Merespon Pertanyaan Rekan-rekan

Started by K.K., 18 June 2009, 10:16:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

K.K.

Quote from: Trick or Treat on 13 June 2011, 03:56:20 PM
seputar pikiran jg... kita kenal dg Hipnotis-hipnoterapi, pandangan Buddha pada fenomena ini bagaimana?  :)

Trmksh.
Kalau pandangan Buddha sendiri saya tidak tahu karena belum pernah baca sutta tentang itu. Saya juga tidak mendalami Abhidhamma, jadi tidak bisa membahas secara detail tentang klasifikasi pikiran.

Secara umum, keadaan terhipnotis hanyalah sebuah kondisi kesadaran yang berbeda. Hipnotis juga bukan pasti benar, seperti yang dipercaya orang pada umumnya. Bahkan orang dalam keadaan terhipnotis pun masih bisa dipengaruhi untuk 'mengingat' apa yang sebetulnya terjadi. Inilah sebabnya badan intelijen juga tidak bisa menghipnotis mata-mata untuk mengaku. Jadi kalau menurut saya, itu hanyalah sebuah kondisi kesadaran yang berbeda dengan saat kita beraktifitas biasa. Sama 'wajar'-nya dengan kondisi pikiran lain seperti dalam mimpi atau dalam kondisi mabuk/fly.


Sunyata

Maaf tanya2 ya om Kainyn ;D
kalau cahaya yang semakin menyilaukan saat meditasi itu apaan ya? ;D. Soalnya uda 2 hari cahaya silau itu muncul dalam meditasi saya. Karena pertamanya tidak silau jadi saya masih bisa memusatkan pikiran pada keluar masuk napas. Tapi lama2 makin silau, dan karena terlalu silau (padahal tutup mata dan dikamar juga gak ada lampu) jadi saya hentikan meditasi saya ;D. Maaf kalo ada salah kata ya om. Terima kasih ;D.

K.K.

Quote from: Sunyata on 13 June 2011, 04:52:56 PM
Maaf tanya2 ya om Kainyn ;D
kalau cahaya yang semakin menyilaukan saat meditasi itu apaan ya? ;D. Soalnya uda 2 hari cahaya silau itu muncul dalam meditasi saya. Karena pertamanya tidak silau jadi saya masih bisa memusatkan pikiran pada keluar masuk napas. Tapi lama2 makin silau, dan karena terlalu silau (padahal tutup mata dan dikamar juga gak ada lampu) jadi saya hentikan meditasi saya ;D. Maaf kalo ada salah kata ya om. Terima kasih ;D.
Wah, saya bukan ahli meditasi, jadi sebetulnya kurang tepat juga kalau tanya ke saya.
Tapi setahu saya, cahaya seperti itu biasa disebut nimmita yang memang umum muncul. Kalau cahaya tersebut muncul, cukup disadari, tapi jangan mengalihkan konsentrasi dari objek meditasi (walaupun memang meditasinya dengan objek cahaya). Kalau saya sendiri, ketika saya sadari dan perhatian saya kembalikan ke objek, maka 'cahaya' tersebut akan berangsur hilang. Seandainya tidak hilang pun tidak lagi saya hiraukan. Dengan cara itu juga saya mengabaikan suara yang bising pada waktu meditasi.

Sunyata

Oh, gitu ya om. Terima kasih atas jawabannya ya om Kainyn ;D

Mr.Jhonz

om,mau tanya soal sosial-politik..
samakah kualitas produk elektronik yg bermerk SERUPA tapi beda negara pembuatannya?
Contoh, ac tosibha made china,dan ac tosibha made jepang..
*fenomena di masyarakat baik sales elektronik,teknisi,maupun pedagang selalu pesimistis terhadap produk buatan negara berkembang(china,indonesia) padahal merknya merk jepang/eropa

Thank
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

K.K.

