Pengalaman Master Chin Kung

Started by hengki, 03 May 2009, 07:51:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hengki

Saat saya mulai belajar dan mempraktekkan Agama Buddha, Empat Ajaran Liao Fan adalah awal yg paling penting bagi diriku. Seorang Umat Buddha yg berdedikasi, Tuan Zhu Jing Zhou memberikan buku ini sebagai hadiah kepada saya. Setelah membacanya, saya melihat ke masa lalu saya dan menjadi Sadar bahwa saya memiliki kesalahan dan nasib seperti Tuan Liao Fan krn saya seharusnya juga berumur pendek. Semua tukang ramal bilang bahwa saya akan mati muda, bahkan Buddha Hidup Gan Zhu juga bilang demikian. Saya percaya pd mereka dan yakin tdk akan hidup lbh dr 45 thn. Oleh krn itu, saat Menjadi Bhiksu, saya belajar berdasarkan asumsi akan mati pd umur 45 thn krn cuma sepanjang itulah waktu yg saya miliki. Saya tdk minta hidup yg lbh panjang. Seperti perkiraan semula, pd umur 45 thn saya sakit berat.
Pada waktu itu, Guru Ling Yuan dr Vihara Da Jue di Keelung sedang mengadakan retret musim panas dan meminta saya memberikan Ceramah tentang Suranggama Sutra. Saya baru sampai pd naskah ketiga ketika jatuh sakit. Saya tdk pergi ke dokter atau minum obat apapun krn saya sadar waktuku telah tiba. Saya cuma tinggal di rumah setiap hari, membaca AMITOFO dan dgn tenang menunggu kematian dan kelahiran kembali di Sukhavati. Akan tetapi, setelah 1 bulan, tidak saja tidak mati, saya juga sehat kembali! Dlm tahun2 ini, sejalan dgn praktek mengikuti metode ini dan mulai melihat hasilnya, saya pun menjadi semakin yakin. Skrg, saya telah melepaskan segalanya dan bahkan merasa lebih bebas.
Sumber : Seni Mengubah Nasib. Empat Ajaran Liao Fan. Ulasan oleh Master Chin Kung
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

vifa

bos jadi maknanya apa nih? saya kurang ngerti...apakah kita harus mengucapkan amitofo terus?

johan3000

Quote from: vifa on 04 November 2010, 11:15:50 PM
bos jadi maknanya apa nih? saya kurang ngerti...apakah kita harus mengucapkan amitofo terus?

mau panjang umur sebanyak mungkin menglafalkan amitofo.....

gunakan salam amitofo utk slm pagi, siang, malam,... salam....kata pembuka.... kata terima kasih dst, dst....

kalau lagi pertandingan tening... setelah menyebutkan score...langsung amitofo... amitofo...

mungkin begitu yaaaaa.....

oh satu lagi, kalau bisa RING TONE juga amitofo 10X
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

andry

Quote from: johan3000 on 04 November 2010, 11:31:05 PM
mau panjang umur sebanyak mungkin menglafalkan amitofo.....

gunakan salam amitofo utk slm pagi, siang, malam,... salam....kata pembuka.... kata terima kasih dst, dst....

kalau lagi pertandingan tening... setelah menyebutkan score...langsung amitofo... amitofo...

mungkin begitu yaaaaa.....

oh satu lagi, kalau bisa RING TONE juga amitofo 10X
kalo lg nonton bokep, sebut nya amitofo juga?
Samma Vayama

hengki

Kalau kalian belum pernah praktek Nien Fo sebaiknya jgn berkomentar sembarangan.
Kalian sudah melanggar Sila ke 5 : mengucapkan kata2 kasar, tidak bermanfaat, omong kosong.
Kalau mw tahu lebih baik Praktek lebih dahulu...jgn belum Praktek sudah ngomong yg tidak karuan.
Terima kasih.
Semoga kita semua semakin Maju di Jalan Dharma
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

hengki

ViFa : iya kita dianjurkan utk Nien Amitofo terus menerus di kala kita inget. Itu gunanya agar pikiran kita selalu tertuju kpd Buddha. Krn kalau tidak pikiran kita melantur ke mana2.
Tapi tidak cukup hanya dgn Nien Amitofo saja, harus dibarengi dgn Menjaga Sila, Byk Berbuat Baik, dll.
Semoga bermanfaat.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

The Ronald

Quote from: hengki on 11 November 2010, 07:52:05 AM
Kalau kalian belum pernah praktek Nien Fo sebaiknya jgn berkomentar sembarangan.
Kalian sudah melanggar Sila ke 5 : mengucapkan kata2 kasar, tidak bermanfaat, omong kosong.
Kalau mw tahu lebih baik Praktek lebih dahulu...jgn belum Praktek sudah ngomong yg tidak karuan.
Terima kasih.
Semoga kita semua semakin Maju di Jalan Dharma

err... sila 5 itu...
"Surameraya majjapamadatthana veramani sikkhapadang samadiyami"
yang artinya saya bertekat akan melatih diri untuk menghindari mengkonsumsi segala zat yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

mungkin dah lama jadi Bhikhunya...jd dah lupa kalinya
...

hengki

sorry Ronald :).
Maklum udah tua jadi lupa. Sila ke 4.
Saya bukan Bhikkhu.
Kalau tidak percaya dgn Mahayana silahkan bahas di Thread lain. Jangan berkomentar yg bukan2 di Thread Mahayana.
Terima kasih atas pengertiannya.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

The Ronald

...
...
loh....katanya dulu pernah jd bhikhu/ biksu??

