Pastor Rony Tan (Lighthouse Evangelism) menyerang/menjelek2an Buddhism

Started by johan3000, 23 February 2010, 10:26:54 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

PRT minta maaf pada presiden Federasi Buddhis Singapura Mulia Kwang Tao Sheng

Pastor Tan, yang mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang, bertemu dengan presiden Federasi Buddhis Singapura Mulia Kwang Tao Sheng dan ketua Federasi Tan Thiam Lye di biara, juga dikenal sebagai Kuil Bukit Terang.

"Dia (Pastor Tan) memprakarsai permintaan maaf," Yang Mulia Kwang Sheng diceritakan. "Ketika ia pertama kali datang, ia mengatakan ia ingin meminta maaf kepada kita ... Dia menyadari bahwa itu adalah sebuah kesalahan ... ia menyadari itu adalah masalah serius ... bahwa ia telah melakukan banyak kerusakan pada Buddha dan Tao, dan ia ingin meminta maaf kepada Buddha dan Tao. Kami menerima permintaan maaf tapi kami juga berharap hal ini tidak akan terjadi di masa depan. "

Pemimpin Buddha mengatakan bahwa kemarin selama satu jam pertemuan, Pendeta Tan "sangat menyesal" dan dia telah memberikan pemimpin Buddha dan Tao jaminan bahwa insiden ini tidak akan terulang, menambahkan bahwa ia akan "mencoba untuk membersihkan semua hal yang ia telah berbicara di masa lalu ".

"Kami bertukar kartu nama, dan mungkin di masa depan kita mungkin dapat bertemu dan berbicara tentang agama kami dan jika ada kesalahpahaman di masa depan, kita dapat berkomunikasi," kata pemimpin Buddhis.




Ternyata presiden Federasi Buddhis Singapura Mulia Kwang Tao Sheng, dgn mudah bisa memaafkannya.  :)) :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

jimmykei

Quote from: johan3000 on 24 February 2010, 08:05:31 AM
PRT minta maaf pada presiden Federasi Buddhis Singapura Mulia Kwang Tao Sheng

Pastor Tan, yang mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang, bertemu dengan presiden Federasi Buddhis Singapura Mulia Kwang Tao Sheng dan ketua Federasi Tan Thiam Lye di biara, juga dikenal sebagai Kuil Bukit Terang.

"Dia (Pastor Tan) memprakarsai permintaan maaf," Yang Mulia Kwang Sheng diceritakan. "Ketika ia pertama kali datang, ia mengatakan ia ingin meminta maaf kepada kita ... Dia menyadari bahwa itu adalah sebuah kesalahan ... ia menyadari itu adalah masalah serius ... bahwa ia telah melakukan banyak kerusakan pada Buddha dan Tao, dan ia ingin meminta maaf kepada Buddha dan Tao. Kami menerima permintaan maaf tapi kami juga berharap hal ini tidak akan terjadi di masa depan. "

Pemimpin Buddha mengatakan bahwa kemarin selama satu jam pertemuan, Pendeta Tan "sangat menyesal" dan dia telah memberikan pemimpin Buddha dan Tao jaminan bahwa insiden ini tidak akan terulang, menambahkan bahwa ia akan "mencoba untuk membersihkan semua hal yang ia telah berbicara di masa lalu ".

"Kami bertukar kartu nama, dan mungkin di masa depan kita mungkin dapat bertemu dan berbicara tentang agama kami dan jika ada kesalahpahaman di masa depan, kita dapat berkomunikasi," kata pemimpin Buddhis.




