News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Skripsi

Started by hide_x893, 14 May 2009, 07:29:13 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Apakah Keluarga Anda Bahagia Dengan Menjalankan Dhamma Dalam Kehidupan Sehari-hari?

Sangat Bahagia Sekali ;D ;D ;D
Bahagia ;D ;D
Cukup Bahagia ;D
Biasa Saja :)
Tidak Bahagia :(

hide_x893

 _/\_
Perkenalkan saudara-saudara sebangsa dan setanah air...
Saya Adi SD Adalah Mahasiswa Psikologi UBAYA Semester 8 (yang tidak lulus2 alias kebingungan dengan topik saya sendiri) :'(. Tema besar dari topik saya dalah tentang keluarga. Saya ingin mengetahui apakah Dhamma yang diterapkan dalam kehidupan berkeluarga dapat membawa kebahagiaan dalam keluarga dan diri anda sendiri? ataukah justru sebaliknya Anda menjadi Egois, Mudah marah, dll
Metode penelitian yang saya gunakan adalah kualitatif. Dalam Sudikin (2002), dijelaskan bahwa karakter khusus penelitian kualitatif berupaya mengungkapkan keunikan individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pada penelitian yang saya lakukan, saya ingin  memperoleh pemahaman utuh bagaimana sebuah keluarga dapat hidup bahagia dengan menjalankan (praktek) Dhamma. Jadi saya ingin mengetahui pengalaman-pengalaman dari saudara-saudara dan teman-teman se-dhamma untuk bisa saling berbagi apapun tentang keluarga kalian atau keluarga teman kalian yang Buddhis sebagai masukan (bahan) buat penelitian saya untuk kelulusan saya menjadi Sarjana Psikologi  :-[
:lotus:
Dengan ini saya sangat Berterimakasih atas partisipasi kalian untuk mau berbagi dalam forum ini  ^:)^ 8)

NB: Dimohon untuk para junker tidak dulu berkeliaran di thread saya  >:D
dan juga saya sangat terbuka dengan kritikan dan saran demi kemajuan penelitian ini  :)


Buat Om Momod maap kalo salah tempat, saya butuh tempat yang ramai sehingga banyak partisipan yang akan sharing disini. Terima Kasih ;D

hide_x893


Forte

Reserved percuma.. Anda juga tidak bisa edit setelah 30 menit :P
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

hide_x893

#3
hehehe yah ;D baru tau ane  8-} hehe thanks gan...mau sharing juga gan??? sangat diharapkan sekali :)

hide_x893

:( huaaaaaaaa sepiiiiiiiii...

F.T

Sabar yah om.. Masih pagi juga. ;D


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

hide_x893

hehee iya juga gan... ;D

Indra

sambil menunggu, silahkan baca2 thread yg sudah ada di forum ini

K.K.

Batasannya apa saja? Kalau hanya dhamma dan kebahagiaan, sudah terlalu luas.

hide_x893

lha itu gan saya juga masih bingungg...kalo nurut dosen batasannya itu ya dhamma ajaran 4 kesunyataan mulia dan meditasi dengan meditasi timbul sati maka efeknya kebahagiaan..kalo menurut anda gimana gan..mohon petunjuknya

K.K.

Kalau menurut saya, masih terlalu kompleks.
Pertama-tama, dari mana kita tahu kalau orang itu benar-benar mengerti 4 Kesunyataan Mulia tersebut? Apa kriterianya?
Karena kalau orang tidak mengerti dan mempersepsikannya secara berbeda juga, jadinya 'kan tidak valid.
Kemudian bagaimana mengukur bertambahnya kebahagiaan seseorang? Apakah lebih banyak senyum, lebih santai, atau bagaimana? Untuk meditasi, lebih susah lagi, kecuali mungkin kalau punya perlengkapan yang memadai untuk mengukur gelombang otak, misalnya.

Kalau boleh saya sarankan, lebih baik yang praktikal saja, yang mudah dicari dan jelas batasannya. Mungkin masalah Buddhisme dengan sosial-budaya, misalnya pola pikir dhamma dan toleransi terhadap tradisi. Berikan tolok ukur misalnya pengertian dari sutta tertentu tentang kebudayaan. Misalnya orang itu, walaupun Buddhist, tidak paham isinya, maka tidak dikategorikan ke orang yang mengaplikasikan dhamma tersebut.
Nanti surveynya mencakup orang-orang yang tidak mengaplikasikan dhamma tersebut (bisa Buddhist, juga termasuk non-Buddhist) dan yang mengaplikasikan dhamma tersebut. Nanti Coba analisa bagaimana perbedaan sudut pandang masing-masing terhadap toleransi kebudayaan. Dengan begitu, bisa diambil kesimpulan.



hide_x893

#11
penelitian saya metodenya bukan kuantitatif gan tapi kualitatif dengan paradigma etnografi (budaya) kalo kuantitatif subjek banyak tergantung populasi tapi kalo kualitatif lebih bersifat pendalaman, subjek sedikit 2-3 orang akan tetapi harus detail dengan segala permasalahan yang dihadapi serta analisa teorinya

K.K.

Quote from: hide_x893 on 14 May 2009, 11:13:44 AM
penelitian saya metodenya bukan kuantitatif gan tapi kualitatif dengan paradigma etnografi (budaya) kalo kuantitatif subjek banyak tergantung populasi tapi kalo kualitatif lebih bersifat pendalaman, subjek sedikit 2-3 orang akan tetapi harus detail dengan segala permasalahan yang dihadapi serta analisa teorinya

OK. Kalo gitu, "kualitas" apa saja yang diteliti?

hide_x893

#13
kehidupan berkeluarga dalam buddhisme ya gan...mungkin disini nantinya hasil nya saya bisa berbagi pada umat Buddhis khususnya sebagai pedoman dalam membangun keluarga yang bahagia nan harmonis dengan mempraktekkan dhamma dalam kehidupan sehari-hari. memang kalo bahasanya dhamma luas sekali, akan tetapi disini saya hanya akan mengambil initsari dari ajaran Buddha sebagai prinsip yang dijalankan dalam keluarga...

itu harapan saya...tapi kalo ada kritikan dan saran silahkan gan...

K.K.

Sekarang lagi bikin bagian apanya? Bisa dipost skemanya gimana?