Mitos atau mitos: Benarkah Buddha2 lampau setinggi Dinosaurus?

Started by Peacemind, 08 November 2009, 03:47:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

Cerita Vakkali di Kitab Komentar dan Sutta tampaknya justru bertolak belakang...
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.087x.wlsh.html
Quote
[The Buddha visits the Ven. Vakkali, who is sick]

Now the Venerable Vakkali saw the Blessed One coming from a distance, and tried to get up. Then the Blessed One said to the Venerable Vakkali: "Enough, Vakkali, do not try to get up.1 There are these seats made ready. I will sit down there." And he sat down on a seat that was ready. Then he said:

"Are you feeling better, Vakkali? Are you bearing up? Are your pains getting better and not worse? Are there signs that they are getting better and not worse?"2

"No, Lord, I do not feel better, I am not bearing up. I have severe pains, and they are getting worse, not better. There is no sign of improvement, only of worsening."

"Have you any doubts, Vakkali? Have you any cause for regret?"

"Indeed, Lord, I have many doubts. I have much cause for regret."

"Have you nothing to reproach yourself about as regards morals?"

"No, Lord, I have nothing to reproach myself about as regards morals."

"Well then, Vakkali, if you have nothing to reproach yourself about as regards morals, you must have some worry or scruple that is troubling you."

"For a long time, Lord, I have wanted to come and set eyes on the Blessed One, but I had not the strength in this body to come and see the Blessed One."

"Enough, Vakkali! What is there to see in this vile body? He who sees Dhamma, Vakkali, sees me; he who sees me sees Dhamma. Truly seeing Dhamma, one sees me; seeing me one sees Dhamma."

mungkin sdr. Peacemind bisa cek Sutta versi Palinya apa ada kesalahan translate?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: gachapin on 10 November 2009, 11:06:56 PM
mungkin cara-cara cerdik seperti membujuk Nanda dengan 500 peri berkaki merah jambu?

cara2 unik hanya ditujukan utk individu2 khusus, bukan utk umum.
mengenai ingin agar khalayak ramai dapat melihat tubuhnya dalam bentuk relik, imo sangat bertolak belakang dg ajarannya: kelemekatan thd 5 kelompok pembentuk  adalah sumber penderitaan

yah itu semua juga cuma pemikiran saya
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Johsun

Daripada sulit jg capai nibbana, baik gw fokus agar di kehdupan mendatang trlahr di alam surga tavatimsa buat dapetin bidadari berkaki mrah jambu, ada yg tau caranya???
CMIIW.FMIIW.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Johsun

Kalau medita$inya brhasil cpai jhana 1, malah gak bs ketemu 500 bidadari tuh,bnar gak???
CMIIW.FMIIW.

tesla

Quote from: Johsun on 11 November 2009, 03:08:04 PM
Daripada sulit jg capai nibbana, baik gw fokus agar di kehdupan mendatang trlahr di alam surga tavatimsa buat dapetin bidadari berkaki mrah jambu, ada yg tau caranya???
IMO, focus di kehidupan skr saja. jgn masa lalu atau masa depan.
jgn surga, neraka atau nibbana, namun hanya disini & sekarang [realitas].
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Johsun

Hehehee.......Btw, apa keuntungan yg gw dapatkan bila hnya fokus pd saat ini dan skrang?Apakah jadi lebih happy?
[at] all, gmana dan syarat apa saja agar bs trlahir pada alam pilihan kita sndiri??
Misalnya, mau lahir spontan ke alam tavatimsa, apa sj yg perlu dilakukan??
Msalnxa, mau lahr di alam surga yama, apa sj yg msti dilakukan??
Dan alam surga tusita, mesti lakukan syarat apa saja??
Msalnya di khdupan mendatang mau pilih trlahir di keluarga presiden atau keluarga bill gates,apa sja yg mesti kita lakukan sesuai pilihan kita sndiri? Bisakh dmikian??
CMIIW.FMIIW.

