Membuktikan dhamma secara nyata... ??

Started by dipasena, 25 September 2009, 11:43:04 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

J.W

ketika mengalami penderitaan batin dan mampu mengatasi penderitaan tsb... dhamma telah terbukti

dipasena

Quote from: JW. Jinaraga on 25 September 2009, 04:47:38 PM
ketika mengalami penderitaan batin dan mampu mengatasi penderitaan tsb... dhamma telah terbukti

[anggap gw tidak tertarik buddhism]

bukan hal istimewah, gw ada penyembuhan ilahi, lebih sakti lg, orang lumpuh bisa berjalan...

markosprawira

Keliatannya aa tono gi mau ajak temen yg paham laen nih...........

kalau saya bilang, ga perlu ajak utk ikut buddhism tapi ajak supaya dia bisa berbuat baik..... karena :
- tidak perlu merek buddhism utk berbuat baik
- tidak semua buddhist itu baik
- tidak semua non buddhist itu tidak baik

jika dia bahagia dengan kondisinya saat ini, jika dia bisa menjadi baik karena kitab sucinya saat ini, hendaknya justru kita bisa mengkondisikan agar dia bisa lebih baik lagi.
Bukan dengan mengubahnya menjadi buddhist melainkan dengan memberikan pengertian2 secara logis (berdasar buddhism) yg disesuaikan dgn kondisinya

misal saat rekan kerja saya sedang stres karena dapet SP (surat peringatan)
saya tanya dia : anda digaji utk kerja atau stres?
dia : utk kerja
saya : apa dengan stres, lalu kerjaan jadi beres?
dia : ga sih.....
saya : tau dong, stres itu baik atau tidak utk kesehatan?
dia : tidak baik
saya : nah kalau udah tau stres itu tidak baik utk kesehatan, pun anda digaji utk kerja bukan utk stres. Sekarang kalau anda stres, kesehatan anda terganggu, pun kerjaan anda tidak bisa selesai.
LALU buat apa anda stres?  :))

dia : iya juga yah


demikian kalau saya boleh sebut sebagai praktek dalam keseharian....... ga perlu ribet2 sampe pake nama praktek batin, kudu pake merek vipassana segala

Namun bagaimana kita bisa manage batin, bagaimana kita bisa mengajak lingkungan kita utk berada dalam kondisi kusala, menjaga agar kondisi akusala tidak berkembang

ini pendapat saya pribadi loh  _/\_

J.W

Quote from: dhanuttono on 25 September 2009, 04:53:03 PM
Quote from: JW. Jinaraga on 25 September 2009, 04:47:38 PM
ketika mengalami penderitaan batin dan mampu mengatasi penderitaan tsb... dhamma telah terbukti

[anggap gw tidak tertarik buddhism]

bukan hal istimewah, gw ada penyembuhan ilahi, lebih sakti lg, orang lumpuh bisa berjalan...

Jahh...dafit koperfit manggung aja pake trik..

dipasena

^
[at] markos : interupsi, sy bukan lg membuddhist kan orang, haram hukumnya... hahaha... sy pernah ngobrol dgn orang non buddhist, itu lah jawaban mereka...

sy pernah jg ngobrol dgn mantan buddhist, jawaban mereka sama... berarti ada yg kurang dr sisi buddhist... itu yg sedang sy cari solusinya dan jk ketemu, sy tanam dalam pengertian umat buddhist awam ato yg masih muda, bahwa ini loh buddhist, jg menarik, jg keren, jg indah... jg hebat... itu motivasi gw... nah sekarang ini gw lg cari sumber referensi/pendapat/masukan sebanyak2 nya... hehehe...

markosprawira


markosprawira

Quote from: dhanuttono on 25 September 2009, 05:04:20 PM
^
[at] markos : interupsi, sy bukan lg membuddhist kan orang, haram hukumnya... hahaha... sy pernah ngobrol dgn orang non buddhist, itu lah jawaban mereka...

