Aliran Maitreya yang Kritis...

Started by JackDaniel, 09 December 2007, 12:43:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mr. X

Quote from: Johsun on 02 October 2010, 01:40:52 PM
Cuma wihara MLDD tidak ada Bhikkhu dan Bhikkhuni, yg ada cuma Biarawan/biarawati yang hidup tidak menikah, kecuali sudah cabut dari pengabdian dari Wihara.

tau banyak ya bro
aktivis MLDD juga?

Mr. X

ini yang sering dikatakan orang bahwa Maitreya itu belum menjadi Buddha.

Dalam Sutra Purvapranidhana, tertulislah sebuah dialog antara Buddha Sakyamuni dan Ananda. Sang Buddha bersabda, "Wahai Ananda yang bijaksana, ketahuilah bahwa sesungguhnya Bodhisatva Maitreya telah mencapai kesempurnaan tanpa perlu melaksanakan pengorbanan telinga, hidung, kepala, tangan, kaki, badan, jiwa, kekayaan, kota, anak-isteri, dan kerajaan untuk didanakan, melainkan hanya melaksanakan metode pembinaan yang fleksibel, praktis, dan membahagiakan, hingga akhirnya mencapai Kesempurnaan Kesejatian Tertinggi."

Johsun

Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:46:20 PM
Quote from: Johsun on 02 October 2010, 01:40:52 PM
Cuma wihara MLDD tidak ada Bhikkhu dan Bhikkhuni, yg ada cuma Biarawan/biarawati yang hidup tidak menikah, kecuali sudah cabut dari pengabdian dari Wihara.

tau banyak ya bro
aktivis MLDD juga?
bukan siapa2 di MLDD, cuma terkadang ada pergi ke tempat ibadah MLDD, sembahyang, pinjam majalah, pinjam buku, dgr ceramah.
CMIIW.FMIIW.

Johsun

Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:46:20 PM
Quote from: Johsun on 02 October 2010, 01:40:52 PM
Cuma wihara MLDD tidak ada Bhikkhu dan Bhikkhuni, yg ada cuma Biarawan/biarawati yang hidup tidak menikah, kecuali sudah cabut dari pengabdian dari Wihara.

tau banyak ya bro
aktivis MLDD juga?
bukan siapa2 di MLDD, cuma terkadang ada pergi ke tempat ibadah MLDD, sembahyang, pinjam majalah, pinjam buku, dgr ceramah.
CMIIW.FMIIW.

Mr. X

Quote from: Johsun on 02 October 2010, 01:50:51 PM
bukan siapa2 di MLDD, cuma terkadang ada pergi ke tempat ibadah MLDD, sembahyang, pinjam majalah, pinjam buku, dgr ceramah.

hahahaha
mau minta petunjuk yang mendalam nih tentang MLDD

mohon petunjuknya
_/\_

rooney

Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:35:21 PM
Seringkali kita terjebak akan ajaran-ajaran agama yang bersifat dogmatis, bersembunyi dibalik keotentikan kitab suci. Seringkali pula �Sabda-sabda Ilahi� dipilah menjadi �perintah� dan �larangan� atau �halal� dan �haram� tanpa disertai perenungan mendalam apalagi pengertian yang benar. Keluhuran nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam ajaran agama akhirnya diterjemahkan dalam bentuk kalimat-kalimat perintah berupa, �Jangan lakukan ini!� atau �Harus lakukan itu!�, �Tidak boleh begini!� dan sebagainya. Cara-cara dogmatis seperti ini akan membunuh kreatifitas manusia dalam berpikir serta membentuk paradigma yang kaku dan sempit tanpa disertai pemikiran yang matang.

