Zen Indonesia

Started by wen78, 21 April 2009, 09:51:34 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

wen78

penasaran, apakah di Indonesia ada organisasi Zen(seperti Walubi,... dll)?
dan apakah di Indonesia ada seorang yg dianggap adalah seorang Master of Zen(senior)?
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

dilbert

Dewasa ini, silsilah (ordinasi) dari sekte/aliran Buddhisme Zen adalah merupakan turunan dari Sekte Lingji (China) / Rinzai (di Jepang) dan Cao Dong (China) / Soto (di Jepang), ataupun Silsilah Transmisi Korea yang sebenarnya juga merupakan turunan dari Sekte Lingji/Rinzai.

Buddhisme Chan/Zen termasuk salah satu aliran buddhisme yang secara perkembangannya tidak terlalu berkembang secara kuantitas (jumlah), tetapi lebih kepada kualitatif (kualitas) dari penerus Dharma-nya. Di dalam setiap penerusan dhamma juga di anggap sebagai penerus silsilah dari guru ke murid, dan karena jumlah (kuantitas)nya yang relatif sedikit, penyusunan dan pencantuman silsilah sampai saat ini relatif masih tidak terlalu rumit dan ribet. Sehingga dengan mudahnya seseorang bhiksu Zen(Chan) itu dapat men-trace (mencari) jejak silsilah ke atas.

Dalam hal perkembangan Buddhisme Zen (Chan) di Indonesia, memang pada saat ini (sepengetahuan saya) belum ada WN Indonesia yang bergabung di dalam sangha / patriaki / silsilah Zen, sehingga masih tidak ditemukan organisasi/wadah/vihara/tempat pelatihan Zen yang berkiblat pada salah satu sekte Zen yang masih eksis pada saat ini.

Dua Wadah pengembangan Buddhisme Zen yang cukup aktif pada saat ini adalah Dharma Drum Mountain (di-prakarsai oleh Ven. Master Sheng Yen) dan The Kwan Um School of Zen (di-dirikan oleh Ven. Master Seung Sahn di Hwa Gye Sah temple, Seoul Korea).

Website Dharma Drum dapat di link di www.dharmadrum.org
Website Kwan Um School of Zen dapat di link di http://www.kwanumzen.org/

Karena perkembangan transportasi baik dan keterbatasan wilayah yang semakin lama semakin kabur, maka biasanya seorang murid Zen itu pada masa sekarang bisa di-ordinasi oleh beberapa sekte. Misalnya, Ven Master Sheng Yen adalah murid Zen dari silsilah Lingji dan sekaligus silsilah Cao Dong.

NB : Jadi bagi yang berminat untuk menjadi biksu dari salah satu sekte/aliran, boleh ber-ordinasi di salah satu wadah buddhisme Zen yang ada sekarang ini (Dharma Drum atau The Kwan Um School of Zen), dan bisa mendirikan wadah/organisasi/vihara Zen di Indonesia, sehingga pada masa depannya, Indonesia juga memiliki silsilah Buddhisme Zen yang bisa di trace sampai ke Buddha Sakyamuni.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

wen78

bagaimana dengan Soto Zen(School of Zen) asal Jepang? ada informasi letak perbedaanya dengan sekolah di Korea atau Taiwan?

kayanya Zen memang tidak begitu berkembang di Asia, tapi wilayah Eropa & Amerika malah lebih berkembang di bandingkan dengan di Asia. Mudah2an ada guru Zen asal Indonesia di masa depan atau setidak2nya ada Master atau Sensei Zen yg mo menetap di Indonesia untuk mentransmisikan Zen di Indonesia.
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

cetera_zhang

Dear Bro Wen,

Di Indo ada beberapa sitting group Chan:
- Sitting Group Chan Dharmajala, Jakarta, yang mengikuti garis Dharma Drum, dengan guru: Guo Jun Fashi, Guo Yuan Fashi dll.
- Sitting Group Gondomanan, Jogja, yang juga mengikuti garis Dharma Drum, dimentori oleh Pak Agus Santoso, murid alm. Master Sheng Yen
Untuk kedua group diatas bisa melihat  http://chan-indonesia.ning.com/

- Pusdiklat Bodhidharma, Jakarta dan Vihara Vajrabodhi, Bogor dgn dibimbing Suhu Xuehua/Nirmanasasana yang mengambil silsilah chan Fo Guang Shan
- Group nya Thay Thich Nhat Hanh, ada di daan mogot dan juga yang dikembangkan oleh Buddhayana di Prasadha Jinarakkhita

