Bgmn pandangan Agama Buddha, ttg teori darwin. Manusia dulu evolusi dari monyet

Started by Chandra Rasmi, 15 June 2009, 03:04:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

urban888

Quote from: Chandra Rasmi on 15 June 2009, 03:04:11 PM
temen** Bagaimana pandangan agama buddha , tentang teori darwin. Manusia dulu evolusi dari monyet???

please share..

klo repost please delete n link yo.. thanks

human and apes is one brother in universe, so maybe monkey berevolusi jd manusha.....kaya di pilm Rise of the Planet of the Apes, iq chimpansenya lbh dr 100 kale bisa ngomong "no" "Caeser home"
yg pasti wujud kita sekarang adalah evolusi panjang dari makhluk bathin...makhluk cahaya....amoba....entah di future maybe wujud kita berubah jd alien kali ya  ;)
Lebih baik punya 1 sahabat daripada 1000 teman lebih baik punya 1000 teman daripada 1 musuh

aipiman

soal evolusi dalam pandangan agama buddha banyak dibahas di eka-cita 29: http://dhammacitta.org/perpustakaan/eka-citta-29/
teori evolusi itu sendiri sudah merupakan fakta, semua ilmuwan (khususnya dalam bidang biologi) menerimanya, dan jelas teori evolusi bukanlah: "manusia berasal dari kera", ini kuliah online buat yang mau belajar evolusi + genetika https://class.coursera.org/geneticsevolution-002/class/index


dhammadinna

^ ^ ^ kok dibedain? manusia kan termasuk mamalia..

M14ka

Nenek moyang mamalia juga nenek moyang manusia

QuoteDistant human ancestor was an insect-eating shrew-like creature

A reconstructed image of the ancestor of all placental mammals (including humans) has been published in the journal Science.


Species Hominidae termasuk alam manusia ato hewan ya?  ;D

Quotefamily    Hominidae    Great apes (Humans, chimpanzees, bonobos, gorillas, and orangutans)    


Sunyata

Quote from: dhammadinna on 06 March 2013, 01:02:37 PM
^ ^ ^ kok dibedain? manusia kan termasuk mamalia..

Iya ya, seharusnya ditulis ″nenek moyang manusia″ saja. Hehe... Terima kasih koreksinya, cc.

dhammadinna

Quote from: M14ka on 06 March 2013, 01:18:34 PM
Species Hominidae termasuk alam manusia ato hewan ya?  ;D

Mas Wiki said:

Hominidae; juga dikenal sebagai kera besar, membentuk sebuah keluarga taksonomi dari primata, mengikutkan empat genera / genus yang masih ada: simpanse (Pan) dan bonobo, gorila (Gorilla), manusia (Homo), dan orangutan (Pongo).   

Note: Monyet tidak termasuk dalam hominidae.

Lalu, tentang manusia, dalam biologi urutan klasifikasinya begini:

Kingdom: Animalia
Phylum: Vertebrata
class: Mammalia
order: Primata
family: Hominidae
Genus: Homo
Species: sapiens

Jadi, manusia dan (misalnya) gorila, urutannya sama dari kingdom hingga family. Jadi, dalam bidang biologi, manusia dan gorila termasuk hewan ---> kingdom: Animalia.

Tapi kalo berbicara tentang 'alam' dalam Buddhism, yang terdiri dari 31 alam kehidupan, maka penggolongan manusia berbeda dengan binatang. Manusia di alam manusia (Manussa) sedangkan hewan di alam hewan (Tiracchana).
__________

Kenapa penggolongan manusia dalam biologi berbeda dengan Buddhism? Karena konteksnya berbeda.

M14ka

Quote from: dhammadinna on 06 March 2013, 02:28:37 PM
Mas Wiki said:

Hominidae; juga dikenal sebagai kera besar, membentuk sebuah keluarga taksonomi dari primata, mengikutkan empat genera / genus yang masih ada: simpanse (Pan) dan bonobo, gorila (Gorilla), manusia (Homo), dan orangutan (Pongo).   

Note: Monyet tidak termasuk dalam hominidae.

Lalu, tentang manusia, dalam biologi urutan klasifikasinya begini:

Kingdom: Animalia
Phylum: Vertebrata
class: Mammalia
order: Primata
family: Hominidae
Genus: Homo
Species: sapiens

Jadi, manusia dan (misalnya) gorila, urutannya sama dari kingdom hingga family. Jadi, dalam bidang biologi, manusia dan gorila termasuk hewan ---> kingdom: Animalia.

