Patung buddha, apakah hal yg gaib dengan daya mistis ??

Started by dipasena, 16 May 2009, 11:14:09 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dipasena

Quote from: Indra on 16 May 2009, 12:13:32 PM
Quote from: dhanuttono on 16 May 2009, 12:11:42 PM
Quote from: Felix Thioris on 16 May 2009, 12:06:01 PM
Kalau ada yang membuang paritta di toilet dan merobek2nya di karenakan ketidaktahuannya.. Maka merupakan kewajiban umat buddhis untuk memberikan pengertian kepada ybs.

apakah anda hanya menjelaskan ?? apakah tidak ada sedikit pun rasa tidak senang/marah/kecewa ?? jika melihat kejadian seperti itu, apakah anda hanya membiarkan sambil menjelaskan tapi orang itu tidak mau mendengar penjelasan anda... camana tuh ??

Bagaimana menurut anda sendiri, Bro?

sebenarnya ga seru, sy bertanya sy menjawab... pdhal sy minta pandangan buddhism disini... tp it's ok... klo sy melihat kejadian itu, sy ambil air, sy akan menyiram api yg menyala dr paritta yg dibakar, gile aja klo sampe kebakaran... ya ga ?  :D  trus yg di closet wc, sy akan siram ar sebanyak2 nya, biar closet nya ga buntu, ntar klo mau di pake buang hajat lancar semua... klo buntu apa ga ngeri tuh liat kotoran timbul semua karena saluran buntu, ya ga ?  :D  :))

Mr.Jhonz

Quote from: dhanuttono on 16 May 2009, 11:43:35 AM
Quote from: Mr.Jhonz on 16 May 2009, 11:40:31 AM
Dalam koan zen,ada dhe kasus semacam ini...

Bagai Telunjuk yang menunjuk bulan,namun telunjuk tersebut bukanlah bulan. ;D

buku paritta ibarat resep obat,kita sendirilah yang harus meramunya dan meminumnya.kita tidak akan sembuh dari sakit jika hanya memuji2 resep obat dan dokternya.
Cmiiw

mantap... _/\_

jika ada orang marah2, trus diambil lah paritta (jangan tripitaka deh, buanyak masalahnya) kemudian di robek2, sebagian di bakar dan sebagian lagi dimasukkan kedalam closet wc, apakah yg anda lakukan ?? bagaimana sikap anda sebagai seorang buddhism ??

dhanuttono
dhanuttono.blogspot.com
kalo ajahn brahm si panggil tukang ledeng ;D ;D

Kalo saya pribadi paling cuma nyegir2 kuda ;D .tapi kalo situasi menenggangkan akan sy bantu menyobek2 buku parittanya


btw,gw hampir setiap minggu kevihara,tapi belum pernah ikut puja bhakti...cuma nongkrong di perpustakaan(baca2). ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

K.K.

Quote from: dhanuttono on 16 May 2009, 11:43:35 AM
Quote from: Mr.Jhonz on 16 May 2009, 11:40:31 AM
Dalam koan zen,ada dhe kasus semacam ini...

Bagai Telunjuk yang menunjuk bulan,namun telunjuk tersebut bukanlah bulan. ;D

buku paritta ibarat resep obat,kita sendirilah yang harus meramunya dan meminumnya.kita tidak akan sembuh dari sakit jika hanya memuji2 resep obat dan dokternya.
Cmiiw

mantap... _/\_

jika ada orang marah2, trus diambil lah paritta (jangan tripitaka deh, buanyak masalahnya) kemudian di robek2, sebagian di bakar dan sebagian lagi dimasukkan kedalam closet wc, apakah yg anda lakukan ?? bagaimana sikap anda sebagai seorang buddhism ??

dhanuttono


Ambil air, siram yang terbakar jangan sampai jadi kebakaran. Lalu panggil tukang sedot WC supaya ga mampet.

gajeboh angek

1. kesalahan persiapan perjalanan.
2. perjalanan jauh ngapain bawa rupang dan paritta, tapi gak bawa korek api dan golok?
3. kalau udah bisa nyalain api tanpa korek api, berarti kemampuannya udah cukup untuk survival tanpa harus membakar rupang.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

F.T

Quote from: dhanuttono on 16 May 2009, 12:11:42 PM
Quote from: Felix Thioris on 16 May 2009, 12:06:01 PM
Btw * korek apinya gk ada, gimana bakar, bro ? :P * j/k

asumsi anda membawa korek api didalam tas...


