Anand Krishna Resmi Dilaporkan ke Polisi [tuduhan pelecehan seksual]

Started by ryu, 17 February 2010, 10:02:35 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu


TEMPO Interaktif, Jakarta - Salah satu korban pelecehan dan pencabulan yang diduga dilakukan Anand Khrisna hari ini (15/2) melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya. Korban adalah seorang perempuan berinisial TPL berusia 19 tahun.

Ia datang ke Polda didampingi dua orang pengacaranya, Agung Mattauch dan Freddy Alex Damanik, SH. "Korban sebenarnya ada sembilan orang. Tapi untuk pertama satu orang dulu yang melapor agar mempermudah proses penyidikan oleh kepolisian," kata Agung.

Sembilan korban semuanya berasal dari Jakarta, dan berusia antara 19-20 tahun. "Ada juga seorang korban lain, berasal dari Bali. Tapi belum akan melapor," imbuh Agung.

Anand Khrisna dilaporkan atas dasar Pasal 290 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pelecehan/pencabulan seksual yang dilakukan terhadap korban dalam keadaan tidak berdaya. "Pelecehan dilakukan berkali-kali, dengan cara memeluk, meraba-raba, dan menciumi korban yang sedang dalam keadaan terhipnosis," jelas Agung.

Pelapor sebenarnya telah keluar dari perkumpulan meditasi Anand Khrisna (Layur Vedha) sejak bulan Juli tahun kemarin, namun baru melapor ke kepolisian hari ini. "Saya baru siap sekarang. Setelah keluar, saya ke psikolog untuk melakukan hypnotherapy selama tiga bulan. Kata psikolog, saya mengalami brainwash," jelas korban.

Dalam melaporkan kasus pelecehan yang menimpa dirinya, korban menyertakan tiga barang bukti. Di antaranya surat elektronik dari Anand Khrisna yang berisi rayuan-rayuan yang ditujukan kepada korban, surat keterangan dari psikolog, dan keterangan saksi.

Selain dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh hipnosis, korban juga merasa segala perkataan yang diucapkan oleh Anand Khrisna harus dituruti. "Dia kan guru saya, jadi segala ucapannya harus saya turuti," kata korban. Selain itu, korban juga mengatakan sebulan terakhir berada di Layur Vedha, hubungannya dengan Anand memang semakin intensif.

Sebelumnya, anggota Yayasan Anand Ashram milik Anand Krishna, Made Arya Wardhana, menepis dugaan pelecehan seksual oleh Anand Khrisna.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

bond

Peringatan juga nih bagi para wanita, jangan pernah sekali-sekali berobat dengan teknik hipnosis kalau penghipnosisnya cowok, kecuali penghipnosisnya cewek cantik, ngak apa2 deh digerayangin, asal duitnya ngak dikuras  ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Elin

Idih amit2... Brainwash demi kepuasan sexual secara sepihak..

Knock wood 3 times...
Wakakakak... :))

Kelana

Saya merasa aneh  :-?, beberapa waktu yang lalu (sudah lama) di beberapa tv swasta, AK sering mengatakan bahwa tujuan akhir atau kesuksesan dari ia mengajar adalah agar orang yang diajarkan olehnya menjadi mandiri, tidak terikat olehnya, dan AK menjadi orang yang tidak diperlukan lagi oleh orang tersebut. Jadi ketika "korban" mengatakan "Dia kan guru saya, jadi segala ucapannya harus saya turuti," - saya melihat adanya keterikatan seseorang pada gurunya. Jadi apakah ini wujud dari ketidakberhasilan si AK dalam mengajar atau justru kesalahan muridnya ? Kita tunggu saja.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

bond

Yg lucu dan mungkin AK akan mengatakan : " Pak saya memang menghipnosis tetapi saya tidak meraba2 atau mengerayangi tapi lagi terapi pijat refleksi pada titik2 tertentu untuk penyembuhan yg diartikan mengerayangi tubuh...org dia sendiri setengah sadar " :))

