Aliran Maitreya yang Kritis...

Started by JackDaniel, 09 December 2007, 12:43:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

J.W

QuoteDalam Tipitaka Pali telah disebutkan bahwa pada planet bumi yang kita tinggali ini sejak terbentuk sampai dengan kiamat nanti akan terdapat lima orang Buddha. Telah ada empat Buddha yang terlahirkan. Buddha Gotama adalah Buddha yang keempat. Setelah Ajaran Buddha Gotama nanti musnah dan dilupakan orang, tidak ada lagi vihara maupun Dhamma, maka barulah pada saat itu muncul Buddha Metteya atau Buddha Maitreya. Setelah Buddha Maitreya mengajar Dhamma yaitu Empat Kesunyataan Mulia untuk waktu yang cukup lama, banyak orang akan mencapai kesucian. Kemudian, pada saat itu barulah bumi ini mengalami kiamat. Kiamat atau kehancuran bumi ini akan menjadi awal terbentuknya kembali bumi ini dalam waktu yang sangat lama (Kutipan dari Bhante Uttamo)
Jadi jawabannya adalah : Buddha Maitreya yang akan membantu umat manusia mencapai kesempurnaan dengan cara mengajar dhamma yaitu empat kesunyataan mulia.

Hingga jaman ini, saat ini...detik ini ketika jinaraga mengetik postingan dan hingga saat menklick tombol POST, dhamma ajaran Buddha Gotama BELUM MUSNAH..dan BELUM DILUPAKAN ORANG. VIHARA masih bisa dijumpai dan minat untuk menjadi UPASAKA / UPASIKA.

Jadi kesimpulannya : Buddha METTEYA yg diidam-idamkan BELUM HADIR di DUNIA...di PLANET BUMI ini. Jadi ajaran M yg ada saat ini, bukan ajaran Buddhis. Buddha METTEYA memang akan mengajarkan KEMBALI 4 kesunyataan mulia, dll. Mengajarkan kembali apa yg telah dilupakan manusia.
Bukan mengajarkan kepalsuan dan janji-janji misi penyelamatan, serta rahasia-rahasia yg aneh2.

netral

Quote from: Kemenyan on 19 December 2007, 06:09:05 PM
^ Saya memang tidak pernah ikut ajaran tersebut.
Tapi yang menjadi korban adalah orang-orang terdekat dengan saya

Eksistensi "Aliran Buddha Maitreya" MENYESATKAN orang-orang terdekat saya
dan meracuni pikiran mereka dengan doktrin-doktrin SESAT mereka

Pedih memang pilihan kata yang saya gunakan,
Namun... Selaen dari pada sesat ataupun menyesatkan;
Saya tidak mampu memilih kata yang lebih baik untuk mewakili apa yg terjadi disekitar saya
Apakah anda merasa dirugikan karena orang-orang didekat anda masuk aliran maitreya?


netral

Quote from: Radi_muliawan on 21 December 2007, 10:31:59 AM
Quote from: Kelana on 21 December 2007, 09:39:22 AM
Coba anda sebutkan contoh kelebihan suatu agama sehingga membuat banyak pengikutnya (tentu saja di luar Buddhisme)

Kelebihannya?? pemasaran mereka kuat.. pemasaran kita PAYAH.. padahal sama sama memberikan kebaikan.. kadang kita ragu untuk mengenalkan bahwa Buddhism itu baik dan layak dikonsumsi khalayak banyak  :|

sebagai buddhist kadang banyak yang tidak konsisten, kadang bilang semua agama sama tanpa harus mempelajari buddhist.. tapi ketika ajaran buddhism mulai susah dicari dan ditinggalkan ada saja yang prihatin  ???
Oh my God...
Tidak ada kata2 pemasaran dalam agama..
Seseorang menganut suatu agama karena memang begitulah jalannya. Ia nyaman, dan tidak terpaksa dalam agama tersebut. Bkan berarti banyaknya ceramah, atau pembabaran dharma suatu agama menyebabkan banyak yang bakal masuk tu agama. Kaya supermarket aja, klo diskon banyak yang dateng.

