FANATIK

Started by hariyono, 29 October 2009, 10:53:47 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hariyono

Diantara pengikut agama , beberapa diantaranya fanatik .
Fanatisme agama itu berbahaya .
Seorang fanatik tidak dapat memandu dirinya sendiri dengan nalar atau bahkan dengan prensip - prinsip ilmiah pengamatan dan analisis .Menurut Sang Buddha ,
seorang umat Buddha harus bebas .
Orang harus punya pikiran terbuka dan tidak boleh tunduk pada siapapun untuk perkembangan spiritualnya .
Ia mencari pernaungan dalam Sang Buddha dengan menerima-Nya sebagai suatu sumber bimbingan dan inspirasi .
Para Umat bernaung dalam Buddha , bukan secara buta , tapi dengan pemahaman .
Bagi Umat Buddha , Sang Buddha bukan juru selamat atau suatu makhluk berujut manusia yang menyatakan bahwa Ia memiliki kuasa untuk menghapus dosa orang lain .
Umat Buddha menganggap Sang Buddha sebagai guru yang menunjukan jalan untuk keselamatan .

Ajaran Buddha selalu mendukung kebebasan dan kemajuan pengetahuan dan kebebasan kemanusiaan disemua tingkat kehidupan . Tidak ada ajaran Buddha yang harus ditinjau ulang dalam menghadapi penemuan dan pengetahuan ilmiah moderen , Semakin banyak hal baru yang diketemukan ilmuwan , semakin dekat mereka dengan penjelasan Sang Buddha tentang alam semesta dan cara kerjanya .

Sang Buddha memerdekakan manusia dari kungkungan agama .
Ia juga membebaskan manusia dari monopoli dan tirani para penguasa agama .
Sang Buddha adalah yang pertama kali menyarankan manusia untuk melatih akal nya dan tidak memperbolehkan diri sendiri dikuasai tanpa perlawanan seperti ...maaf ternak bodoh , mengikuti dogma agama , Sang Buddha berdiri untuk rasionalisme , demokrasi , serta tindakan praktis dan etis dalam agama .
Ia memperkenalkan ajaran ini kepada orang-orang untuk dipraktikan dengan martabat manusia .

Pengikut Sang Buddha disarankan untuk tidak mempercayai segala sesuatu tanpa mempertimbangkan nya dengan baik .
Pada Kalama sutta , Sang Buddha memberikan panduan berikut kepada sekelompok orang muda:

" Jangan menerima apapun berdasarkan laporan semata , tradisi atau desas- desus ;
atau atas kewenangan naska relligius ;
Atau atas alasan dan argumen semata ;
Atau atas kesimpulan sendiri ;
Atau atas apapun yang kelihatannya benar ;
Atau atas pendapat spekulatif seseorang ;
Atau atas kemampuan semu orang lain ;
Atau atas pertimbangan :'ini adalah guru kita ';
Tetapi jika engkau tahu oleh dirimu sendiri bahwa hal-hal tertentu adalah tak sehat dan buruk ;cenderung menyakiti dirimu sendiri atau orang lain , tolaklah mereka
Dan jika engkau tahu oleh dirimu sendiri bahwa hal -hal tertentu adalah sehat dan baik ; mendukung kesejasteraan spiritual dirimu sendiri serta orang lain , terimalah dan ikutilah mereka ."

Umat Buddha disarankan untuk menerima praktik-praktik religius hanya setelah pengamatan dan analisis yang hati-hati , dan hanya setelah yakin bahwa metode itu cocok dengan akal budi dan mendukung untuk kebaikan diri sendiri dan semuanya .

Umat buddha sejati tidak tergantung pada kekuasaan eksternal untuk keselamatannya .
Ia juga tidak berharap untuk lepas dari kemiskinan melalui campur tangan suatu kuasa yang tidak diketahui .
Ia harus mencoba untuk membasmi semua kekotoran mentalnya untuk menemukan kebahagiaan abadi .
Sang Buddha berkata : " Jika seseorang berkata buruk tentang Aku , dan murid-muridku , janganlah marah atau takut , karena reaksi semacam ini hanya akan menyakitimu .
Sebaliknya jika seseorang berkata baik tentang Aku , dan murid-muridKu , janganlah terlalu gembira ,tergetar atau berbesar hati , karena reaksi semacam ini hanya akan menjadi hambatan dalam membentuk penilaian yang benar .
Jika kami berbesar hati , kamu tidak dapat menilai apakah kualitas yang dipuji adalah nyata dan benar -benar ditemukan dalam diri kita ." ( Brahma Jala Sutta ) .

Demikian niat yang tak memihak dari umat Buddha sejati .

Sang Buddha telah menjunjung derajad tertingi kebebasan tidak hanya dalam sosok manusiawinya tapi juga dalam kualitas ilahinya .
Kebebasan yang membebaskan seseorang dari perbudakan dogma dan hukum relligius diktatorial atau hukuman ke agama an .

sadhu sadhu sadhu

Tekkss Katsuo

Yup Begitulah seharusnyaa

_/\_

Rina Hong

Fanatik yang tidak merugikan orang lain tidak salah loh...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

johan3000

Tapi saya belum melihat wihara yg pakai "KURSI" lho...
ada yg tau ? mohon masukannya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

markosprawira

 [at] saceng : di vihara Dhamma Cakkhu di Bogor, udah dari lama banget ada kursi utk org tua dan mereka yg ga kuat duduk di bawah

[at] TS : sori tanya dikit yah.... Kalama sutta yang anda kutip :

QuoteTetapi jika engkau tahu oleh dirimu sendiri bahwa hal-hal tertentu adalah tak sehat dan buruk ;cenderung menyakiti dirimu sendiri atau orang lain , tolaklah mereka

Dan jika engkau tahu oleh dirimu sendiri bahwa hal -hal tertentu adalah sehat dan baik ; mendukung kesejasteraan spiritual dirimu sendiri serta orang lain , terimalah dan ikutilah mereka ."

sedangkan versi inggrisnya :

Quote'These qualities are unskillful; these qualities are blameworthy; these qualities are criticized by the wise; these qualities, when adopted & carried out, lead to harm & to suffering'

'These qualities are skillful; these qualities are blameless; these qualities are praised by the wise; these qualities, when adopted & carried out, lead to welfare & to happiness'

ada teks yg hilang yaitu dipuji/dikritik oleh orang bijaksana

gajeboh angek

Yup, dimana-mana sering sekali ada penghilangan dipuji / dikritik para bijaksana.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Brado

Quote from: johan3000 on 29 October 2009, 12:56:50 PM
Tapi saya belum melihat wihara yg pakai "KURSI" lho...
ada yg tau ? mohon masukannya...

Vihara Pluit Dharma Suka

Brado

Pertanyaanya adalah : Apakah perlu pagar2 Fanatisme untuk melindungi diri sendiri dari pengaruh kuat ajaran lain ?

hatRed

Fanatisme itu termasuk ajaran lain bukan ya :-?
i'm just a mammal with troubled soul



markosprawira

Quote from: gachapin on 29 October 2009, 02:22:42 PM
Yup, dimana-mana sering sekali ada penghilangan dipuji / dikritik para bijaksana.

ini yg saya sayangkan bro... karena sesungguhnya itu berhubungan dengan vipaka/parami sehingga bisa berkumpul dengan para bijaksana

Quote from: Lokkhitacaro on 29 October 2009, 02:27:28 PM
Pertanyaanya adalah : Apakah perlu pagar2 Fanatisme untuk melindungi diri sendiri dari pengaruh kuat ajaran lain ?

sama seperti pelaksanaan sila, bro......

saat masih pertama kali, pelaksanaan sila itu mau tidak mau harus lewat kekerasan... dengan adanya ancaman, hukuman serta pamrih....
namun dalam perkembangannya, seyogyanya org paham bhw pelaksanaan sila itu sesungguhnya adalah utk latihan batin kita agar menjauh dari trend akusala dan terbiasa dengan trend yg kusala

jadi kalau dibilang apakah FANATIK itu perlu? bagi saya, jawabnya YA dan TIDAK, tergantung dari perkembangan batin setiap individunya.....

markosprawira

Quote from: hatRed on 29 October 2009, 02:37:27 PM
Fanatisme itu termasuk ajaran lain bukan ya :-?

sesungguhnya fanatik itu adalah kemelekatan.... melekat pada ajarannya itu.... itu yg hendaknya kita sadari sehingga saat kita sudah mulai bisa membentengi diri sendiri, kita bisa mulai menjauhi sikap ini karena dalam perkembangannya, justru akan membuat akusala yg baru

makanya jgn heran kalau sikap fanatik yg ekstrim malahan cenderung akan destruktif misal menjelek2an paham lain, memojokkan mereka yg beda paham, dsbnya

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Tekkss Katsuo

Bro Markos hebat  ;D

_/\_

johan3000

Quote from: Lokkhitacaro on 29 October 2009, 02:25:57 PM
Quote from: johan3000 on 29 October 2009, 12:56:50 PM
Tapi saya belum melihat wihara yg pakai "KURSI" lho...
ada yg tau ? mohon masukannya...

Vihara Pluit Dharma Suka

kapan2 pasingin fotonya bro.... biar gw lebih yakin gitu....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

markosprawira

#14
Quote from: Tekkss Katsuo on 29 October 2009, 03:14:41 PM
Bro Markos hebat  ;D

_/\_

sementara ini anggap aja cuma pinter teori aja bro.... dalam keseharian, sangat banyak yg saya sendiri masih lepas kontrol.....

Quote from: johan3000 on 29 October 2009, 04:41:14 PM
Quote from: Lokkhitacaro on 29 October 2009, 02:25:57 PM
Quote from: johan3000 on 29 October 2009, 12:56:50 PM
Tapi saya belum melihat wihara yg pakai "KURSI" lho...
ada yg tau ? mohon masukannya...

Vihara Pluit Dharma Suka

kapan2 pasingin fotonya bro.... biar gw lebih yakin gitu....

nti kalo gw fotoin kalo berksempatan ke VPDS lagi di minggu kedua (ada kelas abhidhamma)

mau foto vihara Dhamma Cakkhu juga?

cuma bedanya kalo di Dhamma Cakkhu, bangkunya itu bangku panjang kaya di gereja... kalo di VPDS, bangkunya itu satuan, warna merah dan empuk

Masing2 ada untung dan ruginya.
Kalo di DC, bangku ga bisa dirapihin tapi ga bikin ngantuk
kalo di VPDS, bangku (kursi?) bisa dirapihin tapi krn nyaman, cenderung utk bikin ngantuk

NB : personal opinion yah  ;D