News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Mencapai Nibbana saat masih hidup, benarkah ?

Started by hadi.s886, 15 September 2009, 07:23:31 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hadi.s886

Namo  Buddhaya,

Teman-teman se-Dhamma, dalam Buddha Dhamma dikatakan bahwa kita bisa mencapai Nibbana pada kehidupan saat ini juga, artinya ketika masih hidup, kita dapat mencapai Nibbana...., benarkah ?

Pertanyaan saya :

** Apakah telah terbukti di jaman sekarang ini "Sudah ada yang merealisasikannya "? ( Kecuali Para Buddha dan Arahat di jaman Sang Buddha ), Siapakah orangnya dan Atas dasar apakah "pembuktian tersebut "? **


Mohon info dan penjelasan dari teman-teman semua ya....thanks.

Salam Metta,
Sabbe satta bhavantu sukhitatta

fabian c

#1
Quote from: hadi.s886 on 15 September 2009, 07:23:31 AM
Namo  Buddhaya,

Teman-teman se-Dhamma, dalam Buddha Dhamma dikatakan bahwa kita bisa mencapai Nibbana pada kehidupan saat ini juga, artinya ketika masih hidup, kita dapat mencapai Nibbana...., benarkah ?

Pertanyaan saya :

** Apakah telah terbukti di jaman sekarang ini "Sudah ada yang merealisasikannya "? ( Kecuali Para Buddha dan Arahat di jaman Sang Buddha ), Siapakah orangnya dan Atas dasar apakah "pembuktian tersebut "? **


Mohon info dan penjelasan dari teman-teman semua ya....thanks.



Saudara Hadi yang baik,

Memang benar demikian, ada meditator-meditator Vipassana yang mengungkapkan pengalamannya berdiam dalam kedamaian Nibbana pada waktu bermeditasi, ini saya dengar langsung pada waktu bertukar pengalaman dengan mereka yang mengalami.

Ada dua jenis Nibbana, yaitu Saupadisesa Nibbana yaitu Nibbana yang dialami oleh meditator pada waktu duduk bermeditasi. dan Anupadisesa Nibbana, yaitu Nibbana yang dialami hanya oleh Para Buddha dan Arahat setelah Mereka wafat.

Nibbana bisa dialami sejak Sotapanna tidak harus Arahat, atau Buddha. Nibbana identik dengan kesucian itu sendiri, bila seseorang mengalami Nibbana untuk pertama kalinya (Saupadisesa Nibbana) maka ia disebut Sotapanna.

Mengenai yang mengaku mengalami Nibbana itu benar atau tidak, kita tidak perlu menerima sepenuhnya, tetapi juga tak perlu ditolak, karena hanya dia yang tahu kan? tetapi menariknya yang mengalami Nibbana bukan hanya guru meditasi, tetapi juga para siswa meditator yang berlatih (belakangan ada juga yang menjadi guru).

Untuk lebih jelasnya lebih baik ber-ehipassiko, coba berjuang berlatih meditasi Vipassana dengan sungguh-sungguh (tentunya dibawah bimbingan guru meditasi yang kompeten), maka kita akan dapat menilai sendiri, apakah mungkin jaman sekarang bisa mencapai Nibbana dalam kehidupan ini juga?

Selamat ber-ehipassiko,

sukhi hotu
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

coecoe

#2
gampang itu untuk mengetahuinya (membandingkannya),
lihat saja guru-guru Zen yang membuat puisi, khususnya guru-guru master zaman dulu yang sudah diakui,
kondisi ('Nibanna itu') terjadi karena mereka sudah mengetahui dan menggenggam pengetahuan kebijaksanaan benar 'itu',
bukan seperti pengalaman seseorang yang seperti angin lewat yang tidak tahu apa yang lewat itu, alias hanya spekulasi,
sehingga mereka sudah melihat realitas kebenaran sejati kehidupan mereka, sehingga, dimana mereka dapat mengetahui, melihat, membedakan fenomena dan kebenaran sejati kehidupan mereka,
karena mereka sudah dapat melihat, mengetahui'nya', mereka hidup berjalan didalam, bertumpu berdasarkan pada (pengetahuan) kebenaran sejati itu,
apakah mereka masing mengalami pencobaan atau godaan?, ya... karena mereka masih memiliki tubuh lapuk/kesementaraan kehidupan manusia ini (dunia),
tetapi bukan seperti orang yang belum berpengetahuan berjalan meraba-raba dikegelapan, didalam ketidak-tahuan (kebenaran keberadaan dirinya maupun sekelilingnya),
mereka berjalan seperti seseorang berjalan didalam terang, mereka mengenal (siapa dan posisi) diri mereka disekekeliling dunia,
sampai pada waktunya mereka pulang meninggalkan kehidupan duniawi ini. (didalam keberadaan pengetahuan kebijaksanaan benar itu).


salam
coecoe


Who am i?

marcedes

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

K

menurut saya.. kita hanya perlu melakukan apa yang harus kita lakukan, dan tidak melakukan apa yang tidak seharusnya dilakukan..
jika kita telah berhasil mencapainya, kita pasti akan mengetahuinya..
may all beings be happy.