News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

"Perjalanan" dimeditasi pertamaku...

Started by Sukma Kemenyan, 17 July 2007, 05:13:16 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

loh koq ngeledek ???

Beneran nga ngerti loh awalnya. Kalo udah dijelasin yah jadi tahu sekarang. Maksudnya menggunakan ajaran Buddha sebagai senjatanya kan?
Quote
kwan kong nggak pake  golok lagi , dia pake SAT
There is no place like 127.0.0.1

Han Han

Quote from: Sumedho on 17 April 2008, 04:28:53 PM
loh koq ngeledek ???

Beneran nga ngerti loh awalnya. Kalo udah dijelasin yah jadi tahu sekarang. Maksudnya menggunakan ajaran Buddha sebagai senjatanya kan?


ah si koko becanda mulu nih .

menurut crita , setelah kwan kong belajar dhamma , dia tidak langsung melepaskan goloknya .
maka ada sebagian orang menganggap kwan kong sebagai salah satu pelindung dhamma menyertai kwan im sambil / masih  bawa golok

stelah ratusan taon belajar dhamma dan berbuat amal baik , akhirnya dia juga mendapat gelar bodhisattva ( po sat ) .
dan setelah mendapat gelar po sat tentu aja nggak boleh pegang golok lagi .

jadi utk orang yg ngerti dan tau , patung kwan kong sebetulnya nggak boleh ada goloknya lagi , karna dia udah seorang bodhisatva.
namanya sekarang adalah Kang Lam Pou Sat.

makanya han han taruh post di sini buat menjawab pertanyaan si kemenyan tentang " jangan ikutin perawakan kwan kong , karna udah ketinggalan jaman "

gitu ko.

sorry yah koko .

Sumedho

:hammer:  oooh gitu maksudnya. maap yah salah tangkep  ^:)^
There is no place like 127.0.0.1

Mr. Wei

Han Han kayaknya ngerti banyak neh tentang Agama Buddha Tridharma gitu ya? Suka ke kelenteng?

Urrr.... g telat baca thread ini...


pendekar kuning

Kamu mungkin titisan Kho Ping Ho kali......gan ;D =))
Atau Shing Yung yang nulis sin tiaw eng hiong  ;D

cham3leon

 ;D
seru nihhh...ikutan dong..
bisa bersambung yahh...... :)

nunggu sekuel selanjutnyaa...
_/\_

xxstreme

#141
menurut pengetahuan saya saya boleh berkata demikian
saya ini tidak ada mengerti 1 pun aliran dalam agama budha jadi maaf bila ada ke salahan
silahkan di protes bila ada salah

lanjutkan meditasinya capai ketenangan pikiran hati dan jiwa
anda memasuki level langit ke 3 bila di pandang dari lapisan kehidupan
anda telah memasuki tinggkatan kesaktian bila di pandang dari segi agama buddha
anda telah memasuki tingkatan kekosongan sempurna bila dipandang oleh saya
9 lapisan kehidupan yang bisa terlihat oleh manusia dimana setiap tingkatnya membutuhkan pemahaman yang mendalam
pada umumnya manusia pada tingkat ke 5 sudah bisa mencapai kesempurnaan batin atau jiwa
hati-hati pada tingkatan yang lebih tinggi karena membutuhkan pengontrolan emosi
tidak ada 1 pun emosi yang ada dalam hati jiwa maupun pikiran
hati-juga mengambil keputusan pada tingkat yang lebih tinggi
karena pada tahap kesempurnaan kamu tidak lagi berada dalam dunia ini
seperti MOKSA atau Maha Parinibana jasadmu akan hilang dan mencapai Kesempurnaan
Pikirkanlah Kewajibanmu di dunia ini juga sebelum memikirkan Kesempurnaan
walau kesempurnaan tidak membutuhkan pemikiran apapun
Pikirkan dan renungkan keluarga yang telah kamu bentuk apakah akan melepas dan meninggalkannya begitu saja?
di renungkan juga apa tujuan hidup manusia
apakah semata membabarkan dhama kebenaran?
atau mencapai kesempurnaan?

namo omithofod
semoga semua mahluk terbebas dari penderitaan

[hendaknya tidak secara langsung menyimpulkan kata2 saya]
[dibutuhkan perenungan dan pemikiran secara mendalam]
[karena beberapa kata tidak berasal dari manusia]
mencari kawan-kawan add mau YM gw
xxstreme [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

ZenMarco

wahh pengalaman kamu ruarrr biasaaa...

Reenzia

wkaokwaowa gw aja selama ini blm pernah dapat pengalaman kyk gt :hammer:

k4r1mun

Quote from: xxstreme on 13 November 2008, 04:57:34 AM
menurut pengetahuan saya saya boleh berkata demikian
saya ini tidak ada mengerti 1 pun aliran dalam agama budha jadi maaf bila ada ke salahan
silahkan di protes bila ada salah

lanjutkan meditasinya capai ketenangan pikiran hati dan jiwa
anda memasuki level langit ke 3 bila di pandang dari lapisan kehidupan
anda telah memasuki tinggkatan kesaktian bila di pandang dari segi agama buddha
anda telah memasuki tingkatan kekosongan sempurna bila dipandang oleh saya
9 lapisan kehidupan yang bisa terlihat oleh manusia dimana setiap tingkatnya membutuhkan pemahaman yang mendalam
pada umumnya manusia pada tingkat ke 5 sudah bisa mencapai kesempurnaan batin atau jiwa
hati-hati pada tingkatan yang lebih tinggi karena membutuhkan pengontrolan emosi
tidak ada 1 pun emosi yang ada dalam hati jiwa maupun pikiran
hati-juga mengambil keputusan pada tingkat yang lebih tinggi
karena pada tahap kesempurnaan kamu tidak lagi berada dalam dunia ini
seperti MOKSA atau Maha Parinibana jasadmu akan hilang dan mencapai Kesempurnaan
Pikirkanlah Kewajibanmu di dunia ini juga sebelum memikirkan Kesempurnaan
walau kesempurnaan tidak membutuhkan pemikiran apapun
Pikirkan dan renungkan keluarga yang telah kamu bentuk apakah akan melepas dan meninggalkannya begitu saja?
di renungkan juga apa tujuan hidup manusia
apakah semata membabarkan dhama kebenaran?
atau mencapai kesempurnaan?

namo omithofod
semoga semua mahluk terbebas dari penderitaan

[hendaknya tidak secara langsung menyimpulkan kata2 saya]
[dibutuhkan perenungan dan pemikiran secara mendalam]
[karena beberapa kata tidak berasal dari manusia]

Bukannya pada saat parinibanna jasad masih tetep ada? Makanya Buddha Sidharta bisa ada reliknya....

platinumbyakko

lanjut donk cerita jgn tanggung2
namaste

chen83


DragonHung

Hahahaha kesimpulan dari pengalaman yg dialami bro menyan adalah "Bertugas menyebarkan buddha dharma melalui internet"

Seperti forum dhammacitta ini, sangat bermanfaat untuk orang yg tinggal jauh dari akses pembelajaran dhamma. 

Seperti saya yg tinggal jauh di pedalaman, bisa ketemu bhikkhu setahun 3x saja sudah beruntung.  Buku2 dhamma sulit diperoleh.  Hanya melalui forum seperti inilah bisa belajar banyak, bertanya banyak dan menguji apa yg telah dipelajari.

Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan