sarapan pagi

Started by EVO, 11 December 2007, 07:49:41 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

tesla

Quote from: metta on 17 December 2007, 06:14:53 AM
waktu mata melek, saya malas mau bangun
ngantuk, dah beberapa malam bergadang hmmmmm kena sindrom internet.
sayup-sayup terdengar ciut ciut burung gereja, wah burung-burung rajin dah bangun......saya harus semangat masa kalah ama burung.

ikut nimbrung soal burung ah...
dirumah saya ada tinggal 1,2,3...7 eh 8 keluarga burung gereja (tinggal di bawah tiap canopy jendela). tiap hari saya perhatikan memang mereka begitu rajin bekerja. di tengah kondisi yg sangat buruk (hujan membuat bulu mereka basah & tidak bisa terbang, tempat berteduh seperti pohon sudah sangat jarang di kota, makanan sangat susah di cari karena darat lebih byk dikuasai oleh kucing), hidup di tengah ketakutan mereka tetap melanjutkan hidupnya. mengumpulkan jerami helai demi helai utk membuat sarangnya. mencari makanan di tengah2 tumpukan pasir & batu.

lihatlah diri kita sekarang, dapat dikatakan kesejahteraan kita sudah sangat terjamin. tetapi apakah karena demikian kita menjadi malas, lambat, tidak bersemangat? hayo teman2, jgn sudah di kantor lihat jam (jadi satpam jam :hammer: ) terus mau pulang & main2. perjuangan kita belum usai. teruslah melangkah.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Kembara

Ngomong2 soal burung, saya juga punya sedikit cerita, dulu sebelum marak2nya kasus flu burung, tiap pagi saya & isteri selalu menaburkan beras didepan jendela kamar kami sebagai makanan bagi burung2 gereja yang lewat, makin lama yang datang makin banyak burungnya dan makin pagi juga datangnya, kadang baru jam 5 pagi dan masih gelap para burung gereja tersebut sudah berkicau di depan jendela kamar kami membangunkan saya / isteri untuk memberi makan mereka, kadang masih ngantuk berat, saya atau isteri tetap bangun untuk memberi beberapa genggam beras kepada burung2 tersebut.

Waktu beli beras di pasar kadang sampai malu karena membeli beras yang termurah (Rp. 2.500,-/kg), yang jual berasnya selalu memandang aneh, mungkin dalam hatinya ini orang pelit amat selalu beli beras yang termurah  :) hehehe... Nah jika kami mau bepergian agak lama, biasanya sekali tabur bisa sampai 1 kg beras atau lebih...supaya walaupun kita tidak ada dirumah tapi burung2 tersebut tetap mempunyai makanan, dan pernah kami pulang lebih awal dari jadwal, ternyata beras yang kami taburkan masih bersisa...

Tapi sejak maraknya kasus flu burung, kebiasaan kami tersebut kami hentikan (karena kuatir juga), mudah2an nanti kebiasaan itu akan kami lanjutkan. Senang melihat para burung tersebut tidak usah bersusah payah mencari makan dimana-mana, karena para burung tersebut sudah tahu dimana bisa menemukan makanan mereka.
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


Ginny

Metta, terus lah.. Membuat cerita dan karya-karya.
Ginny percaya suatu hari engkau akan membuat novel yang indah.
Pengarang favorit ginny dulu adalah Jk.Rowling dan Conan doyle.
Pengarang favorit ginny sekarang adalah metta.

Ayo metta kalahkan kekayaan rowling. Engkau juga dengan duduk di depan komputer bisa mengundang uang datang padamu.

EVO

Rasa Yang Dialamin Katak

   seorang bocah kecil menangkap seekor katak. ia memotong ke dua kaki katak itu lalu mengamati katak yang merangkak dalam kesakitan itu. ia melakukan hal ini tak lebih hanya demi keisengan dan kesenangan hati.
melihat hal ini ibunya memanggilnya dan bertanya, "mengapa kamu potong kaki katak itu?"
    " bukankah ini sangat menyenangkan?"
    " jika ada orang yang memotong ke dua kaki ibu, apa kamu merasa senang?"
anak itu tertengun lalu menitikkan air mata.
ibunya mengambil sapu tangan mengeringkan air mata anak itu.
" kamu sekarang bisa merasakan rasa sakit yang dialamin katak itu."
air mata bocah itu semangkin deras.

konfusius mengatakan, " apa yang tidak kita sukai jangan berikan pada orang lain."
sedang buddha mengajarkan, ulurkan tangan welas asih untuk melenyapkan penderitaan semua makhluk dan tebarkan cinta kasih demi kebahagian semua makhluk. jangan semena-mena menyakiti makhluk lain.        