bond

Quote from: Johsun on 11 November 2009, 03:30:04 PM
Hehehee.......Btw, apa keuntungan yg gw dapatkan bila hnya fokus pd saat ini dan skrang?Apakah jadi lebih happy?
[at] all, gmana dan syarat apa saja agar bs trlahir pada alam pilihan kita sndiri??
Misalnya, mau lahir spontan ke alam tavatimsa, apa sj yg perlu dilakukan??
Msalnxa, mau lahr di alam surga yama, apa sj yg msti dilakukan??
Dan alam surga tusita, mesti lakukan syarat apa saja??
Msalnya di khdupan mendatang mau pilih trlahir di keluarga presiden atau keluarga bill gates,apa sja yg mesti kita lakukan sesuai pilihan kita sndiri? Bisakh dmikian??


Latihan sila samadhi panna yang baik  dan banyak2 melakukan kebajikan, lalu bertekad "gue mau ke tavatimsa dengan berlatih ini semua''  usahakan juga saat mau mati arahkan pikiran ke tavatimsa ....dengan 'tavatimsa, tavatimsa.

Cara kedua dengan abinna pergi ke tavatimsa, jalan2 lalu lihat dulu disana enak apa tidak, dan bagaimana bidadarinya bandingkan dengan megan fox cantik mana. ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Peacemind

Quote from: tesla on 11 November 2009, 03:00:35 PM
Cerita Vakkali di Kitab Komentar dan Sutta tampaknya justru bertolak belakang...
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.087x.wlsh.html
Quote
[The Buddha visits the Ven. Vakkali, who is sick]

Now the Venerable Vakkali saw the Blessed One coming from a distance, and tried to get up. Then the Blessed One said to the Venerable Vakkali: "Enough, Vakkali, do not try to get up.1 There are these seats made ready. I will sit down there." And he sat down on a seat that was ready. Then he said:

"Are you feeling better, Vakkali? Are you bearing up? Are your pains getting better and not worse? Are there signs that they are getting better and not worse?"2

"No, Lord, I do not feel better, I am not bearing up. I have severe pains, and they are getting worse, not better. There is no sign of improvement, only of worsening."

"Have you any doubts, Vakkali? Have you any cause for regret?"

"Indeed, Lord, I have many doubts. I have much cause for regret."

"Have you nothing to reproach yourself about as regards morals?"

"No, Lord, I have nothing to reproach myself about as regards morals."

"Well then, Vakkali, if you have nothing to reproach yourself about as regards morals, you must have some worry or scruple that is troubling you."

"For a long time, Lord, I have wanted to come and set eyes on the Blessed One, but I had not the strength in this body to come and see the Blessed One."

"Enough, Vakkali! What is there to see in this vile body? He who sees Dhamma, Vakkali, sees me; he who sees me sees Dhamma. Truly seeing Dhamma, one sees me; seeing me one sees Dhamma."

mungkin sdr. Peacemind bisa cek Sutta versi Palinya apa ada kesalahan translate?

Yap, saya sudah check dan anda  nggak salah. Saya juga coba melihat di "Pali Proper Names", Ternyata ada 2 macam cerita yang berbeda. Pertama adalh yang saya ambil dari Dhammapada Aṭṭhakathā, kedua adalh yang anda kutip dari Saṃyuttanikāya. Yang saya ambil dari Dhammapada aṭṭhākathā juga ditemukan dalam Theragatha dan kitab komentarnya. Dalam kitab Komentar Theragatha ditambahkan bahwa setelah Sang Buddha memberikan nasehat kepada Bhikkhu Vakkhali ketika ia mau bunuh diri, ia kemudian mempraktikkan meditasi dengan serius. Ia tidak mencapai kesucian karena keyakinannya yang berlebihan. Ia bahkan menjadi sakit. Kemudian Sang Buddha menemuinya dan memberikan nasehat dan akhirnya ia mencapai kesucian arahat. Kitab komentar Dhammapada dan Theragatha menjelaskan bahwa Sang BUddha menyatakan Bhikkhu vakkhali sebagai bhikkhu yang paling unggul dalm  keyakinan. Setelah mencapai arahant, Vakkhali mengucapkan bebrapa syair yang saat ini ditemukan dalam Theragatha.

