Penjelasan coedabgf yang tercerahkan

Started by markosprawira, 30 April 2009, 08:47:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

HokBen

adapun pada akhirnya wadah sarana diskusi ini dapat diberdayakan sebagai sarana pengayaan kompetensi penulisan tata laksana perkataan secara menyesatkan, melalui pemanfaatan urutan kalimat dan struktur ucapan tertulis yang digubah dlam bentuk tulisan sulit tercernakan.

bisa buat metode enkripsi baru nh... =))

coedabgf

^
^
^
kayaknya gak gitu-gitu amat tuh.
itu sih dibuat-buat, cuma cari gara-gara saja.
klo saya kutip malah yang lain bingung, coba klo tulisan saya malah dibalas dengan emosi atau bahkan pelecehan atau bahkan dihapus atau dipindahkan. why?
coba periksa siap dulu yang memulai perdebatan yang saling melecehkan bukan diskusi yang baik pada setiap topik-topik yang lain? gak merasa sudah memulai duluan, sehingga gak terima saat orang lain mulai membalas? atau sudah merasa kepintaran (tapi sesungguhnya (masih) bodoh) sehingga merasa diri sendiri yang hanya memiliki pengetahuan yang benar sehingga mencoba melecehkan dan menekan pandangan-pandangan yang lain dengan pengetahuan yang dangkal atau masih jalan luar?  :P   <:-P  =))


iKuT NGeRumPI Akh..!

bond

Bro coeda yg filusuf, daripada menyalahkan salah sini coba masing2 dari kita introspeksi. Tiap rumah ada aturan, nah tinggal ikuti aturan itu saja. Diskusi yg baik adalah tidak menggunakan kalimat yg hanya dimengerti diri sendiri tapi kalimat yg dimengerti umum. Tulisan adalah salah satu cermin pola pikir kita walaupun tidak sepenuhnya. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

ryu

wah keknya udah tercerahkan semua oleh bro kuda sampe2 kata2nya sama semua kakakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

coedabgf

Quote from: markosprawira on 30 April 2009, 08:47:07 AM
Dengan adanya bimbingan dari mentor coedabgf yang sudah tercerahkan mengenai Nibbana di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8515.0.html

Agar tidak melebar kemana2 di thread Nibbana, seperti saya minta di bawah agar beliau yang "tercerahkan" juga bisa memberikan bimbingan dalam abhidhamma pitaka, pertama dari Dhammasangani, bagian Tikamatika yang pertama

Quote from: markosprawira on 30 April 2009, 08:40:20 AM
Quote from: coedabgf on 30 April 2009, 08:09:09 AM
jawabannya saya pakai penjelasan anda sis savana :
aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                 

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi


seperti juga pernyataan pertanyaan bro mercedes sbb :
"apakah kelahiran merupakan penderitaan?"
mohon orang tercerahkan jawab.


jawabannya nih pertanyaan lagi deh  ;D :))
saya tanya, semua itu produk (berasal) dari apa?


silahkan renungkan jawaban pertanyaan saya (semua mewakili jawaban pertanyaan dan gambaran kondisi anda dan tingkatan kebijaksanaan pemikiran/pandangan anda)  dengan pandangan/pemahaman/pengetahuan teman/umat. (dan dengan hubungannya yang guru Buddha bilang 'spekulasi' )
good hope and love
sahabat, coedabgf

boleh tahu apa yg anda maksud dengan "Semua"?

Karena sejauh yg saya tahu, "semua" itu hanyalah proses yg berlangsung timbul dan tenggelam?
Sama seperti anda menanyakan "air sungai" itu berasal dari apa? air, akar pohon, lumpur, angin, hujan, atau dari apa?

Jika memang anda memang merasa sudah tercerahkan dan kami semua masih "bodoh"...... saya akan tutup thread ini dan saya akan buka thread baru "Penjelasan rekan coedabgf yang tercerahkan".

Mohon dengan hormat mengingat ini ada di thread Abhidhamma, saya minta penjelasan mengenai kitab2 yg ada dalam abhidhamma.

Dimulai dari kitab no. 1 : Dhammasangani, bagian Tikamatika dan Dukamatika (sisanya saya juga belum baca), mulai dari Tikamatika yang pertama.

Mohon petunjuknya.......


coba saya minta pendapat anda bro markos apa pandangan/penjelasan jawaban anda atas pertanyaan teman-teman pada kalimat yang saya besarkan dan tebali?
iKuT NGeRumPI Akh..!

Hendra Susanto

#200
Quote from: upasaka on 06 May 2009, 04:02:56 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 02:03:46 PM
Quote from: hatRed on 06 May 2009, 01:19:11 PM
bused..... ampe 13 page.... dan berujung pada sindir menyindir....

om coed, i mo saran aja deh.... mending dibuat semacam landasan teori atau kamus kata gitu deh.... :))

atau seharusnya dibuat suatu konvensi tentang bagaimana cara mengQuote dan juga bagaimana cara memberikan padanan kata.....

ouw... gak... bagi saya.
coba perhatikan.., periksa semua yang saya tulis merujuk kepada pelecehan pribadi atau   pengajaran (terbuka/kenyataan)?
coba bandingkan dengan tulisan-tulisan yang lain, lebih banyak mana yang tertuju kepada penyerangan pribadi atau bias?
Seperti juga kebijakan mengeneralisir pemindahan semua tulisan pada topik-topik thread-thread lain? why? untuk tujuan apa? hanya perdebatan (kalah-menang)? atau karena ketidak-sesuaian pandangan menurut ukuran kebijakan diri sendiri yang sempit? atau membatasi orang lain mendapat informasi yang berbeda dari pandangan/pengajaran yang sudah terbentuk yang berlaku umum?

Bro coedabgf yang terkasih...

Saya tahu Anda bukan/ tidak bermaksudkan tulisan merujuk pada pelecehan pribadi. Tapi tulisan/ketikan Anda membiaskan cangkang atta/diri/keakuan/ego daripada Anda. Kami semua seolah/seperti/laksana melihat/menangkap pengertian/pengartian kalimat/kata2 Anda sebahagai berupa daripada niat menyumbangkan/menaburkan pemahaman pribadi. Pernyataan dari Anda mencekatkan batas2/alur2 yang tidak merupakan atau beda. Sehingga kami terdorong (mencerna) kata2 yang berwujudkan pengajaran satu arah. Ibarat/bagaikan/selayaknya memantaskan sikap seorang guru Buddha. Padahal dari untuk setiap susunan (kalimat) itu pergambarkan jelas cuma sebatas pandangan awam, bukan terang seperti cara master2 Zen.



:)) jangan sampe jadi penyakit menular yak...

coedabgf

akh sikap kalian sebagai yang mengaku bijaksana, berpengetahuan ajaran guru Buddha bullshit lah....
kalian sekarang mencoba mendramatisir seolah-olah bahasa saya yang aneh dan sukar dimengerti,
tetapi tulisan-tulisan saya dalam thread-thread topik lain bahkan yang berhubungan dengan mahayanapun kalian hapus.
padahal sebelumnya alasannya bukan karena bahasa tetapi saya dibilang menjelaskan menurut mahayana pada thread theravada,
dibilang bahasanya aneh sukar dimengerti, tapi koq kenapa bisa dihapus?,
pakai cara-cara yang tidak baik untuk membuat alasan sehingga terbentuk image yang tidak baik terhadap seseorang,
bahkan klo gaya tulisan yang tidak baik, mengapa memakai cara pengucilan,
klo masalah diskusi, setiap pembaca forumpun tahu dalam diskusi ada yang bertanya umum, ada yang bercanda, ada yang bertanya atau memberi komentar hal-hal yang tidak berhubungan,
so ada apakah sebenarnya dibalik semua tindakan ini?
kaya orang lagi ber politik aje... 
orang berkarakter seperti apa umumnya umat nieh....? (mode on : gaya bicara iklan sekolah gratis.) :P  ;D  :)) =))
iKuT NGeRumPI Akh..!

