Cerita kesaksian aneh

Started by carinex, 01 February 2010, 08:27:20 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

carinex

Namo Buddhaya, baru - baru ini saya mendapat sebuah cerita dari seorang kristiani mengenai perpindahan agama yang ceritanya aneh ini.


QuoteKesaksian



Tahun - tahun awalku



Pada umur 13 tahun saya keluar sekolah dan mulai bekerja di perahu nelayan. Kami menangkap ikan juga udang di beberapa sungai besar dan kecil di daerah Irrawaddy. Pada umur 16 saya jadi pemimpin perahu.
Saat itu saya tinggal di utara pulau Mainmahlagyon (Mainmahlagyon artinya pulau wanita cantik), di bagian utara Bogale dimana saya dilahirkan. Tempat ini kira kira 100 mil barat daya Yangoon (Rangoon) ibu kota negara kami.Suatu hari waktu saya berumur 17 tahun, kami menangkap banyak sekali ikan dalam jala kami. Saking banyaknya ikan yang kami tangkap, seekor buaya besar tertarik perhatiannya. Buaya itu mengikuti perahu kami dan mencoba menyerang kami. Kami jadi ketakutan sehingga dengan panik kami mendayung perahu kami menuju tepian sungai secepatnya. Buaya itu mengikuti kami dan menyerang perahu kami dengan ekornya.Walaupun tidak ada yang mati dalam kejadian ini, serangan itu mempengaruhi kehidupan saya. Saya tidak mau lagi menangkap ikan. Perahu kecil kami tenggelam kena serangan buaya itu. Malam itu kami pulang ke kampung naik perahu tumpangan. Tak lama sesudah itu, bos ayah saya memindahkan ayah saya ke kota Yangoon (sebelum disebut Rangoon).Pada umur 18 saya dikirim kesebuah biara menjadi Rahib muda. Kebanyakan orang tua di Myanmar berusaha mengirimkan anak laki-laki mereka ke biara Budha, setidaknya satu kali, karena merupakan suatu kehormatan mempunyai anak laki-laki melayani dengan cara ini. Kami telah mengikuti adat ini ratusan tahun.



Seorang murid yang bersemangat



Pada saat saya mencapai umur 19 tahun 3 bulan (tahun 1977) saya jadi Rahib. Rahib atasan saya di biara itu memberi saya sebuah nama Budha baru yang sudah menjadi adat/kebiasaan di negara saya. Saya dipanggil U Nata Pannita Ashinthuriya. Pada waktu kami menjadi Rahib kami tidak lagi menggunakan nama yang diberikan orang tua pada waktu lahir. Biara tempat saya tinggal disebut Mandlay Kyaikasan Kyaing . Nama Rahib kepala ialah U Zadila Kyar Ni Kan Sayadaw (U Zadila adalah gelar). Dia Rahib yang sangat terkenal di seluruh Myanmar pada waktu itu. Setiap orang tahu siapa dia.
Dia sangat dihargai oleh orang-orang dan disegani sebagai guru besar. Saya katakan dulu karena pada tahun 1983 dia tiba-tiba mati dalam kecelakaan mobil yang fatal. Kematiannya mengejutkan semua orang. Saat itu saya sudah 6 tahun jadi Rahib. Saya berusaha jadi Rahib terbaik dan mengikuti semua ajaran Budha. Pada suatu tingkat tertentu saya pindah ke sebuah kuburan yang kemudian saya tinggali dan bermeditasi secara kontinyu. Beberapa Rahib yang sungguh-sungguh mengikuti kebenaran Budha melakukan hal yang saya lakukan ini. Beberapa bahkan pindah ke hutan dimana mereka hidup menyangkal diri dan miskin. Saya cari penyangkalan diri, fikiran dan keinginan, untuk menghindari penyakit dan penderitaan dan membebaskan diri dari kehidupan duniawi.
Di kuburan saya tidak takut setan, saya berusaha untuk mencapai kadamaian batin dan sadar diri sampai sampai bila ada nyamuk hinggap ditangan saya membiarkannya menggigit tangan saya dari pada mengusirnya.Bertahun-tahun saya berusaha untuk jadi Rahib terbaik dan tidak menyakiti mahluk hidup. Saya belajar pelajaran Budha suci ini seperti semua nenek moyang kami lakukan sebelum saya. Kehidupan saya sebagai Rahib berjalan terus sampai suatu waktu saya menderita sakit keras. Saya ada di Mandalay waktu itu dan harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Dokter melakukan beberapa pengecekan pada saya dan memberitahu saya bahwa saya terjangkit penyakit kuning dan malaria bersamaan. Sesudah sebulan di rumah sakit saya malah makin gawat. Dokter memberi tahu saya bahwa tak ada harapan sembuh untuk saya dan mengeluarkan saya dari rumah sakit untuk mempersiapkan kematian.
Inilah penjelasan singkat masa lalu saya. Sekarang saya ingin menceritakan beberapa hal luar biasa yang terjadi pada diri saya sesudahnya.



Penglihatan Yang Mengubah Hidup Saya Selamanya



Sesudah saya dikeluarkan dari rumah sakit saya kembali ke tempat di mana para Rahib yang lain mengurus saya.
Saya makin hari makin lemah dan makin susut karena badan busuk dan bau kematian, dan akhrinya jantung saya berhenti berdenyut. Tubuh saya dipersiapkan untuk kremasi dan melalui tata cara pemurnian agama Budha.Walaupun tubuh saya mati tapi saya ingat dan sadar dalam fikiran dan roh saya. Saya ada dalam badai besar. Angin kencang meniup seluruh daratan sampai tidak ada pohon atau apapun yang berdiri, semua rata, saya berjalan sangat cepat di jalan rata itu untuk beberapa lama. Tak ada orang lain, hanya saya sendiri, kemudian saya menyeberang sebuah sungai. Di seberang sungai itu saya melihat danau api yang sangat sangat besar. Dalam agama Budha kami tidak ada gambaran tempat seperti ini. Pada mulanya saya bingung dan tak tahu bahwa itu adalah neraka sampai saya lihat Yama, raja neraka (Yama adalah nama untuk raja neraka dalam kebudayaan Asia) mukanya seperti singa, badannya seperti singa , tetapi kakinya seperti seekor naga (roh naga). Dia mempunyai beberapa tanduk di kepalanya. Wajahnya sangat mengerikan dan saya sangat ketakutan. Dengan gemetar, saya tanya namanya.
Dia jawab " Saya adalah raja neraka, si Perusak!"

Danau Api Yang Sangat Mengerikan


Raja neraka memberi tahu saya untuk melihat ke danau api itu. Saya memandang dan melihat jubah warna kunyit yang biasa dipakai rahib Budha di Myanmar. Saya memandang dan melihat kepala gundul seorang laki-laki.
Waktu saya lihat wajah orang itu saya mengenalinya sebagai U Zadila Kyar Ni Kan Sayadaw (rahib terkenal yang mati kecelakaan mobil tahun 1983). Saya tanya raja neraka mengapa pemimpin saya, diikat dalam danau penyiksaan ini.
Saya tanya " Mengapa dia ada dalam danau api ini? Dia seorang guru yang baik. "Dia bahkan mempunyai kaset pengajaran yang berjudul 'Apakah anda manusia atau anjing?'
Yang sudah membantu ribuan orang mengerti bahwa sebagai manusia sangat berharga jauh dibandingkan binatang.
Raja neraka itu menjawab, "Betul, dia seorang guru yang baik, tetapi dia tidak percaya pada Yesus Kristus... Itulah sebabnya dia ada di neraka. "
Saya diberi tahu untuk melihat orang lain yang ada di dalam api itu. Saya lihat seorang laki-laki dengan rambut panjang dililitkan dibagian kiri kepalanya. Dia juga mengenakan jubah.
Saya tanya raja neraka "Siapa orang itu?"
Dia menjawab, " Inilah yang kau sembah, Gautama(Budha)".
Saya sangat terganggu melihat Gautama di neraka.
Saya protes, " Gautama orang baik, mempunyai karakter moral yang baik, mengapa dia menderita di dalam danau api ini?"
Raja neraka menjawab saya "Tak peduli bagaimana baiknya dia. Ia ada di tempat ini karena dia tidak percaya pada Allah yang kekal"
Saya kemudian melihat seorang yang lain yang tampaknya memakai seragam tentara. Dia terluka di dada-nya.
Saya tanya " Siapa dia?"
Raja neraka berkata "Ini Aung San, pemimpin revolusi Myanmar ".
Saya kemudian diberi tahu, "Aung San di sini karena dia menyiksa dan membunuh orang-orang kr****n, tapi terutama karena dia tidak percaya Yesus Kristus."
Di Myanmar ada pepatah, "Tentara tak pernah mati, hidup terus."
Saya diberitahu bahwa tentara neraka mempunyai pepatah "Tentara tak pernah mati, tapi ke neraka selamanya.."

