LA?K?VAT?RA S?TRA - BAB VIII (TENTANG LARANGAN MAKAN DAGING)

Started by Nagaratana, 12 January 2010, 05:12:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Juice_alpukat

Krna syur mayur tidak langsung makan daging hewannya.Cuma makan sayur. ;D

GandalfTheElder

#16
Quotesutta ini ada dibagian mana dari sutta pitaka?

Ada di Sutra Pitaka. Bahkan ada versi Sanskritnya.

Apa2 kok dipatok Sutta Pitaka??

Emang Buddha cuma ngomongin Sutta2 Shravakayana saja?

QuoteJikalau memang brlatih untk cinta hewan, mengapa mau makan daging hewan?

QuoteJika ingin berlatih untuk ga makan daging hewan/membunuh hewan?? kenapa masih makan sayur mayur??

??? ??? ???

Quote
...meragukan??

Yg tidak ada di Theravada, dianggap meragukan??  :whistle: :whistle:

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Juice_alpukat

Cuma minum madunya saja,kan gak makan daging hewannya.:D

The Ronald

lol... emang larva nya makan apa? ambil madu..larva lebah makan apa?

klo di umpamakan..kmu hidup di pulau kecil, di sana cukup banyak rumput (dan rumput ini bisa dimakan manusia)... dan juga ada segerombolan sapi
tp kmu ga makan sapi..terus rumputnya kmu ambil semua..dan kmu simpan..mungkin juga buat satu lahan, dan di pagar..agar sapi tidak bisa masuk ..(dan tuh sapi.. hanya bisamakan rumput itu), kira2 apa yg terjadi?
...

Juice_alpukat

Bila trnyata mrugikan larvanya yah gak perlu minum madu,cukup minum syusyu indomilk saja.
Kalau kita di pulau kcil, tak boleh egois tuh,makan rumput sndiri tapi tak berbagi dngan sapi,itu bukan cinta kasih,krna membiarkan makhluk lain mendrita,tidak sesuai dngan ajaran sang Buddha.

ryu

"Di masa mendatang akan ada orang yang
membuat pernyataan bodoh tentang makan daging,
katanya: 'Daging adalah tepat untuk dimakan,
tidak ditolak, dan diizinkan oleh Buddha."

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
maksudnya siapa ya yang membuat pernyataan bodoh?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

The Ronald

 [at] GandalfTheElder
meragukan ..karena dalam prateknya Buddha juga menerima dan memakan daging
dan Bhiku2 lain pun begitu... paling tidak ada di sutta Theravada...
makanya Devadatta, me-request peraturan agar tidak boleh makan daging sama sekali

pertanyaannya apakah Buddha dan Bhikhu2 lain (baik yg sudah mencapai tingkat kesucian, maupun yg tidak) akan menjadi sombong, (hanya) karena memakan daging?

...

The Ronald

Quote from: ryu on 12 January 2010, 10:06:38 PM
"Di masa mendatang akan ada orang yang
membuat pernyataan bodoh tentang makan daging,
katanya: 'Daging adalah tepat untuk dimakan,
tidak ditolak, dan diizinkan oleh Buddha."

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
maksudnya siapa ya yang membuat pernyataan bodoh?
entah, setau saya, Theravada pun..tidak menganggap semua daging layak untuk dimakan, masih banyak faktor...
...

tesla

Quote from: GandalfTheElder on 12 January 2010, 09:02:42 PM
QuoteJikalau memang brlatih untk cinta hewan, mengapa mau makan daging hewan?

QuoteJika ingin berlatih untuk ga makan daging hewan/membunuh hewan?? kenapa masih makan sayur mayur??

??? ??? ???

_/\_
The Siddha Wanderer

setuju dg yg bilang:
"Jika ingin berlatih untuk ga makan daging hewan/membunuh hewan?? kenapa masih makan sayur mayur??"

krn GandalfTheElder tampaknya tidak mengerti, saya ingin membagikan salah satu pandangan saya:

vegan sendiri secara tidak langsung juga membunuh mahkluk hidup.
tumbuh2an juga menjadi tempat tinggal/makanan bagi mahkluk hidup lain.

soal scr langsung/tidak langsung, makan daging pun juga "tidak langsung" membunuh.
krn yg membunuh langsung adalah algojonya :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

andry

saia rasa, dlm hal vege, yg diambil adalah pengamatan akan pikiran yg selalu makan daging.
jd perlu diamati dalam pikiran,
kenapa saya tertarik sama daging?

