News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D

Started by ryu, 06 June 2009, 07:30:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

F.T



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

nyanadhana

Apakah hal2 ini dalam Buddhis adalah kebenaran? koreksi : kebetulan.....huehehehe
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Quote from: nyanadhana on 06 June 2009, 10:12:03 AM
Apakah hal2 ini dalam Buddhis adalah kebenaran? koreksi : kebetulan.....huehehehe
Kebetulan ada di Indonesia =)) =))  kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tula

Quote from: Felix Thioris on 06 June 2009, 09:33:02 AM
Revisi 3D

Di baca

Di praktekkan

Di wartakan

:))

Di revisi ?  :-?

QuotePerumpamaan ini bisa jadi patokan ga untuk pencetakan buku :
Sekali waktu, seluruh penduduk dari suatu kecamatan meninggalkan wilayahnya. Lalu ada seorang berkata pada kawannya: "Mari, kita kembali ke sana lagi; mungkin kita masih menemukan sesuatu yang berharga." Kawannya menyetujui, dan ketika mereka sampai di sana, mereka menemukan setumpuk tali ramin yang dibuang di jalanan desa. "Mari kita mengikat dan membawanya, orang itu berkata pada kawannya, yang segera menyetujui, dan merekapun melakukannya. Tidak lama, mereka pun sampai di desa lain, di sana mereka menemukan setumpuk kain ramin, dari tali ramin yang telah ditenun, orang itu lalu berkata pada kawannya: "Demi kain ramin inilah, sehingga kita mengumpulkan tali ramin tadi. Buang saja tali ramin itu, mari kita bawa saja kain ramin ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang jalan tadi, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya akan tetap membawa tali ramin ini saja. Lakukan saja kehendakmu sendiri." Lalu, orang pertama tadi membuang tali raminnya dan membawa kain ramin tersebut. Tak lama dalam perjalanan selanjutnya, mereka menemukan benang linen, kain linen, kapas, benang katun, kain katun, besi, tembaga, kaleng, timah dan perak; dan setiap kali menemukan yang lebih berharga, orang tadi mengganti bawaannya, sedang si kawannya tetap membawa tali raminnya. Tak lama kemudian, mereka sampai di suatu desa yang lain, di sana mereka menemukan setumpuk emas, dan orang tadi berseru kepada kawannya: "Emas ini adalah yang paling kita inginkan dari segalanya. Buanglah tali raminmu, saya juga akan membuang perakku, lalu kita bawa emas ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang perjalanan, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya tetap akan membawanya. Lakukan saja olehmu sendiri." Dengan demikian, orang tadi membuang perak tersebut, lalu membawa emas itu. Ketika mereka akhirnya tiba kembali di rumahnya masing-masing, orang yang membawa tali ramin tidaklah membawa kegembiraan pada keluarganya, juga tidak pada dirinya sendiri; sedangkan orang yang membawa emas telah pula membawa banyak kegembiraan baik pada keluarganya, maupun pada dirinya sendiri.

acara ngeles ahhh ... ;D

belon tentu lo .. kalo ternyata setelah sampe di kluarga .. ternyata 1 kluarga ga punya baju (bugil smua ...) ... yg bawa kain ramin itu lah yg paling bahagia .. yg bawa emas mesti ke kota lagi utk beli kain ... semalam bugil .. masup angin deh ... besok nya ga isa ke kota malah utk jual emas ... xixixixi .. ngeles mode on ... kabooooooooooooooooooooooooorrrr  ^-^

Jerry

 [at]  tula
ngga juga dong.. krn bentuknya masih 'tali ramin' jadi masih perlu waktu utk dibentuk jd 'kain ramin' ya sama aja keburu masuk angin juga ;D
appamadena sampadetha

ryu

Quote from: tula on 06 June 2009, 01:10:03 PM
Quote from: Felix Thioris on 06 June 2009, 09:33:02 AM
Revisi 3D

Di baca

Di praktekkan

Di wartakan

:))

Di revisi ?  :-?

QuotePerumpamaan ini bisa jadi patokan ga untuk pencetakan buku :
Sekali waktu, seluruh penduduk dari suatu kecamatan meninggalkan wilayahnya. Lalu ada seorang berkata pada kawannya: "Mari, kita kembali ke sana lagi; mungkin kita masih menemukan sesuatu yang berharga." Kawannya menyetujui, dan ketika mereka sampai di sana, mereka menemukan setumpuk tali ramin yang dibuang di jalanan desa. "Mari kita mengikat dan membawanya, orang itu berkata pada kawannya, yang segera menyetujui, dan merekapun melakukannya. Tidak lama, mereka pun sampai di desa lain, di sana mereka menemukan setumpuk kain ramin, dari tali ramin yang telah ditenun, orang itu lalu berkata pada kawannya: "Demi kain ramin inilah, sehingga kita mengumpulkan tali ramin tadi. Buang saja tali ramin itu, mari kita bawa saja kain ramin ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang jalan tadi, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya akan tetap membawa tali ramin ini saja. Lakukan saja kehendakmu sendiri." Lalu, orang pertama tadi membuang tali raminnya dan membawa kain ramin tersebut. Tak lama dalam perjalanan selanjutnya, mereka menemukan benang linen, kain linen, kapas, benang katun, kain katun, besi, tembaga, kaleng, timah dan perak; dan setiap kali menemukan yang lebih berharga, orang tadi mengganti bawaannya, sedang si kawannya tetap membawa tali raminnya. Tak lama kemudian, mereka sampai di suatu desa yang lain, di sana mereka menemukan setumpuk emas, dan orang tadi berseru kepada kawannya: "Emas ini adalah yang paling kita inginkan dari segalanya. Buanglah tali raminmu, saya juga akan membuang perakku, lalu kita bawa emas ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang perjalanan, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya tetap akan membawanya. Lakukan saja olehmu sendiri." Dengan demikian, orang tadi membuang perak tersebut, lalu membawa emas itu. Ketika mereka akhirnya tiba kembali di rumahnya masing-masing, orang yang membawa tali ramin tidaklah membawa kegembiraan pada keluarganya, juga tidak pada dirinya sendiri; sedangkan orang yang membawa emas telah pula membawa banyak kegembiraan baik pada keluarganya, maupun pada dirinya sendiri.

