News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Keunggulan agama Buddha

Started by dipasena, 14 July 2007, 09:42:28 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dipasena

mau tanya nih, apa yg menjadi keunggulan ajaran Buddha ?
anda yakin pada Buddha dan ajarannya (salah satunya adalah kamma/karma) ? apa yg membuat anda yakin (dasarnya) ?

tuhan  ? apa ini sumber kebahagiaan dan penderitaan ? (cuma mau tau pendapat, tp sebenarnya malas ngurus si tuhan itu)

pengalaman tentang tuhan ? wah, kecewa abis dah, itu dia penyebab gw kaga pernah yakin n percaya ada mahluk seperti itu, cuma omong kosong n imajinasi di batas perasaan n pikiran.

beragama, apakah ini dapat menjamin seseorang lebih baik (secara keseluruhan) ? tidak dan belum tentu tergantung pribadi orang itu, pernah sekilas dipinggir jln saya melihat seorang wanita dengan atribut keagamaannya (krudung) tapi lg ngerokok (apakah rokok itu pantas atau tidak ? tergantung pribadi orang lg, krn ada yg meng-halal-kan ada yg tidak, ya namanya jg manusia, pembenaran pribadi itu pasti ada), ada orang yg menggunakan atribut keagamaan (kalung agama K, rajin pegi tempat ibadah) tapi malam hari jep a jep, jep a jep di pub/diskotik, ada yg rajin ke vihara tapi perbuatannya jg kaga bener-bener...

FZ

Agama tidak bisa menjamin seseorang bisa menjadi baik.
Yang bisa menjamin seseorang menjadi baik adalah diri mereka sendiri
Yang bisa menjamin seseorang menjadi jahat adalah diri mereka sendiri
Jadi semua berbalik kepada diri mereka sendiri..

langitbiru

jelas agama ga menjamin umatnya menjadi lbh baik  ;D
mo dikasih contoh? banyak...
selalu ada apel yg jelek dlm sekeranjang apel  ;D

jd kenapa kita beragama Buddha dunk?  ;D
karena buat saya, agama buddha memberikan konsep keluar dr penderitaan yg cocok dgn pemikiran saya.
mnrt saya sih, kata kunci cuman "saya" dan "cocok" aja
oni... kao titi bobo... gigi...

dipasena

Quote from: Hedi Kasmanto on 14 July 2007, 10:02:26 AM
Agama tidak bisa menjamin seseorang bisa menjadi baik.
Yang bisa menjamin seseorang menjadi baik adalah diri mereka sendiri
Yang bisa menjamin seseorang menjadi jahat adalah diri mereka sendiri
Jadi semua berbalik kepada diri mereka sendiri..


jika semua terpusat ke diri sendiri yg menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk/jahat, maka apa yg menjadi patokan/dasar bagi ia untuk memutuskan ?

bagi seorang pencuri, mencuri mungkin dapat di halal-kan, karena ia merasa ia dapat memberikan yg terbaik bagi keluarganya (ini dasarnya)...

yg lebih ekstrem, bagi suku pedalaman (primitif), jika ada musuh yg menganggu desa mereka atau yg baru dianggap sebagai musuh suku mereka, langsung akan dibunuh, ia merasa bahwa itu baik bagi dirinya dan suku nya (ini dasarnya), karena ia telah berhasil menjaga keamanan dan ketentraman sukunya (contoh ini kira-kira sama seperti cerita YA. Anggulimala, dimana ia merasa benar membunuh dan mengambil jari manusia, karena ia diperintahkan oleh gurunya)

bagi remaja di barat (mungkin) free sex adalah hal yg baik bagi mereka, karena jika saya tidak salah (CMIIW) jika remaja telah berusia 17 tahun dan masih perawan/perjaka, akan ditertawakan dan dianggap sebagai anak kecil (ini dasarnya)

bagi mereka patokan lain belum tentu benar bagi mereka (karena dari diri sendiri yg memutuskan), nah diri sendiri yg seperti apa yg dapat menentukan mana perbuatan yg baik dan mana perbuatan yg buruk ?

kita dapat menyatakan mana yg baik dan mana yg buruk, karena kita telah pernah mempelajari Buddhism/ajaran agama, tapi pernah kah kita membayangkan, jika kita terlahir di suatu suku pedalaman dan tidak pernah mempelajari Buddhism, maka dasar atas hal yg baik dan buruk bagi kita (mungkin) bisa berbeda jika dibandingkan dengan Buddhism.

apakah ini yg dikatakan didalam Dhamma, kebodohan... yg menjadi salah satu kekotoran bathin ?

Tan

Rekan-rekan yang terkasih dalam Dharma,

Menurut saya keunggulan agama Buddha adalah memberikan kesempatan bagi kita untuk berpikir dan menentukan sendiri apa yang baik dan buruk. Ini jarang ada dalam keyakinan lainnya. Jadi Dhamma memberikan kesempatan pada manusia untuk mengembangkan panna dan tidak semata-mata dicekoki dengan beraneka doktrin. Dhamma memberikan kesempatan pada umat manusia untuk mempertanyakan apa yang sering kita dengar sebagai tabu menurut kitab suci, kata orang, kata guru, dan lain sebagainya. Saya kira itu saja dulu. Bagaimana pendapat rekan2 yang lain?

