METTA

Started by Hikoza83, 06 May 2009, 08:46:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

gajeboh angek

kundalini di forum ini masuk kategori agama dan kepercayaan lain bro.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Budhi26

Quote from: gachapin on 29 May 2009, 09:50:45 AM
kundalini di forum ini masuk kategori agama dan kepercayaan lain bro.

Kalau bro lagi pacaran, apakah ngomongnya tentang cinta melulu saja ? ???

Atau sering bro teriak  :outoftopic:  ? ???

=))


_/\_

Budhi

gajeboh angek

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Nevada

#63
[at] Budhi26

Thread ini membahas tentang Metta, jangan terus-terusan OOT.

Kenapa Anda tidak puas karena Saudara Ika Polim dibanned?
Anda adalah orang yang cukup bijaksana (demikian juga Saudara Ika Polim), bukan?

Kalau begitu, terimalah hal ini sebagai buah kamma yang memang harus berbuah. Kalau Anda tidak menerima kenyataan, Anda akan menderita.

Sungguh kasihan sekali diri Anda yang berusaha membagikan Pencerahan pada kami semua, sedangkan batin Anda tersiksa sedemikian rupa, namun sayangnya Anda tidak menyadarinya pula.

markosprawira

Quote from: Budhi26 on 29 May 2009, 09:47:05 AM
Quote from: markosprawira on 29 May 2009, 09:10:35 AM
Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 06:31:23 PM
[at]  bro markos :

Saya berpendapat begitu. Jika pendapat bro berbeda, silakan kemukakan.

"Tindakan paling bodoh" ada di thread yang keburu di lock moderator :

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11023.0.html


_/\_

Budhi

kalau begitu, berarti anda tidak paham Metta yg disebut dalam thread ini.....

QuoteMetta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda.

demikian juga para mod, membanned IP, bukan karena benci namun karena sudah tidak sesuai dengan aturan forum....

Jadi apakah dengan terus mengungkit masalah "perbuatan paling bodoh, itu menandakan ada metta terhadap mereka yg tidak menyenangkan?
atau kita justru melekat pada kebencian thd mereka yg tidak menyenangkan?

marilah kita melihat ke batin kita masing2.....

semoga bermanfaat

metta  _/\_

Aturan forumnya bagaimana ? ???

Tidak sesuainya dimana ? ???

Posting mana yang tidak sesuai ? ???

Btw, keputusan itu apakah berhubungan dengan latar belakang kundalini Ika Polim ? ???


_/\_

Budhi



dear Budhi,

sudah dijelaskan khan oleh bro gachapin bhw ini adalah sub forum Buddhisme utk pemula (silahkan lihat judul diatas) sementara kundalini bukan merupakan Buddhisme

jadi jika memang ingin membicarakan mengenai kundalini dan pandangan2nya, silahkan di sub forum yang sesuai yaitu agama dan kepercayaan lain
Nah jika pak Ika sudah berbicara di sub forum agama dan kepercayaan lain tapi masih dibanned juga, hendaknya dilihat lagi bagaimana kasusnya, misal dia tidak menjawab apa yg ditanyakan, dan sebaliknya malahan bertanya balik, dsbnya

Saya tidak tahu bagaimana pandangan anda namun sungguh disayangkan jika anda memandang kundalini sebagai Buddhisme sama seperti menyamakan bhw jeruk itu sama dgn apel karena sama2 buah

semoga kali ini anda bisa menerima dan sebaiknya kita kembali ke topik utama yaitu "Metta"

metta  _/\_

Budhi26

Quote from: markosprawira on 29 May 2009, 04:06:15 PM
Quote from: Budhi26 on 29 May 2009, 09:47:05 AM
Quote from: markosprawira on 29 May 2009, 09:10:35 AM
Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 06:31:23 PM
[at]  bro markos :

Saya berpendapat begitu. Jika pendapat bro berbeda, silakan kemukakan.

"Tindakan paling bodoh" ada di thread yang keburu di lock moderator :

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11023.0.html


_/\_

Budhi

kalau begitu, berarti anda tidak paham Metta yg disebut dalam thread ini.....

QuoteMetta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda.

demikian juga para mod, membanned IP, bukan karena benci namun karena sudah tidak sesuai dengan aturan forum....

Jadi apakah dengan terus mengungkit masalah "perbuatan paling bodoh, itu menandakan ada metta terhadap mereka yg tidak menyenangkan?
atau kita justru melekat pada kebencian thd mereka yg tidak menyenangkan?

marilah kita melihat ke batin kita masing2.....

semoga bermanfaat

metta  _/\_

Aturan forumnya bagaimana ? ???

Tidak sesuainya dimana ? ???

Posting mana yang tidak sesuai ? ???

Btw, keputusan itu apakah berhubungan dengan latar belakang kundalini Ika Polim ? ???


