Apakah seorang arahat memiliki niat untuk melakukan kebaikan ?

Started by Budhi26, 27 May 2009, 09:29:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

FZ

usul..

kayaknya perlu ditegaskan kalau topik lain belum selesai ada baiknya jangan buka topik baru dengan nada yang sama..

Johsun

Wew, gak bisa kebayang bila sang Buddha itu cerewet. . .
CMIIW.FMIIW.

Budhi26

Quote from: Hendra Susanto on 28 May 2009, 08:49:53 AM
Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 08:40:01 AM
Quote from: upasaka on 27 May 2009, 02:35:22 PM
Lah, kan saya juga menyatakan kalau Arahanta tidak mungkin cerewet ataupun pendiam...

Saya pikir kalau Sang Buddha disebut seorang arahat, Beliau adalah "yang paling cerewet" !

Kenapa ?

Karena dalam sutta2 nya di Tipitaka, sebuah kalimat selalu diulang terus-menerus.

Dan tidak heran kalau muncul pertanyaan :

Benarkah itu "keluar langsung" dari mulut Sang Buddha ?

atau

Disusun sedemikian rupa untuk "mudah dimengerti" oleh semua pembaca ?

_/\_

Budhi

anggap ini sebagai peringatan pertama

Jika pernyataan itu salah, anda bisa coba "meluruskannya".

Apakah modal anda cuman bisa memberi peringatan saja ? ???

_/\_

Budhi

lophenk

seorang arahat sdh tdk mempunyai niat apapun dlm bertindak ,
krn sdh terlepas dr kebodohan batin & ikatan karma .
thanks Buddha...

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

82.000 khotbah / (45 tahun x 360 hari) = 5.0617284
sekitar 5 khotbah sehari ;D
belum lagi dikurangi waktu perjalanan, Mahaparinibanna Sutta aja 3 bulan.

Tapi semua khotbah itu berguna, dan para Ariya hanya berbicara bila diperlukan. Jadi kebayang berapa banyak orang yang ketolong. Bandingkan dengan 10 pertanyaan sehari yang tidak berhubungan (gak nyambung) dan tidak ada yang tercerahkan sama sekali, mana yang lebih cerewet?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days


Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quote from: lophenk on 28 May 2009, 09:29:43 AM
seorang arahat sdh tdk mempunyai niat apapun dlm bertindak ,
krn sdh terlepas dr kebodohan batin & ikatan karma .

Cetana pada Arahat masih ada om. Arahat sudah mencapai nibanna, tetapi jangan dianggap nama dan rupanya tidak ada lagi. Sudah dibahas berulang kali cetana ( niat ) yang ada pada Arahat itu Maha Kiriya, niat yang tidak akan membuat vipaka (buah kamma) lagi.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Johsun

Niat, apa itu niat?? Mau tidur mau makan mau minum mau berjalan mau berbaring mau dengar dharma sang Buddha, mau pindapata, dsb itu semua juga termasuk niatkan?? Cmiiw.
CMIIW.FMIIW.

lophenk

Quote from: gachapin on 28 May 2009, 09:34:04 AM
Quote from: lophenk on 28 May 2009, 09:29:43 AM
seorang arahat sdh tdk mempunyai niat apapun dlm bertindak ,
krn sdh terlepas dr kebodohan batin & ikatan karma .

Cetana pada Arahat masih ada om. Arahat sudah mencapai nibanna, tetapi jangan dianggap nama dan rupanya tidak ada lagi. Sudah dibahas berulang kali cetana ( niat ) yang ada pada Arahat itu Maha Kiriya, niat yang tidak akan membuat vipaka (buah kamma) lagi.

baru tau kalo seorg arahat masih mempunyai niat / kehendak di dlm bertindak ,
bukankah setiap kehendak dlm bertindak akan menghasilkan karma baru ? ???
thanks Buddha...