Ternyata presiden Federasi Buddhis Singapura Mulia Kwang Tao Sheng, dgn mudah bisa memaafkannya.  :)) :))


sudah jelas ajaran Sang Buddha tentang menghormati agama lain tercermin dari sikap pengikutnya  _/\_

hatRed

OOT gak yah :hammer:

mo bagi2 pengalaman.. barusan kemarin malam ke rumah duka di suatu rumah sakit..

sepertinya hanya ada 3 ruangan , dan terisi dua (berarti ada dua keluarga yg sedang berduka)... nah yg g datangin itu didoakan secara buddhist, dan satunya lagi sepertinya entah kr****n atau ka****k..

pas g dateng.. tuh .. g gak tau namanya apa, keknya pendeta kali yah dan sepertinya aliran mahayana deh, soalnya banyak paritta2 yg seperti kek di kelenteng.
pake jubah kuning mengkilap, tapi bukan biksu yg botak2 itu loh.. ini masih ada rambutnya.. ;D

terus di belakangnya ada yg pake jubah putih.. (maklum g baru liat yg kek gitu).. tuh ngedoain nya panjang bener.. pake TOA segala lagi... yah.. wajar ajah.. yg sebelah merasa terganggu :whistle: jadinya yg sebelah juga masang TOA dan mulai nyanyi nyanyi... :hammer: pertama g kira tuh sebelah bukan rumah duka, tapi rumah kawin =))

tapi kalo diliat2 keknya sama aja doa doa buddhis dengan nyanyian2 mereka... cuman beda bahasa aja

ada orang baru meninggal kok malah nyanyi2, teriak2 lagi... 
i'm just a mammal with troubled soul



bond

Tuh hebat kan kerjanya hukum kamma yg diajarkan Sang Buddha. Baru menghina Sang Buddha.....kamma vipakanya langsung ditegur sama pemerintah Singapore. Coba kalo berani kedua kalinya, kalo ngak buahnya tambah matang...

Baguslah kalo PRT minta maaf. Semoga Yesus juga mengampuni dia.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sunce™

Dia yng mengeluarkan statement tapi dia sendiri harus meminta maaf, sungguh menyedihkan dan memalukan.

wiithink

kata orang, hanya orang bodoh yang berani berkicau..
alo dia pinter, dia ndak akan berani ngomong..

yang gw bingungnya, begitu banyak agama di dunia ini, kenapa musti Buddha seh yang di ejek2?
kenapa ndak Islam? khatolik? ato yahudi?
gw jadi bingung ama orang orang ini..

gw dukung banget, kalo itu gereja di tutuppp

(lho.. kok gw yang keluar suara huakakakaaaa)

kalo dia merasa ndak salah kok minta maaf???
berarti dia sadar donk kalo dia salah. dan kalo salah, gimana? apa maaf cukup ntuk ilangin sakit hati?

Riky_dave

Quote from: wiithink on 25 February 2010, 09:19:16 PM
kata orang, hanya orang bodoh yang berani berkicau..
alo dia pinter, dia ndak akan berani ngomong..

yang gw bingungnya, begitu banyak agama di dunia ini, kenapa musti Buddha seh yang di ejek2?
kenapa ndak Islam? khatolik? ato yahudi?
gw jadi bingung ama orang orang ini..

gw dukung banget, kalo itu gereja di tutuppp

(lho.. kok gw yang keluar suara huakakakaaaa)

kalo dia merasa ndak salah kok minta maaf???
berarti dia sadar donk kalo dia salah. dan kalo salah, gimana? apa maaf cukup ntuk ilangin sakit hati?

Kalau Islam diejek bisa pecah PERANG DUNIA KETIGA,..
ente tidak lihat yang jihad2 itu karena apa?karena Islam merasa diZOLIMI,dan menggangap orang BARAT itu sebagai KAFIR..hihihi..entah atas nama agama,entah atas nama politik,entah atas nama suku,entah atas nama keadilan,entah atas nama kepentingan..atau apapun itu...pembunuhan adalah kesalahan akibat kebodohan dan kedunguaan..

