News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Jawaban yg diinginkan para wanita

Started by johan3000, 20 May 2009, 12:16:05 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Forte


Quote from: johan3000 on 23 December 2009, 06:45:13 AM
Nah kalau pacar/calon/isteri tiap hari (pagi atau mungkin malam) selalu bertanya...

pertanyaan ce : apakah kamu masih cinta saya ?

apakah jawaban yg paling siiippp... karna pertanyaan ini ce nya tanya hampir setiap hari ?

=))


bikin script sederhana kira2 kayak gini :P

if currentday <> today then
print "Yes, I love you"
currentday = today
end if

kalau mau pake foxpro, bisa pake set bell to file.wav yang isinya suara suami yang mengatakan "yes, i love u"
jadi tinggal diplay tiap hari.. sesuai script.. :))


Elin

Quote from: Forte on 23 December 2009, 10:42:40 AM
bikin script sederhana kira2 kayak gini :P

if currentday <> today then
print "Yes, I love you"
currentday = today
end if

kalau mau pake foxpro, bisa pake set bell to file.wav yang isinya suara suami yang mengatakan "yes, i love u"
jadi tinggal diplay tiap hari.. sesuai script.. :))

ckckck persiapan matang utk diberikan ke ibu dokter disetiap harinya..
bahasa cinta dalam bahasa program komputer..
suiiit.. suiiit..


Forte

oh kalau buat bu dokter beda..
gak pake bahasa komputer.. pake bahasa R/ lah

m.f. dtd amare
s.2.d.d mane et vespere

=))


Rina Hong

#93
Quote from: upasaka on 23 December 2009, 09:56:26 AM
[at] Rina Hong

Saya mau menambahkan sedikit mengenai kata-kata Sang Buddha itu... Yang pernah dinyatakan Sang Buddha secara garis besar adalah: "Orang bijak tidak akan menceritakan keburukan orang lain meskipun ia ditanya. Dan orang bijak akan menceritakan kebaikan orang lain meskipun ia tidak ditanya."

Jadi, Sang Buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk menjawab dengan keraguan. Justru dalam meditasi, segala bentuk keraguan adalah rintangan (nivarana) yang harus dikikis. :)


keraguan yang perlu dikikis apakah keraguan dalam hati atau keraguan cara kita menyampaikan sesuatu?

mungkin saya tidak terlalu hapal yg tertulis di sutta karna saya sendiri juga belum pernah baca sutta, mohon di koreksi jika ada statement yg bertentangan dengan sutta.  ;D soalnya baca buku nya juga hanya bagian ringkasan,dan bukan sutta...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Nevada

Quote from: Rina Hong on 23 December 2009, 12:57:05 PM
Quote from: upasaka on 23 December 2009, 09:56:26 AM
[at] Rina Hong

Saya mau menambahkan sedikit mengenai kata-kata Sang Buddha itu... Yang pernah dinyatakan Sang Buddha secara garis besar adalah: "Orang bijak tidak akan menceritakan keburukan orang lain meskipun ia ditanya. Dan orang bijak akan menceritakan kebaikan orang lain meskipun ia tidak ditanya."

Jadi, Sang Buddha tidak pernah mengajarkan kita untuk menjawab dengan keraguan. Justru dalam meditasi, segala bentuk keraguan adalah rintangan (nivarana) yang harus dikikis. :)


keraguan yang perlu dikikis apakah keraguan dalam hati atau keraguan cara kita menyampaikan sesuatu?

mungkin saya tidak terlalu hapal yg tertulis di sutta karna saya sendiri juga belum pernah baca sutta, mohon di koreksi jika ada statement yg bertentangan dengan sutta.  ;D soalnya baca buku nya juga hanya bagian ringkasan,dan bukan sutta...

Yang jelas, dalam konteks pembahasan Dhamma, keraguan yang dimaksud adalah keraguan terhadap Buddhadhamma (vicikiccha). Ada 8 jenis keraguan, antara lain:
[1] Keraguan terhadap Sang Guru (Buddha).
[2] Keraguan terhadap Ajaran (Dhamma)
[3] Keraguan terhadap Sangha (Ariya Sangha)
[4] Keraguan terhadap latihan (sikkha)
[5] Keraguan terhadap masa lalu (sassata ditthi = memegang pandangan bahwa kondisi sudah kekal dari awalnya; ahetuka ditthi = memgang pandangan bahwa kondisi bisa muncul tanpa penyebab).
[6] Keraguan terhadap masa lalu (memegang pandangan bahwa kondisi akan kekal atau musnah pada akhirnya).
[7] Keraguan terhadap masa lalu dan masa kini (memegang pandangan bimbang akan adanya kehidupan lampau dan kehidupan yang akan datang, juga meragukan khandha, ayatana dan dhatu).
[8] Keraguan terhadap hukum saling bergantungan.

Dan semua jenis keraguan itu harus dikikis habis, sehingga muncullah pandangan terang. Karena keraguan dan bimbang adalah wujud dari kebodohan batin.

Petikan kaliamt itu ada di Anguttara Nikaya II. 78. Kurang lebih isinya seperti yang saya cantumkan sebelumnya... Kalau saya ketemu referensi lengkapnya, nanti saya kasih lihat. :)


Dalam berinteraksi sosial, mungkin kita sering menghadapi dilema; atau keragu-raguan. Yang perlu kita tanggulangi adalah mengatasi timbulnya gejolak mental negatif ini. Cara yang paling sederhana adalah mengenali keraguan itu sendiri, dan mencari tahu penyebab munculnya keraguan itu.