Quote from: Felix Thioris on 16 May 2009, 12:06:01 PM
Kalau ada yang membuang paritta di toilet dan merobek2nya di karenakan ketidaktahuannya.. Maka merupakan kewajiban umat buddhis untuk memberikan pengertian kepada ybs.

apakah anda hanya menjelaskan ?? apakah tidak ada sedikit pun rasa tidak senang/marah/kecewa ?? jika melihat kejadian seperti itu, apakah anda hanya membiarkan sambil menjelaskan tapi orang itu tidak mau mendengar penjelasan anda... camana tuh ??

Sebagai manusia yg msh ada LDM, melihat hal tersebut awalnya bisa timbul perasaan tdk senang ataupun merasa kesel... Namun apakah dgn kesal dgn org tsb akan mengembalikan paritta yg telah di robek? Dengan memberikan pengertian bahwa itu keliru merupakan cara yang lebih baik.. Ybs mau mendengarkan atau tidak.. Itu merupakan hak dia.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

dipasena

 [at] kainyn_kutho : _/\_ mantap...

[at] Mr.Jhonz : itu jauh lebih baik dr pd sekedar komat kamit di dhammasala tp ga ada 1 syair pun masuk ke pikiran kita... malah kadang pencet2 hp ato main blackberry, ya ga :D

Indra

Quote from: gachapin on 16 May 2009, 12:23:23 PM
1. kesalahan persiapan perjalanan.
2. perjalanan jauh ngapain bawa rupang dan paritta, tapi gak bawa korek api dan golok?
3. kalau udah bisa nyalain api tanpa korek api, berarti kemampuannya udah cukup untuk survival tanpa harus membakar rupang.

sptnya ini jawaban terbaik (bukan solidaritas sesama mod)

dilbert

Quote from: gachapin on 16 May 2009, 12:23:23 PM
1. kesalahan persiapan perjalanan.
2. perjalanan jauh ngapain bawa rupang dan paritta, tapi gak bawa korek api dan golok?
3. kalau udah bisa nyalain api tanpa korek api, berarti kemampuannya udah cukup untuk survival tanpa harus membakar rupang.

mantapp brooo... grp sent laaa
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dipasena

Quote from: Indra on 16 May 2009, 12:25:19 PM
Quote from: gachapin on 16 May 2009, 12:23:23 PM
1. kesalahan persiapan perjalanan.
2. perjalanan jauh ngapain bawa rupang dan paritta, tapi gak bawa korek api dan golok?
3. kalau udah bisa nyalain api tanpa korek api, berarti kemampuannya udah cukup untuk survival tanpa harus membakar rupang.

sptnya ini jawaban terbaik (bukan solidaritas sesama mod)

hahaha... itu namanya solidaritas sesama momod... wong namanya jg "misalkan" kita dalam kondisi seperti itu, diatas sy katakan asumsi membawa korek api...

mengenai kesalahan sebenarnya bukan inti dari cerita, tp kesalahan suatu hal yg wajar, justru meragukan jika ada orang mengaku tidak pernah melakukan kesalahan, tentunya dia tidak akan pernah salah dalam setiap hal...

mengenai udah bs menyalakan api tanpa korek api, bukan berarti punya kemampuan super, anda bs menggunakan teknik lama... dan byk cara jalan menuju ke roma, yg pasti kita manusia utuh bukan lah manusia kertas yg mudah hancur ketika terkena air...

mengenai perjalanan membawa rupang dan paritta, bs aja... wong ada umat buddhist yg pergi kemana2 bawa paritta dan foto buddha... ada masalah apa dengan hal itu ??