Saya amati dan melihat orang lain didanau api itu. Dia orang yang sangat tinggi dan memakai baju baja militer. Dia juga menyandang pedang dan perisai. Orang ini terluka di dahinya. Orang ini lebih tinggi dari siapapun yang pernah saya lihat. Dia enam kali panjang jarak siku sampai ujung jarinya waktu dia luruskan kedua lengannya , ditambah satu jengkal waktu dia rentangkan tangannya. Raja neraka itu berkata orang ini namanya Goliath. Dia di neraka karena dia menghina Allah yang kekal dan hambanya Daud. Saya bingung karena saya tidak tahu siapa itu Goliath dan Daud.
Raja neraka berkata, "Goliath tercatat di Alkitab orang kr****n.. Kamu tidak tahu dia sekarang, tapi kalau kamu jadi kr****n, kamu akan tahu siapa dia. "

Saya dibawa ke sebuah tempat di mana saya lihat orang kaya dan miskin menyiapkan makan malam mereka.
Saya tanya " Siapa yang memasak makanan untuk orang-orang itu?"
Raja itu menjawab "Yang miskin harus menyiapkan makanan mereka, tapi yang kaya menyuruh yang lain untuk memasak untuk mereka."Ketika makanan sudah tersedia untuk yang kaya, mereka duduk untuk makan. Segera setelah mereka mulai makan asap tebal keluar. Yang kaya makan secepat sebisa mereka agar mereka tidak pingsan. Mereka berusaha keras untuk dapat bernafas karena asap itu. Mereka harus makan cepat-cepat karena mereka takut kehilangan uang mereka. Uang mereka adalah tuhan mereka.Seorang raja yang lain kemudian datang pada saya. Saya juga melihat satu mahluk yang kerjanya menjaga api di bawah danau api agar tetap panas.Mahluk ini bertanya pada saya "Apa kamu juga akan masuk ke danau api ini? " Saya jawab, " Tidak! saya di sini untuk hanya mengamati!"Bentuk mahluk yang menjaga api itu sangat menakutkan. Dia punya 10 tanduk dikepalanya dan sebatang tombak di tangannya yang pada ujungnya ada 7 pisau tajam.
Mahluk ini berkata "Kamu betul, kamu datang ke sini hanya untuk mengamati. Saya tak temukan namamu disini".
Katanya "Kamu harus kembali dari mana kamu datang tadi"
Dia menunjukan arah pada saya tempat terpencil rata yang saya lewati sebelumnya waktu datang ke danau api ini.



