Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia

Started by williamhalim, 15 January 2010, 11:47:46 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

Quote from: chingik on 10 March 2010, 12:11:12 PM
OOT sedikit.
Jika peristiwa sejarah masa kini saja bisa kabur dan terbelah, bagaimana dengan sejarah keseluruhan perkembangan buddhis di dunia ini yg sudah 2500 tahun lamanya?
Seperti yg pernah saya kutipkan dalam sebuah tulisan:

Betapa tidak, bahkan dalam situasi di mana tokoh yang berkaitan dalam kronologi suatu kejadian – yang masih hidup- masih dapat menimbulkan persoalan dalam cara menggambarkan suatu peristiwa secara objektif. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa sesungguhnya lakon-lakon sebuah peristiwa yang berjalan secara detik per detik tidak akan dapat di tayang ulang secara sempurna oleh satu sosok manusia yang berdiri dari paradigma dan cara berpikir yang berbeda dengan individu-individu lainnya. Sejarah, hanyalah bagian satu sisi dari sebuah kronologi peristiwa.   

_/\_


bro,bukannya itu harus di tulis secara subjektif??
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

kullatiro


Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

kullatiro


Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

chingik

 [at] Riky,
Hah?? sejarah harus ditulis secara subjektif? ga salah nih??? :o

ryu

Quote from: chingik on 10 March 2010, 12:11:12 PM
OOT sedikit.
Jika peristiwa sejarah masa kini saja bisa kabur dan terbelah, bagaimana dengan sejarah keseluruhan perkembangan buddhis di dunia ini yg sudah 2500 tahun lamanya?
Seperti yg pernah saya kutipkan dalam sebuah tulisan:

Betapa tidak, bahkan dalam situasi di mana tokoh yang berkaitan dalam kronologi suatu kejadian – yang masih hidup- masih dapat menimbulkan persoalan dalam cara menggambarkan suatu peristiwa secara objektif. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa sesungguhnya lakon-lakon sebuah peristiwa yang berjalan secara detik per detik tidak akan dapat di tayang ulang secara sempurna oleh satu sosok manusia yang berdiri dari paradigma dan cara berpikir yang berbeda dengan individu-individu lainnya. Sejarah, hanyalah bagian satu sisi dari sebuah kronologi peristiwa.   

_/\_

nah makanya ko, yang masuk akal saja bisa kabur maknanya, apalagi yang tidak masuk akal.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Quote from: chingik on 11 March 2010, 07:35:10 PM
[at] Riky,
Hah?? sejarah harus ditulis secara subjektif? ga salah nih??? :o

lho??kan ditulis begini :

Betapa tidak, bahkan dalam situasi di mana tokoh yang berkaitan dalam kronologi suatu kejadian – yang masih hidup- masih dapat menimbulkan persoalan dalam cara menggambarkan suatu peristiwa secara objektif.

Darimana si tokoh sejarah bisa menggambarkan sesuatu secara objektif?apakah dia Arahatta?:)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

kurasa arahat malah subjektif, yakni sesuai pengalamnnya dia... atau sesuai dgn pengetahuannya dia (sry klo salah)

klo objektif itu ...info yg di dapatkan dari pihak pro dan kontra semua di sebutkan..bukan dari 1 sisi saja, alias netral
...

Riky_dave

Quote from: The Ronald on 12 March 2010, 09:35:45 PM
kurasa arahat malah subjektif, yakni sesuai pengalamnnya dia... atau sesuai dgn pengetahuannya dia (sry klo salah)

klo objektif itu ...info yg di dapatkan dari pihak pro dan kontra semua di sebutkan..bukan dari 1 sisi saja, alias netral

nah...hehe..arahatta kan netral..apa batin arahat masih bisa terseret?? :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Maap OOT..The ronal = Ronaldo Tejukusuma yang di facebook?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

#41
yup aku ronaldo tejokusuma,
tp agak sulit mendapat referensi apa yg arahat tidak ketahui, seperti hal2 kontra yg tidak  "berguna"
sebagai contoh, dalam literatur buddhist yg di buat arahat, jrg menceritakan bagaimana pandangan org2 thdp Buddha Dhamma dari aliran lain, kelemahan2 nya, propaganda2 dari aliran lain, seperti halnya cara pandang agama lain thdp ajaran buddha pada saat ini, misalnya kr****n...
soalnya hal demikian tidak terlalu berguna... dan bisa menimbulkan padangan salah

lain halnya dgn netral...
salah benar semuanya di masukin, biar pembaca yg menilai..semua aspek masuk....
...