Dampak lain yaitu munculnya �ego� berlebihan terhadap keyakinan pribadi secara berlebihan yang sering diberi stempel �fanatisme�. Pada gilirannya penyampaian ajaran secara dogmatis akan mematikan perkembangan ajaran itu sendiri karena timbulnya benturan antara dogma dan realita. Dalam Sutta Nipata, 889 disebutkan:
�Orang yang dipenuhi pandangan-pandangan yang kaku dan mati, yang dibuai kesombongan dan kecongkakan, yang menganggap dirinya �sempurna�, akan terpaku di dalam opininya sendiri karena dia memegang erat-erat pandangannya sendiri.�

Yups.. Soalnya gw pernah dgr ceramah dari Thien she yang bilang kalo umat Buddha itu terjebak pada pembelajaran dari kitab-kitab...hahaha

Benar kan seperti yang sudah saya katakan. Tipitaka adalah garis etis umat Buddha, bukanlah sesuatu yang dipercayai tanpa harus dipertanyakan kebenarannya

rooney

#411
Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:49:05 PM
ini yang sering dikatakan orang bahwa Maitreya itu belum menjadi Buddha.

Dalam Sutra Purvapranidhana, tertulislah sebuah dialog antara Buddha Sakyamuni dan Ananda. Sang Buddha bersabda, "Wahai Ananda yang bijaksana, ketahuilah bahwa sesungguhnya Bodhisatva Maitreya telah mencapai kesempurnaan tanpa perlu melaksanakan pengorbanan telinga, hidung, kepala, tangan, kaki, badan, jiwa, kekayaan, kota, anak-isteri, dan kerajaan untuk didanakan, melainkan hanya melaksanakan metode pembinaan yang fleksibel, praktis, dan membahagiakan, hingga akhirnya mencapai Kesempurnaan Kesejatian Tertinggi."

Hahaha... benarkah ini ada dalam sutra mahayana ? Metode seperti apakah itu ? Jwabannya pasti ini :

QuoteBodhisatva Maitreya telah berjuang dalam tiga waktu pada siang dan malam, dengan sepenuh hati mendisiplinkan badan, merapikan jubah dengan posisi berlutut menghadap ke sepuluh penjuru alam (berbaktipuja) sambil memanjatkan ikrar:

"Aku bertobat atas semua kesalahanku, dan berjuang menasehati dan membimbing umat manusia ke dalam kebenaran Dharma. Dengan penuh ketulusan aku bersembah sujud ke hadapan-Mu para Buddha. Semoga dengan ini aku dapat mencapai Anuttara Prajna (kebijaksanaan tak terhingga)."

Jadi dalam aspek Kebaktiannya, umat Maitreya akan meneladani tehnik dan perjuangan Bodhisatva Maitreya untuk mencapai kebuddhaan yang intinya adalah :
1.Penyesalan dan bertobat
2.Menghormati dan memuliakan semua makhluk
3.Mengasihi semua makhluk

Sedangkan dalam aspek Dhyananya, Buddhisme Maitreya mengacu pada ajaran Dharma Esoteris dari Buddha Sakyamuni yang oleh para Patriat suci disebut Dharma Nurani yaitu melihat ke dalam diri sendiri; menginsafi bodhi watak diri sendiri yang sekarang terkenal dengan sebutan Hati Nurani.

^
Ckckck... Isinya udah diputarbalikkan tuh... ^-^ Tiap dengerin ceramah pasti ada topik ini dikasih tau ke umat... nah lo... nah lo... nah lo...

Johsun

Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:52:16 PM
Quote from: Johsun on 02 October 2010, 01:50:51 PM
bukan siapa2 di MLDD, cuma terkadang ada pergi ke tempat ibadah MLDD, sembahyang, pinjam majalah, pinjam buku, dgr ceramah.

hahahaha
mau minta petunjuk yang mendalam nih tentang MLDD

mohon petunjuknya
_/\_
sama2, mhn petunjuk jg.
CMIIW.FMIIW.

Mr. X

Quote from: rooney on 02 October 2010, 01:53:36 PM
Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:35:21 PM
Seringkali kita terjebak akan ajaran-ajaran agama yang bersifat dogmatis, bersembunyi dibalik keotentikan kitab suci. Seringkali pula �Sabda-sabda Ilahi� dipilah menjadi �perintah� dan �larangan� atau �halal� dan �haram� tanpa disertai perenungan mendalam apalagi pengertian yang benar. Keluhuran nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam ajaran agama akhirnya diterjemahkan dalam bentuk kalimat-kalimat perintah berupa, �Jangan lakukan ini!� atau �Harus lakukan itu!�, �Tidak boleh begini!� dan sebagainya. Cara-cara dogmatis seperti ini akan membunuh kreatifitas manusia dalam berpikir serta membentuk paradigma yang kaku dan sempit tanpa disertai pemikiran yang matang.

