News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

sharing soal melihat hal2 apa adanya

Started by Hendra Susanto, 12 December 2009, 10:07:37 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Hendra Susanto

mari sodara2 kita bahas:

"melihat hal2 apa adanya"

apa sich yang sodara pahami mengenai hal tersebut di atas?

bond

Yang saya pahami adalah hanya "apa adanya saja yang terlihat"
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

hatRed

kalo imo,

Melihat apa adanya adalah melihat dalam arti apa yg mata kita lihat ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Elin


Mr. Wei


Indra

maksudnya melihat apa adanya saja, jangan melihat apa yg tidak ada. kalo melihat seseorang, maka lihatlah sebagai seseorang, bukan sebagai cewek sexy, dll

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Tekkss Katsuo

melihat apa adanya sama dgn melihat sebagaimana adanya =))

Peacemind

"...Diṭṭhe diṭṭhamattaṃ bhavissati, sute sutamattaṃ bhavissati, viññāte viññātamattaṃ bhavissati, mute mutamattaṃ bhavissati - In the seen it is a mere seen, in the heard, it is a mere heard, in the cognized, it is a mere cognized, and in the what is experienced, it is a mere experiece.."


wen78

segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

johan3000

karena terlalu sering melihat,
maka akan menjadi apa adanya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Hendra Susanto

#11
SN 22. Khandhasamyutta

5(5)
...

"Dan apakah yang ia pahami sebagaimana adanya? Asal-mula dan lenyapnya bentuk; asal-mula dan lenyapnya perasaan; [14] Asal-mula dan lenyapnya persepsi; asal-mula dan lenyapnya bentukan-bentukan kehendak; asal-mula dan lenyapnya kesadaran.

"Dan apakah, para bhikkhu, asal-mula bentuk? Apakah asal-mula perasaan? Apakah asal-mula persepsi? Apakah asal-mula bentukan-bentukan kehendak? Apakah asal-mula kesadaran?

"Di sini, para bhikkhu, seseorang mencari kenikmatan, ia menyambut, ia menggenggam. Dan dalam apakah ia mencari kenikmatan, apakah yang ia sambut, apakah yang ia genggam? Ia mencari kenikmatan di dalam bentuk, menyambutnya, dan menggenggamnya. Sebagai akibatnya, kenikmatan muncul. Kenikmatan di dalam bentuk adalah kemelekatan. Dengan kemelekatannya sebagai kondisi, maka penjelmaan [muncul]; dengan penjelmaan sebagai kondisi, maka kelahiran; dengan kelahiran sebagai kondisi, maka penuaan-dan-kematian, kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidaksenangan, dan keputusasaan muncul. Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan penderitaan ini.

"Ia mencari kenikmatan dalam perasaan ... dalam persepsi ... dalam bentukan-bentukan kehendak ... dalam kesadaran, menyambutnya, dan menggenggamnya. Sebagai akibatnya, kenikmatan muncul .... Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan penderitaan ini.

"Ini, para bhikkhu, adalah asal-mula bentuk; ini adalah asal-mula perasaan; ini adalah asal-mula persepsi; ini adalah asal-mula bentukan-bentukan kehendak; ini adalah asal-mula kesadaran 30

"Dan apakah, para bhikkhu, lenyapnya bentuk? Apakah lenyapnya perasaan? Apakah lenyapnya persepsi? Apakah lenyapnya bentukan-bentukan kehendak? Apakah lenyapnya kesadaran?

"Di sini, para bhikkhu, seseorang tidak mencari kenikmatan, ia tidak menyambut, ia tidak menggenggam. Dan dalam apakah ia tidak mencari kenikmatan? Apakah yang tidak ia sambut? Apakah yang tidak ia genggam? Ia tidak mencari kenikmatan di dalam bentuk, tidak menyambutnya, tidak menggenggamnya. Sebagai akibatnya, kenikmatan di dalam bentuk lenyap. Dengan lenyapnya kenikmatan, maka lenyap pula kemelekatan; dengan lenyapnya kemelekatan, maka lenyap pula penjelmaan .... Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini.

"Seseorang tidak mencari kenikmatan di dalam perasaan ... [15] ... di dalam persepsi ... di dalam bentukan-bentukan kehendak ... di dalam kesadaran, tidak menyambutnya, tidak menggenggamnya. Sebagai akibatnya, kenikmatan di dalam kesadaran lenyap ... Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini.

"Ini, para bhikkhu, adalah lenyapnya bentuk; ini adalah lenyapnya perasaan; ini adalah lenyapnya persepsi; ini adalah lenyapnya bentukan-bentukan kehendak; ini adalah lenyapnya kesadaran."

Jerry

Melihat timbul dan tenggelamnya fenomena tanpa ikut terlarut ke dalamnya. Melihat halangan, daya pikat dari fenomena tsb dan melihat jalan melepaskan diri darinya.
appamadena sampadetha

char101

melihat = melihat melalui mata kebijaksanaan yang datang dari konsentrasi sebagai penyebab terdekatnya
hal-hal = bentuk fisik dan mental baik di dalam maupun di luar
apa adanya = tidak kekal, tidak memuaskan dan bukan diri

andry

ya cuma ngeliat, kagak masuk ke persepsi dan pencerapan
Samma Vayama