News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Musik Rohani Buddhis

Started by K.K., 30 April 2009, 09:47:06 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bond

#30
Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 11:01:52 AM
Quote from: bond on 30 April 2009, 10:58:59 AM
Secara relatif/kebenaran relatif ada kriteria musik rohani buddhist.
1. dilihat dari lantunan musiknya.
2. Liriknya.

Tetapi intinya kalau musik rohani buddhist bisa membantu mengingatkan dhamma adalah baik, sepanjang tidak membuat kita tergantung. Kalau udah jadi bhikkhu tentu sudah tidak boleh lagi mendengarkan musik sesuai vinaya.


Bagaimana dari sudut pandang Dhamma? Apa saja batasan "lantunan musik" dan "lirik"-nya?

Merujuk Dhamma yg tertinggi, musik tidak ada manfaat apa2 karena objek adalah netral dan pendengarlah yg merespon. Dan tidak benar2 membawa manfaat bagi perkembangan batin secara mendalam
Mengenai batasan lantunan dan lirik secara duniawi(dalam hal musik rohani) tentu  lantunan harus lembut atau bersifat insipirasi (harus tanya yg buat musik ya ;D) dan tidak hura2, misal dibuat metal atau contoh yg dibuat om hendra...dan lirik tentu harus berisi dhamma.Nah ini juga kembali pada niat si pembuat musik itu, apa dia paham dhamma atau cuma untuk cari duit dan pendengar happy dan semakin termanjakan indrianya.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Elin

Quote from: hatRed on 30 April 2009, 10:53:30 AM
lagu rohani.. adalah lagu yg ada roh nya... :)) yg nyanyi rohana...

under my umbrella e... ee...ee..ee..ee.........

:hammer:   :hammer:

K.K.

Quote from: Hendra Susanto on 30 April 2009, 11:02:10 AM
segala yang kita dengar itu
dari pikiran
rasa nyaman atau tidak nyaman itu berawal dari pikiran(faktor internal)

OK, berarti itu murni subjektif.
Intinya, bagi orang tertentu, itu musik rohani, bagi orang lain itu musik duniawi, bagi orang lain lagi, bisa jadi itu musik "sesat". ;D

K.K.

Quote from: purnama on 30 April 2009, 11:02:25 AM

:)).
G kayaknya setuju sama pandangan Hendra dalam hal ini :P
Bukanya g sok sokan, tapi jujur aja, Orang kr****n aja sering bikin lagu seperti hip hop, r&b, jazz, Dsbnya.
Pertanyaannya kenapa kita tidak ?.
Boleh juga dibahas kalo jenis lagu Buddhisnya lebih ceria bermasalah ngak nih ?


Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?

purnama

omong - omong g aja ada lagu buddhis dari barat. Dinyanyikan dengan model Country ceria banget bermasalah ngak nih koleksi ?

Hendra Susanto

Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 11:11:01 AM
Quote from: Hendra Susanto on 30 April 2009, 11:02:10 AM
segala yang kita dengar itu
dari pikiran
rasa nyaman atau tidak nyaman itu berawal dari pikiran(faktor internal)

OK, berarti itu murni subjektif.
Intinya, bagi orang tertentu, itu musik rohani, bagi orang lain itu musik duniawi, bagi orang lain lagi, bisa jadi itu musik "sesat". ;D

betul sekali om ;D

purnama

Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 11:12:29 AM
Quote from: purnama on 30 April 2009, 11:02:25 AM

:)).
G kayaknya setuju sama pandangan Hendra dalam hal ini :P
Bukanya g sok sokan, tapi jujur aja, Orang kr****n aja sering bikin lagu seperti hip hop, r&b, jazz, Dsbnya.
Pertanyaannya kenapa kita tidak ?.
Boleh juga dibahas kalo jenis lagu Buddhisnya lebih ceria bermasalah ngak nih ?


Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?


Masalahnya bukan menarik minat tapi kreatifitas mestinya dipertanyakan :)

K.K.

Quote from: Elin on 30 April 2009, 11:06:18 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 10:43:31 AM
Betul, musik adalah salah satu sarana ekspresi.
Lalu menurut Elin sendiri, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya, apakah lagu itu berbeda dengan lagu Buddhis?

No, in my opinion....

OK, berarti menurut Elin, kualitas membangun dari musik, tidak dibedakan oleh unsur agama/Buddha-nya.


Elin

Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 11:12:29 AM
Quote from: purnama on 30 April 2009, 11:02:25 AM

:)).
G kayaknya setuju sama pandangan Hendra dalam hal ini :P
Bukanya g sok sokan, tapi jujur aja, Orang kr****n aja sering bikin lagu seperti hip hop, r&b, jazz, Dsbnya.
Pertanyaannya kenapa kita tidak ?.
Boleh juga dibahas kalo jenis lagu Buddhisnya lebih ceria bermasalah ngak nih ?

Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?

se7........