Keputusan Untuk Memilih Jalan


Saya jalan cukup lama, sampai saya berdarah. Saya sangat kepanasan dan kesakitan. Akhirnya setelah berjalan sekitar 3 jam saya sampai di sebuah jalan yang lebar. Saya berjalan sepanjang jalan ini beberapa lama sampai menemukan persimpangan. Satu jalan arah kiri, lebar. Jalan yang lebih kecil menuju ke sebelah kanan. Ada tanda disimpang itu yang berbunyi jalan kiri untuk mereka yang tidak percaya pada Tuhan Yesus Kristus, jalan yang lebih kecil menuju ke kanan untuk yang percaya Yesus.Saya tertarik melihat ke mana tujuan jalan yang lebih besar itu, jadi saya mulai melaluinya. Ada 2 orang berjalan kira-kira 300 yard di depan saya. Saya coba mengejar mereka agar dapat jalan bersama, tetapi sekerasnya saya coba tak dapat mengejar mereka, jadi saya putar balik dan kembali ke simpang jalan tadi.Saya terus perhatikan kedua orang yang berjalan tadi. Waktu mereka mencapai ujung jalan tiba-tiba mereka ditikam. Kedua orang itu berteriak sangat kesakitan.
Saya juga menjerit keras waktu melihat apa yang terjadi pada mereka Saya sadar akhir dari jalan yang lebih lebar sangat berbahaya untuk mereka yang menjalaninya.



Melihat Surga


Saya mulai melangkah ke jalan Orang Percaya. Sesudah berjalan sekitar 1 jam, permukaan jalan berubah jadi emas murni. Sungguh murni sampai-sampai waktu saya lihat kebawah saya dapat melihat bayangan saya dengan sempurna.Kemudian saya lihat seseorang berdiri di depan saya. Dia memakai jubah putih. Saya juga mendengar nyanyian merdu.Oh, alangkah indah dan murninya!Sangat jauh lebih baik dan berarti dibandingkan penyembahan yang kita dengar di gereja manapun di dunia. Orang berjubah tersebut meminta saya berjalan bersamanya.
Saya bertanya padanya, "Siapakah namamu?" tetapi dia tidak menjawabnya.Baru sesudah saya tanya dia 6 kali orang itu menjawab, "Saya yang memegang kunci ke surga. Surga tempat yang sangat sangat indah. Kamu tak dapat pergi ke sana sekarang tetapi kalau kamu mengikuti Yesus Kristus kamu dapat pergi ke sana sesudah hidupmu selesai di bumi".

Orang itu bernama Petrus. Petrus kemudian meminta saya untuk duduk dan menunjukkan pada saya sebuah tempat di sebelah utara. Petrus berkata, "Lihat ke utara dan lihatlah Allah menciptakan manusia".
Saya melihat Allah kekal di kejauhan. Allah berkata pada seorang malaikat, "Mari kita ciptakan manusia."
Malaikat itu memohon pada Allah dan berkata, " Jangan menciptakan manusia. Dia akan berbuat dosa dan mendukakan Engkau." (dalam bahasa asli Burma berarti: "Dia akan mempermalukan Engkau")
Tetapi Allah tetap menciptakan manusia. Allah meniupkan nafasNya dan manusia itu hidup. Dia memberi nama orang itu "Adam". (catatan: agama Budha tidak percaya penciptaan dunia atau manusia sehingga pengalaman ini sangat besar pengaruhnya pada rahib itu).



Dikembalikan Dengan Nama Baru


Kemudian Petrus berkata, "Sekarang bangunlah dan kembalilah melalui jalan di mana engkau datang. Katakan pada orang-orang yang menyembah Budha dan menyembah berhala. Beri tahu mereka bahwa mereka akan pergi ke neraka bila mereka tidak berubah. Mereka yang membangun kuil/kelenteng dan berhala juga akan ke neraka. Mereka yang yang memberikan persembahan pada para rahib untuk mendapatkan jasa untuk mereka sendiri juga akan ke neraka. Mereka yang menyembah rahib dan memanggil mereka "Pra" (gelar kehormatan bagi rahib) akan ke neraka. Mereka yang menyanyi dan memberikan hidupnya untuk berhala akan ke neraka. Mereka yang tidak percaya Yesus Kristus akan ke neraka."