Metta,

Tan

FZ

Quote from: dhanuttono on 14 July 2007, 03:01:57 PM
Quote from: Hedi Kasmanto on 14 July 2007, 10:02:26 AM
Agama tidak bisa menjamin seseorang bisa menjadi baik.
Yang bisa menjamin seseorang menjadi baik adalah diri mereka sendiri
Yang bisa menjamin seseorang menjadi jahat adalah diri mereka sendiri
Jadi semua berbalik kepada diri mereka sendiri..


jika semua terpusat ke diri sendiri yg menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk/jahat, maka apa yg menjadi patokan/dasar bagi ia untuk memutuskan ?

bagi seorang pencuri, mencuri mungkin dapat di halal-kan, karena ia merasa ia dapat memberikan yg terbaik bagi keluarganya (ini dasarnya)...

yg lebih ekstrem, bagi suku pedalaman (primitif), jika ada musuh yg menganggu desa mereka atau yg baru dianggap sebagai musuh suku mereka, langsung akan dibunuh, ia merasa bahwa itu baik bagi dirinya dan suku nya (ini dasarnya), karena ia telah berhasil menjaga keamanan dan ketentraman sukunya (contoh ini kira-kira sama seperti cerita YA. Anggulimala, dimana ia merasa benar membunuh dan mengambil jari manusia, karena ia diperintahkan oleh gurunya)

bagi remaja di barat (mungkin) free sex adalah hal yg baik bagi mereka, karena jika saya tidak salah (CMIIW) jika remaja telah berusia 17 tahun dan masih perawan/perjaka, akan ditertawakan dan dianggap sebagai anak kecil (ini dasarnya)

bagi mereka patokan lain belum tentu benar bagi mereka (karena dari diri sendiri yg memutuskan), nah diri sendiri yg seperti apa yg dapat menentukan mana perbuatan yg baik dan mana perbuatan yg buruk ?

kita dapat menyatakan mana yg baik dan mana yg buruk, karena kita telah pernah mempelajari Buddhism/ajaran agama, tapi pernah kah kita membayangkan, jika kita terlahir di suatu suku pedalaman dan tidak pernah mempelajari Buddhism, maka dasar atas hal yg baik dan buruk bagi kita (mungkin) bisa berbeda jika dibandingkan dengan Buddhism.

apakah ini yg dikatakan didalam Dhamma, kebodohan... yg menjadi salah satu kekotoran bathin ?


Yang Anda katakan benar..
Makanya cobalah dipikir..
Ada agama saja, kadang manusia masih tidak mengerti
Masih juga berbuat tidak sesuai dengan agama
Apalagi tidak ada agama

Itu makanya saya katakan..
Semua tergantung pada diri sendiri..
Berbalik lagi ke diri sendiri..

Ibarat rambu2 lalu lintas yang menandakan jurang..
Salahkah rambu2nya bila seseorang tetap membawa mobilnya menuju jurang ?


Gun@saro


Sdr Tan, mohon berkenan dikonfirmasi ulang. Apakah artinya, defini baik & buruk merupakan buah pikir yg ditentukan oleh masing² Buddhis?
Ini setidaknya yg saya tanggap dr kutipan di bawah; mhn dijelaskan...

Quote from: Tan on 14 July 2007, 03:44:06 PM
Menurut saya keunggulan agama Buddha adalah memberikan kesempatan bagi kita untuk berpikir dan menentukan sendiri apa yang baik dan buruk.
Sukhi Hotu...

Gunasaro

Sukma Kemenyan

Keunggulan agama buddha ?
membuka mata gue tuk berpikir LOGIS

Tan

Quote from: Gun [at] saro on 15 July 2007, 12:33:01 AM

Sdr Tan, mohon berkenan dikonfirmasi ulang. Apakah artinya, defini baik & buruk merupakan buah pikir yg ditentukan oleh masing² Buddhis?
Ini setidaknya yg saya tanggap dr kutipan di bawah; mhn dijelaskan...

Quote from: Tan on 14 July 2007, 03:44:06 PM
Menurut saya keunggulan agama Buddha adalah memberikan kesempatan bagi kita untuk berpikir dan menentukan sendiri apa yang baik dan buruk.

