makkkkkkkk........

Started by Hendra Susanto, 21 January 2008, 11:02:16 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quotepernah baca walaupun mengendong papa di pundak kiri. mama di pundak kanan. dan menaiki gunung sampai beribu gunung belum dapat membalas jasa orang tua.
ditambah memenuhi semua kebutuhan mereka, belum bisa membalas.

tapi di sutta yang sama ada juga lanjutannya, bagaimana sih caranya membalas kebaikan mereka, yaitu ...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Ginny

Dalam sutra. Sang Buddha berkata
wahai murid-muridku, bila kalian ingin membalas kebaikan orang tua kalian. salinlah sutra bakti seorang anak demi mereka, bertobatlah atas pelanggaran-pelanggaran demi mereka. demi kepentingan orang tua kalian. berikanlah persembahan kepada Triratna. Demi orang tua kalian, patuhlah kepada perintah untuk hanya memakan makanan suci dan bersih. demi orang tua kalian, biasakan berdana dan mencari keberkahan. bila engkau melakukan ini maka engkau adalah anak berbakti.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

#17
beda Sutra kayaknya

Dari Samacittavagga, Digha Nikaya

Jika orang tua tidak memiliki keyakinan (saddha), dan kamu menanamkan keyakinan pada mereka
Jika orang tua tidak memiliki kebajikan, dan kamu menanamkan moralitas (sila) pada mereka
Jika orang tua sengsara (miserly, miskin?), dan kamu menanamkan dana pada mereka
Jika orang tua tidak memiliki kebijaksanaan (panna), dan kamu menanamkan kebijaksanaan pada mereka
Hal itu lebih dari cukup (more than enough)

Maksud menanamkan di sini bukan kita dengan kesaktian mengubah sifat2 mereka, tidak mungkin.
Tapi yang orang tuanya gak percaya hukum karma dijelaskan sehingga sadar
Yang gak pernah berdana dijelaskan sehingga sadar berdana itu baik, de el el
Lebih dari cukup bukan berarti kita bisa langsung semena-mena, mentang-mentang orang tua udah sadar, kitanya jadi kurang ajar lagi.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tesla

Quote from: Ginny on 22 January 2008, 01:42:50 PM
Dalam sutra. Sang Buddha berkata
wahai murid-muridku, bila kalian ingin membalas kebaikan orang tua kalian. salinlah sutra bakti seorang anak demi mereka, bertobatlah atas pelanggaran-pelanggaran demi mereka. demi kepentingan orang tua kalian. berikanlah persembahan kepada Triratna. Demi orang tua kalian, patuhlah kepada perintah untuk hanya memakan makanan suci dan bersih. demi orang tua kalian, biasakan berdana dan mencari keberkahan. bila engkau melakukan ini maka engkau adalah anak berbakti.

ini sutra mahayana. menurutku isinya mirip kok (maksudku merujuk ke sutra yg sama).

& baru tau ginny ternyata lebih paham mahayana daripada ... tetapi malah mengaku ... ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Hendra Susanto

sekedar lucu2an sich kaki emak dicuciin trus aernya buat lap muka sisanya diminum... tp tetap aja tdk dpt membalas kasih seorang ibu dan caranya membalas kasih ibu, menurut saya adalah dgn melanjutkan kasih ibu yg sudah kt terima ke anak2 kt...

Lex Chan

Quote from: Hendra Susanto on 22 January 2008, 09:27:53 PM
menurut saya adalah dgn melanjutkan kasih ibu yg sudah kt terima ke anak2 kt...

Ini adalah kata-kata yang kurang lebih sama yang disampaikan mama kepada saya mengenai balas jasa orang tua.. :-[
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

membalas budi baik ke orang tua berbeda dengan menanam karma baik baru ke anak
kalau saya sih mencoba mengikuti kata Buddha aja (bukan berarti saya kurang ajar sama orang tua  ;D)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

EVO

Quote from: Hendra Susanto on 22 January 2008, 09:27:53 PM
sekedar lucu2an sich kaki emak dicuciin trus aernya buat lap muka sisanya diminum... tp tetap aja tdk dpt membalas kasih seorang ibu dan caranya membalas kasih ibu, menurut saya adalah dgn melanjutkan kasih ibu yg sudah kt terima ke anak2 kt...