Petrus memberi tahu saya untuk kembali ke bumi dan bersaksi tentang semua apa yang telah saya lihat. Dia juga berkata, " Kamu harus bicara dengan nama yang baru. Sejak saat ini kamu harus dipanggil Athet Pyan Shinthaw Paulu (Paulus yang kembali hidup)."
Saya tidak mau kembali. Saya ingin tinggal di surga. Seorang kemudian malaikat membuka sebuah buku. Pertama-tama mereka mencari nama masa kecilku (Thitpin) dalam buku, tapi mereka tak menemukannya. Kemudian mereka mencari nama yang diberikan pada saya waktu masuk agama Budha (U Nata Pannita Ashinthuriya) , tapi juga tidak tertulis disitu.
Kemudian Petrus berkata, "Namamu tidak tertulis di sini, kamu harus kembali dan bersaksi tentang Yesus pada orang-orang yang beragama Budha. " Saya berjalan kembali melalui jalan emas. Saya dengar lagi nyanyian yang merdu, yang tak pernah saya dengar sebelumnya. Petrus berjalan dengan saya sampai saatnya saya kembali ke bumi. Dia menunjukkan pada saya tangga untuk kembali ke bumi antara surga dan langit. Tangga itu tidak sampai ke bumi, tetapi berhenti di udara.Pada saat di tangga saya lihat banyak sekali malaikat, ada yang naik ke surga dan ada yang turun ke tangga. Mereka sangat sibuk. Saya tanya Petrus, " Siapakah mereka?".
Petrus menjawab, "Mereka pesuruh Tuhan. Mereka melaporkan ke surga nama-nama mereka yang percaya Yesus Kristus dan nama-nama mereka yang tidak percaya. "
Petrus kemudian memberi tahu saya, sudah waktunya untuk kembali.



Hantu!



Tiba-tiba saya mendengar sebuah tangisan. Saya dengar ibu saya sedang menangis, " Anakku, mengapa engkau meninggalkan kami sekarang?"
Saya juga mendengar orang-orang lain menangis. Saya kemudian sadar saya sedang terbujur dalam sebuah peti. Saya mulai bergerak.Ibu dan ayahku berteriak, "Dia hidup, dia hidup!"
Orang lain yang agak jauh tidak percaya. Kemudian saya taruh tangan saya di kedua sisi peti itu dan duduk tegak. Banyak orang ketakutan. Mereka menjerit, "Hantu!" dan berlari secepat kaki mereka membawanya.
Mereka yang tertinggal, diam dan bergemetaran.Saya merasakan saya sedang duduk dalam cairan yang tak sedap baunya, cairan tubuh, cukup banyak untuk dapat mengisi 3,5 gelas. Itu adalah cairan yang keluar dari perut dan bagian dalam tubuhku ketika tubuhku terbujur di dalam peti mati. Inilah sebabnya orang tahu bahwa saya sudah betul-betul mati. Di dalam peti mati ini ada semacam lembaran plastik yang ditempelkan pada kayu peti. Lembaran plastik ini untuk menampung cairan yang keluar dari mayat, karena tubuh orang meninggal banyak mengeluarkan cairan seperti yang saya alami.Saya diberi tahu kemudian bahwa hanya beberapa saat lagi saya dikremasi dalam api. Di Myanmar orang mati dimasukan kedalam peti mati, tutupnya kemudian dipaku, dan kemudian dibakar. Ketika saya kembali hidup, ibu dan ayahku sedang melihat tubuhku untuk terakhir kalinya. Sesaat lagi tutup peti akan segera dipaku dan saya akan dikremasikan. Saya segera mulai menjelaskan hal-hal yang saya lihat dan dengar. Orang-orang merasa heran.Saya ceritakan orang-orang yang saya lihat di dalam danau api itu, dan memberi tahu hanya orang kr****n yang tahu kebenaran, bahwa nenek moyang kita dan kita sudah tertipu ribuan tahun! Saya beri tahu mereka segala sesuatu yang kita percayai adalah kebohongan.Orang-orang merasa heran sebab mereka tahu rahib macam apa saya dan bagaimana bersemangatnya saya dalam pengajaran Budha. Di Myanmar ketika seseorang meninggal, namanya dan umurnya ditulis disamping peti mati. Ketika seorang rahib meninggal, namanya, umurnya dan masa pelayanannya sebagai rahib dituliskan di samping peti mati. Saya sudah ditulis mati tetapi seperti yang anda lihat, sekarang saya hidup!



