Lolos dari Maut dua kali

Started by exam, 18 January 2010, 11:50:45 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

exam

Denpasar - Salah seorang dari 5 WNI di Haiti sungguh bersyukur. Ni Luh Made Juini, asal Bali, lolos dari bencana air bah tsunami  di Maladewa. Kini dia selamat dari bencana gempa yang menggoyang Haiti tanpa luka sedikit pun.

Juini (35) bekerja di sebuah hotel di Haiti sebagai terapis spa. Ia bekerja bersama dua rekannya asal Bali, yaitu Ni Ketut Yasri Astiti dan I Gusti Ayu Putu Sukerti.

Ia selamat dari bencana gempa berskala 7 SR yang meratakan bangunan serta memakan ratusan ribu jiwa di Haiti karena terlindung dari kokohnya hotel. Hotel Karibia, tempatnya bekerja, tetap gagah berdiri di antara ribuan bangunan yang telah rata dengan tanah.

"Ini Semua berkat karunia Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan)," kata Wayan Maliana, orang tua Juini, kepada detikcom di rumahnya, Desa Pancasari, Bedugul, Tabanan, Bali, Senin (18/1/2010).

Juini bekerja sebagai terapis spa di beberapa negara sejak 1998. Pekerjaan sebagai terapis spa diawali di sebuah Hotel Oka, Sanur, tahun 1998.

Negara pertama yang dijadikan sebagai petualangannya bekerja adalah Malaysia (1998). Ia melanjutkan kariernya ke Bahrain  dan Dubai. "Ia senangnya berkelana. Alasannya mencari pengalaman," kata Maliana.

Bosan bekerja di Timur Tengah, Juini melanjutkan pengalamannya ke Maladewa (2004). Namun, baru bekerja selama tiga bulan, sebuah bencana dahsyat tsunami terjadi.

Ombak besar menerjang hotel tempat ia bekerja. Saat itu Juini sedang memijat tamu di lantai dua hote. Air bah menerjang hingga ke lantai satu hotel tersebut. Ia pun selamat dari bencana besar itu.

"Karena trauma tsunami, anak saya pulang ke rumah. Dia memilih memutuskan kontraknya selama dua tahun padahal baru bekerja selama tiga bulan," kata Maliana.

Berbekal pengalaman bekerja di luar negeri, Juini bekerja di hotel berbintang lima di Jimbaran, Kuta, yaitu hotel Four Seasons. Namun, kata hati kembali mengajaknya bekerja di luar negeri.

"Keluarga sudah menyarankan bekerja di Bali saja supaya dekat rumah, masa depan cerah karena bekerja di tempat yang bagus," kenang Maliana.

Juini yang hingga kini masih sendiri kembali memutuskan berangkat ke Haiti pada awal tahun 2008. "Keluarga tidak bisa menahan niatnya. Kita hanya membekalinya dengan doa," ujar Maliana.

Di Haiti, keberuntungan kembali mendekati Juini. Di tengah ribuan korban jiwa yang tewas, Juani tetap segar bugar. "Kami bersyukur, anak saya dilindungi oleh Ida Sang Hyang Widi Wasa," kata Maliana.

wiithink

by the way bus way, haiti nih di daerah mana sih?
amerika kah?

kullatiro