Dampak lain yaitu munculnya �ego� berlebihan terhadap keyakinan pribadi secara berlebihan yang sering diberi stempel �fanatisme�. Pada gilirannya penyampaian ajaran secara dogmatis akan mematikan perkembangan ajaran itu sendiri karena timbulnya benturan antara dogma dan realita. Dalam Sutta Nipata, 889 disebutkan:
�Orang yang dipenuhi pandangan-pandangan yang kaku dan mati, yang dibuai kesombongan dan kecongkakan, yang menganggap dirinya �sempurna�, akan terpaku di dalam opininya sendiri karena dia memegang erat-erat pandangannya sendiri.

Yups.. Soalnya gw pernah dgr ceramah dari Thien she yang bilang kalo umat Buddha itu terjebak pada pembelajaran dari kitab-kitab...hahaha

harus kita akui juga kalau memang ada beberapa umat yang terjebak pada pembelajaran dari kitab2 dan terlalu melekat pada kitab suci, tapi kan itu sekelompok kecil jadi tidak bisa kita vonis kalo umat Buddhis semuanya terjebak dalam pembelajaran kitab2.
begitu juga dengan umat MLDD. sebagian besar dari umat MLDD juga belum memahami Ajaran Maitreya. ini yang akan membuat anggapan orang bahwa ajaran Maitreya itu tidak benar.
Thien She itu juga seorang manusia yang terkadang juga memiliki pandangan yang salah. jadi gunakanlah kebijaksanaan kita untuk menilainya.


Benar kan seperti yang sudah saya katakan. Tipitaka adalah garis etis umat Buddha, bukanlah sesuatu yang dipercayai tanpa harus dipertanyakan kebenarannya


Johsun

Quote from: rooney on 02 October 2010, 01:56:55 PM
Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:49:05 PM
ini yang sering dikatakan orang bahwa Maitreya itu belum menjadi Buddha.

Dalam Sutra Purvapranidhana, tertulislah sebuah dialog antara Buddha Sakyamuni dan Ananda. Sang Buddha bersabda, "Wahai Ananda yang bijaksana, ketahuilah bahwa sesungguhnya Bodhisatva Maitreya telah mencapai kesempurnaan tanpa perlu melaksanakan pengorbanan telinga, hidung, kepala, tangan, kaki, badan, jiwa, kekayaan, kota, anak-isteri, dan kerajaan untuk didanakan, melainkan hanya melaksanakan metode pembinaan yang fleksibel, praktis, dan membahagiakan, hingga akhirnya mencapai Kesempurnaan Kesejatian Tertinggi."

Hahaha... benarkah ini ada dalam sutra mahayana ? Metode seperti apakah itu ? Jwabannya pasti ini :

QuoteBodhisatva Maitreya telah berjuang dalam tiga waktu pada siang dan malam, dengan sepenuh hati mendisiplinkan badan, merapikan jubah dengan posisi berlutut menghadap ke sepuluh penjuru alam (berbaktipuja) sambil memanjatkan ikrar:

"Aku bertobat atas semua kesalahanku, dan berjuang menasehati dan membimbing umat manusia ke dalam kebenaran Dharma. Dengan penuh ketulusan aku bersembah sujud ke hadapan-Mu para Buddha. Semoga dengan ini aku dapat mencapai Anuttara Prajna (kebijaksanaan tak terhingga)."

Jadi dalam aspek Kebaktiannya, umat Maitreya akan meneladani tehnik dan perjuangan Bodhisatva Maitreya untuk mencapai kebuddhaan yang intinya adalah :
1.Penyesalan dan bertobat
2.Menghormati dan memuliakan semua makhluk
3.Mengasihi semua makhluk

Sedangkan dalam aspek Dhyananya, Buddhisme Maitreya mengacu pada ajaran Dharma Esoteris dari Buddha Sakyamuni yang oleh para Patriat suci disebut Dharma Nurani yaitu melihat ke dalam diri sendiri; menginsafi bodhi watak diri sendiri yang sekarang terkenal dengan sebutan Hati Nurani.