TAN:

Pak Gunasaro yang budiman,

Maksudnya apa yang "baik" dan "buruk" itu bukan dari doktrin semata. Kalau dari doktrin semata apalagi dengan ancaman hukuman, maka orang akan menghindari yang buruk karena takut dapat hukuman. Sebaliknya orang melakukan yang baik karena ingin pahala. Ini memang tidak salah, dalam agama Buddha kita juga sering berpikir seperti itu.
Tetapi Dhamma tidak berhenti sampai di sini saja, melainkan mengajarkan panna. Jadi kita tahu betul2 apa landasan kita mengambil suatu tindakan.
Tentu saja, panna itu dikembangkan melalui praktik yang terus menerus dan pengujian tanpa akhir. Kalau kita anggap sesuatu sebagai "baik," maka kita harus tetap renungkan, mengapa hal itu "baik." Apakah benar-benar baik. Kalau sesuatu itu "buruk," maka kita harus tetap renungkan, mengapa hal itu "buruk."
Jadi ada suatu kesinambungan, yang katakanlah tidak mati. Dengan kata lain wawasan kreatifitas umat manusia tidak dimatikan dengan serangkaian dogma atau doktrin.
Tapi tidak benar, kalau kita tidak punya patokan dasar, mengenai apa yang "baik" dan "buruk" berupa Pancasila Buddhis. Jadi tidak benar kalau penilaian baik dan buruk itu diserahkan sebebas-bebasnya bagi masing2 individu. Jadi ya bisa dibilang dalam Buddhisme ada semacam jalan tengah. Doktrin atau dogma memang ada, tetapi dengan membuka wawasan kreatif yang seluas2nya.

Jadi tak heran kalau umat Buddha jadi kreatif2 dan kritis, Pak hehehehehe.  :)

Metta,

Tan

Sumedho

Kalau buat saya, Buddhisme itu membuat saya terbuka mata dan melihat REALITA.

Doktrin tentang hukum Kamma, 31 alam kehidupan, dst2x juga luar biasa. Tetapi melihat Realita jauh lebih luar biasa.  ^:)^


There is no place like 127.0.0.1

morpheus

#10
keunggulan buddhisme yg paling mencolok adalah adanya kebebasan berpikir dan problem solving buddha yg dinamakan empat kebenaran mulia.

tidak bisa dipungkiri, dalam proses pelembagaan buddha dhamma menjadi agama buddha, banyak ajaran2 dan tradisi2 yg dikristalkan sehingga menjadi semacam dogma2 dan aturan2 baku. namun kalo kita kembali merenungkan bahwa buddha sebenernya adalah seorang pendobrak kerangka berpikir baku yg dikristalkan dan didogmakan oleh guru2 agama sejamannya. buddha merevolusi cara berpikir para pencari kebenaran di jaman itu dengan ajaran pencerahannya yg sederhana dan non dogmatis. buddha mengencourage murid2nya untuk menjadi "tahu", bukan "percaya", sehingga dia memilih untuk memposisikan dirinya sebagai "penunjuk jalan", bukan "juru selamat". mengingat itu saya pikir, keunggulan ajaran buddha bukan pada konsep2, doktrin2 ataupun ayat2 suci, melainkan cara berpikir yg non dogmatis dan skeptis.

keunggulan yg kedua tentunya adalah paradigma berpikir yg tertuang dalam empat kebenaran mulia. empat kebenaran mulia tidak dianjurkan untuk dipelajari secara skolastik, dalam hal ini untuk dijadikan sebagai dogma baru, melainkan harus dipelajari dengan analisa dan perenungan hidup yg terus2an berputar2 tiada akhir dan menghasilkan konflik.

;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Hendra Susanto

Quote from: dhanuttono on 14 July 2007, 09:42:28 AM
mau tanya nih, apa yg menjadi keunggulan ajaran Buddha ?


bebas n kreatif...

Kokuzo

membantu dan melatih berpikir logis melihat realita apa adanya...
dan memberikan jawaban memuaskan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan realita...
;D

Kelana

#13
Quote from: dhanuttono on 14 July 2007, 03:01:57 PM
jika semua terpusat ke diri sendiri yg menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk/jahat, maka apa yg menjadi patokan/dasar bagi ia untuk memutuskan ?

Patokannya adalah ketika perbuatan kita tidak merugikan, tetapi bermanfaat, membawa kedamaian, kebahagiaan bagi diri kita dan juga pihak lain, cepat atau lambat, ini adalah perbuatan baik. Ini adalah patokan yang universal dari suatu perbuatan baik. Dan ini bukan monopoli siapapun, bukan monopoli Buddhis, Muslim, kr****n, Hindu, dll. Tidak berlaku hanya sekarang tapi dulu maupun yang akan datang, kapan pun dan dimana pun. Seorang atheis sekalipun ketika melakukan suatu perbuatan yang berpatokan pada patokan di atas, ia telah melakukan perbuatan baik.

Dan bukan bermaksud melebih-lebihkan, tapi memang faktanya, patokan yang bersifat universal ini terdapat (diajarkan)  dalam Buddhisme. Inilah keunggulan lain dari agama Buddha.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

dipasena

Quote from: hendra_susanto on 15 July 2007, 03:25:07 PM
Quote from: dhanuttono on 14 July 2007, 09:42:28 AM
mau tanya nih, apa yg menjadi keunggulan ajaran Buddha ?


bebas n kreatif...

terlalu abstrak nih, bebas yg seperti apa ? kreatif yg bagaimana ? ;D
sebebas-bebasnya saya berbuat ? apakah ada patokan atas kata bebas dan kreatif ?
jika bebas untuk apa beberapa peraturan di terapkan di dalam Buddhism ?  :whistle:

_/\_