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Cetana yang ada pada Arahat itu Maha Kiriya. Sederhananya begini, cetana tersebut udah bebas sama sekali dari ldm dan al ad am, cetana tersebut murni fungsional, sehingga tidak disebut kamma lagi.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Johsun

Mgkn bunda teresa sudah bebas dari ldm dan al ad am. Spekulasi.
CMIIW.FMIIW.

ryu

35. Bunuh Diri

"Telah dikatakan oleh Sang Buddha, 'Seorang bhikkhu. tidak boleh mencoba untuk bunuh diri [terjun dari ngarai]; siapa pun yang melakukan hal seperti itu akan ditindak sesuai dengan aturan yang ada.'11 Tetapi sebaliknya Anda mengatakan bahwa apa pun topik yang dipilih Sang Buddha untuk berbicara kepada para bhikkhu, Beliau selalu menggunakan berbagai perumpamaan untuk mendorong mereka mengusahakan lenyapnya kelahiran, usia tua, penyakit dan kematian. Dan kepada siapa pun yang melakukan hal itu, Beliau memberikan pujian yang tinggi."
"O baginda, karena seorang Arahat mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup, maka Beliau menentukan larangan itu. Orang yang telah mencapai tujuan adalah bagaikan perahu yang dapat membawa penumpang melampaui banjir nafsu indera, bebas dari keinginan untuk dilahirkan kembali, bebas dari kepercayaan adanya diri, dan bebas dari kebodohan batin. Bagaikan awan hujan yang luar biasa, seorang Arahat mengisi pikiran mereka dengan rasa puas, dan dia membimbing orang yang tersesat. Karena kasih sayang terhadap makhluk hiduplah maka Sang Buddha berkata, 'Seorang bhikkhu tidak boleh bunuh diri.' Dan apa alasan Sang Buddha mendorong kita untuk mengakhiri kelahiran, usia tua dan kematian? Karena tidak terbatasnya sifat alami penderitaan yang disebabkan oleh lingkaran tumimbal lahir, maka Sang Buddha -yang begitu besar welas asihnya terhadap makhluk hidup- mendorong mereka, dengan banyak cara dan banyak perumpamaan, agar membebaskan diri dari lingkaran tumimbal lahir."
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

markosprawira

Cetasika yg selalu ikut bersama dengan kesadaran adalah Sabbacitta sadharana cetasika 7 ( faktor batin yg umum di semua citta ) :
1. Phassa (kontak)
2. Vedana (Perasaan)
3. Sanna (pencerapan)
4. Cetana (kehendak)
5. Ekaggata (konsentrasi)
6. Manasikara (perhatian)
7. Jivitindriya (vitalitas hidup)

Jadi saat arahat bertindak pun, sebenarnya ada cetana...... namun pada arahat, yg dominan adalah Panna sehingga bisa bertindak tanpa membuat kamma baru.....

Berbeda dengan saat putthujhana dimana yg dominan adalah kusala atau akusala sehingga membuat munculnya kamma baru.....

semoga bs bermanfaat

metta  _/\_

markosprawira

Quote from: Johsun on 28 May 2009, 10:12:03 AM
Mgkn bunda teresa sudah bebas dari ldm dan al ad am. Spekulasi.

apakah bunda teresa menjalankan vipassana?

June

Quote from: gachapin on 28 May 2009, 09:34:04 AM
Cetana pada Arahat masih ada om. Arahat sudah mencapai nibanna, tetapi jangan dianggap nama dan rupanya tidak ada lagi. Sudah dibahas berulang kali cetana ( niat ) yang ada pada Arahat itu Maha Kiriya, niat yang tidak akan membuat vipaka (buah kamma) lagi.

Saya setuju dengan Om Gachapin. ;D  Menurut saya juga begitu, seperti ketika kita melakukan retreat. Kita diharapkan untuk menyadari segala gerak-gerik jasmani dan pikiran. SEring juga kita melihat adanya keinginan dalam melakukan berbagai hal. Nah, yang itu cetana bukan?

Berjalan, mandi, makan, duduk semua dilakukan dengan didasari oleh keinginan terlebih dahulu. Namun semua kegiatan tersebut apakah merugikan makhluk atau pihak lain? Saya rasa sih... semua kegiatan itu natural, kebutuhan kita sebagai umat manusia. Apakah semua hal natural tersebut akan menimbulkan kamma baik atau buruk? :-? SEharusnya tidak... Menurut saya, mungkin begitulah seorg arahat.

_/\_
Buddhist newsletter