Karena hewan ternak mengeluarkan Methane (CH4) yang "menyimpan" radiasi panas 3x lipat dibanding CO2. Jadi dengan makin banyaknya ternak (untuk dikonsumsi dagingnya), maka meningkat pula banyaknya gas methane dikeluarkan hewan (yang terbesar bukan lewat kotoran, tetapi lewat "sendawa") ke atmosphere. Dengan begitu, "stock" methane di atmosphere juga meningkat yang akhirnya menyebabkan suhu meningkat.
hooo... klo kita vegetarian, kita mengurangi makan daging, maka lahan peternakan pun tdk byk dibuka...
jadi bukannya malah jadi sebaliknya dgn vg kita bisa membantu?
thanks penjelasannya bro kuthoo \/\/\/
Memang betul kalau kita kurangi konsumsi peternakan, maka pengeluaran methane berkurang. Tetapi methane itu juga bukan selamanya ada di atmosphere. Lama-lama pasti terurai juga, jadi memang itu bagian dari proses alami, tidak seperti yang diklaim sebagai penyebab utama global warming. Pengeluaran methane dari peternakan, kira-kira juga sama dengan penggunaan bahan bakar.
Di samping itu, pembukaan lahan pertanian juga menghasilkan methane yang tidak kalah banyaknya. Ini yang pasti tidak diakui dengan jujur oleh para Vegetarian yang ekstrim. Di mana pun tanah yang dibanjiri air, maka akan menimbulkan fermentasi yang akan menghasilkan methane. Methane ini bisa dilepaskan kemudian lewat air atau akar dan batang dari padi.
Menjadi vegetarian (kalau mengerti dan bisa mengatur asupan nutrisi) memang sangat bagus. Tetapi kalau ekstrim yang menyebabkan diri sendiri kurang gizi, itu adalah perbuatan bodoh. Lebih bodoh lagi kalau menjadi vegetarian karena propaganda tidak jelas atau karena ditakut-takuti.