Indra

Sdr. Coedabgf, mohon anda perhatikan bahasa, jgn sampai ada kata2 tidak sopan.

coedabgf

loh memang bro indra ngerti tulisan aye?
sori dah  _/\_
iKuT NGeRumPI Akh..!

dipasena

Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 08:57:06 PM
akh sikap kalian sebagai yang mengaku bijaksana, berpengetahuan ajaran guru Buddha bulls**t lah....

haha... kenapa marah, betul toh, ajaran kasih mu sekarang terlihat sungguh kasihan... serta memalukan...
gitu koq, sok ngajari hilangkan ego, perhatikan bathin... bok ya ngaca bro... ga bisa beli kaca ??


Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 08:57:06 PM
kalian sekarang mencoba mendramatisir seolah-olah bahasa saya yang aneh dan sukar dimengerti,

emang aneh, dalam hal menyatakan dhamma... coklat dengan kotoran, adalah hal berbeda, jika anda menjelaskan rasa coklat dengan style kotoran, ya terlihat jd lucu dan terkesan aneh serta sukar untuk dipahami... bs nangkap maksud sy ??  :-?


Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 08:57:06 PM
tetapi tulisan-tulisan saya dalam thread-thread topik lain bahkan yang berhubungan dengan mahayanapun kalian hapus.
padahal sebelumnya alasannya bukan karena bahasa tetapi saya dibilang menjelaskan menurut mahayana pada thread theravada,
dibilang bahasanya aneh sukar dimengerti, tapi koq kenapa bisa dihapus?,

klo ada kotoran dijalan, ya dibuang lah... dr pd menganggu... ya ga ??  :D


Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 08:57:06 PM
pakai cara-cara yang tidak baik untuk membuat alasan sehingga terbentuk image yang tidak baik terhadap seseorang,
bahkan klo gaya tulisan yang tidak baik, mengapa memakai cara pengucilan,

bukan kah hal itu yg sebelumnya anda lakukan juga ?? >> "membuat alasan sehingga terbentuk image yang tidak baik terhadap seseorang"


Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 08:57:06 PM
klo masalah diskusi, setiap pembaca forumpun tahu dalam diskusi ada yang bertanya umum, ada yang bercanda, ada yang bertanya atau memberi komentar hal-hal yang tidak berhubungan,
so ada apakah sebenarnya dibalik semua tindakan ini?

tp klo pikiran bodoh dipaksakan bener ?? apakah itu berlaku di forum ?? terlebih merasa paling suci ato... sok suci, setelah mendapat pencerahan ketika mengatakan percaya pd Mr. X  :whistle:

ada apa sebenarnya dibalik semua tindakan ini ?? seharusnya anda yg menjawab hal itu...  ^-^


Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 08:57:06 PM
kaya orang lagi ber politik aje... 
orang berkarakter seperti apa umumnya umat nieh....? (mode on : gaya bicara iklan sekolah gratis.) :P  ;D  :)) =))

nah keliatan kan tulisan orang bodoh...  :)) keliatan tuh diatas... ^-^

coedabgf

^
^
nah ini lagi klo diskusi kenapa senantiasa lari dari topik diskusi  #-o,
tidak ada ketenangan, menyangkut-pautkan ke hal-hal diluar bahan diskusi ,
diingatkan untuk fokus, terus lari bergerak liar  ~X(,
bahkan bukan hanya keluar dari topik, juga memancarkan kemarahan/kebencian  [-X,
tetapi mengaku sebagai orang yang sudah mendalam atas kebenaran ajaran guru Buddha,
bahkan membanggakan diri sebagai penakluk orang lain  :P,
hei... tapi jangan-jangan kenyataannya bukan penakluk, melainkan orang lain menghindari karena pusing menghadapinya  :'(,
coba periksa sikap batin anda? ada apa, bagaimana dan mengapa? sati bro sati.....!  ^-^
iKuT NGeRumPI Akh..!

coedabgf

#206
tadi di thread melafal nama Buddha saya berdiskusi dengan siapa yah, dan saya mau memberikan sutta? lagi bahas apa yah?sayang sudah dihapus, entah kenapa, atau alasan apa?  :P   :whistle: ^-^

mana nih bro markos, saya meminta pendapat/pandangan anda pada reply#2000...

