News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Apakah nasib bisa di ubah ?

Started by exam, 12 January 2010, 06:01:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Juice_alpukat

sama2,namaste _/\_, tinggal praktek,hehehe.

hengki

Benar kata bro johan, baca Buku Liao Fan krn di Buku diajarkan dgn Jelas Cara Merubah Nasib. Bagus bgt Bukunya. Saya sdh mencoba mempraktekkan yg diajarkan oleh Liao Fan dan memang perlahan lahan Nasib saya berubah menjadi lbh baik. Kalau exam mw Buku atau Vcd Liao Fan saya ada.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Sostradanie

topik dan diskusi yang menarik.kebetulan ini yang saya bingungkan dari kemarin.saya bertanya soal takdir.dan nasib yang seperti digariskan.seperti sidharta yang udah diramalkan dan menjadi kenyataan.
dan setelah akhirnya banyak diskusi,membuat saya makin bingung dan makin pusing.

Saya tidak mau percaya seseorang ditakdirkan,atau emang nasibnya harus spt itu.Apalagi untuk diri saya sendiri.
Jadi setelah berpikir,saya mengambil kesimpulan untuk diri saya sendiri.dan saya bagikan mana tau berguna untuk yang lain.Nasib kita tidak ditentukan atau emang ditakdirkan.Tapi kalau karma itu emang ada dan berlaku.

Pangeran siddharta tidak ditakdirkan untuk jadi sang buddha.Dia bisa menjadi raja,bisa jadi pembunuh jika dia inginkan.Dan apa hubungannya dengan karma?Karma itu saya anggap sebagai tiket.tiket menuju tujuan yang kita inginkan.Dari kehidupan sebelumnya mungkin pangeran sidharta memang udah mencari tentang hal inii tapi yang dia cari membutuhkan perjalanan panjang dan begitu banyak transit.Sama seperti kita berpergian keluar negeri.Makin jauh tujuan kita.makin banyak transitnya.Coba kita punya tujuan keliling semua negeri didunia ini.Berapa banyak kita harus tukar pesawat dan naik turun pesawat.Begitu juga dengan pangeran sidharta.Karma dia membawa ke kehidupan berikutnya yang menunjang tujuan yang dia cari.Sampai terakhir dia lahir sebagai anak raja.Kenapa dia tidak lahir sebagai anak pengemis?Karena karmanya emang tidak cocok untuk disitu.Kalau dia lahir sebagai pengemis,saya ragukan dia menjadi sang budha.Kenapa???Karena dia akan sibuk berpikir cara mencari makan,dia sibuk bekerja,dia akan bertengkar dengan istrinya soal kehidupan.Dan jika dia tinggalkan istri dan anaknya dalam keadaan sengsara maka itu akan terbebani buat dia.Jika dia menutup mata dan tetap pergi dengan menelantarkan anak dan istrinya yang kelaparan.Maka dia ga akan jadi sang budha,karena dia jadi manusia ga punya belas kasih.Dan mungkin sang budha dengan kebijaksanaannya mengetahui hal ini.Makanya yang ingin menjadi bikhu,banyak diberikan aturan.

Kesadaran dari Kehidupan masa lalu,saya rasa memang kita bawa sampai sekarang.Karena sang budha aja bisa melihat kehidupannya yang dulu.Kenapa kita tidak bisa??Menurut saya bukan tidak bisa,tapi kita belum tau caranya.Kalau kita udah menemukan kunci yang cocok untuk membuka pintu itu.Maka pintu itu pasti terbuka dengan sendirinya.