Penutup



Sejak "Paul yang kembali hidup" mengalami kisah di atas dia tetap menjadi saksi yang setia kepada Yesus Kristus. Para Gembala di Burma mengabarkan bahwa dia sudah membawa ratusan rahib lain untuk beriman kepada Yesus.Kesaksiannya jelas sekali tak berkompromi. Oleh sebab itu, pesan dia telah menyakitkan banyak orang yang tidak dapat menerima hanya ada satu jalan ke surga, Yesus Kristus.Walaupun menghadapi penolakan yang sangat besar, pengalamannya sungguh nyata sehingga ia tak pernah ragu maupun bimbang. Setelah sekian tahun dalam lingkungan biara Budha, sebagai pengikut ajaran Budha yang setia, beralih menyatakan Injil Kristus sesudah kebangkitannya dari mati dan mendesak rahib yang lain untuk meninggalkan semua dewa-dewa palsu dan menjadi pengikut Yesus dengan sepenuh hati. Sebelum sakit dan matinya dia tidak punya pengetahuan sedikitpun tentang ke-kr****nan. Semua yang dia dapatkan selama 3 hari dalam kematian adalah baru dalam fikirannya.. Dalam mengabarkan pesannya sebanyak mungkin pada orang-orang.Lazarus modern ini mulai membagikan audio dan video kaset mengenai kisahnya. Polisi serta pihak berwenang di Myanmar sudah berusaha sekuatnya untuk mengumpulkan kaset-kaset ini dan memusnahkannya.Kesaksian yang baru saja Anda baca adalah salah satu terjemahan dari kaset itu. Kami diberi tahu bahwa sekarang sangat berbahaya bagi warga Myanmar untuk memiliki kaset ini. Kesaksiannya yang tak kenal takut telah membuatnya dipenjara, di mana yang berwenang telah gagal menawarkan dia untuk bungkam. Sesudah dilepaskan dia terus bersaksi tentang apa yang dia lihat dan dengar.Keberadaannya sekarang tidak jelas. Seorang nara sumber di Burma mengatakan bahwa dia di penjara dan bahkan mungkin sudah dibunuh, sumber lain mengabarkan bahwa dia sudah dilepaskan dari penjara dan sedang meneruskan pelayanannya..

Bagaimana pendapatan rekan-rekan sedhamma mengenai cerita ini?Terus terang saya merasa hal ini adalah suatu kebohongan...

Lagi-lagi soal percaya dan tidak percaya  ^-^


carinex

btw, barusan saya menemukan tanggapan kalo itu cerita ternyata HOAX.
http://www.buddha.sg/htm/general/faq01.htm

Quote(1) All Burmese experts said they had never heard of the story
about this Myanmar Buddhist monk before.


(2) There is also no reports either in Burma or outside Burma of
mass defection of Myanmar Buddhist Monks to join the Christian
Church.


(3) The monk in the story said he became a novice at the age of
18. It is rather unusual as most boys Burmese boys join the monastic
life at younger age than 18.


(4) At the age of 19, he became a monk. This is also unusual as
the entry age for becoming a fully ordained monk is 20. (There is one
exception when one considers the foetal life while in the mother's
womb)


(5) U Zadila, also known as 'Kyar Ni Kan Sayadaw' was described as
probably the most famous Buddhist Teacher of the time. That is
disputable. Venerable Kyar Ni Kan Sayadaw was indeed well known and
very popular as public speaker and preacher. But he was not regarded
as the most distinguished monk academically and intellectually.


(6) The monk said 'Kyar Ni Kan Sayadaw' died in a car crash in
1983 . In fact Sayadaw died in Myanmar Era 1339 = about 1977. There
was a 6 years discrepancy which is unacceptable as the monk said he
studied under him. He should know the exact year when his teacher
died. And that 1977 was also the year when he became a monk. This
fact alone is enough to brand the story as a fake or invention.