netral

Namo Buddhaya..
Saya bukannlah menghina ataupun menyanjung aliran maitreya..
Saya hanya mengomentari yang saya tahu, pernah dengar, ato ga liat di internet atoga pelajaran agama diskolah.
Sebagai sesama umat Buddha, apabila bertemu dengan umat (calon) Buddha Maitreya hendaknya orang dapat bersikap bijaksana. Sadarilah bahwa dasar pemilihan suatu agama adalah kecocokan. Seseorang memutuskan untuk beragama Buddha aliran tertentu adalah karena ia telah cocok dengan aliran itu. Namun, kecocokan pada agama tertentu ini hendaknya jangan menimbulkan pengertian bahwa hanya agamanyalah yang paling benar, sedangkan agama orang lain adalah salah atau sesat. Sikap dan cara pandang seperti ini terhadap agama lain adalah merupakan titik awal suatu permusuhan yang dapat meletus setiap saat di dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang selanjutnya.
Apabila seseorang telah merasakan cocok dengan suatu agama, hendaknya ia melanjutkan dengan mengubah perilakunya menjadi lebih baik sesuai dengan tuntunan agama yang telah dipilihnya. Hendaknya ia selalu mengembangkan kebajikan melalui ucapan, perbuatan dan pikirannya. Dengan demikian, ia yang semula sabar akan menjadi lebih sabar. Ia yang semula baik akan bertambah baik. Sedangkan ia yang semula jahat dan kejam akan menjadi orang yang baik dan welas asih. Demikianlah seharusnya sikap seorang umat beragama. Kemanapun ia pergi, hendaknya ia dapat selalu menumbuhkan kedamaian dan kebahagiaan kepada semua orang bahkan kepada semua mahluk yang ada.
Namun, apabila setelah mengenal suatu agama seseorang justru sikapnya menjadi lebih buruk dan suka menghasut dengan mengatakan bahwa agamanya sendiri yang paling benar dan agama orang lain adalah sesat, maka orang yang bersikap seperti ini adalah orang yang patut dikasihani. Orang seperti ini adalah orang yang belum mengerti dan belum melaksanakan ajaran agamanya dengan baik dan tulus. Ia mengikuti suatu agama bukan untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan melainkan ia justru mendapatkan kegelisahan dan permusuhan. Hal ini justru bertentangan dengan tujuan diadakannya suatu agama yaitu untuk mendapatkan serta mewujudkan kedamaian dan ketenangan diri sendiri maupun lingkungan.
Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dalam berhubungan dengan umat berbagai agama di masyarakat. Sesungguhnya, mempercayai suatu agama adalah hal yang bersifat sangat pribadi dan hendaknya orang beragama juga dapat menghargai kebenaran yang ada dalam setiap agama lain.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,


netral

Quote from: Jinaraga on 15 May 2008, 03:10:12 PM
QuoteDalam Tipitaka Pali telah disebutkan bahwa pada planet bumi yang kita tinggali ini sejak terbentuk sampai dengan kiamat nanti akan terdapat lima orang Buddha. Telah ada empat Buddha yang terlahirkan. Buddha Gotama adalah Buddha yang keempat. Setelah Ajaran Buddha Gotama nanti musnah dan dilupakan orang, tidak ada lagi vihara maupun Dhamma, maka barulah pada saat itu muncul Buddha Metteya atau Buddha Maitreya. Setelah Buddha Maitreya mengajar Dhamma yaitu Empat Kesunyataan Mulia untuk waktu yang cukup lama, banyak orang akan mencapai kesucian. Kemudian, pada saat itu barulah bumi ini mengalami kiamat. Kiamat atau kehancuran bumi ini akan menjadi awal terbentuknya kembali bumi ini dalam waktu yang sangat lama (Kutipan dari Bhante Uttamo)
Jadi jawabannya adalah : Buddha Maitreya yang akan membantu umat manusia mencapai kesempurnaan dengan cara mengajar dhamma yaitu empat kesunyataan mulia.

Hingga jaman ini, saat ini...detik ini ketika jinaraga mengetik postingan dan hingga saat menklick tombol POST, dhamma ajaran Buddha Gotama BELUM MUSNAH..dan BELUM DILUPAKAN ORANG. VIHARA masih bisa dijumpai dan minat untuk menjadi UPASAKA / UPASIKA.