Alasan saya yang lain kita memang membawa kesadaran dari masa lalu:
melihat dari cerita terjadinya manusia dibumi dan dari kita sendiri.Jika kita semua benar2 mau teliti,dan memperhatikan keseharian hidup sampai umur kita sekarang.Sering terkadang kita merasa ini pernah anda lihat,alami,atau dari hati nurani anda merasa sesuatu.Atau kita merasa mudah dekat dengan seseorang padahal kita baru kenal.Kalau saya pernah merasakan itu.Sama seperti saat ini,kenapa saya tidak mau berhenti mencari untuk apa kita lahir didunia ini?Mod upasaka pasti tahu itu,karena dengan dia saya pertama kali berkomunikasi.

Jadi karma akan mengantarkan kita pada kehidupan yang akan datang.Yang akan menjadi tiket tujuan kita.Jika kita ingin lahir sebagai manusia.Kita tinggalkan perilaku yang mungkin seperti binatang.Jadi jangan kita jadi kambing hitamkan karma yang buat kita menderita dalam hidup ini.

Apakah nasib kita bisa baik?jelas bisa.Yang membedakan cuma jalannya.Orang yang punya banyak karma baik.Akan lebih mudah mencapai tujuannya.Karena dia membeli tiket VIP dari kumpulan karmanya.Sedangkan yang kurang karma baiknya membeli tiket biasa dari harga pesawat termurah.Jadi maklum aja kalau ada penundaan keberangkatan karena kerusakan dll.Bahkan ada karmanya yang belum dapatkan tiket tujuan.Baru masih kumpulin karma buat beli tiketnya.

Kenapa ada rasa malas?kenapa ada keinginan menunda?saya rasa ini bukan dari kesadaran masa lalu.Tapi emang tiap manusia punya rasa ini.Dalam istilah budhisnya saya lupa.Keserakahan,kebencian,iri hati dll.
Dan jika ditanya,pasti kita mau hidup tanpa berjuang.dapat apa yang kita inginkan?umumnya orang menjawab mau.

Saya sarankan coba kita bermimpi sejenak.Bayangkan dimana semua keadaan serba ada.Anda hanya perlu tidur dan ga usah ngapa-ngapain.Minta nasi langsung tersedia.Apapun yang anda inginkan,makanan selezat apapun dan semahal apapun.Mau bercinta tinggal bayangkan aja bentuknya,ukurannya,cantiknya.maka itu langsung hadir dihadapan anda dan melayani anda.dan buang airpun ga usah repot,karena begitu terasa langsung udah bersih tanpa perlu anda bersihkan.Ingin nonton,anda pikirkan aja jalan ceritanya dan siapa yang jadi lakon.langsung bisa nonton.Tapi tidak akan ada mall.tidak akan orang berjualan.karena semua orang bisa sperti itu.Jadi ga ada yang perlu usaha karena untuk penuhi kebutuhan.Forum ini juga tidak aka nada.Karena semua udah serba pintar.Coba pikirkan baik-baik dengan hati dan pikiran terbuka.Berapa lama anda tahan dengan keadaan seperti itu?????50th?100th?saya tidak sanggup jalani itu.

Menurut saya hidup berharga karena ada suka dan dukanya.susah dan senangnya.Saya bisa bersyukur dan menikmati rasa nasi karena saya tau mendapatkannya begitu susah.Bagaimana kita bisa tau kesenangan jika kita tidak pernah merasakan susah?Pernah ga anda merasakan nikmatnya membeli barang dari perjuangan.Walau itu bukan barang mahal.Yang awalnya kita rasa mungkin ga bisa beli.

Saya datang ke forum ini dengan begitu banyak problem dan kekalutan.Saya harus berhadapan dengan situasi keluarga yang udah hancur karena alam.Dan mereka pasrah dengan berkata ini emang karma.dan mereka terperosok menjadi hancur dan lebih dalam.Yang seharusnya mereka bisa bangkit.Karena melihat anaknya hancur total,ayah saya stroke.yang satu belum selesai,ibu saya jatuh dan patah panggulnya.dan saudara yang saling menyalahkan karena saling menuduh karma siapa.dan saudara yang udah hancur  total mentalnya dan hanya berdiam diri dan menerima ini adalah karma yang harus dijalani.dan dia berharap semua akan kembali seperti semula tanpa melakukan apapun.sampai dia melupakan keadaan anak dan istrinya akan terlantar tidak lama lagi.dan keadaan akan makin sulit.

