tambahan yg bisa saya tuliskan adalah :
1. magga vitthi hanya berlangsung 1x saja
2. setelah magga vitthi berakhir, pasti akan timbul paccavekkhana vitthi (perenungan terhadap keadaan dhamma yg sesungguhnya)
Bro markos yang baik, menurut yang saya dengar dari guru meditasi Vipassana, sebenarnya pada waktu pertama kali mengalami Nibbana seorang meditator mengalami empat nana sekaligus pada waktu duduk, yaitu: Anuloma, Gothrabu, Magga, Phala. Setelah bangun meditasi baru Paccavekkhana terjadi.
Kemudian setelah bangun meditasi, bila dilain waktu ingin mengulangi pengalaman Nibbana pada tingkat itu (Sotapanna) saya kurang begitu jelas, mungkin proses citta yang terjadi hanya 3 yaitu Anuloma, Gothrabu, Phala. Tanpa Magga.
Mungkin bisa di liat dari proses cittanya (lokuttara appana vithi) di bawah ini, sbb:
~ Tihetuka puggala yg melaksanakan Vipassana Bhavana sehingga mencapai magga & phala....Citta Vithi yg sampai pada Magga dan Phala itu di sebut MAGGA VITHI.
Magga Vithi kepunyaan Manda Puggala (org yg kurang cerdas) :
BC BP MA PAR UPA ANU GOT MAG PHA PHA BMagga Vithi kepunyaan Tikkha Puggala (org yg cerdas) :
BC BP MA UPA ANU GOT MAG PHA PHA PHA B
~ Citta Vithi kepunyaan Sotapanna mencapai Sakadagami...
Citta Vithi kepunyaan Sakadagami mencapai Anagami...
Citta Vithi kepunyaan Anagami mencapai Arahat...
Magga Vithi kepunyaan Manda Puggala (org yg kurang cerdas) :
BC BP MA PAR UPA ANU VO MAG PHA PHA BMagga Vithi kepunyaan Tikkha Puggala (org yg cerdas) :
BC BP MA UPA ANU VO MAG PHA PHA PHA B Keterangan :
BC : Bhavanga Calana (Bhavanga yg menggetar, sebab ada obyek baru dtg menyentuh)
BP : Bhavanga Paccheda (Bhavanga menangkap)
MA : Manodvaravajjana (kesadaran menyelidiki obyek melalui Pintu Pikiran)
PAR : Parikamma (tingkat pendahuluan)
UPA : Upacara (tingkat penghampiran)
ANU : Anuloma (Tingkat kemajuan)
GOT : Gotrabhu (Tingkat pemutusan)
VO : Vodana (putih/bersih)
B : Bhavanga
Dalam Magga Vithi, istilah Gotrabhu berarti pemutusan dari awam menjadi org suci, sedangkan Vodana berarti dhamma yg putih/bersih.
Bila Magga vithi berakhir, akan timbul Paccavekhana vithi secara pasti. Paccavekhana vithi yg timbul agar merenungkan/mempertimbangkan dhamma 5 bagian, yaitu:
1. Pertimbangan mengenai Magga
2. Pertimbangan mengenai Phala
3. Pertimbangan mengenai Nibbana
4. Pertimbangan mengenai kilesa yg telah dimusnahkan
5. Pertimbangan mengenai kilesa yg belum dimusnahkan.
1-3 --> harus di pertimbangkan secara pasti, tidak dapat ditinggalkan
4-5 --> sewaktu-waktu dipertimbangkan, sewaktu-waktu tidak di pertimbangkan.
1-4 --> dipertimbangkan oleh Sotapana, Sakadagami & Anagami, arahat
5 ---> dipertimbangkan oleh Sotapana, Sakadagami & Anagami
Paccavekkhana vithi :
B
BC BP MA JA JA JA JA JA JA JA B B
Seterusnya.... kalo memasuki untuk diam dalam Obyek Nibbana yg telah di peroleh dari Ariya phala nana, yg telah timbul dalam diri, dgn hasrat ingin mencapai Kebahagiaan dalam Lokuttara, yg merupakan ketenangan dan kebahagiaan...itu di sebut Phala Samapatti Vithi.
Manda Puggala :
B BC BP MA ANU ANU ANU ANU PHA ... B BTikkha Puggala :
B BC BP MA ANU ANU ANU PHA............. B BSetelah Anuloma citta, phala citta timbul terus menerus sesuai dgn keinginan, bila telah habis waktunya, phala citta akan berhenti timbul, setelah itu menjadi Bhavanga citta seperti biasa. Setelah itu melaksanakan Paccavekkhana vithi.
Citta dlm Phala Samapatti vithi ini tidak disebut parikamma, Upacara, Anuloma, Gotrabu seperti dalam Magga Vithi, tetapi di sebut ANULOMA saja karena Phalasamapatti tidak dapat membasmi kilesa, sama dengan Magga vithi yg mana itu (PAR, UPA, ANU, GOT) timbul untuk ANULOMA memberikan citta melekat kuat dalam obyek Nibbana.
Ariya Puggala yg akan memasuki Phala Samapatti, pertama melakukan addhitthana (niat) dengan mengatakan :"akan memasuki Phala samapatti selama....(sesuai hari), harap phala citta yg tlh diperoleh timbul sesuai dg keinginan. Sadhu".
Addhitthana vithi :
B BC BP MA JA JA JA JA JA JA JA B BNibbana yg menjadi obyek dari Phala Samapatti adalah :
1. Animitta Nibbana
2. Appanihita Nibbana
3. Sunnata Nibbana
Sumber : Abhidhammatthasangaha (Pandit J Kaharuddin).