Jadi kesimpulannya : Buddha METTEYA yg diidam-idamkan BELUM HADIR di DUNIA...di PLANET BUMI ini. Jadi ajaran M yg ada saat ini, bukan ajaran Buddhis. Buddha METTEYA memang akan mengajarkan KEMBALI 4 kesunyataan mulia, dll. Mengajarkan kembali apa yg telah dilupakan manusia.
Bukan mengajarkan kepalsuan dan janji-janji misi penyelamatan, serta rahasia-rahasia yg aneh2.
Yup bner banget. NAmun buddha maitreya tidak perlu diidam2kan dia akan datang sendrinya...Tanpa kita sadari..
Untuk berpendapat bahwa maitreya bukannlah agama buddha adalah relatif objektif bagi individu masing2

J.W

#95
Quote from: netral on 15 May 2008, 03:15:28 PM
Namo Buddhaya..
Saya bukannlah menghina ataupun menyanjung aliran maitreya..
Saya hanya mengomentari yang saya tahu, pernah dengar, ato ga liat di internet atoga pelajaran agama diskolah.
Sebagai sesama umat Buddha, apabila bertemu dengan umat (calon) Buddha Maitreya hendaknya orang dapat bersikap bijaksana. Sadarilah bahwa dasar pemilihan suatu agama adalah kecocokan. Seseorang memutuskan untuk beragama Buddha aliran tertentu adalah karena ia telah cocok dengan aliran itu. Namun, kecocokan pada agama tertentu ini hendaknya jangan menimbulkan pengertian bahwa hanya agamanyalah yang paling benar, sedangkan agama orang lain adalah salah atau sesat. Sikap dan cara pandang seperti ini terhadap agama lain adalah merupakan titik awal suatu permusuhan yang dapat meletus setiap saat di dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang selanjutnya.
Apabila seseorang telah merasakan cocok dengan suatu agama, hendaknya ia melanjutkan dengan mengubah perilakunya menjadi lebih baik sesuai dengan tuntunan agama yang telah dipilihnya. Hendaknya ia selalu mengembangkan kebajikan melalui ucapan, perbuatan dan pikirannya. Dengan demikian, ia yang semula sabar akan menjadi lebih sabar. Ia yang semula baik akan bertambah baik. Sedangkan ia yang semula jahat dan kejam akan menjadi orang yang baik dan welas asih. Demikianlah seharusnya sikap seorang umat beragama. Kemanapun ia pergi, hendaknya ia dapat selalu menumbuhkan kedamaian dan kebahagiaan kepada semua orang bahkan kepada semua mahluk yang ada.
Namun, apabila setelah mengenal suatu agama seseorang justru sikapnya menjadi lebih buruk dan suka menghasut dengan mengatakan bahwa agamanya sendiri yang paling benar dan agama orang lain adalah sesat, maka orang yang bersikap seperti ini adalah orang yang patut dikasihani. Orang seperti ini adalah orang yang belum mengerti dan belum melaksanakan ajaran agamanya dengan baik dan tulus. Ia mengikuti suatu agama bukan untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan melainkan ia justru mendapatkan kegelisahan dan permusuhan. Hal ini justru bertentangan dengan tujuan diadakannya suatu agama yaitu untuk mendapatkan serta mewujudkan kedamaian dan ketenangan diri sendiri maupun lingkungan.
Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dalam berhubungan dengan umat berbagai agama di masyarakat. Sesungguhnya, mempercayai suatu agama adalah hal yang bersifat sangat pribadi dan hendaknya orang beragama juga dapat menghargai kebenaran yang ada dalam setiap agama lain.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,




Makin ngaco aja. Jawaban bhante kok dicopas? Kalo gak salah ingat...yg dibold adalah jawaban bhante uttamo atas pertanyaan mengenai agama tetangga kan?

netral

Quote from: nyanadhana on 15 May 2008, 03:02:35 PM
Maitreya, Maitreya yang asli. Manusia selalu mengharapkan kedatangannya. Dia selalu menjelma dalam berbagai bentuk, namun saat dia datang menjelma sebagai manusia, tidak ada yang mengenalnya

nih plintirannya, ketika alirannya ada,manusia tidak ada yang mengenalnya,malah menjelek2kan alirannya......hayo mau bilang apa?
Sesuatu pasti ada pro dan kontra... Tidak mungkin pro aja, klo gt namanya nirwana dnk..
Sudah pasti ada sesuatu (dalam topik ini alran) yang pasti ada yg menyanjung dan menghujat.
Saatnya nanti akan dibuktikan siapa yg benar atau salah.
Manusia hanya bisa mengira dan berpendapat. Dikatakan tidak ada yg mengenalnya, karena sang Buddha akan menguji manusia, apakah manusia lebih percaya pada orang sakti atau orang suci?
Sekarang aja udah ada ilmu gaib, bisa nyantet org dll, palagi nanti , yg bikin dunia hancur, banyak orng sakti yg nantinya manusia lebih percaya pada mereka ketimbang buddha.