Kembara

Quote from: metta on 18 December 2007, 01:53:59 AM
Rasa Yang Dialamin Katak

   seorang bocah kecil menangkap seekor katak. ia memotong ke dua kaki katak itu lalu mengamati katak yang merangkak dalam kesakitan itu. ia melakukan hal ini tak lebih hanya demi keisengan dan kesenangan hati.
melihat hal ini ibunya memanggilnya dan bertanya, "mengapa kamu potong kaki katak itu?"
    " bukankah ini sangat menyenangkan?"
    " jika ada orang yang memotong ke dua kaki ibu, apa kamu merasa senang?"
anak itu tertengun lalu menitikkan air mata.
ibunya mengambil sapu tangan mengeringkan air mata anak itu.
" kamu sekarang bisa merasakan rasa sakit yang dialamin katak itu."
air mata bocah itu semangkin deras.

konfusius mengatakan, " apa yang tidak kita sukai jangan berikan pada orang lain."
sedang buddha mengajarkan, ulurkan tangan welas asih untuk melenyapkan penderitaan semua makhluk dan tebarkan cinta kasih demi kebahagian semua makhluk. jangan semena-mena menyakiti makhluk lain.        


Ini jadi sarapan dini hari...bukan sarapan pagi lagi....:)  :P  ;D

Betul sekali, sebaiknya apapun yang akan kita lakukan terhadap orang lain, ada baiknya kita rasakan / renungkan dulu kalau kita yang diperlakukan seperti itu rasanya bagaimana??? Dengan demikian kita dapat mengurangi perbuatan buruk dan menambah perbuatan baik...

Sekali lagi... Anumodana, sis Metta..
Terus berkarya ya... ^:)^ ^:)^ ^:)^
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


F.T

#36
Posted by: metta
Posted on: Today at 01:53:59 AM

(:$ hoaaammm ....

Anumodana, sis metta ..  _/\_


* tidur lagi ahh...   |-)



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

FZ

Quote from: Kembara on 18 December 2007, 01:28:57 AM
Ngomong2 soal burung, saya juga punya sedikit cerita, dulu sebelum marak2nya kasus flu burung, tiap pagi saya & isteri selalu menaburkan beras didepan jendela kamar kami sebagai makanan bagi burung2 gereja yang lewat, makin lama yang datang makin banyak burungnya dan makin pagi juga datangnya, kadang baru jam 5 pagi dan masih gelap para burung gereja tersebut sudah berkicau di depan jendela kamar kami membangunkan saya / isteri untuk memberi makan mereka, kadang masih ngantuk berat, saya atau isteri tetap bangun untuk memberi beberapa genggam beras kepada burung2 tersebut.

Waktu beli beras di pasar kadang sampai malu karena membeli beras yang termurah (Rp. 2.500,-/kg), yang jual berasnya selalu memandang aneh, mungkin dalam hatinya ini orang pelit amat selalu beli beras yang termurah  :) hehehe... Nah jika kami mau bepergian agak lama, biasanya sekali tabur bisa sampai 1 kg beras atau lebih...supaya walaupun kita tidak ada dirumah tapi burung2 tersebut tetap mempunyai makanan, dan pernah kami pulang lebih awal dari jadwal, ternyata beras yang kami taburkan masih bersisa...

Tapi sejak maraknya kasus flu burung, kebiasaan kami tersebut kami hentikan (karena kuatir juga), mudah2an nanti kebiasaan itu akan kami lanjutkan. Senang melihat para burung tersebut tidak usah bersusah payah mencari makan dimana-mana, karena para burung tersebut sudah tahu dimana bisa menemukan makanan mereka.
Yang penting NIAT-nya BRO.. peduli amat apa kata orang.. :D

ryu

Metta nya ga ada yah , wakilin ahh ...

