Dhamma VS Rokok

Started by GiNong, 04 December 2007, 09:48:50 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

GiNong

Adakah ajaran pada Dhamma yang melarang umat Buddha untuk merokok ??

kalau ada apa isi ajaran nya ???

hehheheheh

mohon petunjuk...
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

tesla

#1
ada, udah tertulis di kemasan rokoknya:

merokok dapat menyebabkan ... ... ... ...

bukan larangan, hanya warning, setahu saya tidak ada larangan di buddhist, semua anjuran, apapun yg kita lakukan, kita sendiri yg menangung akibatnya
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

GiNong

Quote from: tesla on 04 December 2007, 10:03:50 AM
ada, udah tertulis di kemasan rokoknya:

merokok dapat menyebabkan ... ... ... ...

bukan larangan, hanya warning, setahu saya tidak ada larangan di buddhist, semua anjuran, apapun yg kita lakukan, kita sendiri yg menangung akibatnya

oooo
tq kk
ada yg ingin menambahkan ???
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

tesla

X-aeons merokok?

kalau ga salah di e-book pernah baca,
berbeda dg minuman keras atau narkoba (sesuatu yg memabukkan), pengaruh rokok terhadap kesadaran sangat kecil. jadi boleh dibilang rokok tidak menyebabkan kemunduran bathin. hanya saja rokok sangat merusak kesehatan.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

GiNong

Quote from: tesla on 04 December 2007, 10:20:36 AM
X-aeons merokok?

kalau ga salah di e-book pernah baca,
berbeda dg minuman keras atau narkoba (sesuatu yg memabukkan), pengaruh rokok terhadap kesadaran sangat kecil. jadi boleh dibilang rokok tidak menyebabkan kemunduran bathin. hanya saja rokok sangat merusak kesehatan.
yup2 kadang2
hehehhehehehhe

oooooo
tq kk
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

williamhalim

sekedar bagi pengalaman:
aku dulu perokok juga, sejak belajar Dhamma, mulai kukurangi, sempat stop, tapi akhirnya merokok lagi...
tapi sekarang sudah stop total.

kesimpulan sy pribadi:
~ usahakan stop merokok karena tidak bagus unt kesehatan dan kalau batuk2 akan menganggu saat2 meditasi (jelas nggak bisa mencapai konsentrasi, wong batuk2 terus / leher terasa gatel)
~ kalau sudah berhenti merokok jangan coba2 untuk mengambil sebatang (ini tindakan penting untuk tidak 'mulai' lagi).
~ sebenarnya 'merokok' dapat kita jadikan barometer kita dalam kemajuan Dhamma (peningkatan kesadaran); kenapa begitu? kita mengetahui bahwa merokok adalah tidak baik dan kita sesungguhnya ingin berhenti, tapi tidak bisa karena sudah menjadi kebiasaan. Nah, jika kita melatih praktek Dhamma (sila dan samadhi) dalam hidup kita, berhenti atau masih merokok dapat kita jadikan patokan bagi kemajuan kita. Jika kita telah berhasil berhenti merokok, artinya kita telah berhasil mengontrol kesadaran / pikiran kita. Jika belum, bukan berarti kita tidak ada kemajuan, tetap ada kemajuan, cuma mungkin perlu praktik dan latihan yg lebih intens lagi. Butuh usaha lebih dan butuh waktu.


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Lex Chan

Selain berdampak pada kesehatan tubuh, juga berdampak pada kesehatan dompet.. :P
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

FZ

Quote from: Lex Chan on 04 December 2007, 11:13:08 AM
Selain berdampak pada kesehatan tubuh, juga berdampak pada kesehatan dompet.. :P

Sependapat dengan Bro Willy, cuma tambahan sedikit, faktor lingkungan juga mempengaruhi.. Jadi bagus lebih banyak berada di lingkungan orang2 yang gak merokok, itu lebih membantu. Karena yang saya baca, kalau berada di lingkungan perokok, maka didorong untuk merokok lagi. Dan bila berada di lingkungan non perokok, maka didorong untuk lepas rokok, jadi proses lepas rokok lebih cepat.