Quote from: Mr.Jhonz on 18 June 2011, 12:57:50 PM
om,mau tanya soal sosial-politik..
samakah kualitas produk elektronik yg bermerk SERUPA tapi beda negara pembuatannya?
Contoh, ac tosibha made china,dan ac tosibha made jepang..
*fenomena di masyarakat baik sales elektronik,teknisi,maupun pedagang selalu pesimistis terhadap produk buatan negara berkembang(china,indonesia) padahal merknya merk jepang/eropa

Thank
Setahu saya, kalau produsen yang terkenal biasanya menjaga kualitas karena tidak mau merusak nama baiknya. Walaupun misalnya dirakit di negara yang tenaga kerjanya lebih murah, tapi mereka tetap punya Quality Control yang ketat, harus sesuai standard mereka.

Stigma barang buatan China di sini juga sebagian besar karena permainan dagang kurang sehat di mana pihak tertentu sengaja memasukkan barang 'rongsokan' dari China untuk didistribusikan di sini, sehingga timbul stigma di masyarakat bahwa barang China (seperti Motor China) adalah barang jelek. Dengan begitu, produsen lama (non-China) bisa bertahan tidak langsung tergerus habis.

Kita gunakan akal sehat saja. Indonesia juga mengekspor barang ke negara-negara maju, tapi hanya barang-barang kualitas terbaik yang bisa masuk ke sana. Kalau memang barang China jelek, maka tidak mungkin negara-negara barat kebanjiran produk China dan khawatir dominasi pasarnya akan bergeser. Untuk apa khawatir tersaingi barang rongsokan? Yang dikhawatirkan adalah tersaingi produksi yang lebih besar, lebih murah, tapi kualitas sama, atau paling tidak, mendekati sama.


Mr.Jhonz

Sebenarnya yg sy kesalkan disini,sebagian masyarakat indonesia yg malah ketakutan memakai produk buatannya negerinya sendiri(walaupun punya licency dr merk terkenal)

Thank jawabanya om :)
Related Topics
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Nevada

Quote from: Kainyn_Kutho on 18 June 2011, 02:16:35 PM
Setahu saya, kalau produsen yang terkenal biasanya menjaga kualitas karena tidak mau merusak nama baiknya. Walaupun misalnya dirakit di negara yang tenaga kerjanya lebih murah, tapi mereka tetap punya Quality Control yang ketat, harus sesuai standard mereka.

Stigma barang buatan China di sini juga sebagian besar karena permainan dagang kurang sehat di mana pihak tertentu sengaja memasukkan barang 'rongsokan' dari China untuk didistribusikan di sini, sehingga timbul stigma di masyarakat bahwa barang China (seperti Motor China) adalah barang jelek. Dengan begitu, produsen lama (non-China) bisa bertahan tidak langsung tergerus habis.

Kita gunakan akal sehat saja. Indonesia juga mengekspor barang ke negara-negara maju, tapi hanya barang-barang kualitas terbaik yang bisa masuk ke sana. Kalau memang barang China jelek, maka tidak mungkin negara-negara barat kebanjiran produk China dan khawatir dominasi pasarnya akan bergeser. Untuk apa khawatir tersaingi barang rongsokan? Yang dikhawatirkan adalah tersaingi produksi yang lebih besar, lebih murah, tapi kualitas sama, atau paling tidak, mendekati sama.

Sekadar menambahkan opini Bro Kainyn...

China adalah negara produsen dan eksportir handal. China bisa memproduksi barang segala macam kualitas. Prinsip mereka adalah menjual barang sesuai dengan kualitas. Kebanyakan importir meminta barang kualitas bagus dengan harga murah. Semua orang pasti mau seperti itu, bukan? Nah, China memakai teknik dagang para leluhur mereka:

"berikan barang sesuai dengan kemampuan pembeli untuk membayar".