BUILDING A HOUSE IN MID-AIR - A Story from the Buddhist Sutra

The Buddha loved to tell stories when he was giving a sermon. Here is one from the Sutra of Hundred Parables.

Once upon a time there were two very rich merchants living in the same town, both loved to show off their wealth. Let us call them A and B.

One day merchant A went to visit merchant B, he observed that B had a big house three storeys high. (NOTE: 2,500 year ago, a three storeys high house was a very impressive project!!) He also noticed that everyone in town was very impressed with B's house and said how great it was!

On returning home, merchant A was not happy that B got all the attention. So he also hired the same architect to build another house three storeys high. The architect accepted the job and started the project.

A few days later, merchant A went to visit the construction site. When he saw workers digging the land to prepare for the foundation, he went to see the architect and asked what was happening.

"I am constructing a three storeys high house as per our contract." replied the architect. "But first, I have to prepare a solid foundation, then build the first floor, second floor and finally third floor."

"I do not want anything else, I just want the third floor right away, as high as B's house." demand merchant A. "Never mind the foundation or the other floors."

"That cannot be done." replied the architect.

"OK, then I hire some else to do it."

Nobody in town was able to build a house with no foundation, and so the project was never done.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

THE PRODIGAL SON - a Story from "the Lotus Sutra"

This parable was told by one of Buddha's senior disciple Maha-Kasyapa:

Once upon a time, there was a man who had a son. As a teenage, the son took his father's money and ran away from home to lead an extravagant life. After he had spent all his money, he became very poor, and had to wonder from town to town, begging for a living.

Many years had passed and the father had been looking for him but failed to find him. As time went by, the father became very rich, having a big house with numerous treasures, gold and silver, a large herd of cattle and goat, a group of servants and employees, and a large fleet of elephant and horse drawn wagons.

One day, the son was wondering into his hometown and begging for a living as usual. He came across a fleet of luxurious wagons, accompanied by a group of servants. When he saw the procession, he thought, "he must be a king or some noble knight. Well, I should not have come here. It is difficult to approach someone very high in society to ask for help."

As he was turning around and going away, the father recognized him and ordered his security officers to get him. As the son was approached by the security officers, he cried out in despair, "I had not committed any crime. Why do you want to arrest me?" The security officers became suspicious. They tied him up and brought him to see the father.

The father looked at him carefully to make sure that he indeed was his son. He knew that his son had a very strong will and it would not work if he tried to lure him back with money or riches alone. So, without saying a word, he ordered his release and let him go. The son was glad that he was free, but he returned to the ghetto and continued to beg for a living.

The next day, the father sent two of his senior employees to the ghetto to look for his son. The two employees found him and said, "our boss is operating a big business and he is looking for someone who is trustworthy to work as a janitor. We will offer you a good salary and benefits. Are you interested in taking the job?" Having been wandering from town to town looking for work, the son was happy that someone offered him a job. He accepted it immediately.

As the son took on a low ranking job as a janitor, the father did not say anything about their relationship to any other employees, customers, suppliers, friends or relatives. However, the son proved himself to be a good worker and soon earned the respect of his fellow employees. As time went by he was promoted to a senior position.

One day, his father got sick, and, knowing that his days were soon over, his gathered every employee, friends and relatives to announce his will. He disclosed the father-and-son relationship to everybody and announced that his son would inherit his business. The son, by this time, a fairly senior employee, had proven his ability to take over his father's business operation.

Maha-Kasyapa (Buddha's senior disciple) concluded that the father represented the Lord Buddha and the son represented the followers.

NOTE: Although a similar story appears in the Christian Bible (Luke Chapter 15, 12 to 32), there is a very significant philosophical difference between Buddhism and Christianity. In the Christian Bible, the father forgave the son immediately and gave him all his heritage as soon as the son admitted his sin - that means: you have sinned, therefore, success is a grace from God. Here in the Lotus Sutra, after the reunion, the son proved his ability to take over his father's heritage - that is, success is largely a result of your own effort. However, the reader is free to interpret the story in anyway he wants.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kembara

Ryu, translate dong...ribet bacanya... hehehe.... :P ^:)^ ;D
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


EVO

pagi semua
apa yang akan kau lakukan pagi ini
hal hal yang berhubungan dengan menanam kamma baik
bagi bagi ya kesaya
ok thanks

EVO

hahaha
pagi semua
ini masih dini hari,baru bangun nih! engak bisa bobo lagi

tolong dibaca dari awal akhir ya.
1x ini aja please, kalau bisa baca dengan hati yang tulus kalau engak juga engak apa-apa deh.
yang penting dibaca dari awal hingga akhir!

KARANIYA METTA SUTTA
Karaniyam atthakusalena
Yangtam santam padam abhisamecca
Sakko uju ca suhuja ca
suvaco cassa mudu anatimani

santussako ca subharo ca
appakicco ca sallahukavutti
santindriyo ca nipako ca
appagabbho kulesu ananugiddho

na ca khuddham samacare kinci
yena vinnu pare upavadeyyum
sukhino va khemino hontu
sabbe satta bhavantu sukhitta

ye keci panabhutatthi
tasa va thavara va anavasesa
digha va ye mahanta va
majjhima rassaka anukathula

dittha va ye va adittha
ye ca dure vasanti avidure
bhuta va sambhavesi va
sabbe satta bhavantu sukhitatta

na paro param nikubbetha
natimannetha katthacinam kanci
byarosana patighasanna
nannamannassa dukkham iccheyya

mata yatha niyam puttam
ayusa ekaputtamanurakkhe
evempi sabbabhutesu
manassambhavaye aparimanam

mettanca sabbalokasmim
manasambhavaye aparimanam
uddham adho ca tiriyanca
asambadham averam asapattam

titthancaram nisinno va
sayano va yavatassa vigatamiddho
etam satim adhittheyya
brahmametam viharam idhamahu

ditthinca anupagamma
silava dassanena sampanno
kamesu vineyya gedham
na hi jatu gabbhaseyyam punaretiti

semoga semua makhluk berbahagia
semoga mereka terbebas dari marabahaya
semoga mereka terbebas dari penderitaan batin
semoga mereka terbebas dari penderitaan jasmani
semoga mereka menjaga diri dengan bahagia

semoga saya berbahagia
semoga saya terbebas dari marabahaya
semoga saya terbebas dari penderitaan batin
semoga saya terbebas dari penderitaan jasmani

semoga dengan kamma baik yang saya dapatkan pada saat ini
saya pancarkan kepada hewan-hewan disekeliling saya yang saat ini menjadi korban. semoga sapi, kambing,ayam dan hewan lainnya dapat terbebas dari penderitaan batin.

semoga semua bahagia
semangat!!! ;D

EVO

kita tidak bisa melarang keyakinan saudara kita untuk menyembelih hewan
kita tidak bisa melarang kebiasaan mereka
kita tidak bisa menentang mereka
ini adalah ikatan kamma yang tiada akhirnya

dari pada kita menghujat
dari pada kita kesal melihat kebodohan mereka(menurut kita kebodohan)
dari pada kita berkata kasihan hewan korbannya
dari pada kita hanya menonton tapi tidak berbuat sesuatu

mari kita membaca sutta karaniya metta sutta dengan sepenuh hati
karna hanya ini yang kita bisa buat memancarkan kasih pada hewan korban
semoga pancaran kasih kita(energi positif)
dapat menekan energi kemarahan,kebencian,dendam(energi negatif) yang dipancarkan hewan korban.

walau ini kecil lakukan yang terbaik
dari pada tidak melakukan apapun sama sekali.

semoga kita semua di berkahi kesehatan,kebahagian pada diri kita, keluarga dan oranng-orang disekeliling kita.

Luz Valentina

 _/\_

Semoga semua mahkluk berbahagia dimanapun mereka berada, dialam rupadatu n arupadatu, Sadhu Sadhu Sadhu

Gate gate para gate parasam gate bodhi svaha

:lotus:
Maitricittena,

Luz Valentina

:)

Orang Bodoh: bila dapat menyadari kesalahannya, maka ia dapat dikatakan bijaksana,tapi bila orang bodoh yang menganggap dirinya bijaksana,sesungguhnya dialah yang disebut orang bodoh

Orang Sirik: susah lihat orang lain senang,senang lihat orang lain susah