sekarang saya udah tau apa yang harus saya lakukan.saya udah tau harus memulai dari mana.saya orang yang  tidak percaya dengan nasib sedangkan saudara orang yang percaya nasib.komunikasi yang sulit jika saya sama sekali tidak tau tentang karma dll.

jadi bagi yang membaca,ambil aja yang bermanfaat dari tulisan saya.dan pikirkan yang terbaik untuk diri kita.kita yang menentukan jalan yang kita mau ambil.dan buat pengurus dan peserta forum ini.saya ucapkan banyak terima kasih.Secara langsung maupun tidak langsung dari anda semua.Saya menerima banyak manfaat dari forum ini.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

exam

Quote from: hengki on 13 January 2010, 09:28:46 PM
Benar kata bro johan, baca Buku Liao Fan krn di Buku diajarkan dgn Jelas Cara Merubah Nasib. Bagus bgt Bukunya. Saya sdh mencoba mempraktekkan yg diajarkan oleh Liao Fan dan memang perlahan lahan Nasib saya berubah menjadi lbh baik. Kalau exam mw Buku atau Vcd Liao Fan saya ada.

ya saya ingat deh, nasehat kepada sang anak
dulu pernah dapet fotocopy di wihara petak sembilan, long time ago, jamannya masih ada becak
udah ada movienya toh ?
ada linknya gak ya, biar saya download aja, megaupload or rapidshare

thx infonya


oh ya Bro hengki
plz share dong bgm nasib anda berubah ?

hengki

Exam, kamu hub saya aja di 0857 2444 8955. Kalau kamu mw Vcd Liao Fan kamu ksh tau alamat kamu aja nanti saya kirimkan lewat Pos.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

johan3000

Quote from: sriyeklina on 13 January 2010, 10:35:18 PM
................
Saya datang ke forum ini dengan begitu banyak problem dan kekalutan.Saya harus berhadapan dengan situasi keluarga yang udah hancur karena alam.Dan mereka pasrah dengan berkata ini emang karma.dan mereka terperosok menjadi hancur dan lebih dalam.
................

tERIMa kasih bro/sis sriyeklina telah mau sharing pengalaman nyatanya begitu berharga utk dipelajarin... memang ya gimana rasanya ditimpa masalah bertubi-tubi.. dan saling menyalahkan... (kalau kapal mau tenggelam, hal yg tidak berguna adalah ribu, saling menyalahkan...)

semoga sriyeklina diberi PIKIRAN yg baik utk menjalankanin semuanya.....

thanks! dan +1 utk sriyeklina....  :)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

bond

Mau ubah nasib buruk?

Sucikan hati dan pikiran dan banyak berbuat kebajikan.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Nevada

[at] sriyeklina

Dalam pandangan Buddhisme, setiap orang adalah arsitek dari nasib (jalan hidupnya) sendiri. Semua timbunan kamma akan mengondisikan bagaimana jalan hidup kita masing-masing. Oleh karena itu, tidak ada kamma orang lain yang bisa ditanggung oleh orang lain. Tidak ada orang yang membawa sial atau yang membawa keberuntungan.

Karena setiap orang bisa menentukan kamma (perbuatan) yang ingin dilakukan, maka ini menunjukkan bahwa hidup (nasib) memang bisa diubah. Bila kita menginginkan perubahan terjadi dalam hidup kita, maka kita harus mengubah pola pikir kita dan cara-cara kita dalam menjalani hidup.