(7) He said he was given a new name of 'U Nata Pannita
Ashinthuriya' when he entered the monastery. In Burma, the
title 'shin' was used for the novice. 'U' was never used for a
novice.


(8) The monk's new name itself was unusual nor unheard of,
according to the monks I consulted.


(9) Doctors diagnosed Malaria and Yellow fever. Actually the
Yellow Fever was not known to exist in Burma.


(10) To recover completely after very severe malaria is most
unusual especially after being discharged to die.


(11) To regain Life after the body started to decay (decompose) is
impossible according to conventional medical thinking.

Ruenis

Dari bahasanya,cara bicara tidak mencirikan seorang Buddhist apalg rahib,roh apa?he5.
dia tidak mengusir nyamuk yang mengigitnya tapi tidak menjelaskan knpa,karena dia tidak tau,saya bisa karang cerita seperti ini,atau lebih sempurna.

jangan terpengaruh cerita ini,kita liat komentar para senior.
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha


FZ

dulu sudah pernah dibahas juga..
dan waktu itu saya comment juga..

cerita ini gak logis.. karena..
jelas Buddha gak kenal Yesus.. karena Buddha lahir sebelum Yesus lahir..
wajar kan kalau gak kenal ? dan jika semua yang gak kenal Yesus masuk neraka.. ini sangat menggelikan jika kita berpikir bahwa dari zaman Adam dan Hawa menurut kepercayaan umat K sampai zaman Yesus, semuanya akan masuk neraka.

Dari statement ini, justru akan mengungkap kelemahan dari cerita ini sendiri
Apakah tuhan benar2 ada, jika ada dan peduli pada manusia, mengapa tidak mengutus yesus pas awal dunia ? jadi tidak perlu masuk neraka..

Ruenis

Bro Forte memang luar biasa,hahahaha.
tapi mereka ada jawabannya jg lho,menurut mereka Tuhan memberi mereka kesempatan dan bla bla bla.
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

FZ

nah kalau based on cerita ini.. biksunya sudah baik.. tapi karena tidak mengenal yesus makanya masuk neraka..
perlu dipertanyakan kesempatan yang bagaimana ? kalau misal mereka jawab biksunya tidak berusaha kenal yesus
tanyakan juga, bagaimana dengan orang baik yang lahir sebelum yesus lahir ? masuk manakah ?
kalau mereka jawab masuk neraka.. kembali lagi.. wah gak kenal aja masuk neraka, kalau yesus diutus cepatan kan lebih baik..
kalau mereka jawab masuk surga.. kembali lagi ke cerita Buddha masuk neraka.. kan Buddha juga baik.. kenapa masuk neraka ?
jadi gak fair donk.. ^-^

FZ

btw postingan saya berguna untuk mematahkan bahwa cerita di atas salah / gak benar ya.. bukan buat menjelekkan2 agama K.. karena IMO.. memang agak susah dan sebal kalau dengan misi kr****nisasi model begini.. tapi usahakan hadapi dengan sati..

carinex

#8
Tadi sudah saya beri beberapa tanggapan di facebooknya yang ngepost, dan yang ngepost cerita nampaknya juga enggan atau bingung menjawab apa..
Soalnya setelah saya kasih bukti ini itu yang 11 pernyataan tadi, dia nanggapinnya cuma :

Quotesmua orang punya pndapat masing2.. ^^

Dan terakhir ada temen yang komen tambahan:

Quotejust my opinion :
ak sendiri tidak bs membuktikan artikel ini hoax atau benar..
tapi kesaksian tersebut menurut saya lebih mengarah kepada propaganda untuk mengadu agama budha dan kr****n...kesaksian tersebut sama sekali tidak menunjukan /mencerminkan kebesaran tuhan karena Yang saya tangkap dr kesaksian di atas yaitu kita harus percaya kepada Tuhan yang didasari oleh rasa takut akan masuk neraka. padahal kita harus percaya karena Tuhan karena kasihnya yang tulus, kebesarannya, dan Pengorbanan yang Dia lakukan untuk menebus dosa kita

Ada kejangalan2 seperti sejak kapan umat kr****n mengenal raja neraka (Yama adalah nama untuk raja neraka dalam kebudayaan Asia) mukanya seperti singa, badannya seperti singa , tetapi kakinya seperti seekor naga (roh naga). Dia mempunyai beberapa tanduk di kepalanya ?...

