Meditasi Buddhanusati

Started by bond, 30 December 2009, 07:09:18 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bond

..
Mereka yang telah mencapai jhana 4 dari latihan Anapanasati, ia harus mengembangkan  jhana 4 yg disertai cahaya yg cemerlang dan gemilang. Dengan bantuan cahaya ini ia memvisualisasikan patung Buddha yang biasa ia puja atau hormati. Ketika ia telah melihat patung ini dengan jelas di dalam cahaya itu, ia harus menghormati(pay homage) kepada nimitta/wujud(Buddha) itu dan dianggap sebagai Buddha yang benar2 hidup.

Setelah itu ia mengalihkan perhatiannya dari wujud Buddha kepada sifat2 Buddha dan mengulangi/merenungkannya berulang-ulang.  Ia merenungkan(reflects) 9 sifat Buddha satu persatu dan kemudian memilih 1 sifat yang paling disukai dan kemudian mengulangi perenungan yg dipilih itu misalnya "araham, araham" Ketika konsentrasi mulai berkembang, Maka wujud Buddha itu akan hilang ketika pikirannya mulai fokus pada satu sifat special yg diulangi/renungkan. Ketika ini terjadi maka ia tidak boleh mencoba untuk mencari atau mencoba menvisualisasikan kembali wujud(nimitta) Buddha itu; ia hanya memfokuskan pikirannya pada sifat itu.

Dengan bantuan kekuatan konsentrasi jhana keempat sebelumnya, maka ia akan dengan mudah mencapai upacara samadhi pada Buddhanusati. Ketika pikiranya tenang dan terfokus pada sifat itu selama satu atau 2 jam tanpa ada gangguan apapun, maka ia harus melihat faktor2 jhana. Dan dari sana ia menyadari bahwa ia telah mencapai upacara samadhi seperti ia dapat melihat faktor2 jhana yg tenang dan berkembang dengan baik.

Meditator yang mencapai upacara samadhi pada  Buddhanusati, akan memiliki keyakinan(saddha) dan penghormatan kepada Buddha sepenuhnya, sati yang baik, kebijaksanaan dan banyak kegembiraan dan kebahagiaan. Ia akan merasakan hidup bersama Buddha sehingga dapat menghindari pelanggaran sila. Tubuhnya akan menyerap dan memiliki sifat-sifat Buddha, menjadi bernilai sebagai relik yang layak di puja. Dan ia akan terhindar dari segala mara bahaya.

Sumber : Breakthrough in Samatha and Vipasanna meditation oleh Paauk Sayadaw



Tambahan keterangan :

Pada teknik Buddhanusati diatas dimulai dengan Anapanasati sampai jhana ke-4 baru masuk ke Buddhanusati. Adapun yang sering kita dengar dan ketahui dengan cara kebalikannya yaitu dengan dimulai Buddhanusati langsung. Dan cara ini biasanya dan dikenal dengan teknik 'Buddho ' Ajahn Mun.

Bagaimana jika langsung memulai meditasi Buddho dengan cara Ajahn Mun :

Ia pertama kali langsung membatin 'Buddho....Buddho' dan kata Buddho ini adalah salah satu sifat Buddha dari 9 sifat Buddha itu sendiri.  Setelah diucapkan dengan terus menerus pikiran akan menjadi semakin terkonsentrasi dan tenang, pembatinan/pengulangan kata Buddho dalam hati ini harus dilakukan dengan segenap hati,sehingga pada moment tertentu terasa tanpa membatin berulang-ulang Buddho menjadi satu seperti gema yang menggema dengan sendirinya. Terasa dalam setiap nafas hanya ada 'Buddho' dan jika ada nimitta Buddha/wujud Buddha muncul maka ia harus mengabaikannya dan terus pada 'Buddho' . Maka pada saat itu pikiran akan menjadi tenang dan masuk ke upacara samadhi dan pada saat itu bila ingin dilanjutkan ke jhana ia dapat beralih ke anapanasati atau bisa dilanjutkan ke vipasana.

9 sifat Buddha :

1. He is Holy (Araham)

2. He is fully self-enlightened (Sammasambudho).

3. He is proficient in knowledge and conduct Vijjacaranasampanno).

4. He is a welfarer (Sugato)

5. He knows all worlds (Lokavidu)

6. He is a peerless charioteer to tame men (Anuttaro purisa damma sirathi).

7. He is a teacher of Gods and men (Satthadevamanusssanam)

8. He knows the Truth (Buddho).

9. He is glorious (Bhagava).


Demikian dari dua perbandingan penggunaan meditasi Buddhanusati yang berintikan hal yang sama, meditator dapat memilih cara terbaik bagi dirinya untuk memulai Buddhanusati ini. Perlu diketahui pula meditasi Buddhanusati ini adalah salah satu dari 4 Meditasi perlindungan(metta bhavana, Buddhanusati, Asubha bhavana, Marananussati).

Smoga bermanfaat
Mettacitena _/\_

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Tambahan:

(1) Araham
(a) Murni sempurna dari kotoran, sehingga tidak berbekas, bahkan yang samar-samar sekalipun, yang dapat menunjukkan keberadaannya,
(b) Tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kejahatan, bahkan pada saat tidak ada seorang pun yang mengetahui,
(c) Telah mematahkan jeruji lingkaran kelahiran,
(d) Layak dihormati oleh semua makhluk di 3 alam, manusia, dewa dan brahmà.

(2) Sammàsambuddho
Telah mencapai Pencerahan Sempurna, dalam arti Beliau benar-benar memahami Dhamma oleh kecerdasan dan Pandangan Cerah dan mampu menjelaskannya kepada makhluk-makhluk lain.