Jika pembeli (importir) mau bayar dengan harga murah, sudah tentu China akan mengekspor produk kualitas jelek ke negara importir. Tentu saja eksportir dari China tidak akan bilang to the point seperti: "eh owe kasih barang jelek yah, soalnya loe mei you qian la...". ^-^

Jadi tolong jangan lagi mencap bahwa produk-produk "Made in China" pasti barang kualitas jelek dan murah. China punya banyak produk berkualitas dunia dan harganya tentu tidak murah.

wang ai lie

Quote from: upasaka on 18 June 2011, 11:29:58 PM
Sekadar menambahkan opini Bro Kainyn...

China adalah negara produsen dan eksportir handal. China bisa memproduksi barang segala macam kualitas. Prinsip mereka adalah menjual barang sesuai dengan kualitas. Kebanyakan importir meminta barang kualitas bagus dengan harga murah. Semua orang pasti mau seperti itu, bukan? Nah, China memakai teknik dagang para leluhur mereka:

"berikan barang sesuai dengan kemampuan pembeli untuk membayar".

Jika pembeli (importir) mau bayar dengan harga murah, sudah tentu China akan mengekspor produk kualitas jelek ke negara importir. Tentu saja eksportir dari China tidak akan bilang to the point seperti: "eh owe kasih barang jelek yah, soalnya loe mei you qian la...". ^-^

Jadi tolong jangan lagi mencap bahwa produk-produk "Made in China" pasti barang kualitas jelek dan murah. China punya banyak produk berkualitas dunia dan harganya tentu tidak murah.

apakah dalam artian , produk yang di buat adalah hasil permintaan dari pemesan itu sendiri. dengan menyesuaikan kekuatan keuangan dari perusahaan itu?

kalau hal ini saya setuju, karena kebanyakan penjual/pembuat mengikuti selera pemesan
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Nevada

Quote from: wang ai lie on 19 June 2011, 12:27:43 AM
apakah dalam artian , produk yang di buat adalah hasil permintaan dari pemesan itu sendiri. dengan menyesuaikan kekuatan keuangan dari perusahaan itu?

kalau hal ini saya setuju, karena kebanyakan penjual/pembuat mengikuti selera pemesan

Ada yang mengikuti selera pesanan pembeli. Ada juga yang memang menjual "barang murah" karena untuk menyesuaikan anggaran belanja sang pembeli.

wang ai lie

Quote from: upasaka on 19 June 2011, 12:49:16 AM
Ada yang mengikuti selera pesanan pembeli. Ada juga yang memang menjual "barang murah" karena untuk menyesuaikan anggaran belanja sang pembeli.
setuju bro  ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

K.K.

Quote from: upasaka on 18 June 2011, 11:29:58 PM
Sekadar menambahkan opini Bro Kainyn...

China adalah negara produsen dan eksportir handal. China bisa memproduksi barang segala macam kualitas. Prinsip mereka adalah menjual barang sesuai dengan kualitas. Kebanyakan importir meminta barang kualitas bagus dengan harga murah. Semua orang pasti mau seperti itu, bukan? Nah, China memakai teknik dagang para leluhur mereka:

"berikan barang sesuai dengan kemampuan pembeli untuk membayar".

Jika pembeli (importir) mau bayar dengan harga murah, sudah tentu China akan mengekspor produk kualitas jelek ke negara importir. Tentu saja eksportir dari China tidak akan bilang to the point seperti: "eh owe kasih barang jelek yah, soalnya loe mei you qian la...". ^-^

Jadi tolong jangan lagi mencap bahwa produk-produk "Made in China" pasti barang kualitas jelek dan murah. China punya banyak produk berkualitas dunia dan harganya tentu tidak murah.
Iya, saya dengar mereka memang membuat produk sesuai pesanan, sesuai harga. Produk sepintas mirip, tapi kualitas bahan dan pembuatan beda2 tergantung 'budget' pemesan. Jadi pesen kualitas "top" dilayani, pesen kualitas "sampah" juga dilayani. Begitu juga mereka eksport berdasarkan demand sesuai standard masing-masing negara. Berhubung Quality Control di Indonesia ini sangat "mengagumkan", maka barang jelek buatan China di sini juga sangat umum ditemui.


