Sikap mental yang benar dalam bermeditasi

Started by bond, 21 December 2009, 05:54:21 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bond

Sumber : Penilikan Batin
Oleh Sayadaw U Tejaniya


1. Hal2 terpenting dalam meditasi adalah memiliki sikap mental yg benar. Untuk itu :

-Jangan terlalu memfokus, Jangan mengendalikan , jangan ingin menghasilkan apa2, jangan memaksakan diri

2. Jangan berusaha menciptakan apa2, Tetapi jangan juga berusaha mengenyahkan sesuatu. Jangan lalai terhadap apa yg muncul dan  lenyap.
    Ketahuilah apa yg terjadi

3. Berusaha memunculkan sesuatu adalah lobha, berusaha mengenyahkan sesuatu adalah dosa, tidak mengetahui apa yg muncul dan lenyap
    adalah moha

4. Hanya jika batin tidak memiliki lobha, dosa dan soka (kegelisahan) barulah akan muncul batin yang mengamati.

5. Seyogianyalah mengecek berulang-kali sikap mental Anda dalam bermeditasi.

6. Yang baik diamati saja, yang buruk pun diamati saja

7. Hanya menginginkan yang baik. Yang jelek, tidak diinginkan, walaupun secuil saja. Apakah ini adil? apakah ini sesuai dengan Dhamma?

8. Jangan mengharapkan apa-apa, jangan menginginkan sesuatu, jangan mengkhawatirkan apapun. Apabila sikap mental demikian hadir
    dalam batin anda, maka Anda pun takkan mengalami kesulitan dalam meditasi.

9. Mengapa Anda memfokus sedemikian kuatnya? Tampaknya ada sesuatu : ingin memunculkan sesuatu? menginginkan sesuatu?
   Ingin mengenyahkan sesuatu?

10. Apabila batin Anda menjadi lelah berarti ada sesuatu yang tidak beres dalam meditasi Anda

11. Anda takkan dapat bermeditasi dengan batin yang tegang.

12. Apabila baik batin maupun jasmani menjadi kelelahan, maka perlu memeriksa kembali meditasi Anda, apakah sikap mental Anda sudah
     betul

13. Meditasi adalah menunggu dan mengamati dengan penuh kewaspadaan (sati) dan pemahaman jernih (sampajanna), bukan berpikir
     bukan merenung, pun bukan menilai.

14. Anda takkan dapat bermeditasi dengan batin yang menginginkan sesuatu atau menghasilkan sesuatu, karena yang didapatkan adalah
     kelelahan.

15. Seyogianyalah bermeditasi dengan batin yang santai dan damai.

16. Baik batin maupun jasmani  seyogianya dalam keadaan rileks dan nyaman.

17. Seyogianyalah bermeditasi denan batin yang bebas dan ringan tidak mengkhawatirkan apapun.

18. Meditasi adalah menerima apa saja yang muncul, baik atau jelek, kemudian amati dengan santai

19. Batin Anda sedang melakukan apa? Sedang berpikir atau sedang sadar-waspada (sati sampajana)?

20. Batin Anda sedang berada dimana? Di dalam atau di luar?

21. Apakah "batin yang mengetahui", "batin mengamati"' sungguh - sungguh mengetahui atau hanya mengetahui ala kadarnya?

22. Bukanlah berusaha memunculkan apa yang Anda inginkan melainkan berusaha mengetahui yang terjadi sebagaimana adanya.

23. Pikiran/lamunan bukanlah suatu gangguan. Bukan berusaha utuk menghilangkan pikiran, tetapi berusahalah untuk mengetahui kemun-
     culan pikiran ini.

24. Bukanlah menolak objek yang muncul, melainkan singkirkanlah kilesa yang muncul yang datang menyusul setelah kemunculan objek,
     dengan cara mengetahui/menyadari dan mengamati kilesa tersebut.

25. Dengan adanya sadha, barulah akan ada viriya.
     Dengan adanya viriya, barulah akan ada sati yang berkesinambungan.
      Dengan adanya sati yang berkesinambungan barulah terwujud samadhi.
      Dengan terwujudnya samadhi barulah akan mengetahui sebagaimana adanya.
      Dengan mengetahui sebagaimana adanya, saddha akan semakin kokoh.

26. Seyogianyalah hanya memperhatikan apa yang sesungguhnya terjadi saat ini. Janganlah kembali ke masa lalu ! pun jangan meren-
     canakan masa depan !

27. Objek tidaklah penting. Yang lebih penting adalah batin yang bekerja di latar belakang, Yang melakukan pekerjaan pengamatan/
      pengawasa. Hanya jika batin yang mengamati memiliki sikap mental yang betul barulah akan memperoleh objek yang benar.






Smoga bermanfaat _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Forte

2. Jangan berusaha menciptakan apa2, Tetapi jangan juga berusaha mengenyahkan sesuatu. Jangan lalai terhadap apa yg muncul dan  lenyap.
    Ketahuilah apa yg terjadi

ini khusus vipassana ya brow ? bukan  samantha ?

epicentrum

Sayadaw U Tejaniya mengajarkan metode vipassana dari Shwe U Min Sayadaw
tiada 1 sebab menghasilkan 1 akibat
tiada banyak sebab menghasilkan 1 akibat
tiada 1 sebab menghasilkan banyak akibat
yg ada banyak sebab menghasilkan banyak akibat

bond

Quote from: Forte on 21 December 2009, 07:56:25 PM
2. Jangan berusaha menciptakan apa2, Tetapi jangan juga berusaha mengenyahkan sesuatu. Jangan lalai terhadap apa yg muncul dan  lenyap.
    Ketahuilah apa yg terjadi

ini khusus vipassana ya brow ? bukan  samantha ?

Yup.
Beberapa point dapat diterapkan juga dalam samatha
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

marcedes

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Adhitthana

Mao tanya poin 1
kenapa gak bole terlalu fokus?? ..... bukankah dengan fokus yg konstan menghasilkan konsentrasi?
_/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

bond

Quote from: Virya on 24 December 2009, 09:59:19 PM
Mao tanya poin 1
kenapa gak bole terlalu fokus?? ..... bukankah dengan fokus yg konstan menghasilkan konsentrasi?
_/\_

Kalau terlalu fokus akan menjadi tegang sehingga dan kadangkala kepala menjadi pusing sehingga konsentrasi buyar.
Fokus yang konstan memang menghasilkan konsentrasi tetapi bukan fokus yg tegang melainkan yg relaks
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada