TUHAN itu ada

Started by JackDaniel, 30 November 2007, 07:15:24 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

JackDaniel

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".

"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan.

"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.

" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.

Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!

Bagaimana menurut pandapat teman2?
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

ndrosubiyanto

kalau si gondrong datang cari, terus minta dipangkas saat itu juga, beres, rambutnya jadi pendek.

Kalau si sakit cari Tuhan, terus minta disembuhkan saat itu juga. ......????
Kalau si miskin cari Tuhan, terus minta kaya saat itu juga. .....????
This too shall pass.........

Suchamda

#2
Contoh cerita semacam itu banyak mengelabui orang-orang naif yang tidak berpikir secara mendalam.
Cobalah perhatikan adanya beberapa kesalahan logika dan argumentasi yang tidak nyambung.

1. Perbedaan definisi dalam status eksistensinya.
a. - Tuhan didefinisikan sebagai pencipta segala sesuatu dan senantiasa ada dimana-mana (omnipresent)
    - Tukang cukur adalah manusia yang tentu saja bersyarat keberadaannya.

b. - Definisi "Tuhan" merujuk pada suatu entitas.
    - "Tukang cukur" adalah label suatu profesi.

c. - Definisi "Tuhan" merujuk pada penyebab awal / asali / pertama + nonkondisional.
   -  "Tukang cukur"  merujuk pada suatu entitas impermanen + kondisional.
(  - Keberadaan tentang tukang cukur dapat dijelaskan dengan Dependent Origination (Paticca Samutpada)
   -  Assertment tentang Tuhan, menyalahi kaidah Dependent Origination. )

d. - Tuhan adalah ada dalam tataran konsep. Karena berupa konsep maka kesungguh-ber-ada-an-nya secara substantif (truly exist) perlu dipertanyakan.
   - Tukang cukur adalah konsep yg sudah terbukti ada (mengacu pada suatu materi yg tangible oleh indra kita dan fungsi yang dipersepsi oleh pikiran kita).

2. Perbedaan level tataran pembahasannya.

a.- Pembicaraan Tuhan adalah dalam lingkup ontologis. Mencoba memahami sesuatu yang 'Ada'.
   - 'Tukang cukur' adalah suatu konsep dalam tataran pragmatis praktis.

b. - Pembicaraan tentang hakikat Absolut, merupakan suatu pembahasan yang harus dibicarakan melalui kebenaran Absolut (Paramatha Sacca).
   - Pembicaraan tentang "tukang cukur" adalah suatu konotasi dalam tataran konvensional (sammuti sacca).

Kerancuan kategoris akan terjadi bila mengambil analogi yang konvensional untuk menjelaskan sesuatu yang absolut.


3. Kerancuan definisi "ADA" yang tidak sama.

- Status ontologis "Ada" dari "Tuhan" dan "Tukang cukur" adalah berbeda. (misalkan: perbedaan keberadaan antara 'rasa sakit' dan 'kuman'. Tentang 'Tuhan' adalah jauh lebih abstrak daripada rasa sakit dan kuman : Tuhan adalah 'ada' sebelum segala fenomena 'mengada'. Hal2 inilah yg harusnya dipersandingkan keberadaannya (lihat point 2) ).
- Cakupan "Ada" antara "Tuhan" dan "Tukang cukur" adalah berbeda. Cakupan 'Ada' dari Tuhan meliputi segala sesuatu mencakup yang immanent dan yang transcendent (lokuttara), sedangkan 'Ada' tukang cukur bersifat mundane (lokiye) . Berargumen mempertahankan keberadaan Tuhan tentunya harus memperhatikan perbedaan cakupan ini (lihat point 2).
- 'Ada' dari Tuhan adalah nonsubstantif, sedangkan 'ada' dari tukang cukur adalah substantif. Tentu 2 hal ini tidak bisa diperbandingkan.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Kelana

Cerita ini pernah saya baca, entah dimana. Dan benar apa yang disampaikan Sdr. Suchamda kisah ini tidak nyambung. Ya bisa sih disambung-sambungin tapi hasilnya tuhan = tukar cukur. Tukang cukur menagih uang setelah mencukur so tuhan juga menagih imbalan ??? Sungguh cinta kasih yang berbatas. :hammer:
Aya-aya wae.....  :whistle:
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

El Sol

katane tuhan maha kuasa dan maha penyayang...tidak mampukah dia membantu orang2 yg tidak "mencarinya"(kalo dia maha penyayang khan..gk ada batas cintane)...

that dialog...cupu...

GiNong

Ceritanya hampir sama dengan cerita orang bule dan orang arab.
hehehhehehehhe
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

mxi

cerita cerita ginian ni orang karesten ( hehehe ikut2 sol ah..  :whistle: ) paling suka.

