LAHIR DAN KELAHIRAN KEMBALI

Started by hariyono, 04 August 2009, 10:54:04 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hariyono

Pada suatu ketika , Buddha sedang berada dalam wihara Bupparam milik Wisakha .
Banyak pengikut wanita yang berkumpul untuk melakukan retret , mempelajari praktik Dharma .
Para wanita bertanya satu sama lain , "Mengapa kamu menjalankan delapan sila bagi orang awam ? Mengapa kamu datang kesini ? Semua orang termasuk Wisakha menjawab pertanyan pertanyan ini .
Setiap orang , punya alasan sendiri , tapi pada dasarnya semua mengharapkan imbalan .

" Saya ingin suami ku mempercayai saya "  kata seorang wanita .
" Saya berdoa agar tidak ada perempuan lain yang menginginkan suamiku " jawab yang lain .
" Saya mengharap untuk mempunyai sosok yang cantik " tambah orang yang ketiga.
" Saya ingin menjadi kaya " seru orang keempat .
" Dan saya ingin mempunyai banyak pelayan " ujar orang kelima .

Wanita wanita ini menceriterakan alasan-alasan mereka untuk datang mengikuti retret ini .
Buddha mendengarkan dengan penuh perhatian dan menjelaskan.

" Kalian semua masih ingin lahir dan lahir lagi . Harapan - harapanmu memutar roda kehidupan yang membuat keberadaan berkelanjutan ( Samsara dan Wa-ta-ka-mi-ni ).
Tidak menghentikan lingkaran kelahiran kembali  ( wi-wat-ta ) ,
Ini tidak membimbingmu kearah keselamatan , kebebasan , nirwana , atau pencerahan .
Ini tidak menghentikan penciptaan keinginan yang akan membawa penderitaan . Ini hanya mengarah pada lahir dan kelahiran kembali ."

Menurut Buddha , lahir dan kelahiran kembali hanya mendatangkan penderitaan  ( Dukkha chati pu-nup-pu-nang ).

Lahir dan kelahiran kembali dalam hal ini berarti lahir dan kelahiran kembali nya keinginan .
Ketika memiliki keinginan , maka pikiran menjadi tidak tenang , bermasalah , serakah , iri , gembira, putus asah dan seterusnya .
Tidak jerni , berseri-seri, atau seimbang , pikiran menjadi menderita .

Setiap hari kita menderita " pendambaan " .
Kita menderita karena keinginan sesuatu .
Kita mendambahkan dan berusaha mendapatkannya dan tidak perna puas .
Kita tidak perna benar benar puas , karena tidak ada sesuatu yang abadi .
Bahkan saat yang paling membahagiakan pun akan berackhir .
Kalau kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan , kita menjadi kecewa .
kalau kita mendapatkannya nya kita menjadi khawatir , takut akan terpisahkan.

" Keinginan apa pun yang kalian inginkan yang masih memiliki bentuk . rasa , bau , suara, dan sentuhan akan mengarah pada lahir dan ke lahiran kembali , penderitaan tanpa akhir .
Ini bukan jalan yang tepat untuk keselamatan ."

Agama Buddha mengajar kita untuk mencabut atau sedikit nya mengurangi dambaan dan keinginan kita .
Semakin kita bisa mencabut perasaan-perasaan ini , semakin berbahagia kita .  

hatRed

dari sutta mana tuh?

ini Buddha nya buddha apa?
i'm just a mammal with troubled soul



hariyono

baca
" kronologi hidup Buddha "
Pertanyaan Wisakha

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul




hariyono

dasar sumber asli Kronologi hidup Buddha
dalam bahasa Thailand

hatRed

oo.. buku ya?

ini Buddhanya, Buddha Gotama apa Buddha2 sebelomnya...  soalnya baru denger cerita itu...
i'm just a mammal with troubled soul



hariyono

Buddha gotama
cuma dalam versi Thailand
menyebut Wishaka
kalau versi Indonesia Vishaka
dan banyak perbedaan apa lagi yang dari Buthan pakai bahasa pali

Sumedho

duh, itu terjemahannya bener2x mengganggu. Semuanya di-"Endonesiakan". wi-wat-ta (?) Dukkha chati pu-nup-pu-nang (?). kalau mau merujuk ke teks aslinya jadi tambah susah.
There is no place like 127.0.0.1