sy pernah jg ngobrol dgn mantan buddhist, jawaban mereka sama... berarti ada yg kurang dr sisi buddhist... itu yg sedang sy cari solusinya dan jk ketemu, sy tanam dalam pengertian umat buddhist awam ato yg masih muda, bahwa ini loh buddhist, jg menarik, jg keren, jg indah... jg hebat... itu motivasi gw... nah sekarang ini gw lg cari sumber referensi/pendapat/masukan sebanyak2 nya... hehehe...

saat anda bisa mempraktekkan dhamma dalam keseharian, saat itu anda sudah menunjukkan keindahan buddhism

dan karena anda sudah mempraktekkan, tentunya perilaku anda akan sesuai dhamma

simpel kok bro.......

tapi saat kita ingin menunjukkan "keindahan", saat itu sebenarnya kita sudah mulai menyimpang dari pelaksanaan dhamma krn sesungguhnya saat itu, mana (kesombongan", AKU mulai berkembang

dipasena

^
[at]  markos : betul itu... sangat benar contohnya, hanya sj sy mencari sesuatu yg membuat dhamma itu jauh lebih menarik dr pd sekedar teori, bkn sekedar budaya timur tp menjadi sesuatu yg indah... dan mempunyai pengaruh yg kuat terhadap umat buddhist  :D

dipasena

Quote from: markosprawira on 25 September 2009, 05:06:47 PM
saat anda bisa mempraktekkan dhamma dalam keseharian, saat itu anda sudah menunjukkan keindahan buddhism

dan karena anda sudah mempraktekkan, tentunya perilaku anda akan sesuai dhamma

simpel kok bro.......

tapi saat kita ingin menunjukkan "keindahan", saat itu sebenarnya kita sudah mulai menyimpang dari pelaksanaan dhamma krn sesungguhnya saat itu, mana (kesombongan", AKU mulai berkembang

ya apa ya... ehm... ajaran agama tetangga itu indah bs dibuktikan salah satu nya lewat kasih... sungguh indah... apalagi klo di kemas dalam kemasan yg indah (misalkan cara pemuka agama menyampaikan nya, melalui drama/film pendek yg menyampaikan tentang kasih yg begitu indah dan menyentuh... dsb...)

mengenai plaksanaan dhamma tuk pencapaian tertentu tp melenceng dr dhamma, itu seperti suatu hal yg berputar2, contoh anda diajarkan untuk tidak terikat, tp ketika anda melatih meditasi dengan tujuan mengikis kemelekatan toh anda terikat akan objek dalam pelaksanaan meditasi itu... camana ??

selama itu dilakukan bukan sengaja untuk mencapai kesalahan itu, sy rasa it's ok la... hehehe...

J.W

Quote from: dhanuttono on 25 September 2009, 05:07:39 PM
^
[at]  markos : betul itu... sangat benar contohnya, hanya sj sy mencari sesuatu yg membuat dhamma itu jauh lebih menarik dr pd sekedar teori, bkn sekedar budaya timur tp menjadi sesuatu yg indah... dan mempunyai pengaruh yg kuat terhadap umat buddhist  :D

Dhamma tidak akan terlihat indah, bila kita belum / tidak pernah mengalami penderitaan batin..dan belum mampu mengatasi penderitaan itu..


johan3000

kenapa Buddha tidak pernah MARAH,
MEMBENCI, maupun MEMBUNUH ?

Apa yg diakatakan pada pemberi makanan yg
mengantarnya ke parinibana (membuat dia sakit) ?

boleh di renungkan ....hehhehehheeee
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

dipasena

waduh, rasanya umat awam ga terlalu mikir sampe ke sono deh, asumsi umum setiap tokoh agama pasti ok punya... walau ntar kalo di uraikan, keliatan bobroknya, tp sekali lg, asumsi umum yg pertama jauh lebih berkesan dr pd selanjutnya dan cilakanya asumsi umum itu didapat dr pemahaman agama samawi...

contoh nya anda aja, dr kecil diajarkan/mendapat informasi disekolah, tv, majalah, komik klo manusia pertama itu adam dan hawa toh ? hehehe...

