News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

apakah kita benar beragama buddha?

Started by simasutta, 09 December 2009, 02:59:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

simasutta

Namo buddhaya
salam sejahtera untuk kita semua

yang ingin saya tanya kan adalah:
1.apa yang menandakan kita bergama buddha?apakah dengan visudhi trisarana maka kita sudah beragama buddha?
2.kenapa umat buddha lebih gampang berpindah agama pada saat ini?
3.apakah melakukan kebaktian secara rutin bukan suatu kemelakatan?

demikian yg ingin saya tanyakan

Sumedho

1. dengan menjalankan apa yg diajarkan sang buddha, visudhi saja hanya sebuah ritual utk memperkuat tekad kita.
2. karena terbawa arus :) yah arus liar diluar sana memang deras.
3. kegiatan rutin bisa saja kemelekatan tapi tidak selalu. kemelekatan itu dibawah permukaan bukan sesuatu yg terlihat dari luar.
There is no place like 127.0.0.1

FZ

1. tidak ada.. pertanyaan anda tidak relevan dengan Buddhism, karena pola pikir Anda sudah terdoktrin dengan agama samawi yakni adanya pembaptisan yang menandakan sah beragama K, dan setelah membaca 2 kalimat syahadat, resmi beragama I. Saran saya, jika Anda ingin bertanya lepaskan dulu konsep agama samawi yang telah Anda ketahui

2. Itu tergantung individu masing2.. bagaimana kita bisa menjawab pertanyaan kenapa pada banyak individu yang kompleks dan unik pola pikirnya ?

3. memang, melekat kepada kebaktian awalnya, yang nantinya berguna untuk mencapai pencerahaan.
Pertanyaan yang serupa, bagaimana kita bisa menyebrang pantai sebrang kalau kita tidak melekat dulu pada perahu ?
jadi inti dari jawaban saya, jangan menganggap semua kemelekatan itu jelek..


Tekkss Katsuo

Kepada Bro Sumasutta

saya coba jawab yaa hehe,

1. sebenarnya kata agama pada pengikut Buddha itu kurang tepat karena Buddha itu universal, artinya Seseorg yang telah mencapai penerangan Sempurna, yang sudah mencapai pencerahan, yang sudah terbebaskan.. So, disini tdk menunjukkan hanya pada satu org saja, melainkan semua org juga bisa, kalo gt bukankah hal ini bukan suatu sekte ato aliran. cumannya untuk mempergampang atao untuk jati diri kali maka disebut sbg Agama..  Yang menandakan kita sebagai beragama Buddha seperti mempraktekkan DHamma, menjalankan moralitas, melaksanakan samadhi, dan mengembangkan kebijaksanaan..
menurut saya Visudhi itu hanya formalitas, saya sendiri belum Visuddhi tapi saya jg mempelajari dan sangat mengyakini Buddha Dhamma..

2. Mungkin yang dilihat hanya sebagian, coba Anda liat di negara negara barat khususnya negara yang sudah maju, dan juga para ilmuan, dan org org yang cendrung berpikiran realistic, saya kira mereka justru menjadi penganut Buddha Dhamma

3. Melakukan kebaktian secara rutin bukan suatu kemelekatan dgn syarat itu tergantung pada batinnya, jika dia merasa tdk melaksanakan kebaktian, perasaan nya tdk enak sekali, dan harus kebaktian terus, maka itu baru kemelekatan, Namun melaksanakan kebaktian juga suatu cara untuk mendisiblinkan diri, memperkuat saddha, juga memupuk Kamma baik..

Jika ada kata kata yg salah mohon diperbaiki

_/\_


hatRed

1. Kalo belum punya KTP keknya bisa dilihat dari Kartu keluarga kali yah :-?

2. Karena memungkinkan

3. Yg menandakan kemelekatan atau bukan, tidak dilihat dari rutinnya atau tidak, tapi kondisi batin yg bsangkutan

demikian yg ingin saya jawab
i'm just a mammal with troubled soul



DeddySetiawan46

1. yang membuat kita beragama buddha adalah karena kita berlindung kepada Triratna....
    menjalankan dhamma dalam kehidupan sehari - hari & menjadikan sangha sebagai pedoman
    dalam mencari kebenaran dhamma
2. a. karena mereka tidak bisa mengikuti dhamma dengan logika mereka... itu berarti mereka
        masih memiliki kebodohan akan dhamma.
   b. krn agama lain byk yg mencari agama dengan cara meyakinkan orang apabila tidak
       beragama seperti mereka akan masuk nereka...... tidak seperti agama buddha yg memiliki
       pandangan yg benar tentang kehidupan kembali.
3. tujuan dari kebaktian adalah untuk mencari wejangan dhamma, bermeditasi & membaca paritta
    karena hal ini bila dilakukan membawa kebahagiaan maka hal ini patut untuk dilakukan....
    klo ada yg bilang kebaktian adalah sebuah kemelekatan.... g rasa mereka hanya menutupi
    rasa malas mereka untuk kebaktian.. mungkin mereka pikir lebih baik g malam mingguan di mall

char101

Quote from: simasutta on 09 December 2009, 02:59:51 PM
1.apa yang menandakan kita bergama buddha?apakah dengan visudhi trisarana maka kita sudah beragama buddha?