Kecuali ada bukti rekaman atau tindakan hubungan intim saat dihipnosis beserta bukti visum dari dokter.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

kusalaputto

makanya bagi cewe yg mau ikut terapi hipnotis bawa sudara co 1 buat temenin supaya ga d macem2in ok ;) jangan bawa temen/sodara  cewe nanti ikut d hipnotis jg. n jgn bawa temen cowo jg nanti malah ikutan nimbrung lg sama yg hipnotis :)) :)) :))
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

johan3000


Quote
bro Ryu, kompas :
"Pelecehan dilakukan berkali-kali, dengan cara memeluk, meraba-raba, dan menciumi korban yang sedang dalam keadaan terhipnosis,"



Yg diatas terjadi BERDUAAN, atau didepan orang banyak? menciumin.... cium mananya ya? tangan, dengkul atau ?....

kalau memeluk sih.......di barat udah biasa dehhhhh, malah tamu memeluk isteri orang didepan suami... dan ada juga toh President menciumin isteri president yg lain......(malah suaminya yg mau menciumin isterinya kalah cepat).... tapi arti menciumin pipi disana kelihatan berupa "pujian" begitu ?........... sebagian besar pendeta di greja2 Amerika selalu menyediakan "pelukan" bagi umatnya yg mendptkannya lho.......itu juga udah umum............

makanya murid dan guru gak boleh berduaan di tempat tertutup tuhhhh,
nanti ada setannya.......

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

ryu

Wawancara Khusus
Anand Krishna: "Saya Juga Bukan Dewa"

VIVAnews -Seorang perempuan bernama Tara mengaku mengalami pelecehan seksual oleh Anand Krishna. Dia sudah lama mengenal Anand, menjadi muridnya. Semuanya berubah ketika Anand Krishna mengirim pesan singkat ke inbox di facebook Tara.

Inilah Pengakuan Tara. Mulai dari pergi meninggalkan rumah, meninggalkan bangku kuliah, pelecehan seksual dan kini sudah "siuman".

Anand Krishna menjawab semua  tuduhan itu. Dia mengaku mengenal anak murid yang melaporkannya. Anand menduga ada pihak-pihak yang tidak senang atas keberadaan dan kegiatan dirinya.

Langkah selanjutnya, "Akan kami hadapi," kata Anand Krishna saat wawancara dengan VIVAnews dan dua televisi swasta di tempat khusus latihan yoga, Yogabarn, Desa Masa, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu malam. Berikut petikannya.

Apa tanggapan Anda tentang pengaduan pelecehan dari murid Anda?

Saya tidak punya murid (sambil ketawa). Saya tidak pernah memberikan inisiasi atau apa, jadi tidak pernah ada murid. Tapi banyak orang yang menganggap saya guru dan itu adalah kebebasan mereka. Dan tuduhan-tuduhan itu semua tidak benar, jadi kami sedang mempelajari, dan kami sudah membantah semuanya itu.

Bagaimana soal tuduhan hipnotis?

Kalau saya melakukan hipnotis, mereka akan tetap bersama saya (ketawa)

Dalam ajaran Anda, ada unsur hipnotis?

Hipnotis itu apa, hipnotis itu mau di terjemahkan apa? Dalam terapi, dalam klinis itu ada hipnoterapi, nah itu digunakan secara medis. Tidak, kita menggunakan sugesti, sugesti itu untuk diri sendiri, untuk menguatkan, untuk memberdayakan diri. Misalnya ada orang ketakutan atau phobia yang luar biasa maka kita berikan sugesti pada dia yang dia lakukan sendiri 'saya tidak takut'.

Jadi dia memberikan afirmasi, dan itu tugas saya, sudah saya jelaskan dalam buku-buku kami. Kemudian, terapi-terapi itu juga bukan saya yang berikan, ada teman-teman kita yang berikan terapi itu, di Jakarta juga begitu, di Bali juga begitu.

