GAY/LESBIAN apakah wajar ?

Started by sumana, 13 October 2009, 11:26:28 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Jerry

:o wkwkwkw.. Kegiatan ekskul :))
Sip sip.. thanks infonya. clicked _/\_
appamadena sampadetha

pannadevi

#61
Quote from: xuvie on 17 October 2009, 05:46:07 PM
Thanks samaneri utk GRPnya.. _/\_

Utk link 1 memang tidak bisa, sedang link 2 dan 3 bisa koq. Semua link itu masih bercerita ttg 1 org yg sama, Sukarnah. Link 1 cukup lengkap ceritanya, permasalahannya kenapa tdk bisa dibuka adl karena (a keong) scr otomatis diubah menjadi [at]. coba copy-paste linknya dng mengubah [at] kembali menjadi (a keong).

Yup, thanks utk tambahannya. Sebelumnya saya juga berniat menulis ttg hanya anagami dan arahat yg secara sempurna mematahkan belenggu 'nafsu'. Dg demikian ada kemungkinan bahwa para homoseks pun dpt mencapai setidaknya tingkat kesucian sakadagami. Tapi saya tdk melanjutkan krn bbrp alasan, pertama, ini hanya kesimpulan saya berdasar rasio yg ada. Kenyataannya, kebenaran terkadang tidak berjalan sesuai logika rasio dan memang tidak ada bukti eksplisit dlm sutta mengenai kaum homoseks yg mencapai tingkat kesucian sejauh yg saya ketahui (cmiiw). Ke-2, saya pikir tidak ada salahnya utk tdk terlalu spesifik menjelaskan demikian. Karena ada pepatah 'do not feed the troll'. Dgn memberitahukan demikian, dikhawatirkan (syukur2 kalo tidak :P) akan ada pembenaran lagi lebih lanjut oleh oknum berkepentingan. Karena pertimbangan ini, saya hanya menulis kesucian saja secara general. Saya, mencoba belajar dr pengalaman, melihat bahwa meski sebuah kebenaran adlh faktual, benar adanya, tetapi pengungkapannya harus sesuai tempat dan waktu, juga manfaat dr kebenaran tsb.
Maafkan atas kekurangan saya, cmiiw.

mettacittena
_/\_

Salam sejahtera Bro Xuvie,
terima kasih kembali anda juga send GRP ya kemarin?
saya ingin mengakhiri diskusi ini, tp sblmnya mohon diperhatikan yang sy bold dg blue colour, karena,SANGAT JELAS hal itu tidak mungkin dicapai karena syarat dasar "Right View" tidak memenuhi, bagaimana mungkin mampu mematahkan belenggu?

jadi tidak perlu kuatir bhw akan dipakai sebagai pembenaran, karena jelas2 mereka saja tidak mampu melihat mana yang benar dan mana tidak...

semoga info ini ada manfaat

saya juga masih belajar, mari kita sama2 belajar...

besok2 klo saya nanya boleh ya...thanks seblm n sesdhnya..

thanks sekali utk Bro Gachapin, sll siap menolong, bagai juru selamat... (permisi pamit dulu, ntar keburu orangnya nongol)

may all beings be happy

mettacittena,

dipasena

wajar, sangat wajar... yg tidak wajar adalah cara pandang dan cara berpikir... kenapa ?

karena hubungan seseorang dengan orang lain hanya dibatasi oleh rasa suka dan rasa ingin memiliki, entah ia berhubungan/berpasangan dengan sesama jenis maupun beda jenis. yg membuat nya aneh adalah pandangan dimasyarakat, karena secara umum, seseorang pasti akan berhubungan/berpasangan dengan lawan jenis, sehingga jika seseorang tidak berhubungan/berpasangan dengan lawan jenis, maka dianggap aneh/tidak wajar...

dan mereka yg memiliki perbedaan dalam menjalin hubungan, tetap lah manusia yg juga mempunyai kesempatan tuk berkembang dan mencapai tingkat kesucian.

hal ini menjadi rancu ketika di kaitkan dengan konsep ke-tuhan-an, ia tidak menyukai seseorang yg berhubungan/berpasangan sesama jenis (homoseksual/lesbi) tp kenapa ia menciptakan seseorang itu dengan karakter demikian ? tanya kenapa ?

Dhamma Sukkha

#63
Quote from: pannadevi on 18 October 2009, 12:04:34 PM
Quote from: xuvie on 17 October 2009, 05:46:07 PM
Thanks samaneri utk GRPnya.. _/\_

Utk link 1 memang tidak bisa, sedang link 2 dan 3 bisa koq. Semua link itu masih bercerita ttg 1 org yg sama, Sukarnah. Link 1 cukup lengkap ceritanya, permasalahannya kenapa tdk bisa dibuka adl karena (a keong) scr otomatis diubah menjadi [at]. coba copy-paste linknya dng mengubah [at] kembali menjadi (a keong).

Yup, thanks utk tambahannya. Sebelumnya saya juga berniat menulis ttg hanya anagami dan arahat yg secara sempurna mematahkan belenggu 'nafsu'. Dg demikian ada kemungkinan bahwa para homoseks pun dpt mencapai setidaknya tingkat kesucian sakadagami. Tapi saya tdk melanjutkan krn bbrp alasan, pertama, ini hanya kesimpulan saya berdasar rasio yg ada. Kenyataannya, kebenaran terkadang tidak berjalan sesuai logika rasio dan memang tidak ada bukti eksplisit dlm sutta mengenai kaum homoseks yg mencapai tingkat kesucian sejauh yg saya ketahui (cmiiw). Ke-2, saya pikir tidak ada salahnya utk tdk terlalu spesifik menjelaskan demikian. Karena ada pepatah 'do not feed the troll'. Dgn memberitahukan demikian, dikhawatirkan (syukur2 kalo tidak :P) akan ada pembenaran lagi lebih lanjut oleh oknum berkepentingan. Karena pertimbangan ini, saya hanya menulis kesucian saja secara general. Saya, mencoba belajar dr pengalaman, melihat bahwa meski sebuah kebenaran adlh faktual, benar adanya, tetapi pengungkapannya harus sesuai tempat dan waktu, juga manfaat dr kebenaran tsb.
Maafkan atas kekurangan saya, cmiiw.

mettacittena
_/\_

Salam sejahtera Bro Xuvie,
terima kasih kembali anda juga send GRP ya kemarin?
saya ingin mengakhiri diskusi ini, tp sblmnya mohon diperhatikan yang sy bold dg blue colour, karena,SANGAT JELAS hal itu tidak mungkin dicapai karena syarat dasar "Right View" tidak memenuhi, bagaimana mungkin mampu mematahkan belenggu?

jadi tidak perlu kuatir bhw akan dipakai sebagai pembenaran, karena jelas2 mereka saja tidak mampu melihat mana yang benar dan mana tidak...

semoga info ini ada manfaat

saya juga masih belajar, mari kita sama2 belajar...

besok2 klo saya nanya boleh ya...thanks seblm n sesdhnya..

thanks sekali utk Bro Gachapin, sll siap menolong, bagai juru selamat... (permisi pamit dulu, ntar keburu orangnya nongol)

may all beings be happy

mettacittena,
mari kita sama2 telusurin mii... \;D/\;D/\;D/
sotapanna itu seseorg yg telah mematahkan 3 belenggu pertama...
yaitu, belenggu pertama, kepercayaan ttg adanya diri/jiwa yg kekal
belenggu kedua, keragu2an terhadap Sang Buddha, Dhamma, Sangha, dan dirinya sendiri.
belenggu ketiga, kepercayaan yg salah, bahwa upacara sembahyang dpt membebaskan manusia dari kesalahan2nya...
seorg homo sekalipun, walaupun ia homo dan sifat homonya itu tdk mempengaruhi(tdk ada sangkut paut dgn ketiga belenggu tsb), maka homo sekalipun itu, pasti dapat mencapai tingkat kesucian pertama mii...
tapi, klo sikap homonya itu ada berhub. dgn beberapa faktor yg menghambat patahnya ketiga belenggu(spt misalnya homo krn ia juga tdk mengerti akan dhamma(dlm berbagai arti), maka ia menjadi homo... maka ia akan sulit mematahkan belenggu2 tsb...

skrg pertanyaannya apakah sifat homo(faktor org tsb homo) itu mempengaruhi kesepuluh belenggu tsb atau tdk?
klo tdk, maka no problem capai tingkat kesuciann... 8)/ 8)/ 8)/
tapi klo yaa, dan berpengaruh akan terpatahkannya belenggu pertama, maka sotapanna sekalipun tdk mungkin utk dicapai...

harus dilihat dari dapat mematahkan 10 belenggunya ato tdk...
klo seorg homo dapat, maka tak akan pengaruh status homonyaa...
tapi kecuali, homo itu karena ada kamma buruknya yg juga menghalanginya dalam pencapaian itu, maka ia tdk bisa mencapai tataran kesucian itu...

musti melihat faktor2nyaa....
homo itu menghambatnya mencapai tingkat kesucian tdk?

metta cittena,
Citta _/\_

May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

nancy

 [at] citta devi

Yang pasti untuk mencapai tingkat kesucian harus meninggalkan sifat ke-homoan dan kelesbian.  _/\_

Tekkss Katsuo

 _/\_

bukan hanya sifat kehomoan dan kelesbian, bahkan nafsu terhadap hetero juga sama juga harus ditinggalkan untuk merealisasikan tingkat kesucian Anagami dan Arahat.... selain itu Nafsu juga harus dilemahkan untuk mencapai kesucian seperti Sotapana dan Sakadagami... jika terlalu bernafsu baik hetero maupun homo juga tdk akan mampu mencapai kesucian..

_/\_

Forte

kemarin saya ikut pernikahan abang saya secara K. Sungguh menyedihkan, pendeta sana menjelek2an gay n lesbi yang katanya berlumuran dosa. :(
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

hatRed

^
  wah, selamat buat abangnya yah.. ditunggu ponakannya :))

  yah, emang "orang sono" mah emang begitu... penuh dengan kebencian :P
i'm just a mammal with troubled soul



Forte

yeah.. thanks.. lagi digodain.. :))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

orang sini juga diliputi kebencian, kalo belon suci
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

J.W


dipasena

jangan ganggu banci.... jangan ganggu banci....
itu lah penggalan lagu project pop...

jenuh ku di olok banci.... jenuh ku di olok lesbi...
aku jg manusia... aku jg katanya ciptaan tuhan...
jangan kau salahkan diri ku... tapi yang patut dipertanyakan, kenapa tuhan menciptakan diri ku demikian...

ku juga tau mau begini, sejak ku dilahirkan, tapi ku tak berdaya...
seandainya ku dapat memilih tuk menjadi...
seandainya ku dapat menentukan tuk menjadi...
seorang manusia normal dalam anggapan kalian...

apa salah diri ku hingga kau tidak dapat menerima keberadaan ku...
padahal kau mengatakan ciptaan tuhan begitu indah...
padahal kau bangga dengan ciptaan tuhan...
tapi kau merendahkan dan melecehkan diri ku yang kau anggap tidak normal dalam pandangan kalian...

oh... betapa tragis hidup ini...
seandainya ku dapat menentukan jalan hidup ku dan masyarakat mau menerima keberadaan ku


kitab sutta-tono IX : 666 -999
ratapan seorang banci/lesbi

Tekkss Katsuo

ckckckck

dr dulu liat bro Dhanuttono emank seorg penyair hebat.. salutt  ^:)^

btw ada yg berpendapat kalo melalui sex kemungkinan juga bisa mencapai pencerahan? gmana tuh tanggapannya.. (ada hubungan dgn topic ini nga ya?  :))  )

Jerry

OOT! buka aja topik baru. tp keqnya udah pernah ada dibahas tuh di thread lain.. coba bongkar2 kuburan thread lama..
appamadena sampadetha

Tekkss Katsuo

wew..... :))
^:)^ ^:)^ ^:)^

udh dicari tp kagak ada. haha