netral

Quote from: Jinaraga on 15 May 2008, 03:24:27 PM
Quote from: netral on 15 May 2008, 03:15:28 PM
Namo Buddhaya..
Saya bukannlah menghina ataupun menyanjung aliran maitreya..
Saya hanya mengomentari yang saya tahu, pernah dengar, ato ga liat di internet atoga pelajaran agama diskolah.
Sebagai sesama umat Buddha, apabila bertemu dengan umat (calon) Buddha Maitreya hendaknya orang dapat bersikap bijaksana. Sadarilah bahwa dasar pemilihan suatu agama adalah kecocokan. Seseorang memutuskan untuk beragama Buddha aliran tertentu adalah karena ia telah cocok dengan aliran itu. Namun, kecocokan pada agama tertentu ini hendaknya jangan menimbulkan pengertian bahwa hanya agamanyalah yang paling benar, sedangkan agama orang lain adalah salah atau sesat. Sikap dan cara pandang seperti ini terhadap agama lain adalah merupakan titik awal suatu permusuhan yang dapat meletus setiap saat di dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang selanjutnya.
Apabila seseorang telah merasakan cocok dengan suatu agama, hendaknya ia melanjutkan dengan mengubah perilakunya menjadi lebih baik sesuai dengan tuntunan agama yang telah dipilihnya. Hendaknya ia selalu mengembangkan kebajikan melalui ucapan, perbuatan dan pikirannya. Dengan demikian, ia yang semula sabar akan menjadi lebih sabar. Ia yang semula baik akan bertambah baik. Sedangkan ia yang semula jahat dan kejam akan menjadi orang yang baik dan welas asih. Demikianlah seharusnya sikap seorang umat beragama. Kemanapun ia pergi, hendaknya ia dapat selalu menumbuhkan kedamaian dan kebahagiaan kepada semua orang bahkan kepada semua mahluk yang ada.
Namun, apabila setelah mengenal suatu agama seseorang justru sikapnya menjadi lebih buruk dan suka menghasut dengan mengatakan bahwa agamanya sendiri yang paling benar dan agama orang lain adalah sesat, maka orang yang bersikap seperti ini adalah orang yang patut dikasihani. Orang seperti ini adalah orang yang belum mengerti dan belum melaksanakan ajaran agamanya dengan baik dan tulus. Ia mengikuti suatu agama bukan untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan melainkan ia justru mendapatkan kegelisahan dan permusuhan. Hal ini justru bertentangan dengan tujuan diadakannya suatu agama yaitu untuk mendapatkan serta mewujudkan kedamaian dan ketenangan diri sendiri maupun lingkungan.
Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dalam berhubungan dengan umat berbagai agama di masyarakat. Sesungguhnya, mempercayai suatu agama adalah hal yang bersifat sangat pribadi dan hendaknya orang beragama juga dapat menghargai kebenaran yang ada dalam setiap agama lain.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,



Makin ngaco aja. Jawaban bhante kok dicopas? Kalo gak salah ingat...yg dibold adalah jawaban bhante uttamo atas pertanyaan mengenai agama tetangga kan?

Memang salah saya copas jawaban bhante??
iya benar ini jawaban bhante,,,..

nyanadhana

Sesuatu pasti ada pro dan kontra... Tidak mungkin pro aja, klo gt namanya nirwana dnk..
Sudah pasti ada sesuatu (dalam topik ini alran) yang pasti ada yg menyanjung dan menghujat.
Saatnya nanti akan dibuktikan siapa yg benar atau salah.
Manusia hanya bisa mengira dan berpendapat. Dikatakan tidak ada yg mengenalnya, karena sang Buddha akan menguji manusia, apakah manusia lebih percaya pada orang sakti atau orang suci?
Sekarang aja udah ada ilmu gaib, bisa nyantet org dll, palagi nanti , yg bikin dunia hancur, banyak orng sakti yg nantinya manusia lebih percaya pada mereka ketimbang buddha.


Ajaran Maitreya sekarang ini tidak sama dengan Ajaran Sakyamuni Buddha yang original, maaf apapun kamu mempertahankan bahwa M benar2 Buddhism, tetap akan ditolak,

Manusia hanya bisa mengira dan berpendapat. Dikatakan tidak ada yg mengenalnya, karena sang Buddha akan menguji manusia, apakah manusia lebih percaya pada orang sakti atau orang suci?

Kita bukan agama lain yang memiliki penguji , urusan kamu urusan kamu, inilahprinsip kamma bukan ada yang menguji

Sekarang aja udah ada ilmu gaib, bisa nyantet org dll, palagi nanti , yg bikin dunia hancur, banyak orng sakti yg nantinya manusia lebih percaya pada mereka ketimbang buddha

yah betul,ajaran Sakyamuni Buddha tidak dipercaya malah mempercayai kedatang Buddha masa depan yang belum tentu ajarannya seperti yang ada di Maitreya, asal berbicara saja. Semua Sammasambuddha baik Dia itu lama atau baru akan mengajarkan Dhamma yang sama, karena Dhamma adalah sifat universal.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

williamhalim

Quote from: netral on 15 May 2008, 03:30:14 PM

Memang salah saya copas jawaban bhante??
iya benar ini jawaban bhante,,,..

copas boleh-boleh saja, namun harus dinyatakan dengan jelas bahwa tulisan itu adalah karya orang dan kita hanya mencopasnya.

Mencopas habis tulisan orang lain dan merubahnya sedikit (dengan menambahkan kata maitreya) dan mendelete salam dari penulisnya, menjadikan tulisan tsb seakan2 karya sendiri.

Suatu tindakan yg kurang pantas...

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

nyanadhana

Sesuatu pasti ada pro dan kontra... Tidak mungkin pro aja, klo gt namanya nirwana dnk..
Sudah pasti ada sesuatu (dalam topik ini alran) yang pasti ada yg menyanjung dan menghujat.
Saatnya nanti akan dibuktikan siapa yg benar atau salah.


Tidak usah jauh-jauh berspekulasi,saat ini semua data sudah tersedia,zaman sudah canggih untuk mengeruk fakta hanya terserah umat aliran M mau percaya atau dibodoh-bodohi oleh pteingginya. Nanti akan dibuktikan siapa yang benar..saya pikir ketika berdebat dengan aliran kalian,saya selalu disuguhi oleh perkataan yang sama, untuk apa mengikuti trend terbaru sedangkan ajaran Sakyamuni Buddha masih jelas,masih indah,dan masih bisa diehipassiko,belum dilupakan

Justru kerjaan aliran kalian lah yang membuat ajaran serampangan sehingga umat Buddhisme mendapat pemahaman salah akan Ajaran Buddha yang menyebabkan Ajaran Buddha asli dilupakan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Omong-omong, ada baiknya sdr. netral mencantumkan sumber atau link aslinya apabila ctrl-c + ctrl-v, biar kita tidak bingung, dan yang dikutip tidak disalahartikan.

Hmmm, kenapa ya..., saya sudah 2x kurang setuju dengan Bhante.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

nyanadhana

Pernyataan Bhante sah-sah aja,karena beliau mesti menjaga Sila, dan tidak memulai permusuhan.....ada beberapa kata off the record kalo membahas aliran ini bersama Bhante, bro,kamu mesti mengerti posisi Bhante menjelaskan karena ini ditulis di inet, dan banyak org akan membacanya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

F.T

#103
Quote from: willibordus on 15 May 2008, 03:37:53 PM
Quote from: netral on 15 May 2008, 03:30:14 PM

Memang salah saya copas jawaban bhante??
iya benar ini jawaban bhante,,,..

copas boleh-boleh saja, namun harus dinyatakan dengan jelas bahwa tulisan itu adalah karya orang dan kita hanya mencopasnya.

Mencopas habis tulisan orang lain dan merubahnya sedikit (dengan menambahkan kata maitreya) dan mendelete salam dari penulisnya, menjadikan tulisan tsb seakan2 karya sendiri.