Jadi Anda tidak melakukan seperti yang mereka tuduhkan?

Oh tidak sama sekali. Dan saya tidak memberikan, saya tidak menangani seseorang secara langsung, tidak pernah. Sudah 5–6 tahun saya tidak pernah tangani orang secara langsung. Jadi tuduhan itu sama sekali tidak punya ground-nya.

Tapi kembali saya juga ingin menjelaskan bahwa bagi saya segala macam persoalan itu, keyakinan saya bisa diselesaikan dengan cara cinta kasih. Jadi saya selalu mengatakan love the only solution, solusi satu-satunya adalah cinta kasih dan saya kira tidak ada masalah sebesar apapun juga.

Barang kali ada salah paham, ada orang tidak merasa senang atau apa dan semua masalah itu bisa diselesaikan dengan cinta kasih, dengan silaturahim, dengan kebersamaan.

Pengakuan dari pelapor, Anda melakukan pelecehan seksual saat melakukan pengajaran private?

Oh tidak, tidak tidak pernah saya memberikan ajaran secara private. Bahkan secara umum pun saya punya public meeting (group session) itu minimal 30–40 orang, bahkan kadang-kadang seratusan orang lebih.

Anda tidak pernah melakukan pengajaran secara pribadi?

Tidak, sama sekali tidak. Sekitar 5–6 tahun lalu ya, tapi itu pun bukan pribadi, itu group session dalam pengertian 30 orang. Sekarang 30 orang itu pun jarang sekali memberikan.

Jadi menurut Anda pelapor berbohong?

Saya tidak bisa mengatakan (diam). Saya mengatakan bahwa selalu pasti ada orang-orang tidak senang dengan saya, dan kembali saya mengatakan saya juga bukan dewa.

Ya barang kali saya pernah tanpa sengaja saya pernah berbuat sesuatu menyakiti, mengatakan sesuatu menyakiti hati mereka, kata-kata atau apa, dan kembali saya katakan, satu-satunya solusi adalah cinta. Dengan cinta kita bisa selesaikan berbagai macam persoalan. Saya berikan advice pada Palestina dan Israel juga (ketawa).

Anda mengenal pelapor?

Oh ya, saya kenal karena begini, itu juga saya baru tahu dari media. Tapi yang justru pelapor itu kerja sama ibu Maya (Maya Safira Muchtar, Direktur Anand Ashram). Dia itu bukan sama saya loh. Jadi bukan pekerja yayasan, bukan asisten saya.

Asisten saya adalah satu-satunya Ibu Lini, dan yang membantu di organisasi adalah Maya. Di Bali ada Sayoga (Dr Wayan Sayoga) dan beberapa teman lain. Jadi bukan. Saya tidak pernah mengangkat seorang asisten selama 10–15 tahun terakhir.

Sebagai guru spiritual yang dikenal masyarakat, sejauh ini Apa dampak pengakuan pelapor terhadap Anda?

Saya mulai dari nol. Saya tidak punya pengikut, sampai sekarang pun tidak punya dan begini.Kalau saya percaya pada pengakuan orang dan saya membangun citra saya karena pengakuan orang maka saya akan punya dampaknya.

Saya akan sangat tergantung pada orang. Saya tidak tergantung pada pengakuan orang. Saya cuma berusaha untuk berbuat sebaik mungkin, sebisa mungkin dengan kapasitas saya yang serba terbatas itu dan banyak orang yang senang, banyak orang tidak senang, banyak orang bisa menerima, banyak orang tidak bisa menerima.

Bisa digambarkan perasaan Anda menghadapi kasus ini?

Perasaan pertama kaget, karena saya tidak merasa melakukan semua tuduhan itu. Tapi setelah itu saya pikir kembali dan saya pikir itu ok-ok saja. Makanya tidak ada satupun acara saya yang dibatalkan, acara ini juga sudah dijadwalkan 2–3 bulan lalu, tidak ada satu pun dibatalkan, dimana pun selama satu minggu mendatang acara saya sudah full.