bagaimana mereka yang tidak menikah???
apa mereka tidak ada kesempatan membalas budi???

hmmm berbakti menurut saya dengan cara
jaga, pergunakan tubuh yang telah di ciptakan dan di beri orang tua kita dengan baik...dimanfaatkan dengan baik...
memanfaat kan dengan baik yang bagaimana:begini   

Dari Samacittavagga, Digha Nikaya
Jika orang tua tidak memiliki keyakinan (saddha), dan kamu menanamkan keyakinan pada mereka
Jika orang tua tidak memiliki kebajikan, dan kamu menanamkan moralitas (sila) pada mereka
Jika orang tua sengsara (miserly, miskin?), dan kamu menanamkan dana pada mereka
Jika orang tua tidak memiliki kebijaksanaan (panna), dan kamu menanamkan kebijaksanaan pada mereka
Hal itu lebih dari cukup (more than enough)

yang bagaimana lagi??? begini:
Dalam sutra. Sang Buddha berkata
wahai murid-muridku, bila kalian ingin membalas kebaikan orang tua kalian. salinlah sutra bakti seorang anak demi mereka, bertobatlah atas pelanggaran-pelanggaran demi mereka. demi kepentingan orang tua kalian. berikanlah persembahan kepada Triratna. Demi orang tua kalian, patuhlah kepada perintah untuk hanya memakan makanan suci dan bersih. demi orang tua kalian, biasakan berdana dan mencari keberkahan. bila engkau melakukan ini maka engkau adalah anak berbakti.

menjaga dengan baik yang bagaimana???? begini;
menjaga tubuh dan pikiran ini selalu ...."sehat" :)


Ginny

hehe.. ko tesla. jarang ngobrak-ngabrik sutra. tuh juga di kasih tau teman. rupanya teman tuh mahayana. :)
ginny ngaku theravada karena cocok ama puja bhaktinya. dan sering puja bhakti theravada.

El Sol

 [at] karuna,
cara paling bagus untuk membalas budi orang tua menurut sang Buddha adalah..

dengan mengajarkan Dhamma yg akan membawa orang tua kita ke kebahagiaan sejati yakni Nibbana..

itulah menurut sang Buddha adalah cara paling tepat untuk membalas budi orang tua kita..

Ginny

ada member DC yang bisa ngajak ortunya kenal Dhamma gak? bagi bagi ilmu dong

El Sol

 [at] ginny
gk gampang...

bagi ortu anak itu selalu jadi murid..tidak akan pernah jadi guru...

salah satu cara yg aku tao adalah..mengenalkan seorang upassaka(sika)/Bhikkhu yg bisa mengajar orang tua kita..

orang tua kita bisa lebih segan dan "listen" kepada orang lain yg ngajarin daripada kalo kita yg ngajarin...

FZ

#27
Quote from: El Sol on 23 January 2008, 01:11:30 AM
[at] ginny
gk gampang...

bagi ortu anak itu selalu jadi murid..tidak akan pernah jadi guru...

salah satu cara yg aku tao adalah..mengenalkan seorang upassaka(sika)/Bhikkhu yg bisa mengajar orang tua kita..

orang tua kita bisa lebih segan dan "listen" kepada orang lain yg ngajarin daripada kalo kita yg ngajarin...
Yap.. setuju.. Susah..
Tapi ya kita berusaha berbuat baik..
Dan pada akhirnya nama kita kan akan disebut2 orang..
Tentu orang tua heran..
Kenapa bisa begitu nak ??
Ya ini akibat belajar Buddhism..  :>-

Contoh kecilnya, ortu saya dulu agak enggan saya belajar Buddhism.
Tapi akhir2 ini mereka sudah gak permasalahkan lagi.
Karena saya jarang melawan mereka..
Mereka juga tanya mengapa sikapmu berbeda dari anak2 lainnya ?
Ya jawab aja.. karena belajar Buddhism..

So gw rasa ya pelan2 saja..

Hendra Susanto

QuoteMereka juga tanya mengapa sikapmu berbeda dari anak2 lainnya ?
ada setetes darah rubah  :whistle: :whistle:

andry


evo: patuhlah kepada perintah untuk hanya memakan makanan suci dan bersih.

[/quote]

[/quote]
maksud dari makanan suci itu apa?
[/quote]
Samma Vayama