Nevada

Quote from: Kainyn_Kutho on 20 June 2011, 08:57:42 AM
Iya, saya dengar mereka memang membuat produk sesuai pesanan, sesuai harga. Produk sepintas mirip, tapi kualitas bahan dan pembuatan beda2 tergantung 'budget' pemesan. Jadi pesen kualitas "top" dilayani, pesen kualitas "sampah" juga dilayani. Begitu juga mereka eksport berdasarkan demand sesuai standard masing-masing negara. Berhubung Quality Control di Indonesia ini sangat "mengagumkan", maka barang jelek buatan China di sini juga sangat umum ditemui.

Evam me suttam.

Trick or Treat

Bro kayin, saya coba baca2 tentang Buddha, sejarahnya.. ada yang dr kemaren ingin saya tanyakan tentang "5 sammasam Buddha"

1. Apakah ajaran masing2 Buddha pasti sama?
2. lalu, mengapa saya menemukan kalimat "Ajaran Buddha Gotama sdh kadaluarsa krn era Buddha Mateya dst.."?
3. mengapa Ajaran Buddha bisa memudar? apakah ini membuktikan sesuatu yg baik itu tdk memiliki kekekalan?
4. Jika Buddha Mateya lahir dengan ajaran yg dibawanya.. apakah manusia masih bisa mengenali bahwa itu adalah ajaran Buddha? apa ciri2nya?
5. Bagaimana Proses seorang Sammasam Buddha? mengapa Buddha Gotama jg mengalami reinkarnasi?
(poin ini sy benar2 tdk mengerti jd kl memang panjang penjelasan nya boleh dikasih linknya aja ^^)
6. Apakah pada saat lahirnya Buddha Gotama pada masa lalu itu.. ajaran Buddha sebelumnya sudah terlupakan?
7. Mengapa hanya ada 5 sammasam Buddha? apakah mahluk lain tdk ada yg berkompeten?
8. Apakah sammasam Buddha mengetahui segala-galanya? (seperti konsep keTuhanan)

Trmksh. :)

K.K.

Quote from: Trick or Treat on 28 June 2011, 12:04:09 PM
Bro kayin, saya coba baca2 tentang Buddha, sejarahnya.. ada yang dr kemaren ingin saya tanyakan tentang "5 sammasam Buddha"

1. Apakah ajaran masing2 Buddha pasti sama?
Menurut Tradisi Theravada, semua ajaran Buddha adalah sama persis, yaitu tentang 4 Kebenaran Mulia.


Quote2. lalu, mengapa saya menemukan kalimat "Ajaran Buddha Gotama sdh kadaluarsa krn era Buddha Mateya dst.."?
Sebab ada orang kurang beruntung yang menganut ajaran yang lapuk oleh waktu dan terus mencari 'kebenaran' yang baru.

Dalam Ajaran Buddha Tradisi Theravada diajarkan dhamma selalu berlaku apakah seorang Buddha muncul atau tidak. Itu sebabnya walaupun tidak muncul Samma Sambuddha, seseorang tetap bisa memahami dan menembus kebenaran dukkha & lenyapnya dukkha, dan disebut Pacceka Buddha.


Quote3. mengapa Ajaran Buddha bisa memudar? apakah ini membuktikan sesuatu yg baik itu tdk memiliki kekekalan?
Buddha sasana adalah berkondisi; muncul ketika seorang Samma Sambuddha ada dan memutar roda dhamma, tenggelam ketika orang tidak lagi menjalankan hidup sesuai dhamma-vinaya, dan memilih hidup sesuai nafsu dan egonya saja. Betul, ini pun membuktikan bahwa semua fenomena berkondisi adalah tidak kekal.


