Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.

Started by bond, 08 June 2009, 01:34:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

K.K.

Quote from: adi lim on 18 June 2011, 02:22:00 PM
IMO
bukan hanya prematur, sudah pasti tidak ada hubungan dengan mahluk superior 
Yakkha juga dikatakan doyan daging, bahkan daging manusia. Tapi mereka tetap dikatakan 'deva'. Jadi memang sepertinya soal diet makhluk tidak ada hubungannya dengan superioritas kalau ditinjauh dari Ajaran Buddha. Yang relevan adalah moralitas & kebijaksanaan.

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Nevada

Quote from: dilbert on 18 June 2011, 01:15:10 PM
Kisah Sacca Kiriya Gatha itu tidak serta merta hanya karena sang burung puyuh itu tidak makan cacing, tetapi kualitas parami burung puyuh sendiri sebagai tumimbal lahir-nya seorang bodhisatta.

Jadi masalah tidak makan cacing dari seekor burung puyuh menurut saya masih terlalu prematur untuk disimpulkan bahwa tidak makan makhluk hidup adalah sangat superior.

Pertanyaannya: "Bagaimana bisa seekor burung puyuh berbicara dan punya pemikiran secerdas manusia ber-IQ lebih dari 135 itu?" ;D

pannadevi

Quote from: adi lim on 18 June 2011, 12:00:08 PM
Quote from: Indra on 17 June 2011, 11:26:01 PM
saya hanya perlu meluruskan, bahwa saya tidak punya kepentingan apa pun untuk menguji member mana pun juga di sini, ada pendapat yg baru yg sangat bertentangan dengan apa yg saya pahami selama ini, dan hal ini memunculkan rasa ingin tahu pada diri saya, dan saya tertarik untuk menggali lebih dalam lagi tentang teori baru ini.

mohon maaf kalau hal ini jadi dianggap sebagai "test". walaupun rasa ingin tahu saya masih belum terpuaskan, tapi baiklah, saya akhiri saja diskusi ini agar tidak menimbulkan kesalah-pahaman lebih jauh lagi.

_/\_
emank lagi ujian pakai test2 segala

sory deh, soalnya saya tahu kalian2 ini udah jauh lebih mendalam pengetahuannya dibanding sya, kadang saya malah ga tahu dan dapat masukan dari kalian. justru sy banyak belajar dari kalian kok.

mettacittena,

pannadevi

Quote from: upasaka on 18 June 2011, 10:36:13 PM
Pertanyaannya: "Bagaimana bisa seekor burung puyuh berbicara dan punya pemikiran secerdas manusia ber-IQ lebih dari 135 itu?" ;D

hal ini kita bisa pertanyakan karena sekarang kita paham dan mampu berpikir dg benar. tetapi konteks pembicaraan awal adalah ttg tekad tidak makan makanan bernyawa itu telah ada di paritta ini yg akhirnya dijadikan senjata oleh kaum Vegie bahwa bahkan ketika sang Buddha sewaktu masih menjadi Bodhisattvapun SUDAH ber-vegie. ini pula yg dijadikan senjata oleh kaum Vegie di Sri Lanka.

mettacittena,

pannadevi

Quote from: dilbert on 18 June 2011, 01:15:10 PM
Kisah Sacca Kiriya Gatha itu tidak serta merta hanya karena sang burung puyuh itu tidak makan cacing, tetapi kualitas parami burung puyuh sendiri sebagai tumimbal lahir-nya seorang bodhisatta.

Jadi masalah tidak makan cacing dari seekor burung puyuh menurut saya masih terlalu prematur untuk disimpulkan bahwa tidak makan makhluk hidup adalah sangat superior.

bro, dengan senjata paritta ini kaum Vegie di Sri Lanka memiliki BUKTI yg kuat bahwa Sang Buddha adalah penganut Vegie. (sory kalo bro tidak sepaham, ini hanya sharing info).