_/\_

Budhi



dear Budhi,

sudah dijelaskan khan oleh bro gachapin bhw ini adalah sub forum Buddhisme utk pemula (silahkan lihat judul diatas) sementara kundalini bukan merupakan Buddhisme

jadi jika memang ingin membicarakan mengenai kundalini dan pandangan2nya, silahkan di sub forum yang sesuai yaitu agama dan kepercayaan lain
Nah jika pak Ika sudah berbicara di sub forum agama dan kepercayaan lain tapi masih dibanned juga, hendaknya dilihat lagi bagaimana kasusnya, misal dia tidak menjawab apa yg ditanyakan, dan sebaliknya malahan bertanya balik, dsbnya

Saya tidak tahu bagaimana pandangan anda namun sungguh disayangkan jika anda memandang kundalini sebagai Buddhisme sama seperti menyamakan bhw jeruk itu sama dgn apel karena sama2 buah

semoga kali ini anda bisa menerima dan sebaiknya kita kembali ke topik utama yaitu "Metta"

metta  _/\_

Diskusi kita di topik itu gak nyambung. Jadi sebaiknya tidak diteruskan lagi.

_/\_

Budhi

Budhi26

Quote from: upasaka on 29 May 2009, 10:19:00 AM
[at] Budhi26

Thread ini membahas tentang Metta, jangan terus-terusan OOT.

Kenapa Anda tidak puas karena Saudara Ika Polim dibanned?
Anda adalah orang yang cukup bijaksana (demikian juga Saudara Ika Polim), bukan?

Kalau begitu, terimalah hal ini sebagai buah kamma yang memang harus berbuah. Kalau Anda tidak menerima kenyataan, Anda akan menderita.

Sungguh kasihan sekali diri Anda yang berusaha membagikan Pencerahan pada kami semua, sedangkan batin Anda tersiksa sedemikian rupa, namun sayangnya Anda tidak menyadarinya pula.

Diskusi kita di topik itu juga gak nyambung. Jadi sebaiknya tidak diteruskan lagi.

_/\_

Budhi

Nevada

Quote from: Budhi26 on 29 May 2009, 06:16:51 PM
Quote from: upasaka on 29 May 2009, 10:19:00 AM
[at] Budhi26

Thread ini membahas tentang Metta, jangan terus-terusan OOT.

Kenapa Anda tidak puas karena Saudara Ika Polim dibanned?
Anda adalah orang yang cukup bijaksana (demikian juga Saudara Ika Polim), bukan?

Kalau begitu, terimalah hal ini sebagai buah kamma yang memang harus berbuah. Kalau Anda tidak menerima kenyataan, Anda akan menderita.

Sungguh kasihan sekali diri Anda yang berusaha membagikan Pencerahan pada kami semua, sedangkan batin Anda tersiksa sedemikian rupa, namun sayangnya Anda tidak menyadarinya pula.

Diskusi kita di topik itu juga gak nyambung. Jadi sebaiknya tidak diteruskan lagi.

_/\_

Budhi

Bagus sekali kalau Anda sudah sadar.
Lain kali cobalah untuk berdiskusi dengan benar, agar postingan Anda bisa nyambung dengan postingan rekan-rekan yang lain.

_/\_
upasaka

markosprawira

mau share cerita dari rekan lain :

QuoteSuatu ketika di sore hari yang terasa teduh, nampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai.

Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.

Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya.

Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal.

Ternyata, di sana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.

Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya.

Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa enyelamatkan si kepiting.

Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya.

Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama.

Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.

Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi.

Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.

Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"

"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai.

Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya.

" Lihat Anak muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"

Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan."

Pembaca yang budiman,

Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu  kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.

Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.

Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak.

Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.

Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

hatRed

^
   dalam kenyataannya sungguh sulit menemukan cara yg bijak.
i'm just a mammal with troubled soul



markosprawira

nah marilah kita berusaha utk menuju kesana bro....... krn itu sesungguhnya hanya masalah bagaimana setting batin kita

sama spt istilah "sulit utk berbuat baik"... itu krn batin kita masih dalam kondisi tidak baik

tapi jika batin anda sudah dalam kondisi baik, justru anda akan bilang "sulit utk berbuat tidak baik"

semoga bermanfaat

metta

Nagaratana

Quote from: markosprawira on 02 June 2009, 12:52:29 PM
nah marilah kita berusaha utk menuju kesana bro....... krn itu sesungguhnya hanya masalah bagaimana setting batin kita

sama spt istilah "sulit utk berbuat baik"... itu krn batin kita masih dalam kondisi tidak baik

tapi jika batin anda sudah dalam kondisi baik, justru anda akan bilang "sulit utk berbuat tidak baik"

semoga bermanfaat

metta

Simpel, tapi sangat mengena.
Baik sekali Sdr. Markosprawira.

markosprawira

Senang jika bisa bermanfaat utk bro Nagaratana

Sostradanie

topik meta yang...........kenapa ga dihilangkan aja???yang baca juga jadi bingung.isinya ga sama ama judulnya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Utphala Dhamma

METTA menunjang dan memelihara JMB 8


Jalan Mulia Beruas Delapan membawa pada pencapaian Nibbana. Faktor kedua dalam JMB 8 adalah Pikiran Benar; sementara Pikiran Benar (kemudian diikuti Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Penghidupan Benar, .. Konsentrasi Benar) ditunjang atau dipelihara dengan mengembangkan cinta kasih.

Katamo ca, bhikkhave, sammāsaṅkappo? Nekkhammasaṅkappo abyāpādasaṅkappo avihiṁsāsaṅkappo, ayaṁ vuccati bhikkhave, sammāsaṅkappo.

Bagaimanakah, wahai para Bhikkhu, pikiran benar?
Pikiran pada pelepasan (kesenangan terhadap nafsu indrawi),
pikiran tanpa kehendak buruk, pikiran tidak menyakiti.
Ini, wahai para Bhikkhu, disebut pikiran benar.
-----------

... Enam unsur yang mengarah menuju pembebasan (nissaraniya dhatuyo):
Di sini, seorang bhikkhu mengatakan:

(a) "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran (ceto-vimutti) dengan
cinta-kasih (metta), memperluasnya, menjadikannya kendaraan dan landasan,
kokoh, mengusahakannya dengan baik, melatihnya dengan baik.
Namun, kebencian masih membelenggu pikiranku."

Ia harus diberitahu:

"Tidak, jangan berkata begitu!
Jangan keliru memahami Sang Bhagava, tidaklah benar memfitnah Beliau
demikian, karena Beliau tidak akan mengatakan hal-hal seperti itu!
Kata-katamu tidak beralasan dan tidak mungkin.
Jika engkau mengembangkan pembebasan pikiran dengan cinta-kasih.
Pembebasan melalui cinta-kasih adalah penawar bagi kebencian."

   
(b) Atau ia mengatakan: "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran dengan
belas-kasihan (karuna), dan kekejaman masih membelenggu pikiranku ...." Atau

(c) "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran dengan kegembiraan
simpatik (mudita), dan ketidaksenangan (arati) masih membelenggu
pikiranku ...."  Atau

(d) ia mengatakan: "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran dengan
keseimbangan (Upekkha), dan nafsu (rago) masih membelenggu pikiranku ...."
Atau

(e) ia mengatakan: "Aku telah mengembangkan kebebasan tanpa gambaran
dari pikiran (animitta ceto-vimutti),(92) namun pikiranku masih menginginkan
gambaran (nimittanusari hoti) ...." Atau

(f) ia mengatakan: "Aku telah menolak gagasan 'Aku', aku tidak memedulikan
gagasan 'Aku'. Namun keragu-raguan, kebimbangan, dan masalah masih
membelenggu pikiranku ...." (dst dijawab serupa dengan (a)).'

(DN 33. SANGITI SUTTA, Oleh YA Sariputta)



... "Jika mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya nafsu yang belum muncul, dan bagi lenyapnya nafsu yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Objek yang menjijikkan: bagi orang yang memperhatikan objek yang menjijikkan secara benar, maka nafsu yang belum muncul tidak akan muncul dan nafsu yang telah muncul akan ditinggalkan.'

"Jika mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya kebencian yang belum muncul, dan bagi lenyapnya kebencian yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Pembebasan pikiran oleh cinta kasih: bagi orang yang memperhatikan secara benar kebebasan pikiran oleh cinta kasih, maka kebencian yang belum muncul tidak akan muncul dan kebencian yang telah muncul akan ditinggalkan.'

"Jika mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya kebodohan batin yang belum muncul, dan bagi lenyapnya kebodohan batin yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Perhatian yang benar: bagi orang yang memperhatikan hal-hal secara benar, maka kebodohan batin yang belum muncul tidak akan muncul dan kebodohan batin yang telah muncul akan lenyap."'
(Anguttara Nikaya 3.68)


Jika, O para bhikkhu, pembebasan pikiran dengan cinta kasih dikembangkan dan ditumbuhkan, sering dilatih, dijadikan kendaraan dan landasan seseorang, ditegakkan dengan mantap, disatukan, dan dijalankan dengan tepat, maka sebelas berkah bisa diharapkan. Apakah yang sebelas itu?

Dia tidur dengan tenang; dia tidak bermimpi buruk; dia dicintai oleh manusia; dia dicintai oleh makhluk bukan-manusia; dia akan dilindungi oleh para dewa; api, racun dan senjata tidak bisa melukainya; pikirannya mudah terkonsentrasi; kulit wajahnya jernih; dia akan meninggal dengan tidak bingung; dan jika tidak menembus lebih tinggi, dia akan terlahir kembali di alam Brahma.6
(Anguttara Nikaya 11.16)