Quote from: purnama on 30 April 2009, 11:14:19 AM
omong - omong g aja ada lagu buddhis dari barat. Dinyanyikan dengan model Country ceria banget bermasalah ngak nih koleksi ?

gak masalah kok.. musik country emang nya salah apa ?

purnama

Bagusnya topik ini bahasnya gimana meningkatkan kreatifitas umat buddha dalam kesenian ?.  Dari musik dan tarian. Karena agama tetangga kita tuh jauh lebih kreatif. Tuh dia masalahnya mesti dibahas

_/\_

Elin

Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 11:15:23 AM
Quote from: Elin on 30 April 2009, 11:06:18 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 10:43:31 AM
Betul, musik adalah salah satu sarana ekspresi.
Lalu menurut Elin sendiri, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya, apakah lagu itu berbeda dengan lagu Buddhis?

No, in my opinion....

OK, berarti menurut Elin, kualitas membangun dari musik, tidak dibedakan oleh unsur agama/Buddha-nya.

Maksud na Elin, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya bukan termasuk lagu Buddhist.. :)

Lagu tersebut masih termasuk lagu duniawi..

K.K.

Quote from: bond on 30 April 2009, 11:07:20 AM
Merujuk Dhamma yg tertinggi, musik tidak ada manfaat apa2 karena objek adalah netral dan pendengarlah yg merespon. Dan tidak benar2 membawa manfaat bagi perkembangan batin secara mendalam

Berarti secara Dhamma sendiri, tidak ada yang namanya musik rohani dan musik duniawi, yang ada hanyalah suara yang kemudian direspon oleh persepsi. Begitu maksudnya atau bukan?


QuoteMengenai batasan lantunan dan lirik secara duniawi(dalam hal musik rohani) tentu  lantunan harus lembut atau bersifat insipirasi (harus tanya yg buat musik ya ;D) dan tidak hura2, misal dibuat metal atau contoh yg dibuat om hendra...dan lirik tentu harus berisi dhamma.Nah ini juga kembali pada niat si pembuat musik itu, apa dia paham dhamma atau cuma untuk cari duit dan pendengar happy dan semakin termanjakan indrianya.
Kalau mengenai inspirasi dari lantunan/melodi, setiap orang juga berbeda. Ada yang denger musik keras, sakit kepala. Di lain pihak, denger musik slow, langsung ketiduran. Mengenai isinya sendiri, sama saja seperti meditasi, ada yang terinspirasi dengan lirik "brahmavihara", sementara orang lain terinspirasi dengan lirik "Asubha". Namun bagi orang tertentu, lirik "Asubha" ini "disturbing". Bagaimana menurut bond mengenai subjektifitas ini?


coedabgf

uu....wauuuuuuuuu ye...a....ch....!, mungkin disesuaikan dari karakternya kali..
masa lagu buddhist didahului pembukaan atau diselipi seperti teriakan rocker cadas diatas.
benar batasannya (lagu konsumsi rohani atau duniawi) seperti pendapat bro kainyn, tetapi nanti masing-masing pribadi juga yang dapat menilai kandungannya (dangkal (hanya jasmaniah) atau memang benar-benar mengandung arti, dapat membangun atau ada kekuatan dapat mengubahkan).
iKuT NGeRumPI Akh..!

K.K.

Quote from: Elin on 30 April 2009, 11:16:21 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 30 April 2009, 11:12:29 AM
Kalau ada agama lain bikin pertunjukan kesaktian atas nama agama dan membahagiakan umat serta menarik umat lain "bertobat" ke agamanya, apakah kita juga ikut teladan mereka?

se7........

"Se7" di sini maksudnya se7 ikut pamer kesaktian ato se7 untuk tidak ikut2an nih? ;D



Quote from: Elin on 30 April 2009, 11:18:24 AM
Maksud na Elin, jika ada musik lain yang bisa menyejukkan hati (entah musik tentang memaafkan, merelakan, dll) namun tidak ada elemen Buddhisme-nya bukan termasuk lagu Buddhist.. :)

Lagu tersebut masih termasuk lagu duniawi..
OK. Kalau begitu, jika sebuah lagu ada elemen agama/Buddha, tetapi membawa dampak buruk bagi seseorang, apakah itu masih termasuk lagu rohani? Misalnya ada lagu yang menyatakan tentang "hidup ini adalah Dukkha", lalu kebetulan ada orang putus cinta, baru kena PHK, dan habis kedatangan tagihan hutang, yang dengar lagu itu, rasanya "klop" sekali, langsung terjun dari mall lantai 5, mendarat dengan kepala. Bagaimana menurut Elin?

K.K.

Quote from: coedabgf on 30 April 2009, 11:26:05 AM
uu....wauuuuuuuuu ye...a....ch....!, mungkin disesuaikan dari karakternya kali..
masa lagu buddhist didahului pembukaan atau diselipi seperti teriakan rocker cadas diatas.
Karakter seseorang dibentuk dari kebiasaan, sedangkan "selera"-nya terbentuk dari kemelekatan. Bagaimana menetapkan 1 tolok ukur "rohani" yang bisa cocok dengan begitu banyak kemelekatan?


Quotebenar batasannya (lagu konsumsi rohani atau duniawi) seperti pendapat bro kainyn, tetapi nanti masing-masing pribadi juga yang dapat menilai kandungannya (dangkal (hanya jasmaniah) atau memang benar-benar mengandung arti, dapat membangun atau ada kekuatan dapat mengubahkan).

Jadi sebetulnya ada batasannya atau tidak nih menurut Bro coedabgf?