sahabatku

Started by vathena, 10 May 2009, 08:59:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

vathena

sepertinya inilah karmaku . gw ngak pernah punya sahabat yang benar2 "sahabatku" . gw kira akhirnya gw menemukan seorang sahabat baik , yang ngertiin gw , membantu gw , senang bareng , sedih bareng , bercanda bareng , dan semuanya , kita udah bersahabat hampir 1 tahun dan setelah semua yang kita lalui , akhir2 ini dia bersahabat dengan beberapa sahabat baru , gw ngak nyangka banget , begitu dia punya sahabat baru , sahabat yang baru dia kenal beberapa bln terakhir , gw langsung dibuang bagaikan sampah . jujur gw sakit hati banget , gw kira dialah soulmate gw , gw mengganggap dia tuch dah bagaikan saudara gw sendiri . ngak nyangka sahabat barunya bisa membuat dia membuangku seperti itu , gw kayak bukan apa-apa lagi di mata dia . jujur gw sampai nangis . tolong , gw ngak tau harus gimana lagi . yang jelas gw cuma sakit hati banget . mohon solusi .
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Sumedho

solusi? lupakan dia :)

diinget2x dan disesali terus yah tidak akan berguna. arahkan sudut pandang yg benar dengan menyadari semua bentukan tidak ada yang kekal *baca: teman*. Ada pertemuan ada perpisahan, hanya masalah waktu saja.

Life goes on.....
There is no place like 127.0.0.1

F.T

anicca ...

waktu akan terus berjalan... meninggalkan orang2 yang hanya merenungi hidupnya tanpa berbuat apa2.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

F.T

btw vathena, disini banyak koq sahabat2 buddhis yang selalu mendukung dan bersedia mendengar curahan hati siapapun juga...


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

vathena

namun tidak gampang melupakan begitu saja , T_T . sumpah , sakit hati banget .
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Sumedho

kata orang sih obatnya itu waktu ;D
There is no place like 127.0.0.1

Forte

semua orang pernah alami..
ada pertemuan ada perpisahan..

untuk ke depan.. mungkin ada baiknya menggunakan hepatoprotector.. agar tidak sakit hati.. :D

F.T

Sementara cari hiburan/ hobby yang bisa membuat hatimu tenang dl, kemudian baru pelan2 di lepaskan sakit hati itu...

Dont worry, Be Happy ~ Vathena...


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

hatRed

ditinggal sahabat ada baiknya juga...........

Kesendirian adalah saat2 yg paling membahagiakan _/\_

ps : dari TK sampe SMU g selalu ditinggal orang2 yg g anggap sebagai sahabat....
walau sekarang sejak SMP kelas 3 dan SMU g juga bertemu sahabat2 dan tetap eksis (maen bareng) sampe sekarang.......

dan persahabatan dengan temen2 itu juga gak selamanya mulus.,.... kadang ada waktu g ditinggal (khususnya saat mereka dah punya pacar :ngomel: ) tetapi g sadar kok... mereka memang berhak seperti itu.... tetapi dalam hati, walau mereka meninggalkanku, mereka tetaplah sahabat2ku yg pernah marahan, tertawa bareng, curhat dll sbgnya.....
i'm just a mammal with troubled soul



Forte

^
^

sebenarnya kisah hatRed ini bisa dijadikan pelajaran juga..
ketika berpacaran.. hendaknya kita juga keep contact dengan teman..
seperti joke di baju jogja yang pernah gw baca : dunia serasa milik berdua.. yang lain NGEKOST :))

tesla

where there is a sadness , let us sow happiness
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Forte

Quote from: tesla on 10 May 2009, 09:34:05 PM
where there is a sadness , let us sow happiness
hahaha.. benar juga.. sebenarnya kunci jawaban solusi ada di diri vathena juga.. ^^

hatRed

sebenarna tergantung dari anda memandang persahabatan itu seperti apa...

kalo i, walau misal teman i, bermain dengan teman2 yg lain dan perlahan2 melupakan i... namun i merelakannya... karena bila ia bahagia kenapa tidak.... dan saya juga senang kalao dia senang,...
jadi kalau misalnya teman kita itu lebih berkembang bila berteman dengan orang lain..... apakah saya harus melarangnya? bukankah itu bukan sikap teman yg baik...

walau mereka sudah tidak begitu akrab lagi seperti dulu.... tetapi bila mereka dalam kesulitan.... just call..... saya pasti akan sekuat hati dan tenaga membantunya..... ;)

memang terlihat seperti dimanfaatkan, dan i juga merasa seperti itu, namun perasaan seperti itu tidaklah sebanding dengan perasaan ketulusan kita saat berteman....
i'm just a mammal with troubled soul



wen78

 :-?
jadi teringat diri sendiri...... saran gua sih,

kl punya sahabat, jgn menuntut/berharap banyak dr sahabat itu. baik sahabat baik atau sahabat biasa.
karena terlalu menuntut/berharap banyak dr sahabat itu, akhirnya menjadi boomerang karena harapan/tuntutan kita sendiri.
yg penting saat dimana kamu menposisikan diri sebagai sahabat yg baik bagi dia, saat itu adalah saat dimana kamu bersikap sebagai seorang teman sejati.
entah pada akhirnya dia membuang kamu ato dia menganggap kamu sudah bukan sahabat baiknya lagi, setidak2nya kamu telah menjadi sahabat yg baik baginya, saat dia menganggap kamu sahabat baik atau sahabat biasa atau bukan sahabat lagi.

kl dalam ajaran Buddhism, pengharapan kita terhadap orang lain agar orang lain memperlakukan diri kita sesuai dengan harapan kita, adalah sebuah sumber penderitaan.

sorry, bukan bermaksud ngomong siapa bener ato siapa salah.... tapi begitulah kenyataannya.
seperti sahabat baik saya sejak SMP sampai lulus kuliah, akhirnya saya di "tusuk dr belakang".  marah, kesal, benci,.. dll.
akhirnya saya bisa Let it go.... karena belajar Buddhism tepatnya Zen <---- numpang promosi :))

semoga membantu  _/\_
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

vathena

trims yach teman-teman semuanya . . nasihat kalian sangat berguna . . ^0^
terima kasih . .
_/\_
:) :) :)
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.