Sumedho

Quote from: dhanuttono on 25 September 2009, 04:15:51 PM
Quote from: Sumedho on 25 September 2009, 01:58:07 PM
utk pembuktiannya jgn pake pendekatan HK Kamma, tetapi pada sifat dasar eksistensial. Tilakkhana.

kasih contoh dung ko medho
yah atu2x suruh liat.

1. Dukkha -> jgn sekali2x pake kata penderitaan, lebih tepatnya ketidakpuasan saja.
2. Anicca

kalau 2 itu relatif mudah, yg susah itu anatta ;D kalau ini sangat berpengaruh dengan cara pandang sebelumnya dimana dipercayai ada roh atau sesuatu yg terpisah yg merupakan essence-nya. Kita tinggal lihat saja dalam sutta2x bagaimana dijelaskan bahwa panca khanda itu anatta/bukan diri.

kalo bisa jelasin itu dan goal, artinya mereka dah siap2x tuh :))

There is no place like 127.0.0.1

Tekkss Katsuo

 _/\_

saya sangat terharu dengan niat Bro untuk mengembangkan Buddhism...

contoh hukum Kamma yg saya berikan itu nyata, seperti yg saya katakan, hal paling simple coba anda tanya mereka, kenapa mereka tertarik pada suatu ajaran yg ini itu, jika mereka blg karena ada keselamatan dll, itu sudah menunjukkan hukum kamma berjalan... hal ini jg udh di alami langsung oleh org tersebut, hanya saja mereka mao menerimanya sbg nama hukum Kamma ato tdk saja.. karena sebab ini maka munculah akibat itu, karena adanya janji keselamatan, maka kalian tertarik pada ajarannya... demikian halnya dgn Buddha Dhamma, karena kalian tdk percaya pada Buddhism maka kalian tidak tertarik.. itu merupakan contoh nyata yg simple dari berjalannya Kamma.... padahal di agama yg dia pilih, tdk ada bukti real yg nyata tp mereka tetap percy karena intrik intrik tertentu, tp dalam Buddhism walau ada bukti real (tapi harus melalui praktek langsung) namun mereka malah mengatakan tdk ada bukti real...

walaupun Kamma sesungguhnya sangat kompleks dan diluar jangkauan manusia biasa, namun kita bisa mengambil contoh umum yg masih sanggup kita jangkau.

memang mie instant lebih menarik sich di asia. hahaha...
susah jg untuk membuktikan Dhamma tanpa harus mempraktekkannya. hahaha ibarat membuktikan suatu jalan benar tp orgnya nga mao jalan kesana.

johan3000

#29
ada seorang pedagang kaya, udah diingatkan kalau
keinginan (yg rendah) mendatangakan penderitaan.

Dia itu senang banget minum SUSU, &
  pingin yg paling Fresh  ;D

nah udah diingatkan, kalau suka SUSU,
gak usah deh membeli SAPInya.

soalnya begitu cepat SAPInya cepat TUO,
lagi pula sangat merepotkan utk merawat sapi tsb.

Tiap bulan harus ada biaya perawatannya. Belum lagi
kalau sapi itu punya saudara2 yg datang minta dibantu.

Waktu berjalan cepat, gak tau gimana tau, tau sapi
itu malah melahirkan satu anak....... NAhhh
udah repot rawat sapi TUO, malah keluar lagi anak sapi satu itu...

wahhhh rasanya bisa bertambah anak sapi tsb........

dipikir pikir......... bermula dari

KEINGINAN MINUM SUSU...........

info : 1 Liter susu UHT berkisar Rp10ribu s/d 12ribu saja.....

Ada yg suka minum SUSU ? =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya