Slumdog Millionaire

Started by markosprawira, 18 May 2009, 09:03:36 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

markosprawira

Berikut sharing dari forum sebelah :

QuoteFrom: Gunasaro, FANG <gunasaro.fang [at] yahoo.co.id>


Dear Kalyana-Mitta:

Film ini cukup fenomenal, 8 Academy Awards & 4 Golden Globes...
Banyak pihak memberikan apresiasi, tentunya juga dari berbagai sudut. Motivasi bagi kaum grassroot, bagi yg suka melihat realitas hidup, bagi mereka yg suka tampang polos, atau bahkan yg pecinta film Bollywood... Entah bagaimana dengan tanggapan rekan lainnya di milis ini?

Kalo saya justru melihat dari suatu sisi, yang mana belakangan ini sering berhadapan dgn opini "hok-khi" atau "nasib baik". Ada beberapa orang terdekat yg cenderung menomorsatukan LUCK ini di atas segala-galanya. Padahal pada satu sisi, bagi mereka LUCK ini pun super misterius; tidak dapat didiskripsikan, tidak tahu ciri atau karakteristiknya ~ tapi menyatakan bahwa itu adalah yg paling utama dan terutama sekali... Juga, mereka hanya menggunakan statement LUCK ini pada kasus yg tidak umum, artinya hanya utk kasus yg mengalami kebuntuan penjelasan. Barulah "berlindung" di balik NASIB SIAL & NASIB UNTUNG tersebut...

Film Slumdog Millionaire setidaknya menyibak fenomena di balik ungkapan NASIB ini, karena setiap adegan dibedah dengan jelas latar di balik itu semuanya. Sehingga kita tahu dari mana asal penjelasannya. Film Kungfu Panda juga sarat dgn pesan bahwa gak ada yg "kebetulan", menurut Sifu Oogway.
Pd pertanyaan utk 10 juta Rupee, Jamal gak tahu jawabannya. Ketika dia bisa lolos, umumnya akan disebut dengan nasib baik alias hok-khi, mengapa? Karena dia bisa dapat meskipun tidak tahu jawaban tepatnya. Nah, coba kita analisa lebih jauh adegan menarik tsb:
* Saat commercial break, di WC Si Jamal stress karena tidak tahu jawabannya...
* Dia diberikan "clue" oleh host acara: "B"...
* Saat acara dilanjutkan dia menggunakan fasilitas 50:50 & benar saja tersisa jawaban B & D...
* Akhirnya dia pilih D (ternyata benar, host itu berupaya menjebak dia) ~ ini yg menghatar dia ditahan di polisi utk interogasi...

Mengapa bisa sampai proses pemilihan D yg notabene dicap "LUCK"? Jelas Jamal tidak tahu jawaban sesungguhnya, tapi dia mendapatkan "bocoran" dari host. Awalnya dia ragu, kemudian dia menggunakan fasilitas 50:50, ketika sisa B & D (yang mana B masih ada) dia sempat saja/mungkin berpikir bahwa seakan² si host sungguh memberikan "bocoran benar"... Detik² terakhir akhirnya dia memutuskan utk memilih D, bagaimanapun si host berupaya mencoba mengalihkan jawaban, dia kukuh memilih D... Mengapa?
Proses hidup & kehidupan Jamal sungguh memilukan, bukan cuma terlahir di daerah kumuh, ibundanya tewas saat huru-hara konflik agama, dia menjadi pengemis, pengamen, pencopet, penipu, dll... Sepanjang itu, dia sering ditipu, bahkan saudaranya sendiri mengkhianatinya dengan menodai cinta masa kanak-kanaknya... Hidup tidak bergitu bersahabat dengan dirinya, rupanya. Hal ini memberikan pola pada proses 'vipaka' yg cenderung dia hadapi selama itu. Pada momen akhir di pertanyaan senilai 10 juta Rupee itu lah, dalam momen yg sangat pendek itu, trend bathin dia selama kehidupan lampau², dr kehidupan sebelumnya, dr kehidupan ini sejak kanak² hingga dewasa, plus analisa detik² terakhir itu, plus 2 jawaban tersisa & 'clue' dari host itu... semuanya memberikan suatu kesimpulan baru, bahwa dia berkeyakinan dari pengalaman hidup bahwa dia sepertinya ditipu lagi!
Keyakinan yg begitu besar dari proses "cinta-maya-panna" itulah yang memberikan dia kondisi utk melakukan kamma baru dgn memilih D. Dan ingat, ini faktor terakhir juga ~ bahwa memang jawaban itu adalah yg memang benar... Semuaaa kondisi passs... tembuslah 10 juta Rupee itu.

Bagaimana ceritanya jika dia tidak dikasih 'clue' oleh host itu? Ceritanya mungkin berbeda...
Bagaimana jika fasilitas 50:50 itu tidak ada? Mungkin juga dia akan pilih B, kemungkinan selalu ada...
Atau bagaimana jika jawaban B emang yg benar, bukan pada D?
Bagaimana pula jika saat itu dia tidak berupaya merenungkan proses trend hidupnya? Lansung percaya sesumbernya host?
Atau bagaimana jika dia bilang batal, pilihannya gak ikut pertanyaan itu?

Bagi saya, terlihat sangat jelas bahwa tidak ada satu pun faktor yang berdiri. Entah itu berapa besar komposisi perimbangannya, tapi jika saja salah satu faktor dihilangkan, maka itu berpeluang besar utk menimbulkan dampak/hasil yang lain pula... Demikianlah, saya melihat bahwa tidak ada yg kebetulan... terlebih dikatakan itu sebagai nasib/takdir ataupun bahkan disebut karena kamma lampau semata-mata...

Tentu saja banyak film dengan karakter sejenis, namun bagi saya kali ini sangat jelas dipertunjukkan...

Sukhi Hotu,

Gun [at] saro
°°°°°°°°°°°°°°°°°