News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

sedang tidak bahagia

Started by vathena, 05 May 2009, 11:51:40 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

vathena

apa yang harus dilakukan seorang umat buddha dikala sedang tidak bahagia ?
tak tau kenapa dari pagi gw bangun , rasanya sedih terus , ngak tau sedih apa , tapi rasanya tertekan dsb .
mungkin karma sedang matang yach .
gimana ngilanginnya yach ?
kalau perasaan kayak gini terus rasanya mau lakukan apa saja tak punya semangat .
dimohon pencerahannya .
_/\_
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Nevada

Solusinya adalah...

"Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life."

:)

vathena

Quote from: upasaka on 05 May 2009, 11:53:17 AM
Solusinya adalah...

"Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life."

:)

:)) :)) :))
tapi ngak tau dhamma apa  :'(
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Elin

Coba baca Paritta sis..
Brahmaviharapharana, Patti Anumodana (Doa Keselamatan) juga boleh tuh...
Kalo mau liat arti Paritta nya di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9978.0.html

Semoga membantu yach..

g.citra

Quotegimana ngilanginnya yach ?

cari sumbernya... soalnya gak mungkin rasa kayak gitu muncul tanpa sebab... pikirin, renungin, sadarin...  :)
tar kalo dah ketemu sumbernya, pasti ada jalan keluarnya...  :)

salam... Namo Buddhaya... _/l\_ ...

vathena

Quote from: g.citra on 05 May 2009, 12:02:19 PM
Quotegimana ngilanginnya yach ?

cari sumbernya... soalnya gak mungkin rasa kayak gitu muncul tanpa sebab... pikirin, renungin, sadarin...  :)
tar kalo dah ketemu sumbernya, pasti ada jalan keluarnya...  :)

salam... Namo Buddhaya... _/l\_ ...

sepertinya sumbernya dari teman yang nyebalin dan tekanan dari banyaknya pr .
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

vathena

Quote from: Elin on 05 May 2009, 11:57:05 AM
Coba baca Paritta sis..
Brahmaviharapharana, Patti Anumodana (Doa Keselamatan) juga boleh tuh...
Kalo mau liat arti Paritta nya di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9978.0.html

Semoga membantu yach..

kalau baca paritta dalam hati dengan sikap duduk biasa dan intonasi paritta datar boleh ngak ?
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

K.K.

Quote from: vathena on 05 May 2009, 11:51:40 AM
apa yang harus dilakukan seorang umat buddha dikala sedang tidak bahagia ?
tak tau kenapa dari pagi gw bangun , rasanya sedih terus , ngak tau sedih apa , tapi rasanya tertekan dsb .
mungkin karma sedang matang yach .
gimana ngilanginnya yach ?
kalau perasaan kayak gini terus rasanya mau lakukan apa saja tak punya semangat .
dimohon pencerahannya .
_/\_

Sepertinya jenuh dengan siklus yang berulang-ulang? Cara untuk "menghilangkannya" hanyalah dengan menerima bahwa itulah kenyataan.

Kalau sedang tidak bahagia, carilah kebahagiaan. Tidak ada hubungannya umat apa pun dia. Bedanya, kebahagiaan yang dicari oleh umat Buddha, hendaknya tidak melanggar pancasila Buddhis.


Nevada

Quote from: vathena on 05 May 2009, 11:56:56 AM
Quote from: upasaka on 05 May 2009, 11:53:17 AM
Solusinya adalah...

"Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life."

:)

:)) :)) :))
tapi ngak tau dhamma apa  :'(

Uhm... vat vat...
Sepertinya keresahan kamu itu ada hubungannya ama masalah keluarga atau teman y?

Bukan dihilangkan. Kalau di Buddhisme, justru kita dianjurkan untuk menyadarinya. Sadari kenapa kamu bisa sedih, dan sadari penyebab masalahnya apa, dan sadari gejolak perasaan yg terjadi. Setelah disadari dengan benar, kamu akan merasa lega. Itulah kedamaian.

Tapi kalau kamu mau cari solusi yang lebih 'ringan', kamu kerjakan hobi dan aktivitas postif lainnya saja. Kalau lagi gak semangat, jangan dipikirn terus, nantinya malah tambah bete. Jadi kalau kamu lagi gak semangat, cari hal2 baru yang bisa bikin kamu semangat.

Semangat itu identik dengan percaya diri. Jadi kalau kamu lagi ngerasa insecure, kamu kerjakan hal2 yang seru dan menarik aja. Seperti pergi makan sama teman, shopping kecil2an, ngegym, merawat diri di salon, dll. Yang penting adalah :

1) kamu harus merayakan keberhasilan apapun dalam hidup kamu.
Misalnya : kalau kamu baru ja menolong orang lain, maka rayakan dengan membeli snack kesukaanmu untuk dirimu sendiri. Anggap itu sebagai hadiah.

2) kamu jangan merayakan kegagalan apapun dalam hidup kamu.
Misalnya : kalau kamu baru aja gagal dalam ujian, jangan 'rayakan' event itu dengan menangis atau kesal dengan diri sendiri.

:)

g.citra

Quote from: vathena on 05 May 2009, 12:05:39 PM
Quote from: g.citra on 05 May 2009, 12:02:19 PM
Quotegimana ngilanginnya yach ?

cari sumbernya... soalnya gak mungkin rasa kayak gitu muncul tanpa sebab... pikirin, renungin, sadarin...  :)
tar kalo dah ketemu sumbernya, pasti ada jalan keluarnya...  :)

salam... Namo Buddhaya... _/l\_ ...

sepertinya sumbernya dari teman yang nyebalin dan tekanan dari banyaknya pr .