acara ngeles ahhh ... ;D

belon tentu lo .. kalo ternyata setelah sampe di kluarga .. ternyata 1 kluarga ga punya baju (bugil smua ...) ... yg bawa kain ramin itu lah yg paling bahagia .. yg bawa emas mesti ke kota lagi utk beli kain ... semalam bugil .. masup angin deh ... besok nya ga isa ke kota malah utk jual emas ... xixixixi .. ngeles mode on ... kabooooooooooooooooooooooooorrrr  ^-^
Kalau mau ngeles mah gampang, bagimu berharga bagiku belum tentu berharga :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tula

Quote from: xuvie on 06 June 2009, 03:20:06 PM
[at]  tula
ngga juga dong.. krn bentuknya masih 'tali ramin' jadi masih perlu waktu utk dibentuk jd 'kain ramin' ya sama aja keburu masuk angin juga ;D


maksud ngeles nye ... kebutuhan seseorang ga tentu gitu lo .... xixixixi .. uda ah .. oot nya .. tar di bogem mod mod ... gepeng dah tula ...

Mr.Jhonz

Astaga..
Selama ini gw banyak ngelangkahin buku dhamma,parahnya dhammapada..
Sering gw baca sambil tiduran...
Kadang cuma main lempar aja...

Apakah itu termasuk karma buruk?
Dan itu gw lakukan dgn sadarrr..
Kalo menurut gw..itu bukan masalah serius ;D
Karna gw lakukan itu semua dgn alasan EFENSIENSI waktu dan tenaga..
Soalnya kata orang "waktu adalah uang"

yg penting isi buku gw renungin truz pratekin..

Ingat buku dhamma hanya ibarat PETA penunjuk jalan,boleh kita rawat..tapi peta itu bukanlah tujuan kita..

Dan parahnya..dulu pernah baca kitab suci..tentang hukum karma....
Salah satu Isinya "sebab,membaca kitab suci sambil berbaring
akibatnya dikehidupan mendatang terlahir cebol/bantet/pendek"
benar ga? Sutta tersebut?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Indra

yah siap2 deh Mr.Jhonz, turut berdukacita ya

ryu

Quote from: Mr.Jhonz on 06 June 2009, 08:51:44 PM
Astaga..
Selama ini gw banyak ngelangkahin buku dhamma,parahnya dhammapada..
Sering gw baca sambil tiduran...
Kadang cuma main lempar aja...

Apakah itu termasuk karma buruk?
Dan itu gw lakukan dgn sadarrr..
Kalo menurut gw..itu bukan masalah serius ;D
Karna gw lakukan itu semua dgn alasan EFENSIENSI waktu dan tenaga..
Soalnya kata orang "waktu adalah uang"

yg penting isi buku gw renungin truz pratekin..

Ingat buku dhamma hanya ibarat PETA penunjuk jalan,boleh kita rawat..tapi peta itu bukanlah tujuan kita..

Dan parahnya..dulu pernah baca kitab suci..tentang hukum karma....
Salah satu Isinya "sebab,membaca kitab suci sambil berbaring
akibatnya dikehidupan mendatang terlahir cebol/bantet/pendek"
benar ga? Sutta tersebut?
Jangankan melangkahi buku niup lilin aja bahaya tuh :
Meniup Lilin altar, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "tidak mengenal rasa hormat dan dengan sengaja meniup Lilin atau lampu altar Hyang Buddha" membuat mulutnya menjadi cacat.

Wah segera bertobat dan salin sutra ini nih :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,991.0.html

Oh iya, harus percaya hukum karma Buddha lho, Bagi orang yang tidak percaya pada ajaran Karma, akan jatuh terlahir di alam rendah.

Semoga segera bertobat =)) =))

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Shining Moon

.
.
.
Diberikan lagi ke orang lain yang lebih butuh atau perpus buddhis kalau udah kelar baca (mengurangi kemelekatan)
Life is beautiful, let's rock and roll..

Hendra Susanto

mengenai tiup lilin altar... iseng banget ya...

Mr.Jhonz

Quote from: Hendra Susanto on 07 June 2009, 07:04:19 AM
mengenai tiup lilin altar... iseng banget ya...
maksudnya siapa yg iseng?? ;D
iseng dalam bentuk apa ya?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

ryu

Ok lah soal itu semua sudah di bahas, ternyata banyak sutra palsu beredar, dan ternyata sekarang saya baru tahu riwayat hidup buddha pun ada beberapa versi dimana kalau di bandingkan sangat berbanding jauh, kalau yang satu benar maka yang satu pasti salah.
Ternyata oh ternyata dalam agama buddha pun ada penyesatan kitab sucinya dan sepertinya agama buddha lebih parah deh di banding agama lain.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Shining Moon

Jadi binun..kalau memperbanyak sutra (yang tak jelas asal usulnya), memperbanyak karma apa ya?..
Life is beautiful, let's rock and roll..