masyarakat terhadap kebijakan baru tersebut?
tapi lain lagi dengan agama donk...
kalo ga boleh ya tetep aja gak boleh, emangnya bisa ditawar2 menjadi boleh ya?

sorry without any offense lho...

Lalu Sang Buddha mengeluarkan Vinaya juga bertahap...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

The Ronald

Quote from: gachapin on 11 March 2010, 02:46:25 PM
Quote from: Elin on 11 March 2010, 01:43:58 PM
Kalo mau menyatakan sesuatu yg haram kok secara bertahap ya??
halal ya tetep halal, haram ya tetep haram donkz..
kok kaya nabung, bisa dicicil gitu (secara bertahap)....??

apa ngikutin peraturan lalu lintas (misalnya wajib memakai sabuk pengaman bagi pengguna mobil),
yang awalnya ada masa sosialisasi terlebih dahulu.. sambil melihat feedback dari masyarakat terhadap kebijakan baru tersebut?
tapi lain lagi dengan agama donk...
kalo ga boleh ya tetep aja gak boleh, emangnya bisa ditawar2 menjadi boleh ya?

sorry without any offense lho...

Lalu Sang Buddha mengeluarkan Vinaya juga bertahap...
keknya beda kasus deh..
vinaya itu kumpulan aturan2.. yah memang vinaya di keluarkan secara bertahap...
tp aturan di dalam vinaya, kurasa .. langsung di jalankan.. bukan di laksanakan secara bertahap

contohnya aturan jgn mengkonsumsi minuman yg memabukan.. hal tsb langsung di laksanakan oleh seluruh anggota sangha

agak beda dgn aturan dilarang merokok, hal tsb khusus..sesuai tempat dan umur..dll
...

K.K.

Quote from: Elin on 11 March 2010, 01:43:58 PM
Kalo mau menyatakan sesuatu yg haram kok secara bertahap ya??
halal ya tetep halal, haram ya tetep haram donkz..
kok kaya nabung, bisa dicicil gitu (secara bertahap)....??

apa ngikutin peraturan lalu lintas (misalnya wajib memakai sabuk pengaman bagi pengguna mobil),
yang awalnya ada masa sosialisasi terlebih dahulu.. sambil melihat feedback dari masyarakat terhadap kebijakan baru tersebut?
tapi lain lagi dengan agama donk...
kalo ga boleh ya tetep aja gak boleh, emangnya bisa ditawar2 menjadi boleh ya?

sorry without any offense lho...

Fatwa bukanlah suatu hukum yang begitu keluar wajib dijalankan semua Muslim. Fatwa hanyalah suatu "pendapat" yang dikeluarkan seorang mufti, yang biasanya adalah seorang Intelektual Islam yang berdasarkan Qur'an atau Hadits. Jika sebagai Muslim kurang jelas, bisa meminta  pertanggungjawaban atas dasar apa fatwa itu dikeluarkan, atau bahkan jika merasa bertentangan, bisa mengeluarkan fatwa kembali. 
Fatwa itu juga sifatnya tidak mengikat. Seorang Muslim yang sepaham dengan pembuat fatwa boleh mengikatkan dirinya pada fatwa tersebut, namun bukan kewajiban.

Elin

 [at]  bro Ronald : iya, Elin juga sependapat..
sejak dikeluarkan nya larangan, gak ada perlakuan secara bertahap untuk tidak melakukan hal tersebut..

trus gimana nanti kalo misalnya para pengikut MUI masih tetap merokok yah?
apakah mereka akan melihat sesama nya dgn pandangan haram?
melihat org merokok = makan kepiting = makan daging babi = makan daging kura2.. Begitu kah??

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Kata siapa gak bertahap? buktinya ada revisi dari peraturan yang sama.
Contoh parajika membunuh manusia, ada revisinya.
pertama kali hanya membunuh langsung, kemudian ditambah lagi menyuruh orang lain membunuh, kemudian ditambah lagi menyarankan aborsi
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

dhammadinna

^ ^ ^ saya bingung aja, pengertian "bertahap" menurut MUI itu bagaimana ya?

K.K.

Mungkin bertahap maksudnya ada sosialisasinya dulu. Sejak peraturan dikeluarkan, bukan berarti semua orang langsung tahu dan langsung bisa menjalankannya. Mungkin ada periode transisi begitu?

dhammadinna

^ ^ ^ Hmm.. entahlah... tapi kalo memang artinya sosialisasi dulu, atau masa transisi gitu, berarti beda dengan pengertian "bertahap" dalam penerapan Vinaya (revisi Vinaya).

The Ronald

Quote from: gachapin on 11 March 2010, 03:36:22 PM
Kata siapa gak bertahap? buktinya ada revisi dari peraturan yang sama.
Contoh parajika membunuh manusia, ada revisinya.
pertama kali hanya membunuh langsung, kemudian ditambah lagi menyuruh orang lain membunuh, kemudian ditambah lagi menyarankan aborsi

coba definisi bertahap di sini rancu...

klo contoh nya rokok,
ambil 1 individu, dia umur sekian..sampai sekian.. gak boleh merokok, karena di larang di bawah umur, kemudian saat umurnya cukup..dia boleh merokok di rumahnya, atau tempat2 khusus, tp tidak boleh di beberapa tempat umum (ini mungkin tahap pertama)
tahap larangan selanjutnya..  main banyak tempat umum yg melarang merokok, dan makin banyak tempat khusus merokok di bangun
tahap akhir... hampir di semua tempat dia dilarang merokok kecuali tempat pribadinya, bahkan tempat2 khusus pun tidak di sediakan


klo di bandingkan dgn membunuh ginama?
pada awalnya dia hanya di larang membunuh  sesuatu, tahap berikutnya makin banyak daftar mahluk yg tidak boleh dia bunuh, dan tahap berikutnya... semua mahluk tidak boleh dia bunuh

hmm.. menurut saya contoh di atas, yg di revisi adalah definisi membunuh..., definisi membunuh yg di tambah sesuai perkembangan..

soalnya perbedaannya.. saat menyarankan aborsi seseorg masih dapat berkata, bukan saya yg membunuh, tp dokternya.
agak berbeda dgn merokok
...