[Akusala] garuka-kamma, termasuk menghina buddha kah?

Started by marcedes, 22 August 2009, 05:58:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

konon cuma Buddha yg rambutnya gak numbuh lagi, kalo bhikkhu2 lain kan tetap tumbuh dan panjaaaang, jdi mesti dicukur, namanya juga Buddha, jangan terlalu dipikirin

Jerry

Hehehe.. iya thanks Om.. ga terlalu mikirin koq. cm obrolan ringan. ;)

.....
He thought, "These locks of mine are not suited to a monk; but there is no one to cut the hair of a future Buddha. Therefore I will cut them off myself with my sword." And grasping a scimitar with his right hand, he seized his top-knot with his left hand, and cut it off, together with his jewelled turban. His hair thus became two finger-breadths in length, and curling to the right, lay close to his head. As long as he lived it remained of that length.

Seizing hold of his top-knot and diadem, he threw them into the air, saying: "If I am to become a Buddha, let them stay in the sky; but if not, let them fall to the ground."

The top-knot and the turban rose into the air for a distance of one league before Vasava (corresponding to the Indra), the chief of gods, perceiving them with his divine eyes, received them in an appropriate jewelled casket, and established them in heaven.

"His hair he cut, so sweet with many pleasant scents,
This Chief of men, and high impelled it towards the sky;
And there god Vasava, the god with a thousand eyes,
In golden casket caught it, bowing low his head."

......

Berarti panjang rambutnya cm 2 jari, sbgmn panjang max rambut yg diperbolehin utk bhikkhu-bhikkhuni.
appamadena sampadetha

Indra


Jerry

kaga ngerti maksudnya.. maklum orang muda skrg. :whistle:
appamadena sampadetha

Indra


Jerry

:)) tua-tua keladi. makin tua makin tak tau diri :))
:outoftopic:  :backtotopic:

appamadena sampadetha

Indra

menghina mod, pelanggaran berat, akan diproses oleh dewan mod

Jerry

appamadena sampadetha

Indra


Jerry

weww.. ok deh.. terima aja.. setidaknya bukan garuka kamma mengejek mod ^-^
appamadena sampadetha

markosprawira

tujuan dari menggunduli rambut adalah utk mengikis kesombongan, karena hrs diakui walau gimana itu salah satu sarana yg dapat memperbesar AKU, mana/kesombongan

spt yg anda sebut diatas "lebih berstyle"  ^-^ bahkan janggut yg ada di paham tetangga aja, sering dijadikan sarana utk menampilkan image sebagai org yg beriman

jadi semua yg ada di bhikkhu termasuk vinaya, adalah pembatas yg dibuat untuk mengurangi kemungkinan2 bertambahnya LDM

Sukma Kemenyan

Berhubung saya agak-agak tulalit.
Berarti confirm ya...
kalau sutta ini ga beres...
kalau sutta ini ngaco...
kalau sutta ini tidak valid...
kalau sutta ini sudah dibumbu2i...

Aduh...
dengan mengatakan ga beres, ngaco, tidak valid, berbumbu,
kelihatannya saya sudah termasuk berbuat garuka-kamma...

Tapi...
aduh... emang dahulu sudah ada yang namanya "Sutta / Sutra" ?
perasaan ucapan sang buddha didokumentasikan setelah buddha parinibbana...


hatRed

emang neh thread pasti ada apa apanya
sampe2 baunya mengundah mbah kesini :P




jadi inget dulu buddha pernah cerita dia di kehidupan lampaunya menghina seorang pacceka buddha secara langsung
i'm just a mammal with troubled soul



K.K.

Quote from: xuvie on 29 September 2009, 08:39:12 PM
Hak eksklusif kah utk tdk menggunduli rambut bagi seorang Samma Sambuddha? Gmn dg cerita beliau menyebut 'Petapa Gundul' thdp Buddha Kassapa dalam masa kehidupannya terdahulu sbg Bodhisatta? Ga mungkin Sang Buddha menyuruh pengikut utk menggunduli kepala bahkan para wanita, sementara beliau sendiri tdk menggunduli kepalanya.
Kalo soal style rambut kayanya sih krn dipengaruhi kebudayaan Hellenistik belakangan sehingga awalnya figur Sang Buddha rambutnya dibuat ikal spt orang Yunani, dan lama kelamaan akhirnya berevolusi menjadi spiral2 kecil. Plus pengaruh Sutta spt Mahapurisalakkhana menyebut ttg rambutnya yg spt bersorban akhirnya menjadikan spt yg skrg terlihat ini. Seharusnya kalo spt bersorban, mirip rambut Ahmad Albar atau Sai Baba gt dong. Atau biar lebih berstyle, kaya Giring Nidji. ;D

Sepertinya ketika keluar, Buddha juga kadang mengenakan turban. Misalnya dalam kisah Sundarika Bharadvaja, Samyutta Nikaya, ia melihat Buddha yang kepalanya tertutup kemudian ingin memberikan persembahan. Ketika Buddha membukanya, maka ia mengurungkan niatnya. Mungkin "model" Buddha dengan turban itu yang kemudian lebih populer daripada rambut tercukur. Barangkali karena gambaran orang dengan rambut tercukur biasanya dari kasta yang rendah, walaupun tentu saja ada juga kasta tinggi dengan rambut tercukur demikian.



Quote from: Kemenyan on 30 September 2009, 10:06:26 AM
Berhubung saya agak-agak tulalit.
Berarti confirm ya...
kalau sutta ini ga beres...
kalau sutta ini ngaco...
kalau sutta ini tidak valid...
kalau sutta ini sudah dibumbu2i...

Aduh...
dengan mengatakan ga beres, ngaco, tidak valid, berbumbu,
kelihatannya saya sudah termasuk berbuat garuka-kamma...

Tapi...
aduh... emang dahulu sudah ada yang namanya "Sutta / Sutra" ?
perasaan ucapan sang buddha didokumentasikan setelah buddha parinibbana...



Sutta/Sutra memang ditulis belakangan, tetapi, konon, penamaan khotbah tersebut memang sudah ada pada saat akhir khotbah. Misalnya pada akhir suatu pembabaran, Ananda menanyakan nama khotbah yang baru dibabarkan. Buddha berkata boleh menamakannya Atthajala Sutta, Dhammajala Sutta, dan sebagainya. Sutta ini kemudian kita kenal dengan Brahmajala Sutta.


markosprawira

anumodana bro untuk informasinya yg mencerahkan........