Indra

Quote from: pannadevi on 19 June 2011, 09:15:31 AM
bro, dengan senjata paritta ini kaum Vegie di Sri Lanka memiliki BUKTI yg kuat bahwa Sang Buddha adalah penganut Vegie. (sory kalo bro tidak sepaham, ini hanya sharing info).

apakah Srilanka tidak mengakui persembahan daging babi sebagai makanan terakhir kepada Sang Buddha oleh Cunda?

Indra

Quote from: pannadevi on 19 June 2011, 09:11:36 AM
hal ini kita bisa pertanyakan karena sekarang kita paham dan mampu berpikir dg benar. tetapi konteks pembicaraan awal adalah ttg tekad tidak makan makanan bernyawa itu telah ada di paritta ini yg akhirnya dijadikan senjata oleh kaum Vegie bahwa bahkan ketika sang Buddha sewaktu masih menjadi Bodhisattvapun SUDAH ber-vegie. ini pula yg dijadikan senjata oleh kaum Vegie di Sri Lanka.

mettacittena,

sebaliknya, dalam Jataka juga ada kisah Bodhisattva sebagai singa yg berburu mangsa rusa, sapi, dll

wang ai lie

Quote from: Indra on 19 June 2011, 09:31:06 AM
sebaliknya, dalam Jataka juga ada kisah Bodhisattva sebagai singa yg berburu mangsa rusa, sapi, dll

boleh saya tambahkan bro, seingat saya sang buddha pun tidak melarang para bhikku memakan daging , selama daging itu tidak dengan sengaja di bunuh untuk di berikan ( bangkai) . untuk sumber yang ini saya belum temukan ;D

sumber:
[spoiler]
Quote4.13. Dan ketika Sang Bhagavā telah menetap di Bhoganagara selama yang Beliau inginkan, Beliau berkata: 'Mari, Ānanda, kita pergi ke Pāvā.' 'Baik, Bhagavā,' jawab Ānanda, dan Sang Bhagavā pergi bersama sejumlah besar bhikkhu menuju Pāvā, di sana Beliau menetap di hutan mangga Cunda si pandai besi.

4.14. Dan Cunda mendengar bahwa Sang Bhagavā telah tiba di Pāvā dan sedang menetap di hutan-mangganya. Maka ia menemui Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau dan duduk di satu sisi, dan Sang Bhagavā memberikan nasihat, memicu semangat, dan menggembirakannya dengan khotbah Dhamma.

4.15. Kemudian Cunda berkata: 'Sudilah Sang Bhagavā menerima makanan dariku besok bersama para bhikkhu!' Dan Sang Bhagavā menerimanya dengan berdiam diri.

4.16. Dan Cunda, memahami penerimaan Beliau, bangkit dari duduknya, memberi hormat kepada Beliau [127] dan, pergi dengan sisi kanan menghadap Sang Bhagavā.

4.17. Dan ketika malam berlalu, Cunda mempersiapkan makanan keras dan lunak dengan berbagai makanan dari 'daging babi',[55] dan ketika persiapan selesai, ia memberitahukan kepada Sang Bhagavā: 'Bhagavā, makanan telah siap.'

4.18. Kemudian Sang Bhagavā, setelah merapikan jubah di pagi hari, mengambil jubah dan mangkuk-Nya, dan pergi bersama para bhikkhu menuju kediaman Cunda, di mana Beliau duduk di tempat yang telah dipersiapkan dan berkata: 'Sajikan "makanan daging babi" yang telah dipersiapkan untuk-Ku, dan sajikan makanan keras dan lunak lainnya untuk para bhikkhu.' 'Baik, Bhagavā,' jawab Cunda, dan melakukan sesuai instruksi Sang Bhagavā.

4.19. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada Cunda: 'Apa pun yang tersisa dari 'makanan daging babi' ini, harus dikuburkan dalam lubang, karena, Cunda, Aku tidak melihat seorang pun di dunia ini dengan para dewa, māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama para petapa dan Brahmana, raja-raja dan umat manusia yang, jika mereka memakannya, dapat mencernanya dengan baik kecuali Tathāgata.'[56] 'Baik, Bhagava,' jawab Cunda dan, setelah menguburkan sisa dari 'makanan daging babi' dalam lubang, ia menghadap Sang Bhagavā, memberi hormat dan duduk di satu sisi. Kemudian Sang Bhagavā, setelah memberikan nasihat, memicu semangat, dan menggembirakannya dengan khotbah Dhamma, bangkit dari duduknya dan pergi.

4.20. Dan setelah memakan makanan yang dipersembahkan oleh Cunda, Sang Bhagavā diserang oleh penyakit parah hingga mengalami diare berdarah, dan dengan sangat kesakitan nyaris meninggal dunia. [128] Namun Beliau menahankannya dengan penuh perhatian dan dengan kesadaran jernih, dan tanpa mengeluh. Kemudian Sang Bhagavā berkata: 'Ānanda, mari kita pergi ke Kusināra.' 'Baiklah, Bhagavā,' jawab Ānanda.

    Setelah memakan makanan dari Cunda (inilah yang kudengar), Ia menderita sakit parah, sangat sakit, hampir meninggal dunia; Karena memakan makanan 'daging babi' Penyakit parah menyerang Sang Guru. Setelah menyingkirkannya, Sang Bhagavā berkata: 'Sekarang, Aku akan pergi ke kota Kusināra.'[57]
http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_16:_Mahaparinibbana_Sutta[/spoiler]
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

adi lim

Quote from: Indra on 19 June 2011, 09:25:20 AM
apakah Srilanka tidak mengakui persembahan daging babi sebagai makanan terakhir kepada Sang Buddha oleh Cunda?

[kaum vegie] cukup 2 cerita Jataka, yang lain tidak benar
[Hudoyo H. ] cukup 2 sutta, sutta lainnya tidak benar 
=))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

pannadevi

Quote from: Indra on 19 June 2011, 09:25:20 AM
apakah Srilanka tidak mengakui persembahan daging babi sebagai makanan terakhir kepada Sang Buddha oleh Cunda?

;D ;D

menurut orang Vegie itu jamur beracun bro.... ^-^

Quote from: wang ai lie on 19 June 2011, 09:55:08 AM
boleh saya tambahkan bro, seingat saya sang buddha pun tidak melarang para bhikku memakan daging , selama daging itu tidak dengan sengaja di bunuh untuk di berikan ( bangkai) . untuk sumber yang ini saya belum temukan ;D

sumber:
[spoiler]http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_16:_Mahaparinibbana_Sutta[/spoiler]

kalo ini mah semua orang Theravada juga udah tahu bro....yg kita bahas ini ttg orang2 Vegie yg memakai paritta tsb sbg senjata mematahkan orang2 non-Vegie..... ;D

Quote from: adi lim on 19 June 2011, 10:02:45 AM
[kaum vegie] cukup 2 cerita Jataka, yang lain tidak benar
[Hudoyo H. ] cukup 2 sutta, sutta lainnya tidak benar 
=))

saya ga ikut2an mengatakan 2 sutta aja atau 2 jataka aja lho..... ;D

[spoiler]
[master mode on] khan Tipitaka Kitab palsu, yang nulis juga bukan Sang Buddha, jadi semua Sutta adalah palsu [master mode off]

wang ai lie

Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Indra

Quote from: pannadevi on 19 June 2011, 11:52:34 AM
;D ;D

menurut orang Vegie itu jamur beracun bro.... ^-^


bagaimana dengan teks pali? apakah Pali mengatakan daging babi atau jamur beracun?

pannadevi


bawel

wah om kutho jadi modetator yah? ;D.

selamat yah ;D, selamat menjalankan tugas ;D.