Kalau seseorang memiliki keyakinan terhadap Buddha, Dhamma, Sangha.

Quote
2.kenapa umat buddha lebih gampang berpindah agama pada saat ini?

Apa zaman dulu umat Buddha lebih sulit pindah agama?

Quote
3.apakah melakukan kebaktian secara rutin bukan suatu kemelakatan?

Tergantung niatnya.

Kalau (1) pencerapan: mencium bau dupa (2) vedana: baunya enak (3) tanha: ingin mencium bau dupa (4) upadana: saya ingin kebaktian karena bau viharanya enak , ini kemelekatan

tapi kalau (1) panna: kebaktian bisa menambah pengetahuan dan kamma baik (2) viriya: datang ke vihara, ini bukan kemelekatan

jadi kemelekatan datang dari perhatian yang salah (ayoniso manasikara) sedangkan kalau niatnya benar (datang dari panna), tentunya bukan kemelekatan tapi perbuatan baik.

simasutta

All:

1.pertanyaan saya timbul karena saya melihat umat yg datang ke vihara dan meminta mereka divisudhi agar bisa disebut agama buddha jd bukan karena saya pikiran saya terdoktrin oleh agama A atau B dan saya setuju dgn bbrp post yg ada.
2.umat buddha yg gampang berpindah keyakinan itu juga bukan karena mereka individu yg unik,kompleks,tidak mengerti dhamma,ato karena ada nya ancaman juga klo dimasa lalu saya tidak tau karena saya hidup pada saat ini menurut saya sederhana saja karena jodoh ( kamma ) mereka untuk yakin kepada agama buddha telah selesai.
3 kemelekatan tentunya bukan hal yg baik.agama buddha mengajar kita utk tidak melekat jd menurut saya tidak ada yg namanya kemelekatan yg baik atau kemelekatan tidak baik.Untuk menyebrang ke pantai sebrang kita hanya menggunakan perahu tetapi tidak melekat karena utk mencapainya semua tergantung usaha  dan kamma kita.apabila blm saatnya kamma kita memungkinkan kita mencapainya maka kita masih harus berada dlm lingkaran kehidupan.

benar,itu merupakan kemelekatan apabila kita merasakan perasaan (batin) yg enak dan tidak enak,intinya kita jadi tergantung(ketagihan)sesuatu yg berhubungan dgn perasaan enak atau tidak.

klo kebaktian tujuannya hanya mendapatkan sesuatu bearti itu merupakan keinginan dunk walaupun keinginan terhadap sesuatu yg baik.


marcedes

Quote from: simasutta on 10 December 2009, 02:10:33 PM
All:

1.pertanyaan saya timbul karena saya melihat umat yg datang ke vihara dan meminta mereka divisudhi agar bisa disebut agama buddha jd bukan karena saya pikiran saya terdoktrin oleh agama A atau B dan saya setuju dgn bbrp post yg ada.
2.umat buddha yg gampang berpindah keyakinan itu juga bukan karena mereka individu yg unik,kompleks,tidak mengerti dhamma,ato karena ada nya ancaman juga klo dimasa lalu saya tidak tau karena saya hidup pada saat ini menurut saya sederhana saja karena jodoh ( kamma ) mereka untuk yakin kepada agama buddha telah selesai.
3 kemelekatan tentunya bukan hal yg baik.agama buddha mengajar kita utk tidak melekat jd menurut saya tidak ada yg namanya kemelekatan yg baik atau kemelekatan tidak baik.Untuk menyebrang ke pantai sebrang kita hanya menggunakan perahu tetapi tidak melekat karena utk mencapainya semua tergantung usaha  dan kamma kita.apabila blm saatnya kamma kita memungkinkan kita mencapainya maka kita masih harus berada dlm lingkaran kehidupan.

benar,itu merupakan kemelekatan apabila kita merasakan perasaan (batin) yg enak dan tidak enak,intinya kita jadi tergantung(ketagihan)sesuatu yg berhubungan dgn perasaan enak atau tidak.

klo kebaktian tujuannya hanya mendapatkan sesuatu bearti itu merupakan keinginan dunk walaupun keinginan terhadap sesuatu yg baik.


sedikit masukan, sewaktu sangharaja datang, banyak sekali umat awam meminta untuk menjadi upasaka/upasika dan sangharaja sendiri yg memberi nama....

tetapi kenyataan-nya, tidak satupun dari mereka yg mengerti buddha dhamma....
dimata mereka sangharaja adalah ladang rezeki dan ladang keselamatan....siapa berhasil di berkati maka jadilah kayaraya...atau setelah meinggal jadilah dewa...

puncaknya bisa dilihat, setiap kali ada acara pemberkatan yg datang banyak...
tapi begitu acara meditasi...bahkan acara meditasi nya dibatalkan karena pesertanya cuma 4 orang...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!