Kasus ini sudah masuk ranah hukum, apa langkah Anda selanjutnya?

Kami akan menghadapi. Jadi kalau ada apapun yang diambil, ya kita akan hadapi. Kita akan hadapi dengan tenang, dengan tentu juga kita punya teman-teman yang bisa membantu kita.

Laporan: Dewi Umaryati l Bali
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr.Jhonz

Weleh..weleh..
Bisa..bisa karena titik sebelanga,rusak susu sebelangga(mudah2 ga salah lg :)) )
bisa karena kasus ini masyarakat jadi men-cap jelek semua hal yg berlabel meditasi
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

johan3000

Quotedari detik :

"Saya menjadi ketua muda mudinya. Waktu itu dilecehkan baru diraba-raba, dipegang tangannya. Terus kita di-brainwash, disuruh berhenti kuliah. Saya mengalami itu dari Februari sampai Juni 2009. Saya baru sadar pada bulan September setelah dihipnoterapi oleh psikolog," kata TR sambil memperagakan Anand meraba punggung TR.

TR mengatakan, pelecehan seksual dilakukan Anand di Padepokannya di L'Ayurweda di D Best Fatmawati, Jakarta Selatan. "Selama saya dipengaruhi itu, saya diberi hadiah gelang, kalung, dan boneka," kata TR sambil menunjukkan gelang manik-manik dan kalung bertali hitam yang disimpan dalam kotak.

setiap hari orang naik BUS..........terutama cewek2 ya punggungnya pasti kena senggolan di kernet.. bantu menaikin penumpang.......apakah begitu ?

adakah beda menyentuh, dan meraba ? (durasinya berapa detik?) jumlahnya berapa kali?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: Mr.Jhonz on 17 February 2010, 11:43:58 AM
Weleh..weleh..
Bisa..bisa karena titik sebelanga,rusak susu sebelangga(mudah2 ga salah lg :)) )
bisa karena kasus ini masyarakat jadi men-cap jelek semua hal yg berlabel meditasi

Makanya guru meditasi memperbaikin duduk murid (terutama wanita) dgn penggaris kayu aja... jangan pakai tangan nanti malah dibilang MERABA-RABA... hhahaaaaha


adakah defenisi : pelecehan seksual PS (menurut UU Indonesia) ?

kalau salaman dgn cewek cantik (10 detik) apa termasuk dalam PS ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

sukuhong

IMO, percaya ada pelecehan seksual.
kalau udah berdua dikamar, dipijit dan dielus, laki2 mana yang bisa tahan !
kam sia ya

andry

Quote from: sukuhong on 17 February 2010, 02:05:15 PM
IMO, percaya ada pelecehan seksual.
kalau udah berdua dikamar, dipijit dan dielus, laki2 mana yang bisa tahan !
kam sia ya

laki2 yg potent..
Samma Vayama

kullatiro

yah ini jadi pembelajaran bagi guru meditasi kalo membetulkan kedudukan meditasi bagi yang berlawanan jenis jangan pake tangan kayak di jepang pake kayu di pukul saja kepalanya( wak nanti pasal penganiyayan lagi)

Adhitthana

Quote from: daimond on 17 February 2010, 10:54:27 PM
yah ini jadi pembelajaran bagi guru meditasi kalo membetulkan kedudukan meditasi bagi yang berlawanan jenis jangan pake tangan kayak di jepang pake kayu di pukul saja kepalanya( wak nanti pasal penganiyayan lagi)
Gak perlu kayak gitu kaleee  ;D .....
lain negara, lain kebudayaan .....

disini pegang ato memukul kepala walaupun mungkin pelan .... dianggap tidak sopan dan orang cenderung akan marah .....

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....