(3) Vijjàcaranasampanno
Memiliki tiga pengetahuan, yaitu, Pengetahuan tentang kehidupan lampau semua makhluk, mata-dewa, dan padamnya semua noda moral, yang mana pengetahuan ini terdiri dari delapan pengetahuan beserta praktik moralitas yang sempurna yang dijelaskan dalam lima belas cara.

(4) Sugato
Karena Buddha mencapai Nibbàna melalui Empat Magga Nàna, karena Buddha hanya mengatakan hal-hal yang benar dan bermanfaat.

(5) Lokavidu
Karena Beliau mengetahui kondisi-kondisi yang muncul dalam diri semua makhluk, penyebab kelahiran mereka dalam berbagai alam kehidupan, dan fenomena jasmani dan batin yang berkondisi.

(6) Anuttaropurisadammasàrathi
Karena Beliau tidak ada bandingnya dalam hal menjinakkan mereka yang layak dijinakkan.

(7) Satthàdevamanussànam
Karena Beliau adalah guru para dewa dan manusia, yang menunjukkan Jalan menuju Nibbàna kepada para dewa dan manusia.

[8] Buddha
Karena Beliau telah mencapai Pencerahan Sempurna, mengetahui dan mengajarkan 4 Kebenaran Mulia.

(9) Bhagavà
Karena Beliau memiliki enam kualitas mulia, yaitu, keagungan (issariya), pengetahuan akan sembilan faktor spiritual, yaitu Magga-Phala Nibbàna (Dhamma), kemasyhuran dan pengikut (yasa), keagungan kesempurnaan fisik (siri), kekuasaan dan prestasi (kàmma), dan ketekunan (payatta).

~RAPB 2, pp. 2269-71~
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

MAHA METTA CITTA

Mungkin kalaau meditasi BUDDHANUSATI yang di pakai VEN MUN BHURIDATTO ampuh...........

meditasi awalnya dengan BUDH ( tarik napaas ) dan DHO ( keluarkan nafas ) ( di ucap dalam hati ).
sungguh menenangkan dan padahal meditasi 19 menit tapi seperti berasaa 1 menit wahaha waktu cepat berlalu...... _/\_
NAMO TASSA BHAGAWATO ARAHATTO SAMMASMABUDDHASSA ( 3 times )

seniya

Apakah pelafalan nama Buddha (nien-fo) juga merupakan Buddhanusati? Metodenya mirip dengan pelafalan Buddho dari Ajahn Mun....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Melafalkan nama Buddha bukan Buddhanussati.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

kiemhay

kk senior mau tanya meditasi yang cocok untuk orang setres selain pernafasan apa ya? trim's kk senior
life so good

will_i_am

tergantung orangnya...
disesuaikan dengan kepribadian individu masing2...
tapi biasanya untuk menghilangkan stress yang paling baik adlh meditasi anapanasati
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Riky_dave

Buddha mencapai kesempuranaan ketika apa ?ada yang tahu ?atau ada catatan mengenai hal tersebut ?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

will_i_am

Quote from: Riky_dave on 09 October 2011, 10:06:14 AM
Buddha mencapai kesempuranaan ketika apa ?ada yang tahu ?atau ada catatan mengenai hal tersebut ?
buddha mencapai pencerahan ketika beliau duduk dibawah pohon bodhi, dan melakukan meditasi anapanasati...
dikutip dari buddhavamsa karangan mingun sayadaw
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

kullatiro

Quote from: ariyakumara on 04 May 2011, 10:05:56 PM
Apakah pelafalan nama Buddha (nien-fo) juga merupakan Buddhanusati? Metodenya mirip dengan pelafalan Buddho dari Ajahn Mun....

melafalkan nama Buddha (Nienfo) ini untuk apa? kalau untuk merenungi sifat sifat Buddha bisa Budhanusati.

Tetapi saat ini banyak yang ber Nien Fo nya demi kepentingan pribadi jadi telah melenceng dari jalurnya.


wijananda

Budhanusati hanya bisa diajarkan oleh buddha.
Jika anda tidak bertemu buddha, jangan harap bisa
Sampai mati pun sulit.




pengelana_abadi

anumodana

sangat bermanfaat sekali
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^

cakrawala

Sdr

Untuk masa sekarang
Buddhanusati hanya bisa dijalankan
Oleh aria puggala ke.8
7 aria yg lain  belum bisa.
Sulit sekali menjelaskan
Araham itu kalau  tidak
Dengan pencapaian nyata.

Budhanusati tidak bisa
Digunakan u membuat maggha
Kecuali jika anda bertemu
Sammasambudha.

Sdr
Kesombonganlah yg mendasari
Jatuhnya aria puggala7.
Termasuk membandingkan
Referensi yg satu dengan
Yg lainnya.
Pikiran terikat dgn kegelisahan
Yg halus, yg bagi orang biasa
Itu adalah biasa saja.
Malah ada yg bertekad untuk itu.
Ada lagi yg menjaga ajaran murni.
Dst

Tinggalkan buddhanusati
Jika belum saatnya .
Pernahkah anda mendengar aharapatikula
Sederhana
Tapi tidak membuat mabuk




cakrawala

Tinggalkan pula
Kebiasaan untuk share
Yg bersifat teknis, sutta, dan vinaya bikkhu.

Tidak ada manfaatnya
Bagi orang biasa

Malah pikiran cenderung
Gelisah .Gelisah oleh sutta itu.
Jika ditanyakan selalu
Katanya, Sepertinya, rasanya, dst
Yg nanya juga ikut ragu.

Apa yg tersurat pasti berbeda
Dgn apa yg tersirat.