biar sekalian nih saya memberikan sutta yang bahkan saya baru baca.  :>-
iKuT NGeRumPI Akh..!

coedabgf

Quote from: dhanuttono on 06 May 2009, 09:03:47 PM
[mode bingung on]

sebenarnya didalam cerita buddhism dan sutta, tidak ada ajaran dari buddha untuk melakukan nien fo, tapi saat ini hal itu malah berkembang pesat untuk aliran buddhism tertentu, bukan kah hal itu di populerkan/di ajarkan oleh para bhikkhu dari aliran tertentu ?? bagaimana mengenai manfaat nya ? apakah menghilangkan kamma ? itu bertentangan lagi dengan hukum kamma, bahwa pelaku bertanggung jawab pada perbuatannya...

bagaimana menurut rekan disini...  :-?

[mode bingung off]

Quote from: Kelana on 06 May 2009, 10:53:43 PM
Quote from: hengki on 06 May 2009, 05:22:30 PM
Bro Kelana, memangnya mudah menciptakan Tanah Suci Buddha? Kalau tidak percaya tidak apa2 krn tdk ada Ancaman Masuk Neraka koq. :)
Amitofo

Sdr. Hengki, saya tidak mengatakan hal ini adalah hal yang mudah. Tapi jika Mereka yang telah memiliki Tanah Buddha saja bisa kenapa kita tidak? Yang menjadi persoalan adalah niat kita, mau atau tidak. Yang menjadi persoalan adalah mental kita.

Bukankah cita-cita luhur Mahayana adalah menjadi Samyaksambuddha yang dalam konteks Mahayana tentunya bisa menciptakan Tanah Suci sendiri? Jika mental kita hanya sebatas mental pengontrak, lalu pantaskah kita mengklaim sebagai Mahayanis?

Jadi saya tidak berbicara mengenai percaya atau tidak percaya Tanah Suci, tapi mengenai mental kita. Kadangkala kita sering membatasi diri kita atas niat atau cita-cita tinggi kita.


Masalah pembina jalan umum adalah karena masih berjalan dalam siifat keawaman.

Konsep kebenaran yang dibangun oleh diri sendiri (yang terkondisi dari yang berkondisi).
jalan umum diajarkan guru Buddha untuk awam menanggalkan ikatan/kemelekatan kepada (ciri atau kewujudan) yang berkondisi.
tetapi awam oleh karena kemelekatannya, memiliki dan memandang pengetahuan pengajaran dengan konsep yang salah,
bukan menanggalkan segala keterkondisian dirinya, tetapi awam menterjemahkan pengetahuan pengajaran menurut ukuran keterkondisiannya dan kesombongan keakuan atta dirinya.
iKuT NGeRumPI Akh..!

coedabgf

Masalah pembina jalan umum adalah karena masih berjalan dalam siifat keawaman.

Konsep kebenaran yang dibangun oleh diri sendiri (yang terkondisi dari yang berkondisi).
jalan umum diajarkan guru Buddha untuk awam menanggalkan ikatan/kemelekatan kepada (ciri atau kewujudan) yang berkondisi.
tetapi awam oleh karena kemelekatannya, memiliki dan memandang pengetahuan pengajaran dengan konsep yang salah,
bukan menanggalkan segala keterkondisian dirinya, tetapi awam menterjemahkan pengetahuan pengajaran menurut ukuran keterkondisiannya dan kesombongan keakuan atta dirinya.
iKuT NGeRumPI Akh..!

Hendra Susanto

Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 10:31:33 PM
tadi di thread melafal nama Buddha saya berdiskusi dengan siapa yah, dan saya mau memberikan sutta? lagi bahas apa yah?sayang sudah dihapus, entah kenapa, atau alasan apa?  :P   :whistle: ^-^

mana nih bro markos, saya meminta pendapat/pandangan anda pada reply#2000...

biar sekalian nih saya memberikan sutta yang bahkan saya baru baca.  :>-

pertanyaan kita kepada kamu aja belon dijawab malah buat pertanyaan untuk dijawab :))