QuoteSaat saya mulai belajar dan mempraktekkan Agama Buddha, Empat Ajaran Liao Fan adalah awal yg paling penting bagi diriku. Seorang Umat Buddha yg berdedikasi, Tuan Zhu Jing Zhou memberikan buku ini sebagai hadiah kepada saya. Setelah membacanya, saya melihat ke masa lalu saya dan menjadi Sadar bahwa saya memiliki kesalahan dan nasib seperti Tuan Liao Fan krn saya seharusnya juga berumur pendek. Semua tukang ramal bilang bahwa saya akan mati muda, bahkan Buddha Hidup Gan Zhu juga bilang demikian. Saya percaya pd mereka dan yakin tdk akan hidup lbh dr 45 thn. Oleh krn itu, saat Menjadi Bhiksu, saya belajar berdasarkan asumsi akan mati pd umur 45 thn krn cuma sepanjang itulah waktu yg saya miliki. Saya tdk minta hidup yg lbh panjang. Seperti perkiraan semula, pd umur 45 thn saya sakit berat.

ralat ...ternyata kisah org lain.. :P master chin kung...haizzzzz.... ga teliti bacanya
...

No Pain No Gain

Quote from: hengki on 11 November 2010, 07:52:05 AM
ViFa : iya kita dianjurkan utk Nien Amitofo terus menerus di kala kita inget. Itu gunanya agar pikiran kita selalu tertuju kpd Buddha. Krn kalau tidak pikiran kita melantur ke mana2.
Tapi tidak cukup hanya dgn Nien Amitofo saja, harus dibarengi dgn Menjaga Sila, Byk Berbuat Baik, dll.
Semoga bermanfaat.

ada benernya jg ya..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

ryu

Quote from: No Pain No Gain on 11 November 2010, 08:46:38 AM
ada benernya jg ya..
ada salahnya juga, sekarang kalau orang menjaga sila dengan baik, berbuat kebaikan, tapi tidak nien fo bijimana?

kadang budis suka bilang ke tetangga seenaknya nuduh2 mana mungkin percaya aja masuk surga, trus si tetangga bilang percaya saja ga cukup, harus menjalankan 10 perintah, berbuat baik dll

kesimpulannya sama gak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

adi lim

Quote from: ryu on 11 November 2010, 09:50:42 AM
ada salahnya juga, sekarang kalau orang menjaga sila dengan baik, berbuat kebaikan, tapi tidak nien fo bijimana?

kadang budis suka bilang ke tetangga seenaknya nuduh2 mana mungkin percaya aja masuk surga, trus si tetangga bilang percaya saja ga cukup, harus menjalankan 10 perintah, berbuat baik dll

kesimpulannya sama gak?

yang ngerti ngomong sama
yang auban ngomong tidak sama, karena kata2 nya lain  =))

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

coecoed

Quote from: hengki on 11 November 2010, 07:53:52 AM
ViFa : iya kita dianjurkan utk Nien Amitofo terus menerus di kala kita inget. Itu gunanya agar pikiran kita selalu tertuju kpd Buddha. Krn kalau tidak pikiran kita melantur ke mana2.
Tapi tidak cukup hanya dgn Nien Amitofo saja, harus dibarengi dgn Menjaga Sila, Byk Berbuat Baik, dll.
Semoga bermanfaat.

that's right. untuk menjalin hubungan dengan Buddha Amithaba.

klo pejalan umum yang mengandalkan usaha diri sendiri, bagaimana mungkin memiliki kerendahan hati.
pada umumnya mereka mengukur menurut ukuran diri mereka sendiri dan percaya mereka mereka cukup baik dan telah banyak berpengetahuan, yang padahal itu adalah hanya sebatas usaha jasmaniah mereka saja, dimana guru Buddha mengajarkan jalan umum tersebut sehingga pada akhirnya agar mereka dapat mengerti, membedakan dan memisahkan  segala apa yang bersifat duniawi. dan menuju kepada kebenaran yang sesungguhnya.

coeda-the believer, siapakah the real murid yang mencerap ajaran guru Buddha?, berapa banyakkah di dunia ini?
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Nevada

Bro Hengki, saya izin OOT sedikit di thread ini...


[at] coecoed

Kenapa signature Anda direvisi menjadi: "INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'." ?

Apakah setelah "setengah bulan" sejak September 2010 namun kejayaan mereka masih belum pudar?

ryu

Quote from: upasaka on 12 November 2010, 11:37:24 AM
Bro Hengki, saya izin OOT sedikit di thread ini...


[at] coecoed

Kenapa signature Anda direvisi menjadi: "INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'." ?

Apakah setelah "setengah bulan" sejak September 2010 namun kejayaan mereka masih belum pudar?
Tuhannya dah beda2 sabdanya tiap bulan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))