Kayaknya itu masih belum sumbernya deh... pasti ada yang menyebabkan kita sebal sama temen kita itu... :)

Kalau mengenai PR, pastinya sumbernya dari rasa kita gak suka ngerjain PR, karena ada kegiatan lain yang saat ini lebih asik buat dikerjain... tul gak sis?
Kalo emang betul, pilih waktu yang tepat aja buat ngerjain PR nya jangan dipikirin dulu... kerjain aja kegiatan yang lagi asik itu, tar kalo dah senang, baru ingat ke PR... Biasanya kalo ngerjain sesuatu yang kita gak sukai, mending dimulai dari kondisi yang menyenangkan terlebih dulu baru bisa kelar... :)
Kalo emang salah, lupain aja la yah...

salam... Namo Buddhaya... _/l\_ ...

coedabgf

#10
Quote from: Kainyn_Kutho on 05 May 2009, 12:10:03 PM
Quote from: vathena on 05 May 2009, 11:51:40 AM
apa yang harus dilakukan seorang umat buddha dikala sedang tidak bahagia ?
tak tau kenapa dari pagi gw bangun , rasanya sedih terus , ngak tau sedih apa , tapi rasanya tertekan dsb .
mungkin karma sedang matang yach .
gimana ngilanginnya yach ?
kalau perasaan kayak gini terus rasanya mau lakukan apa saja tak punya semangat .
dimohon pencerahannya .
_/\_

Sepertinya jenuh dengan siklus yang berulang-ulang? Cara untuk "menghilangkannya" hanyalah dengan menerima bahwa itulah kenyataan.

Kalau sedang tidak bahagia, carilah kebahagiaan. Tidak ada hubungannya umat apa pun dia. Bedanya, kebahagiaan yang dicari oleh umat Buddha, hendaknya tidak melanggar pancasila Buddhis.

pat pat sepertinya mengalami kejenuhan (karena rutinitas dan menjalani kehidupan biasa-biasa saja). Cara mengatasi kejenuhan dan supaya bergairah menyongsong hari esok, sis pat pat malamnya melihat (merencanakan dan bertekad untuk memperoleh) kesuksesan kegiatan sis pat pat yang akan dikerjakan pada esok hari. Menjadi semangat deh. Semangat!!! meskipun belum tentu esok hari adalah hari yang baik tetapi menjadi hari pembelajaran.
iKuT NGeRumPI Akh..!

K.K.

Quote from: coedabgf on 05 May 2009, 12:33:00 PM
pat pat sepertinya mengalami kejenuhan (karena rutinitas dan menjalani kehidupan biasa-biasa saja). Cara mengatasi kejenuhan dan supaya bergairah menyongsong hari esok, sis pat pat malamnya melihat (merencanakan dan bertekad untuk memperoleh) kesuksesan kegiatan sis pat pat yang akan dikerjakan pada esok hari. Menjadi semangat deh. Semangat!!! meskipun belum tentu esok hari adalah hari yang baik tetapi menjadi hari pembelajaran.

Ya, hal ini baik untuk dilakukan. Jika dari sebelum tidur, kita mengarahkan pikiran pada hal-hal positif dan siap menerima hari esok, maka tentu saja akan bangun dengan pikiran yang positif juga.

Elin

Quote from: vathena on 05 May 2009, 12:06:42 PM
Quote from: Elin on 05 May 2009, 11:57:05 AM
Coba baca Paritta sis..
Brahmaviharapharana, Patti Anumodana (Doa Keselamatan) juga boleh tuh...
Kalo mau liat arti Paritta nya di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9978.0.html

Semoga membantu yach..

kalau baca paritta dalam hati dengan sikap duduk biasa dan intonasi paritta datar boleh ngak ?

IMO boleh2 aja sih.. tp kalo bisa dibaca sesuai cara baca & intonasi nya...

markosprawira

Pertama yg harus diingat bhw apapun kondisi kita adl konsekuensi dari apa yg kita lakukan sebelumnya....

Misal kenapa bnyk PR? itu karena kita sekolah
kenapa sekolah? karena mo jadi pinter en banyak duit, dll.....
kenapa mo pinter en bnyk duit? krn kita "lobha"
kenapa kita "lobha"? karena kita "moha" jadi cenderung utk melekat pada yg menyenangkan


kenapa temen nyebelin? karena orgnya emg nyebelin, krn dia ga sesuai dengan yg kita mau, atau karena apa?
Kalo emg nyebelin, itu konsekuensi dari kita ke sekolah. Kalo ga ke sekolah, ga ketemu dia khan? tapi apa itu menjamin kita ga akan ketemu org yg nyebelin di tempat laen? tentunya akan ada dan selalu ada org yg nyebelin

kalo dia ga sesuai yg kita mau, so what? bahkan Buddha aja ga bisa maksa org utk jadi suci semua loh... he3.....

Demikianlah sesungguhnya kita, kita mau melihat apa yg menyenangkan, dan melekatinya (lobha)
dan kita sebel, jengkel, benci, marah pada hal2 yg tidak menyenangkan utk kita (dosa)

kalau kita pikir kembali ajaran buddha, beliau dan buddha2 lainnya mengajarkan utk
- Kurangi akusala
- Perbanyak kusala
- Sucikan batin

Sedangkan lobha dan dosa adalah akusala..... kok kenapa harus ditimbun terus menerus? bukankah jadi tidak selaras dengan ajaran buddha?

semoga bisa jadi bahan renungan yah

metta

Johsun

Ya, gw juga sedih dan sakit badan, leher, kepala. . .
Mgkin bnyak salah tulis ya, moga aku ini jangan dikutuk ok para sahabt.
Keknya ketakutan hatiku brtambah bnyk saja, bukan makin brkurang. . .
Rasanya aku hampir mati hari ini. . .
CMIIW.FMIIW.