dilbert

Quote from: dhanuttono on 16 May 2009, 11:14:09 AM
klo lg tersesat di hutan, trus tiba2 hujan sangat deras seharian, sehingga berteduh di sebuah goa, kebetulan cm bawa sebuah tas ransel yg berisi 1 buah baju ganti, snack/makanan ringan, paritta dan patung buddha yg terbuat dr kayu...

sampe malam hujan jg blom berhenti, suhu semakin dingin... didalam goa ga ada kayu yg bs dibakar, di luar kayu/ranting2 pd basah... apa yg dilakukan nih ??

bakar tas ?? bau nya bakal nyengat karena karet...
bakar baju ?? suhu semakin dingin, baju yg digunakan jg agak basah... apakah mau membakar baju satu2 nya ??
bakar paritta ??
bakar patung buddha ??

sapa yg bisa jawab nih ??

gak bakar bakar gak bisa ??
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

gajeboh angek

jawaban-jawaban yang logis merupakan konsekuensi dari pertanyaan om.
coba kalau ditanya secara langsung, "seberapa besar kemelekatan anda terhadap simbol-simbol Buddhis?"
atau kalau mau buat perumpamaan, buatlah perumpamaan dengan celah sesedikit mungkin ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

dipasena

Quote from: gachapin on 16 May 2009, 12:49:16 PM
jawaban-jawaban yang logis merupakan konsekuensi dari pertanyaan om.
coba kalau ditanya secara langsung, "seberapa besar kemelekatan anda terhadap simbol-simbol Buddhis?"
atau kalau mau buat perumpamaan, buatlah perumpamaan dengan celah sesedikit mungkin ;D

_/\_ siap bos...

ryu

Di sebuah monastery Zen terdapat seorang master Zen dan seorang muridnya.
Untuk mengajarkan kesunyataan, maka di depan murid, sang Guru mengangkat patung Buddha dari keramik dan kemudian menjatuhkannya hingga pecah.
Murid terbengong sejenak dan kemudian merasa tercerahkan.
Setelah peristiwa itu, si murid mohon diri untuk turun gunung.  Sang Guru sedih dan hendak menahannya, tapi si murid bersikeras. Tak lama kemudian, sang guru meninggal dan ada peristiwa2 yang menunjukkan bahwa beliau telah menjadi Bodhisattva.

Si murid mengajarkan hal itu kepada masyarakat desa di kaki gunung. Setiap ia menemukan pemilik rumah memiliki patung Buddha ia selalu membanting dan memecahkannya. Demikianlah seterusnya, penduduk2 desa itu mengajar ke desa-desa lain dimana orang2 semuanya mulai membanting dan memecahkan patung Buddha. Mereka berkata : patung is patung, buang ketahayulan!

Sampai suatu ketika terjadi gempa bumi dahsyat dan semua dari mereka mati. Ternyata si murid dan mereka semua terlahir di neraka.

Koan : Perbuatan yang sama, tapi terlahir di tempat yang berbeda. Mengapa???

Hints:
- Belajar Zen harus memahami esensinya, bukan sekedar meniru penampilan luarnya belaka.
- Apa yang nampak diluarnya mungkin sama, tapi proses dalam batin adalah tanggung jawab masing2 pribadi.
- Belajar memutuskan kemelekatan janganlah menjadi sebuah kemelekatan baru.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

naviscope

mencoba menjawab ya

hehehe...

pertamaX
saya buka tas-nya, trus ganti baju
trus letak-an patung buddha, trus mulai lah baca paritta

semoga semua makhluk hidup berbahagia

bole tak ye ;D
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

wen78

bikin secangkir kopi espresso hangat :))


Quote from: ryu on 16 May 2009, 01:33:13 PM
- Belajar Zen harus memahami esensinya, bukan sekedar meniru penampilan luarnya belaka.
- Apa yang nampak diluarnya mungkin sama, tapi proses dalam batin adalah tanggung jawab masing2 pribadi.
- Belajar memutuskan kemelekatan janganlah menjadi sebuah kemelekatan baru.

:jempol: :jempol: :jempol:
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.