^
Ckckck... Isinya udah diputarbalikkan tuh... ^-^ Tiap dengerin ceramah pasti ada topik ini dikasih tau ke umat... nah lo... nah lo... nah lo...
tapi tunggu dulu, menurut roney isi aslinya bgaimana??
CMIIW.FMIIW.

Mr. X

Quote from: rooney on 02 October 2010, 01:56:55 PM
Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 01:49:05 PM
ini yang sering dikatakan orang bahwa Maitreya itu belum menjadi Buddha.

Dalam Sutra Purvapranidhana, tertulislah sebuah dialog antara Buddha Sakyamuni dan Ananda. Sang Buddha bersabda, "Wahai Ananda yang bijaksana, ketahuilah bahwa sesungguhnya Bodhisatva Maitreya telah mencapai kesempurnaan tanpa perlu melaksanakan pengorbanan telinga, hidung, kepala, tangan, kaki, badan, jiwa, kekayaan, kota, anak-isteri, dan kerajaan untuk didanakan, melainkan hanya melaksanakan metode pembinaan yang fleksibel, praktis, dan membahagiakan, hingga akhirnya mencapai Kesempurnaan Kesejatian Tertinggi."

Hahaha... benarkah ini ada dalam sutra mahayana ? Metode seperti apakah itu ? Jwabannya pasti ini :

QuoteBodhisatva Maitreya telah berjuang dalam tiga waktu pada siang dan malam, dengan sepenuh hati mendisiplinkan badan, merapikan jubah dengan posisi berlutut menghadap ke sepuluh penjuru alam (berbaktipuja) sambil memanjatkan ikrar:

"Aku bertobat atas semua kesalahanku, dan berjuang menasehati dan membimbing umat manusia ke dalam kebenaran Dharma. Dengan penuh ketulusan aku bersembah sujud ke hadapan-Mu para Buddha. Semoga dengan ini aku dapat mencapai Anuttara Prajna (kebijaksanaan tak terhingga)."

Jadi dalam aspek Kebaktiannya, umat Maitreya akan meneladani tehnik dan perjuangan Bodhisatva Maitreya untuk mencapai kebuddhaan yang intinya adalah :
1.Penyesalan dan bertobat
2.Menghormati dan memuliakan semua makhluk
3.Mengasihi semua makhluk

Sedangkan dalam aspek Dhyananya, Buddhisme Maitreya mengacu pada ajaran Dharma Esoteris dari Buddha Sakyamuni yang oleh para Patriat suci disebut Dharma Nurani yaitu melihat ke dalam diri sendiri; menginsafi bodhi watak diri sendiri yang sekarang terkenal dengan sebutan Hati Nurani.

^
Ckckck... Isinya udah diputarbalikkan tuh... ^-^ Tiap dengerin ceramah pasti ada topik ini dikasih tau ke umat... nah lo... nah lo... nah lo...

jadi menurut anda isi yang benar itu seperti apa? bisa coba ditunjukan isi dari kitab tersebut gak?

rooney

SIlakan baca disini -> http://www.purifymind.com/Sutras36.htm

Mau posting tapi terlalu panjang...

Mr. X

Quote from: rooney on 02 October 2010, 02:22:27 PM
SIlakan baca disini -> http://www.purifymind.com/Sutras36.htm

Mau posting tapi terlalu panjang...

wah english ya?
gak gitu ngerti nih
bisa di translate dulu gak ya?

Johsun

Sutra purva pranidana artinya Sutra tekad lampau..
Amitabha, Bhaisajya, Ksitigarbha masing2 punya tekad lampau..
Karena Tripitaka mungkin belum diterjemah semua, jadi sulit mencari sumber dari sutra itu. Kalau ada, mungkin juga dalam bahasa mandarin. Kitab
Abhidhamma saja sulit dicari versi Indonesia di internet.
CMIIW.FMIIW.

rooney

Quote from: Mr. X on 02 October 2010, 02:26:26 PM
Quote from: rooney on 02 October 2010, 02:22:27 PM
SIlakan baca disini -> http://www.purifymind.com/Sutras36.htm

Mau posting tapi terlalu panjang...

wah english ya?
gak gitu ngerti nih
bisa di translate dulu gak ya?

Bntr ya gw coba cari versi Indo hehehe...