Tapi kalo berbicara tentang 'alam' dalam Buddhism, yang terdiri dari 31 alam kehidupan, maka penggolongan manusia berbeda dengan binatang. Manusia di alam manusia (Manussa) sedangkan hewan di alam hewan (Tiracchana).
__________

Kenapa penggolongan manusia dalam biologi berbeda dengan Buddhism? Karena konteksnya berbeda.

Tadi sy baca dari http://en.wikipedia.org/wiki/Timeline_of_human_evolution

Disitu ditulis 15juta tahun yg lalu namanya homonidae, jd masuk ke family sih...Jadi bingung kl 15 juta tahun yang lalu tuh masuk alam mana, kl mis manusia bermutasi jadi zombie gt brarti brbh alam ato gmn ya?

dhammadinna

^ ^ ^

oo... saya baru nangkep maksud pertanyaanmu....

Maksudmu, saat mulai split, ada yang mengarah ke manusia dan ada yang mengarah ke gorila, nah saat belum jelas identitasnya manusia apa gorila, itu dia sebenernya di alam mana gitu ya (dalam Buddhism) ?

Umm.. saya juga kurang tau... :D

M14ka

Quote from: dhammadinna on 06 March 2013, 02:51:26 PM
^ ^ ^

oo... saya baru nangkep maksud pertanyaanmu....

Maksudmu, saat mulai split, ada yang mengarah ke manusia dan ada yang mengarah ke gorila, nah saat belum jelas identitasnya manusia apa gorila, itu dia sebenernya di alam mana gitu ya (dalam Buddhism) ?

Umm.. saya juga kurang tau... :D

Yup....That's it... Kalo ga salah awal terbentuknya semesta kan dari cahaya jadi padat kan, berarti tu jg evolusi ya dr alam arupa jadi alam rupa ya?  ;D

dhammadinna

oh ya, saya ketemu ini:

Quote from: Kainyn_Kutho on 19 April 2008, 09:21:59 AM
Menurut tradisi Theravada, alam digolongkan jadi 6 bagian: Sorga, Manusia, Asura, Peta, Binatang, Neraka. Sorga itu itu ada 26 (kalo menurut Mahayana ada 28, mungkin kawan dari Mahayana ada yang mau jelaskan?), yang terdiri dari 20 Alam Brahma (4 Arupa & 16 Rupa) dan 6 Sorga yang masih mengenal nafsu indriah.

Penggolongan ini dilakukan belakangan, jadi Buddha Gotama emang ga pernah ngomong2 bahwa alam itu ada sejumlah x. Biasanya cuma dikatakan seseorang akan terlahir di sini/situ. Seperti alam Asura sendiri awalnya tidak ditetapkan sebagai alam tersendiri karena mereka adalah penghuni Tavatimsa juga. Tavatimsa juga sebelum Sakka (Raja Dewa) yang sekarang terlahir di sana juga belom tentu namanya Tavatimsa (= 33 mahadewa, yang diambil dari jumlah pengikut Sakka sekarang berjumlah 33).

Adanya surga begitu banyak bukan karena 'ada' yang nentuin jumlahnya, namun karena setiap mahluk mempunyai akumulasi kamma yang beragam, maka keberadaan alamnya pun beragam. Alam Asannasatta termasuk dalam alam Brahma Jhana 4.

Ajaran Buddha ada BUKANLAH untuk membuktikan keberadaan alam-alam lain. Yang diajarkan adalah pengikisan noda bathin yang bisa dilakukan, dibuktikan dan dijalankan sekarang. Walaupun demikian, bukan tidak ada caranya untuk membuktikan. Dengan mengembangkan kekuatan bathin tertentu, itu mungkin saja dibuktikan. Tapi, sama seperti halnya Nibbana, itu harus dibuktikan sendiri. Tidak bisa minta orang lain menunjukkan. Itu sama saja seperti orang minta pembuktian bahwa makan bisa kenyang, tapi suruh orang lain yang makan. Itu tidak bisa terjadi.
Juga sebelum jauh2 ngomong Nibbana, harus punya pengertian benar dulu tentang Nibbana. Dalam Brahmajala Sutta ada dikatakan 5 pandangan (salah menurut Buddha) berkenaan dengan Nibbana. Pandangan orang lagi 'On' itu termasuk salah satunya. Jadi orang bisa sembarangan omong "Nibbana ada", "Nibbana tidak ada", "NIbbana seperti ini", "saya sudah merealisasikan", ga ada habis2nya.

Saya baru tau kalo penggolongan 31 alam kehidupan itu, bukan dari Sang Buddha.

Btw, sebenarnya entah di alam apa makhluk yang "sedang split" itu, tidak perlu kita golongkan manusia atau hewan... Evolusi itu berjalan, dari dulu bahkan hingga sekarang. Evolusi itu perlahan, jadi tidak kentara. Sulit menggolongkan secara pasti perubahan yang gradual itu.

Kalo perubahannya hanya sebatas fisik, masih mending. Tapi kalo perubahan dalam daya nalar / daya pikir / akal budi atau apalah sebutannya, yang membedakan manusia dengan hewan. IMHO, itu lebih kompleks lagi.

Bagaimana menurutmu?

M14ka

^^^ Setuju sih ma quotenya.... di link ttg eka citta juga ditulis:

QuoteAgama Buddha tidak menganjurkan kepada kita untuk tenggelam dalam debat filosofis yang tidak berguna dan membuang waktu yang berharga. Lebih baik waktu tersebut dimanfaatkan untuk melatih pikiran yang pada gilirannya akan membawa kemajuan batin dalam pencapaian penerangan sempurna. Oleh karena itu, asal mula dari alam maupun manusia tidak dibahas dalam ajaran Buddha karena ketidakrelevanan dari topik tersebut dalam usaha kita dalam mencapai penerangan sempurna yang merupakan tujuan akhir dari agama Buddha.

Setelah kita menyelami teori evolusi dan pandangan agama Buddha terhadap teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa agama Buddha tidak berada dalam posisi mendukung maupun menolak teori evolusi tersebut. Sepanjang teori evolusi (maupun teori ilmu pengetahuan lainnya) tidak menghalangi umat Buddha dalam usahanya mencapai penerangan sempurna, maka umat Buddha dapat mengambil posisi yang kritis dalam proses pengembangan teori ilmu pengetahuan dan sains.

Sunyata

Penjelasannya bagus. Saya jadi setuju dengan cc. Jadi menurut postingan om Kainyn, apakah kalau manusia bermutasi menjadi zombie, maka dapat dikatakan "alam baru" telah tercipta akibat kumpulan kamma individu/kelompok tertentu? Atau alam baru memang selalu tercipta jika ada kondisi yang mendukungnya?

Sunyata

Jadi sekarang jika ada orang nanya ″Berapa alam yang ada dalam Buddhisme?″, jawabnya, ″Sang Buddha tidak pernah menyebutkan dengan pasti ada berapa alam″, gitu?

dhammadinna

Quote from: M14ka on 06 March 2013, 02:59:09 PM
Yup....That's it... Kalo ga salah awal terbentuknya semesta kan dari cahaya jadi padat kan, berarti tu jg evolusi ya dr alam arupa jadi alam rupa ya?  ;D

Tidak dikatakan bahwa terbentuknya semesta itu dari cahaya.

Tapi di DN 27, ada suatu  masa di mana sebagian besar makhluk terlahir di alam brahma Abhassara (mereka bercahaya). Singkat cerita, muncul tanah yang lezat. Mereka memakan tanah ini, nanti lama-kelamaan cahaya tubuhnya lenyap dan tubuhnya menjadi kasar.

Apakah ini bisa disebut evolusi?

QuoteEvolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Evolusi membahas tentang origin of species, yaitu asal-usul keanekaragaman makhluk. Dari kutipan di atas, keanekaragaman itu didasari oleh gen yang diwariskan. Kalo lebih lanjut, IMHO, ada pengaruh juga dari habitat/lingkungan.

Berdasarkan pengertian 'evolusi' tsb, maka brahma Abhassara yang hilang cahaya tubuhnya, dan tubuhnya menjadi lebih kasar, itu di luar lingkup bahasan evolusi, karena tidak ada pewarisan gen, dst.
________________________

Lalu dari tubuh halus (bercahaya) ke tubuh kasar (padat), itu bukan alam arupa menjadi rupa. Untuk definisi alam arupa dan rupa, coba lihat di sini:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1657.0

Quote from: Sunyata on 06 March 2013, 03:28:18 PM
Jadi sekarang jika ada orang nanya ″Berapa alam yang ada dalam Buddhisme?″, jawabnya, ″Sang Buddha tidak pernah menyebutkan dengan pasti ada berapa alam″, gitu?

bilang aja, Sang Buddha tidak menyebutkan berapa jumlah alam.

Quote from: Sunyata on 06 March 2013, 03:22:12 PM
Penjelasannya bagus. Saya jadi setuju dengan cc. Jadi menurut postingan om Kainyn, apakah kalau manusia bermutasi menjadi zombie, maka dapat dikatakan "alam baru" telah tercipta akibat kumpulan kamma individu/kelompok tertentu? Atau alam baru memang selalu tercipta jika ada kondisi yang mendukungnya?

zombie makhluk fiktif kan? ga perlu dibahas deh kalo fiktif...