Suatu tindakan yg kurang pantas...

::



Sdr. Netral, Mencopy paste tulisan orang lain apalagi dari seorang bhante, harap di sertai dengan  nama penulis dan sumber di mana di copy tulisan tersebut. Tindakan yang anda lakukan sudah salah dan melanggar etika. sy harap sdr. Netral dapat meng edit tulisan tersebut dengan menulis sumber yang di copy, atau jika tidak maka sy akan mendelete tulisan tersebut . [ baru liat ternyata ini di boardnya bro karuna, silahkan di tanggani ...  :D ]

Terima kasih. _/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

J.W

#104
Quote from: netral on 15 May 2008, 03:22:02 PM
Quote from: Jinaraga on 15 May 2008, 03:10:12 PM
QuoteDalam Tipitaka Pali telah disebutkan bahwa pada planet bumi yang kita tinggali ini sejak terbentuk sampai dengan kiamat nanti akan terdapat lima orang Buddha. Telah ada empat Buddha yang terlahirkan. Buddha Gotama adalah Buddha yang keempat. Setelah Ajaran Buddha Gotama nanti musnah dan dilupakan orang, tidak ada lagi vihara maupun Dhamma, maka barulah pada saat itu muncul Buddha Metteya atau Buddha Maitreya. Setelah Buddha Maitreya mengajar Dhamma yaitu Empat Kesunyataan Mulia untuk waktu yang cukup lama, banyak orang akan mencapai kesucian. Kemudian, pada saat itu barulah bumi ini mengalami kiamat. Kiamat atau kehancuran bumi ini akan menjadi awal terbentuknya kembali bumi ini dalam waktu yang sangat lama (Kutipan dari Bhante Uttamo)
Jadi jawabannya adalah : Buddha Maitreya yang akan membantu umat manusia mencapai kesempurnaan dengan cara mengajar dhamma yaitu empat kesunyataan mulia.

Hingga jaman ini, saat ini...detik ini ketika jinaraga mengetik postingan dan hingga saat menklick tombol POST, dhamma ajaran Buddha Gotama BELUM MUSNAH..dan BELUM DILUPAKAN ORANG. VIHARA masih bisa dijumpai dan minat untuk menjadi UPASAKA / UPASIKA.

Jadi kesimpulannya : Buddha METTEYA yg diidam-idamkan BELUM HADIR di DUNIA...di PLANET BUMI ini. Jadi ajaran M yg ada saat ini, bukan ajaran Buddhis. Buddha METTEYA memang akan mengajarkan KEMBALI 4 kesunyataan mulia, dll. Mengajarkan kembali apa yg telah dilupakan manusia.
Bukan mengajarkan kepalsuan dan janji-janji misi penyelamatan, serta rahasia-rahasia yg aneh2.
Yup bner banget. NAmun buddha maitreya tidak perlu diidam2kan dia akan datang sendrinya...Tanpa kita sadari..
Untuk berpendapat bahwa maitreya bukannlah agama buddha adalah relatif objektif bagi individu masing2


QuotePada zaman dinasti Liang (tahun 502 - 550) daratan Tiongkok berada dalam keadaan kacau, perang saudara dan perebutan kekuasaaan. Sehingga para penganut Buddha mengharapkan datangnya Maitreya sebagai penyelamat. Karena itulah lahir sekte Maitreya. Gambar Maitreya sebagai pangeran India yang gagah menjelma sebagai bhiksu gendut yang selalu senyum. Buddha Maitreya dipercayai lahir di provinsi Zhejiang sebagai bhiksu gendut yang disebut Pu Tai He Sang atau Bhiksu Berkantong Kain. Legenda mengatakan bahwa bhiksu ini sering berkelana membawa kantong kain pada permulaan abad ke-10. Dia juga dijuluki Buddha Ketawa, Buddha Mi Le, atau Ju Lai Fo (Buddha yang akan datang). Beliau dipercayai sebagai reinkarnasi Maitreya karena saat meninggal beliau menulis syair:
Maitreya, Maitreya yang asli. Manusia selalu mengharapkan kedatangannya. Dia selalu menjelma dalam berbagai bentuk, namun saat dia datang menjelma sebagai manusia, tidak ada yang mengenalnya.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Maitreya"

Tulisan yg dibold kok tidak konsisten ya?