Anumodana _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

Quote from: hatRed on 24 February 2010, 09:37:32 AM
OOT gak yah :hammer:

mo bagi2 pengalaman.. barusan kemarin malam ke rumah duka di suatu rumah sakit..

sepertinya hanya ada 3 ruangan , dan terisi dua (berarti ada dua keluarga yg sedang berduka)... nah yg g datangin itu didoakan secara buddhist, dan satunya lagi sepertinya entah kr****n atau ka****k..

pas g dateng.. tuh .. g gak tau namanya apa, keknya pendeta kali yah dan sepertinya aliran mahayana deh, soalnya banyak paritta2 yg seperti kek di kelenteng.
pake jubah kuning mengkilap, tapi bukan biksu yg botak2 itu loh.. ini masih ada rambutnya.. ;D

terus di belakangnya ada yg pake jubah putih.. (maklum g baru liat yg kek gitu).. tuh ngedoain nya panjang bener.. pake TOA segala lagi... yah.. wajar ajah.. yg sebelah merasa terganggu :whistle: jadinya yg sebelah juga masang TOA dan mulai nyanyi nyanyi... :hammer: pertama g kira tuh sebelah bukan rumah duka, tapi rumah kawin =))

tapi kalo diliat2 keknya sama aja doa doa buddhis dengan nyanyian2 mereka... cuman beda bahasa aja

ada orang baru meninggal kok malah nyanyi2, teriak2 lagi... 
wakakaka ...
numpang tawa aja bro...
ada2 saja. ..  malu maluin
...

johan3000

Quote from: bond on 24 February 2010, 11:27:33 AM
Tuh hebat kan kerjanya hukum kamma yg diajarkan Sang Buddha. Baru menghina Sang Buddha.....kamma vipakanya langsung ditegur sama pemerintah Singapore. Coba kalo berani kedua kalinya, kalo ngak buahnya tambah matang...

Baguslah kalo PRT minta maaf. Semoga Yesus juga mengampuni dia.

Kagum juga dgn kecepatan pemerintah singapore (SID) menanganin masalah tsb.

Tidak perlu sampai umat2 Buddhist DEMO spt masalah Buddha Bar di Indonesia...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

waliagung

Quote from: ryu on 23 February 2010, 12:15:39 PM
kalau orang sini menjelek2kan kr****n gimana? ;D

bisa di tolerin yg ada disini emang tempatnya,kalau k..... lebih parah di rumah orang saudara bukan teman buka
main kotbah aja, seperti kurang didikan dan tidal tahu susila makanya umat buddha yg taat pasti mencibir orang k..... kotbah soalnya kgtahu malu,,,,,,,(PD banget........)

Sukma Kemenyan

Di Indonesia...
Ketika Buddhism dipojokan...

Kita bakalan ditekan/disarankan:
1. Jalan Damai
2. Jangan bawel
3. Jangan banyak protes
4. Lihat kedalam diri, jangan keluar

Sehingga, kita kebanyakan diam mengikuti saran, yang mana tujuannya mungkin...
supaya tidak mencemarkan tanggapan "buddhism merupakan agama damai" yg jarang ada masalah.

Saya kira begitu juga yang terjadi di singapura,
Bentuk protes datang dari pemerintah sendiri, tanpa perlu ada desakan dari perwakilan buddhist.

Seandainya... ada banyak buddhist yang duduk dipemerintahan kita,
Saya kira... Tidak banyak masalah yang aneh2x nongol... dan kalaupun nongol,
bisa diselesaikan dengan tanpa mencemarkan anggapan "Buddhism merupakan agama damai".

Heran...
Sejauh yang saya ketahui... banyak juga permainan-politik dalam organisasi-organisasi buddhism.
yang berarti... cukup banyak "Pakar-politik" di kalangan buddhist.
Namun cukup disayangkan, sedikit diantara mereka "punya gigi" didalam kancah pemerintah

Mr.Jhonz

Quote from: Sunce™ on 24 February 2010, 11:31:03 AM
Dia yng mengeluarkan statement tapi dia sendiri harus meminta maaf, sungguh menyedihkan dan memalukan.
Lebih memalukan dan menyedihkan lagi,kalo beliau tidak mau meminta maaf(diliputi ego)

Peace
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

kusalaputto

Quote from: Kemenyan on 27 February 2010, 01:55:22 AM
Di Indonesia...
Ketika Buddhism dipojokan...