*cuma saran,bukan maksud menggurui/apa-pun, hanya saja bagi saya bermanfaat. makanya saia share

ada baiknya bagi para vegetarian, untuk uji coba laboratorium
1. makan daging mentah-yg timbul dlm batin apa?
2.makan daging yg sudah dimasak polos-reaksi dalam batin apa?
3.makan daging yg sudah dimasak dgn bumbu2-reaksi dlm batin apa?

untuk sayur pun serupa,
1.makan sayur mentah-reaksi dlm batin apa?
2 makan sayur yg sudah dimasak, tanpa bumbu-reaksi batin apa?
3. makan sayur yg sudah dimasak dengan bumbu-reaksi dalam batin apa?

setelah itu semua anda jalani, semoga anda dapat ambil kesimpulannya,
bahwa makan, hanyalah makan-untuk mempertahankan kehidupan
Samma Vayama

Riky_dave

betul...sesungguhnya makan hanya suatu kebutuhan ...itu saja...tidak lebih..Buddha menganjurkan tidak berpatok pada satu hal(bervegetarian ria,dan menolak memakan daging)...seharusnya ia yang melatih melepas "AKU" tidak lagi melekat pada "apa" yang akan dimakan...
wekz..

trus dikatakan ada juga ya,pemberian yang cacad kepada para Buddha?
(saya baca di RAPB)..
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Juice_alpukat

Krna tidak makan sayur lalu mau makan apa lagi sbgai usaha paling meminimalisasi? Bisa kelaparan tuh,daripada nggak? Krna alasan begini lalu jadikan alasan untk makan daging?mana cintakasih kita kpda hewan2 yg tiap hari diternakkan untk dipotong? Apa arti Sabbe Satta Bhavantu Sukitatha?Hanya ucapan sajakah?

Nagaratana

Dr banyak kalimat yg meragukan itu ada yg paling aneh

Quote from: Nagaratana on 12 January 2010, 05:13:55 PM
"Dalam teks-teks kanonik tertentu, proses latihan dikembangkan bertahap seperti tangga yang menanjak tingkat demi tingkat, dan terhubung dengan proses lainnya secara teratur dan metodis; setelah menerangkan tiap-tiap pokok, daging, yang diperoleh dalam keadaan khusus demikian, tidak dilarang. Selain itu, sehubungan dengan daging binatang yang mati secara alami, telah diberikan sepuluh larangan. Tetapi, dalam sūtra ini, [makan daging] dalam bentuk apa pun, dalam cara apa pun, dan di tempat mana pun, tanpa kecuali dan berlaku bagi semua, adalah terlarang. Maka, Mahāmati, Aku tidak pernah mengizinkan, tidak mengizinkan, dan tidak akan mengizinkan makan daging bagi siapa pun. Makan daging — Kuberitahukan kepadamu, Mahāmati — adalah tidak layak bagi bhikṣu yang telah meninggalkan rumah-tangga. Mungkin ada beberapa orang, Mahāmati, yang mengatakan bahwa Tathāgata memakan daging, karena mengira ini dapat memfitnah-Nya. Orang-orang yang tidak cakap ini, Mahāmati, akan mengikuti jalan jahat dari rintangan karmanya, dan akan jatuh ke daerah di mana malam panjang berlalu tanpa keuntungan dan kebahagiaan. Mahāmati, para Śrāvaka yang mulia tidaklah memakan makanan yang [umumnya] dimakan orang biasa, apalagi makanan yang berasal dari daging dan darah yang seluruhnya tidak tepat. Mahāmati, makanan bagi para Śrāvaka, Pratyekabuddha, dan Bodhisattva-Ku adalah Dharma dan bukan daging; apalagi bagi Tathāgata! Tathāgata adalah Dharmakāya, Mahāmati; Ia berdiam dalam Dharma sebagai makanan; tubuh-Nya tidaklah diumpani dengan daging; Ia tidak memakan makanan dari daging. Ia telah menyingkirkan energi-kebiasaan dari kehausan dan keinginan yang mendasari segala eksistensi; Ia telah menyingkirkan energi-kebiasaan semua nafsu jahat; Ia Maha Tahu; Ia Maha Melihat; Ia menganggap semua makhluk sebagai anak tunggal-Nya tanpa kecuali; Ia adalah Hati Kasih Sayang Agung. Mahāmati, dengan anggapan semua makhluk adalah anak tunggal-Ku, bagaimana mungkin Aku memberi izin — untuk makan daging anak sendiri — kepada para Śrāvaka, sebagaimana Aku sendiri? Apalagi hingga memakannya! Bahwa Aku, wahai Mahāmati, mengizinkan para Śrāvaka, sebagaimana Aku sendiri, [untuk makan daging] adalah tidak berdasar.

[16]
Makan daging telah Kularang
dalam sūtra seperti Hastikakṣya,
Mahāmegha dan Nirvāṇa,
Aṅgulimālika dan Laṅkāvatāra.



Hebat skali Sang Buddha udah menjelaskan kalo ada teks lain yg bilang kalo makan daging gk dilarang. Trus dijelaskan lg kalo Sutra ini Sang Buddha melarang. Memang nya zaman Sang Buddha itu udah ada tulis tripitaka apaa

Trus SAng Buddha jg bilang kalo dia melarang makan daging di sutra2 lain. Arti nya sutra2 lain itu udah dibabarkan sebelum nya. Begitu bukan, atau bukankah begitu? Apa sesuai tuh kronologi nya