Jalan hidup kita amat bergantung dari pola pikir. Pola pikir akan mengarahkan kita pada suatu pandangan. Pandangan akan menjadi dasar dalam mengambil tindakan. Tindakan yang sering dilakukan akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang terus dilestarikan akan menjadi watak. Watak yang tetap digenggam akan memunculkan banyak kejadian (peristiwa). Kumpulan kejadian yang terjadi adalah nasib. Karena itu, bila kita ingin mengubah nasib, maka ubahlah pola pikir kita terlebih dahulu.

Nasib => Kumpulan kejadian (peristiwa) => Watak => Kebiasaan => Tindakan => Pandangan => Pola pikir

Nasib (jalan hidup) bisa kita ubah. Namun bila kondisi kamma lain yang lebih matang untuk berbuah, maka siapa pun tidak akan bisa menghindarinya. Namun kita beruntung terlahir sebagai manusia. Seperti dari setumpuk bunga yang dapat dibuat menjadi banyak karangan bunga, demikian pula banyak kebajikan yang bisa dibuat oleh manusia dalam hidup ini. Kebajikan yang dilakukan ini bisa mengubah nasib kita ke arah yang semakin baik.

stephen chow

Quote from: bond on 14 January 2010, 09:24:40 AM
Mau ubah nasib buruk?

Sucikan hati dan pikiran dan banyak berbuat kebajikan.
Stuju sekali bro bond..
Aku tmbh dgn brusha terus menerus tanpa henti. Hehehehe

Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

stephen chow

Quote from: upasaka on 14 January 2010, 10:01:40 AM
[at] sriyeklina

Dalam pandangan Buddhisme, setiap orang adalah arsitek dari nasib (jalan hidupnya) sendiri. Semua timbunan kamma akan mengondisikan bagaimana jalan hidup kita masing-masing. Oleh karena itu, tidak ada kamma orang lain yang bisa ditanggung oleh orang lain. Tidak ada orang yang membawa sial atau yang membawa keberuntungan.

Karena setiap orang bisa menentukan kamma (perbuatan) yang ingin dilakukan, maka ini menunjukkan bahwa hidup (nasib) memang bisa diubah. Bila kita menginginkan perubahan terjadi dalam hidup kita, maka kita harus mengubah pola pikir kita dan cara-cara kita dalam menjalani hidup.

Jalan hidup kita amat bergantung dari pola pikir. Pola pikir akan mengarahkan kita pada suatu pandangan. Pandangan akan menjadi dasar dalam mengambil tindakan. Tindakan yang sering dilakukan akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang terus dilestarikan akan menjadi watak. Watak yang tetap digenggam akan memunculkan banyak kejadian (peristiwa). Kumpulan kejadian yang terjadi adalah nasib. Karena itu, bila kita ingin mengubah nasib, maka ubahlah pola pikir kita terlebih dahulu.

Nasib => Kumpulan kejadian (peristiwa) => Watak => Kebiasaan => Tindakan => Pandangan => Pola pikir

Nasib (jalan hidup) bisa kita ubah. Namun bila kondisi kamma lain yang lebih matang untuk berbuah, maka siapa pun tidak akan bisa menghindarinya. Namun kita beruntung terlahir sebagai manusia. Seperti dari setumpuk bunga yang dapat dibuat menjadi banyak karangan bunga, demikian pula banyak kebajikan yang bisa dibuat oleh manusia dalam hidup ini. Kebajikan yang dilakukan ini bisa mengubah nasib kita ke arah yang semakin baik.

Smoga brmanfaat bgi yg membacanya.. Detail sekali. Ciri khas bro upasaka. Hehehe..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Juice_alpukat

Nasib baik buruk itu tergantung dari pola pandang pikiran. Pendritaan jg bersumber dri pkiran.
Jika memandang dri pkiran baik,maka nasib terasa baik,walau tinggal di rumah biasa,makan 2 x shari,sedrhana,dst.
Jika memandang dri pkiran serba bruk,maka nasib terasa buruk,walau tinggal di istana,makan 5 x shari,foya2,dst,tapi tetap merasa mendrita.
Pikiran adalah RAJA KEHIDUPAN.