Pesan : Jangan sampai kita terhasut pada kesaksian yang bersifat propaganda, khan kita umat kr****n sudah diberi pada sumber pada ALKITAB yang merupakan kebenaran dan kebesaran dari TUHAN..

Dan terakhir tanggapan dari saya sendiri:

QuoteYa memang sebaiknya begitu..damai damai saja lah..

Gara - gara ini aku sampai ga bisa belajar buat UAS...
Cek dulu kebenarannya sebelum memberikan cerita.
Sekalipun cerita tersebut benar, janganlah cerita tersebut ditujukan mengasut orang lain. Lain kali saya harap cerita-cerita yang tujuannya menghasut yang lain tidak muncul lagi.... Lihat Selengkapnya

Terima kasih.


Mudah2an dia dah ga ngepost cerita-cerita yang kaya gitu lagi...
Repot nanggapinnya...
Yang lain di facebook dah pada iya iya saja tanpa bukti yang jelas..
Saya cari itu bukti cape juga mikirin gimana nanggapinya...

Makasih semua atas tanggapannya, Mudah2an cepet beres urusannya



johan3000

boleh tau nomor KPT (ID) nya biara tsb?

utk mengusut suatu kasus, perlu identitas yg jelas donnng....

kalau tidak ada ... cuma menghabiskan waktu gw aja....

next case....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

carinex

Kalau KPT (ID) saya juga belum tau.. itu cerita datanya saksi juga sangat ga lengkap. Jadi ceritanya kemungkinan yang cerita yang di buat-buat. Saya cuma nemuin mp3 dhammanya "U Zadila Kyar Ni Kan Sayadaw"
http://www.dhammadownload.com/U%20Zadila%20Kyar%20Ni%20Kan%20Sayadaw.htm

carinex

Tanggapn tentang cerita ini dari web lain(http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/12/benarkah-yesus-di-nubuatkan-di-kitab.html#organisasib) :

"Jika demikian, silakan lihat klaim hoax itu di sini, kemudian untuk tanggapannya ada dua, yaitu:

# Dari organisasi Nasrani di Australia yang menyelidiki peristiwa ini dan menyimpulkan bahwa klaim itu adalah Hoax dan menyayangkan terjadinya pengedaran berita hoax itu oleh institusi Nasrani sendiri. [Saya menduga, bukan karena penyelidikan, namun karena bolong ceritanya begitu besar]"
http://ccgm.org.au/articles/Articles/ARTICLE-0102.htm

# Dari organisasi Buddhis di Myanmar , yang menyelidiki kebenaran orang dan Peristiwanya
http://www.buddha.sg/htm/general/faq01.htm

carinex

Update:

Terakhir, catatan tentang "kesaksian" itu sudah ga dibahas sama dia lagi, alias di hapus.
Soalnya waktu saya mau lihat komentar tentang kesaksian itu, saya sudah ga bisa lihat lagi.

Tulisannya:
QuoteMaaf, Anda tidak memiliki izin untuk melihat catatan ini.

QuoteDalam catatan ini
Tak ada.

Terima kasih semuanya :)

Mudah-mudahan cerita kesaksian macam ini tidak muncul lagi.

The Ronald

malu aku malu.. pada semut merah~~~

wakaka.. menyedihkan banget.. ingin mendapat jempol .. malah mendapat malu...
...

carinex

Ralat:

Ternyata bukannya di hapus, tapi saya ga bisa masuk ke catatan itu, jadinya mereka komen komen, tapi saya ga bisa bales...