Kokuzo

ini kan cerita buat couter 'mereka' kalo udah terpojok...
'jaka sembung bawa golok' neh cerita...

analoginya ngaco. orang brewok dan gondrong, sudah jelas memang tuh orang yang ga mau ke tukang cukur karena emank gak pengen dicukur...

sedangkan sekarang banyak orang menderita, apakah semua yang menderita itu adalah orang2 yang tidak mencari tuhan?

ryu

berbahagialah orang yang berbahagia tanpa harus mencari2/meminta2 kebahagiaan dari tukang cukur yang tidak ada/pun ada tetapi egois tuh harus menyembah2 dulu baru dikasih (menyembah2 juga belum tentu dikasih katanya sih ada pencobaan dulu), berbeda dengan orang2 yang mencari2 kebahagiaan dengan bersandarkan kepada tukang cukur, ketika bila perasaannya tukang cukur ga ngasih apa yang dia harapkan kecewalah dia, trus kata penyembah tukang cukur iman kamu kurang BAHHH, PERMAINAN KATA2 LAGI, CAPEE DEEHH
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

kosdi

hehehe pinter juga yah, mereka mbuat cerita ini pasti setelah debat sama buddist  ;D

QuoteTapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.

banyak koq yang berdoa sampai mlungker2 ga terkabul doanya. kenalkah anda dengan orang seperti ini? saya kenal!

Predator

Quote from: JackDaniel on 30 November 2007, 07:15:24 PM
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".

"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan.

"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.

" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.

Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!

Bagaimana menurut pandapat teman2?

KISAH YANG NGACO.. apa tidak lupa juga sudah berapa banyak yang mencari TUKANG CUKUR tapi masih kesusahan.. sungguh pandangan salah mengenai si TUKANG CUKUR
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

EVO

saya engak mengerti apa yang dibincangkan diposting ini.
mohon bimbingannya.

sebenarnya yang mana yang salah?
yang mana yang benar?
siapa yang salah?
dan siapa yang benar?

binggung kan?
saya juga! 
hanya ikutan saja,mudah-mudahan bermanfaat.
tapi kalau direnungkan pasti ada yang dapat kita petik.
heeeeeeeee

tesla

IMO, arti dari kata 'Tuhan' sendiri masih belum jelas. (agama mana sih yg Tuhannya jelas)
umumnya pada agama yg ada di Indonesia, Tuhan itu men-refer ke sebuat entitas yg omnipotent... tetapi ternyata di Buddha sendiri sering kali muncul kata 'Tuhan YME' yg sering menimbulkan perdebatan sesama buddhist sendiri. di sini saya melihat adanya penolakan dari buddhist sendiri terhadap label 'Tuhan'.

bila ditelusuri lebih lanjut kata 'Tuhan' ternyata men-refer ke hal-hal yg berbeda. misalnya ada yg menunjuk ke 'omnipotent entity', ada yg ke 'nibbana' atau ada yg ke 'kamma'.
jadi jgn selalu terkesan seperti buddhist di Indonesia mengakui Tuhan yg sebuah entitas ya...

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sukma Kemenyan

Since "Tuhan" its gak jelas/membingungkan definisinya...
ada baiknya tidak mencerca, tidak menghina, tidak memaki...  ^:)^

Gua orang yg paling sering memaki Tuhan :hammer: di FC

Namun,
Kalao dipikir2x... "Tukang Cukur" juga ada yg mao mendengarkan pasiennya
Lalu... siapakah si "Tukang Cukur" ?

Dalam tingkatan alam pada Buddhism,
Kita mengenal Deva, en Brahma...
Mereka tipe mahluk-mahluk yg amat-amat sangat mengingat Budi/Karma kita dimasa Lampau.
Mereka adalah mahluk-mahluk yg mampu melakukan keajaiban dari gak ada menjadi ada

dan jikalau ada cercaan, makian, etc...
ada baiknya lebih difocuskan pada sosok "Tuhan (yang ditolak)",
dan bukan pada sosok "Tuhan (yg tidak diketahui)"

cercaan, dan makian*
adalah kata "gampang" yg menjelaskan ketidaksetujuan seseorang pada konsep Theis.

Namun saya kira kita semua mengerti apa isi "protes" terhadap Konsep Theis tersebut yg tanpa kata kata "cacian/makian"


_/\_

ryu

Lah walaupun dewa juga apakah harus disembah2 dulu baru mengabulkan, kasian dewanya, juga yang menyembah2nya, yang satu jadi terikat ingin disembah terus, yang satu lagi tergantung sama yang disembah, mau sampe kapan sembah2an terus. Sama dengan prinsip Tuhan agama tetangga yang harus mengetuk dulu baru akan dibukakan pintu, mintalah maka akan diberi (terlihat hanya janji2 saja khan)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))