CHANGE

Sharing satu artikel motivasi yang inspiratif, mungkin sama seperti yang ditulis oleh Bro Upasaka.

JALAN BUNTU.

Kapan pun di saat saya menemui jalan buntu dalam kehidupan ini, saya akan berkonsultasi dengan sahabatku ini. Dia tidak pernah capai untuk memberiku penerangan.

Ini bukan berarti Anda tiba pada akhir perjalanan, akan tetapi saatnya untuk berbelok.

Artikel itu ditulis oleh seorang gadis dan sangat menyentuh hatiku. Gadis itu tidak bisa melewati kegagalan akan cinta pertamanya, dia begitu menderita sehingga berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Ketika gadis itu akan melaksanakan niatnya, tiba-tiba dia melihat tulisan di sebuah bis yang melintas, yakni "Bila jalan di depan buntu, berarti saatnya berbelok". Ini bukan berarti Anda tiba pada akhir perjalanan, akan tetapi saatnya untuk berbelok.�

Seketika itu dia melepaskan pikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Pada akhir kalimat artikel tersebut, gadis itu menulis, Hidupku secara tak diduga telah diganggu oleh seseorang, dan kemudian secara tak disengaja pula telah diselamatkan seseorang.

Dalam kehidupan kita dapat beberapa kali mengalami kemunduran dan kegagalan. Akan tetapi itu bukan berarti akhir dari perjalanan, melainkan sebuah peringatan ramah yang menandakan Anda harus berbelok.

Ketika sebuah masalah timbul dalam kehidupan dan Anda tidak dapat memecahkannya, mengapa tidak berhenti sejenak dan berpikir apakah ada ruang untuk bermanuver. Mungkin dengan menggunakan pendekatan lain atau mengambil jalan lain yang dapat mempermudah keadaan.

Namun sangat sering kali terjadi, kita cenderung untuk menjebak diri sendiri dalam jurang kepedihan yang amat dalam dan terus berputar-putar dalam ruang yang sama. Kemunduran hidup bukan berarti akhir dari perjalanan. Akan tetapi dia menandakan bahwa sudah saatnya untuk berbelok. Inilah PROSES KEHIDUPAN yang membutuhkan PERJUANGAN dan hal ini dimulai :

Rubahlah mentalitas ( pola pikir ) Anda, maka perilaku ( ucapan dan perbuatan ) Anda otomatis akan berubah.
Rubahlah perilaku ( ucapan dan perbuatan )  Anda, maka kebiasaan Anda otomatis akan berubah.
Rubahlah kebiasaan Anda, maka karakter Anda otomatis akan berubah.
Rubahlah karakter Anda, maka kehidupan Anda otomatis akan berubah.


Jika kita menpunyai KEBERANIAN untuk BERUBAH dan dimulai dari pola pikir , maka pertanyaannya adalah MASIH ADAKAH NASIB YANG TIDAK BISA DIUBAH ?

Jalan buntu kehidupan adalah merupakan pola pikir yang tidak berkembang ( menganggap hidup ini telah ditakdirkan ), selama pola pikir tidak berubah, selama ini kehidupan tidak berkembang.

Tips sederhana dari Bhante Uttamo :
Kesuksesan adalah keberanian untuk bangkit pada saat menghadapi setiap kegagalan dan kegagalan.


Semoga Bermanfaat

Juice_alpukat


stephen chow

"Pikiran adalah RAJA KEHIDUPAN"

Setuju sekali bro.. Tapi jgn sampai kita di kendalikan oleh pikiran kita, tp kita lah yg mengendalikan pikiran kita..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Juice_alpukat

stjulah,kita yg kndalikan pkiran,bukan pkiran yg kendalikan kita.
Ngomg2, kita dngan pkiran kita berbeda ya? Kita ini siapa ya?