The Ronald

mungkin klo ambil contoh hal yg netral, itu kek hasil perang, atau sejarah perang yg dapat di lihat di wiki
contoh mudah mengenai kronolginya, maupun jumlah korban jiwa, dimana korban jiwa yg di sebutkan ada beberapa versi, dari pihak yg menyerang, dari pihak yg serang, dan dari pengamat luar.. gitu, semua aspeknya masuk, ntar pembaca yg di suruh pilih, mau percaya versi yg mana
...

fabian c

Tulisan ini kembali membuka luka lama, dimana para pelaku kadang-kadang terseret arus yang mereka tidak kehendaki, Saya mengenal beberapa pelaku sejarah dalam perkembangan Buddha Dhamma di Indonesia (terutama tahun tujuh puluhan keatas) umpamanya pak Mochtar Rasyid, Bhikkhu Ashin Jinarakkhita (sejak tahun enam puluhan), pak Sosro Utomo, bhante Sombat, bhante Giri dll, saya tak akan memberi komentar mana yang salah dan mana yang benar karena hanya akan memperdalam konflik, kedua pihak memiliki versinya masing-masing terhadap hal ini. Dan kedua pihak memiliki pembenaran masing-masing.

Secara garis besar secara pribadi saya menilai akar perbedaan pandangannya, yaitu:

Pada pandangan Buddhayana penilaiannya berdasarkan kultus terhadap individu tertentu.
Sedangkan pandangan Theravada berdasarkan  Vinaya, yang dianggap memiliki otoritas lebih tinggi daripada individu manapun.

Jadi menurut pendapat saya, golongan bhikkhu yang memisahkan diri dianggap murtad dan berkhianat, sedangkan bagi mereka yang memisahkan diri menganggap mereka tak dapat lagi bersama-sama karena penghayatan vinaya yang berbeda.

Mahayana memisahkan diri setelah ada konflik, yang berbuntut pada pengadilan.
Let it go friends.... 


_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

adi lim

#44
Quote from: daimond on 09 March 2010, 08:53:32 PM
well silahkan berbicara, kita sebagi umat hanya ada di pinggir dan mendoakan semoga semuanya sadar dengan apa yang mereka lalukan.

Bro Daimon, emang Sangha yang anda 'Senang, sayang dan Bangga' udah pasti 'Sempurna' !, karena dari tulisan yang anda kemukakan sepertinya sudah pasti kesalahan ada di pihak Sangha yang anda tidak suka karena berkhianat ('berkhianat' pendapat bro Daimon) !
Bro Daimon yang kamu kemukakan adalah curhat dari pandangan pribadi kamu, dimana hasil dari mendengar, isu, dan melihat hanya yang ada, tetapi ada hal2 lainnya masih  belum bro Daimon ketahui,
karena hal menyangkut prilaku dari tokoh2 di kalangan Buddhis, jadi tidak boleh diceritakan.

Jadi alangkah baiknya jika bro Daimon tidak mencampuri urusan Sangha, dan janganlah menghakimi bahwa ada anggota Sangha yang berkhianat, cara itu bukanlah perbuatan baik !

IMO, tidak ada Sangha yang berkhianat, tapi memang sesuai dengan pandangan masing2 aliran yaitu pedoman Vinaya & Sila berbeda tidak mungkin bersatu.
Tapi karena semuanya mengaku ajaran Buddha, jadi untuk menampung aliran beberapa Sangha yang ada karena berbeda pedoman juga sudah terbentuk yaitu KASI.
Karena demikian yang ada, itulah yang harus kita akui.
Kita sebagai umat awam tentulah lebih bijak tidak mencampuri urusan Sangha. Karena para anggota Sangha lah lebih tahu apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

seperti tulisan Bro Fabian. saya setuju sekali, karena tidak berpihakan sesuai kenyataan yang ada.
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.