Quote4. Jika Buddha Mateya lahir dengan ajaran yg dibawanya.. apakah manusia masih bisa mengenali bahwa itu adalah ajaran Buddha? apa ciri2nya?
Kalau dari Tradisi Theravada, seorang Samma Sambuddha muncul hanya pada masa tidak ada Buddha-sasana, ketika semua Ajaran Buddha (terdahulu) sudah dilupakan secara total. Jadi sekarang ini, tidaklah mungkin Bodhisatta Metteyya muncul.

[spoiler]Menurut Cakkavatisihanadasutta, seiring merosotnya moralitas, umur manusia akan terus menurun (waktu jaman Buddha Gotama umur rata-rata manusia adalah 100 tahun), sampai pada umur rata-rata 10 tahun di mana umur 5 tahun manusia sudah dikawinkan. Setelah mencapai titik terendah tersebut, manusia mulai mengembangkan moralitas lagi dan umur mereka terus bertambah. Ketika umur rata-rata manusia 80.000 tahun, maka saat itulah Bodhisatta Metteyya akan lahir, mencapai pencerahan sempurna dan memutar roda dhamma sebagai Buddha terakhir di Kappa Bhadda (kappa sangat beruntung di mana 5 Buddha muncul) ini. [/spoiler]


Quote5. Bagaimana Proses seorang Sammasam Buddha? mengapa Buddha Gotama jg mengalami reinkarnasi?
(poin ini sy benar2 tdk mengerti jd kl memang panjang penjelasan nya boleh dikasih linknya aja ^^)
Proses seorang Samma Sambuddha ini maksudnya proses apa?
Semua yang telah mencapai kesucian Arahat, tidak lagi mengalami proses tumimbal lahir. Mereka tidak lagi terlahir di alam mana pun, tidak lagi terbelenggu dukkha. Mereka dikatakan telah 'mencapai nibbana'.


Quote6. Apakah pada saat lahirnya Buddha Gotama pada masa lalu itu.. ajaran Buddha sebelumnya sudah terlupakan?
Betul, Ajaran dari Samma Sambuddha sebelumnya (Buddha Kassapa), sudah lama terlupakan sama sekali. Tidak ada Buddha-dhamma yang 'beredar' saat itu.


Quote7. Mengapa hanya ada 5 sammasam Buddha? apakah mahluk lain tdk ada yg berkompeten?
Samma Sambuddha jumlahnya TIDAK TERHINGGA, karena selain Buddhisme mempercayai kehidupan bukan hanya di galaksi ini, waktu yang telah berlalu juga adalah tidak terhingga, sehingga kalau mau ditelusuri Buddha yang pernah ada di galaksi ini saja, tetap jumlahnya tak berhingga.

Dalam Tradisi Theravada, kebanyakan dibahas sebanyak 24 Samma Sambuddha karena itu adalah masa antara Petapa Sumedha (yang akan jadi Buddha Gotama), menerima ramalan pasti dari Samma Sambuddha Dipankhara, dan menyempurnakan 10 Parami. 

Menjadi seorang Samma Sambuddha bukanlah eksklusif milik orang tertentu. Anda atau saya, atau siapapun di sini bisa saja bertekad dan menempuh perjuangan tersebut untuk menjadi seorang Samma Sambuddha di masa depan. Sekitar 20 Asankhyeyya Kappa lalu, "Buddha Gotama" hanyalah seorang miskin biasa yang mencari penghidupan dengan menjual kayu & daun sebagai bahan bakar. Tapi kemudian ia bertekad menyelamatkan orang lain dari bahaya yang perlahan-lahan mengkondisikannya bertemu dengan banyak Buddha yang membimbingnya.


Quote8. Apakah sammasam Buddha mengetahui segala-galanya? (seperti konsep keTuhanan)

Trmksh. :)
Betul, Samma Sambuddha memiliki Sabbannuta-ñana yang mengenal segenap fenomena. Bedanya dengan konsep Ketuhanan personal dari kepercayaan lain adalah seorang Buddha TIDAK mahakuasa. Itulah sebabnya Buddha TIDAK BISA menyucikan orang lain, hanya bisa membimbing saja.