Sementara itu, menurut Saṃyuttanikāya āṭṭhakathā dari sutta yang anda kutip, dikatakn bahwa setelah menjalankan vassa, bhikkhu Vakkhali berniat untuk menemui Sang BUddha namun di tengah jalan beliau terserang penyakit yang membuatnya tidak bisa berjalan. Ia kemudian tinggal di rumah yang digunakan untuk membuat pot dan di sinilah percakapan terjadi antara Vakkhali dan Sang BUddha ketika beliau mengunjunginya. Setelah Sang Buddha pergi, Vakkhali kemudian bunuh diri dan seperti yang diceritakan di sutta ia mencapai kesucian arahat. Kitab komentar mengatakan bahwa sebelum Vakkhali meninggal sesungguhnya ia belum mencapai arahant. Namun ketika pisau sudah melukai lehernya ia menyadari bahwa ia masih puthujjana dan saat yang singkat itulah ia kemudian merealisasi nibbāna.

Jadi di atas ada dua versi cerita yang berbeda. Yang satu tidak dikatakan meninggal bunuh diri, sedangkan yang lain dikatakan meninggal bunuh diri.

Anyway, trims untuk mengirimkan cerita Vakkhali dari versi Samyuttanikāya. Mengenai dua perbedaan cerita ini, barangkali anda atau teman2 di DC  ada yang bisa memberikan solusi.

Be happy..

Jerry

 [at] Sdr Peacemind dan Tesla

Menyela dikit, mungkin ada 2 Vakkhali? :D
appamadena sampadetha

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Biasanya sih begitu, kalau ada 2 nama yang sama tapi kisahnya berbeda.

http://www.palikanon.com/english/pali_names/va/vakkali.htm

Misalnya andi tjong dan andi budiman.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

fabian c

Teman-teman yang baik,

Jarak antara Buddha yang satu dengan Buddha yang lain minimum satu antara kappa. Satu antara kappa yaitu umur manusia sepuluh tahun naik menjadi tak terbatas lalu turun lagi menjadi sepuluh tahun. Ini lamanya bisa lebih dari trilyunan tahun.

Bakteri tertua yang ditemukan berusia 3,45 milyar tahun dari jaman pra-kambria.
Usia primata tertua dari pedalaman Myanmar adalah 40 juta tahun.
Usia homo sapiens tertua adalah 160.000 tahun..

Jadi mengenai hal ini jelas tidak ada cara membuktikan ukuran tubuh manusia di jaman Sang Buddha Kassapa dan Buddha-Buddha sebelumnya. Karena tidak mungkin bisa ditemukan fosil manusia sejaman dengan Buddha-Buddha sebelum Sang Buddha Gotama.

Semoga menambah pengertian kita
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata


Peacemind

Quote from: Jerry on 11 November 2009, 04:58:56 PM
[at] Sdr Peacemind dan Tesla

Menyela dikit, mungkin ada 2 Vakkhali? :D

Dari cerita tersebut di atas tampaknya memang harus ada dua Vakkali. Karena yang satu diberi nasehat Sang Buddha di Gijjhakūṭa, sedangkan yang lain di rumah untuk membuat pot (Kumbhakāranivesa). Namun di Sutta2 maupun kitab komentar tidak menyebutkan ada dua Vakkhali. Dan entah bagaimana, Sang Buddha mengucapkan nasehat yang sama terhadap dua Vakkali di versi berbeda ini :''Alaṃ, vakkali, kiṃ te iminā pūtikāyena diṭṭhena? Yo kho, vakkali, dhammaṃ passati so maṃ passati; yo maṃ passati so dhammaṃ passati. Dhammañhi, vakkali, passanto maṃ passati; maṃ passanto dhammaṃ passati."

Be happy.