Intinya 2 jenis kanker dari dampak merokok
1. Kanker Paru2
2. Kanker Dompet (Kantong kering)

Hikoza83

mungkin dari sisi ekonomis bisa dibaca di link ini:
http://www.perencanakeuangan.com/files/BerhentiMerokok.html

Semoga bermanfaat.  _/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

EMAK

Quote from: Hedi Kasmanto on 04 December 2007, 11:35:34 AM

Intinya 2 jenis kanker dari dampak merokok
1. Kanker Paru2
2. Kanker Dompet (Kantong kering)


  ::) ^-^  ;D
Memiliki pengetahuan dan keterampilan,
Terlatih baik dalam tata susila,
Ramah tamah dalam ucapan,
Itulah Berkah Utama.
(Mangala Sutta)

williamhalim

Quote from: Hedi Kasmanto on 04 December 2007, 11:35:34 AM

Sependapat dengan Bro Willy, cuma tambahan sedikit, faktor lingkungan juga mempengaruhi.. Jadi bagus lebih banyak berada di lingkungan orang2 yang gak merokok, itu lebih membantu. Karena yang saya baca, kalau berada di lingkungan perokok, maka didorong untuk merokok lagi. Dan bila berada di lingkungan non perokok, maka didorong untuk lepas rokok, jadi proses lepas rokok lebih cepat.


yap! aku kelupaan yg ini, FAKTOR LINGKUNGAN. Bro Hedi benar sekali. Sewaktu merokok dulu, aku sering berkumpul dengan orang2 yg perokok, jadinya setelah berhenti, tapi tetap ngumpul dgn mereka, ngobrol2 santai malam hari, yah.... keambil juga sebatang, dua batang dan mulai lagi merokoknya....

Sekarang udah stop merokok dan ngumpul2 dengan perokok juga udah kurang.

**Lingkungan sangat berpengaruh... untuk melatih Dhamma, usahakan bergabunglah dengan lingkungan yg sesuai**


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

GiNong

terima kasih atas saran-saran nya
wkwkkwkwkwkwk
^:)^ ^:)^ ^:)^
akan di usahakan berhenti,,,
wkkwkwkwkkw
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

anjalie

merokok memang tidak melanggar sila, tapi melanggar hak orang lain untuk menghirup udara segar.

markosprawira

Quote from: willibordus on 04 December 2007, 11:08:34 AM
sekedar bagi pengalaman:
aku dulu perokok juga, sejak belajar Dhamma, mulai kukurangi, sempat stop, tapi akhirnya merokok lagi...
tapi sekarang sudah stop total.

kesimpulan sy pribadi:
~ usahakan stop merokok karena tidak bagus unt kesehatan dan kalau batuk2 akan menganggu saat2 meditasi (jelas nggak bisa mencapai konsentrasi, wong batuk2 terus / leher terasa gatel)
~ kalau sudah berhenti merokok jangan coba2 untuk mengambil sebatang (ini tindakan penting untuk tidak 'mulai' lagi).
~ sebenarnya 'merokok' dapat kita jadikan barometer kita dalam kemajuan Dhamma (peningkatan kesadaran); kenapa begitu? kita mengetahui bahwa merokok adalah tidak baik dan kita sesungguhnya ingin berhenti, tapi tidak bisa karena sudah menjadi kebiasaan. Nah, jika kita melatih praktek Dhamma (sila dan samadhi) dalam hidup kita, berhenti atau masih merokok dapat kita jadikan patokan bagi kemajuan kita. Jika kita telah berhasil berhenti merokok, artinya kita telah berhasil mengontrol kesadaran / pikiran kita. Jika belum, bukan berarti kita tidak ada kemajuan, tetap ada kemajuan, cuma mungkin perlu praktik dan latihan yg lebih intens lagi. Butuh usaha lebih dan butuh waktu.


::

ulasan yang sangat baik sekali........... sebenarnya sudah menjawab bahwa merokok tidak hanya berdampak pada fisik saja,namun juga pada batin....

mei_lee

setau aku ya dhamma tu gak ngelarang seseorang untuk tidak merokok ato merokok ato melakukan perbuatan jahat. hanya saja menyarankan untuk tidak melakukan itu. seperti pada pancasila budhist saja. kan ada tulisan : saya melatih diri untuk menghidari bla... blaa... blaa... tanda nya kan kita yang menghindari bukan suatu pemaksaan untuk tidak melakukan itu. gt