Kita bakalan ditekan/disarankan:
1. Jalan Damai
2. Jangan bawel
3. Jangan banyak protes
4. Lihat kedalam diri, jangan keluar

Sehingga, kita kebanyakan diam mengikuti saran, yang mana tujuannya mungkin...
supaya tidak mencemarkan tanggapan "buddhism merupakan agama damai" yg jarang ada masalah.

Saya kira begitu juga yang terjadi di singapura,
Bentuk protes datang dari pemerintah sendiri, tanpa perlu ada desakan dari perwakilan buddhist.

Seandainya... ada banyak buddhist yang duduk dipemerintahan kita,
Saya kira... Tidak banyak masalah yang aneh2x nongol... dan kalaupun nongol,
bisa diselesaikan dengan tanpa mencemarkan anggapan "Buddhism merupakan agama damai".

Heran...
Sejauh yang saya ketahui... banyak juga permainan-politik dalam organisasi-organisasi buddhism.
yang berarti... cukup banyak "Pakar-politik" di kalangan buddhist.
Namun cukup disayangkan, sedikit diantara mereka "punya gigi" didalam kancah pemerintah
giginya rontok di sumpel uang n dalam usaha melestarikan LDM bro mkn kyk macan ompong. co aja Buddha bar biar kasusnya karena udah di demo trus menang di pengadilan tapi smpe sekarang juga masih operasi n iklan trus kemana tuh orng? yah begitulah indonesia beserta politikus buddhisme (enggih doro/ iya tuan/ iya uang) sorry OOT. ;)
tapi salut juga buat pemerintah sing why pemerintah indo tdk bisa? TANYA KENAPA?!(a mild)
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

gajeboh angek

Quote from: waliagung on 26 February 2010, 03:14:24 PM
bisa di tolerin yg ada disini emang tempatnya,kalau k..... lebih parah di rumah orang saudara bukan teman buka
main kotbah aja, seperti kurang didikan dan tidal tahu susila makanya umat buddha yg taat pasti mencibir orang k..... kotbah soalnya kgtahu malu,,,,,,,(PD banget........)

Kata siapa di sini tempatnya menjelekkan agama lain? Baca peraturan dulu.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

bond

Quote
Heran...
Sejauh yang saya ketahui... banyak juga permainan-politik dalam organisasi-organisasi buddhism.
yang berarti... cukup banyak "Pakar-politik" di kalangan buddhist.
Namun cukup disayangkan, sedikit diantara mereka "punya gigi" didalam kancah pemerintah

Nah tulisan mbah Kemenyan ini sangat mengena... ;D  . Intinya gimana bisa punya gigi dipemerintah , masalahnya satu...sebelum sampai kepemerintah mereka mau naiknya sikut2an....seperti mbah bilang, diinternal berantem(berpolitik), kalau diserang dari luar mikirnya emang gua pikirin malah kalau bisa saingannya jatuh...ngak usah jauh2 tentang organisasi buddhis...Di DC ini juga baru2 ini  terjadi hal demikian(untungnya masalah itu bisa diatasi dengan baik)....yakni ada sekelompok eksklusivisme aliran yg memojokan aliran lainnya tanpa dasar padahal memiliki pondasi ajaran yg sama hanya dalam tatacara yg beda. Tentunya beda ya beda tetapi kesaturumpunan harus dijadikan ikatan toleransi, pemersatu dan kekeluargaan.

Seharusnya kedalam bersatu kita teguh dan kompak, keluar kita tak tergoyahkan...jika tidak kita hanya jadi bahan olok2an agama damai, tapi tak ada gigi...

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada