NIDHIKANDA SUTTA

Started by markosprawira, 07 October 2009, 09:38:16 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

markosprawira



1 Walaupun harta seseorang ditimbun dalam-dalam di dasar sumur, Dengan tujuan : bila suatu saat diperlukan untuk pertolongan, harta yang disimpan itu dapat digunakan.

2 Atau ia berpikir : "Untuk pembebasan dari kemarahan raja, atau untuk uang tebusan bila aku ditahan sebagai sandera, atau untuk melunasi hutang-hutang bila keadaan sulit, atau mengalami musibah" Inilah alasan-alasan seseorang untuk menimbun harta.

3 Meskipun hartanya ditimbun dalam-dalam di dasar sumur, sama sekali tidak akan mencukupi semua kebutuhannya untuk selama-lamanya.

4 Jika timbunan harta itu berpindah tempat, atau ia lupa dengan tanda-tandanya, atau bila "Naga-Naga" mengambilnya, atau Yakkha-Yakkha mencurinya.

5 Mungkin juga timbunan harta itu dicuri oleh sanak keluarganya, atau ia tidak menjaganya dengan baik, atau bila buah KAMMA baiknya telah habis, semua hartanyapun akan lenyap.

6 Gemar berdana dan memiliki moral yang baik, dapat menahan nafsu serta mempunyai pengendalian diri, adalah timbunan "Harta" yang terbaik, bagi seorang wanita maupun pria.

7 "Harta" tersebut dapat diperoleh dengan berbuat kebajikan, kepada cetiya-cetiya atau Sangha, kepada orang lain atau para tamu, kepada Ibu dan Ayah, atau kepada orang yang lebih tua.

8 Inilah "Harta" yang disimpan paling sempurna, tidak mungkin hilang, tidak mungkin ditinggalkan, walaupun suatu saat akan meninggal, ia tetap akan membawanya.

9 Tak seorangpun yang dapat mengambil "Harta" itu, perampok-perampokpun tidak dapat merampasnya, oleh karena itu, lakukanlah perbuatan-perbuatan bajik, karena inilah "Harta" yang paling baik.

10 Inilah "Harta" yang sangat memuaskan, yang diinginkan para dewa dan manusia, dengan buah kebajikan yang ditimbunnya, apa yang diinginkan akan tercapai.

11 Wajah cantik dan suara merdu, kemolekan dan kejelitaan, kekuasaan dan pengikut, semua diperoleh berkat buah kebajikan itu.

12 Kedaulatan dan kekuasaan kerajaan besar, kebahagiaan seorang raja Cakkhavati, atau kekuasaan dewa di alam surga, semuanya diperoleh berkat buah kebajikan itu.

13 Setiap kejayaan manusia, setiap kebahagiaan surga, bahkan kesempurnaan Nibbana, semuanya diperoleh berkat buah kebajikan itu.

14 Memiliki sahabat-sahabat sejati, memiliki kebijaksanaan daan mencapai pembebasan, semuanya diperoleh berkat buah kebajikan itu.

15 Memiliki pengetahuan untuk mencapai pembebasan, mencapai kesempurnaan sebagai seorang siswa, menjadi Pacceka Buddha atau Samma Sambuddha, semuanya diperoleh berkat buah kebajikaan itu.

16 Demikian besar hasil yang diperoleh dari buah kebajikan itu, oleh karenanya orang Bijaksana selalu bertekad untuk menimbun "Harta" kebajikan.


source : http://forum.dhammacakka.org/showthread.php?p=14631#post14631

markosprawira

sangat bermanfaat sekali utk melihat betapa besar manfaat melaksanakan sila bagi batin kita

apalagi di saat ini dimana ada beberapa pandangan seolah yg terpenting HANYA meditasi saja, dan meremehkan atau bahkan menisbikan pelaksanaan sila

Tekkss Katsuo

 _/\_

Thanks sudah mengingatkan kita semua

_/\_

HokBen

_/\_
baca ini jadi inget lagi masa2 SMU pas baru2 blajar Dhamma....
thanks... nice posting...

Quote from: markosprawira on 07 October 2009, 09:38:43 AM
sangat bermanfaat sekali utk melihat betapa besar manfaat melaksanakan sila bagi batin kita

apalagi di saat ini dimana ada beberapa pandangan seolah yg terpenting HANYA meditasi saja, dan meremehkan atau bahkan menisbikan pelaksanaan sila
buat yg berpandangan demikian, bisa jadi menganggap sutta ini tidak valid...

markosprawira

saya ingat sutta ini lagi waktu kathina kemaren minggu di vihara dhamma cakkhu, Bogor.....

semakin relevan dengan kondisi buddhist saat ini.......