-Group Cetiya Buddha Vajrayana oleh Zen Master Chanyu, kalau yang ini saya tidak begitu jelas...krn selain zen juga menjalankan ritual tantrik (beliau dulu eks murid Master Lu, TBSN)


wen78

thx bro.

sayang.. musti di invite...
kok kesannya tertutup yak?  :-?
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

gajeboh angek

lu sheng yen guru zen? :hammer:
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

andrew

sepertinya ada 1 atau 2 orang dari indonesia yang jadi bhiksu di DDM taiwan

wen78

segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

gajeboh angek

Maksud saya bukan Master Sheng Yen, tapi yang ini:

Quote-Group Cetiya Buddha Vajrayana oleh Zen Master Chanyu, kalau yang ini saya tidak begitu jelas...krn selain zen juga menjalankan ritual tantrik (beliau dulu eks murid Master Lu, TBSN)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

cetera_zhang

Dear Bro Gachapin,

Maksudnya adalah Zen Master Chanyu/Allen Hou ini dulunya pernah mengikuti tradisi Master Lu Sheng Yen...Kalau bagaimana akhirnya menjadi zen master,saya tidak begitu tahu...kabarnya ada satu roshi yang menjadi gurunya.


gajeboh angek

Sejak kapan LSY jadi master Buddhis?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

chingik

Penerus silsilah Zen yang cukup terkenal bukan hanya Master ShengYen.
Ada juga Murid dari master XuYun yaitu:
Menerima garis silsilah LingJi- Master BenHuan (skrg telah berusia 103 th) menetap di Vihara HongFa –wilayah Shenzhen-China. Beliau juga mentransmisi aliran Zen- LingJi kepada seorang Tulku ke 17 Buddhis Tibetan bernama Dongbao Zongba
Kemudian Alm. Master XuanHua , menerima garis silsilah WeiYang. Beliau mendirikan Dharma Realm Buddhist Association di Amerika. Websitenya: http://www.drba.org/

Pada dasarnya para penerima transmisi silsilah Zen sekarang tidak murni mengajarkan Zen saja. Organisasi yang mereka dirikan rata-rata telah mengkombinasikan semua tradisi Mahayana. Mereka mengajarkan praktik Nianfo, menjalani Sila berdasarkan tradisi Vinaya, dan mengakomodasikan semua falsafah seperti Huayen, Faxiang, dsb.
Singkatnya, mereka telah menyerap intisari berbagai tradisi ajaran Buddha sebagai satu kesatuan.

srilestari

Quote from: wen78 on 08 March 2010, 02:01:22 PM
thx bro.

sayang.. musti di invite...
kok kesannya tertutup yak?  :-?

Silakan email ke Agus Santoso: xgang [at] indosat.net.id  jika tertarik dengan Ch'an.

Agus adalah murid (alm) Master Sheng Yen - founder Dharma Drum Mountain, fasilitator Komunitas Ch'an Indonesia.

Kalau ingin tahu sekilas tentang Komunitas Ch'an Indonesia, silakan lihat di Suara Merdeka (2 Juni), bisa browse juga di Suara Merdeka online, atau Kompas Yogyakarta 4 Juni (access saja e-papernya Kompas).

Setiap tahun, Chan Indo mengadakan retret di Yogyakarta dan Jakarta. Agustus nanti, kami mendatangkan Ch'an Master Guo Yuan Fashi, murid senior (alm) Master Sheng Yen. Beliau akan memimpin retret di Jakarta, Yogyakarta, Dharma Talk dan workshop di Medan dan Bali.

Bulan Oktober, kami juga mengadakan retret lagi di Yogyakarta dengan mendatangkan Ch'an Master Guo Jun Fashi, murid (alm) Master Sheng Yen juga.

Salam,   

dhammadinna

#13
^ ^ ^

Yogyakarta
02 Juni 2010
Komunitas Zen, Capai Pencerahan melalui Meditasi

KOMUNITAS Zen yang juga dikenal dengan Ch'an berkembang di Indonesia sejak 2003 lalu, dan kini menunjukkan eksistensinya. Bermula di Yogyakarta yang hanya diikuti segelintir orang, kini sudah berkembang menjadi ratusan. Bahkan belum lama ini sembilan anggota komunitas Zen Indonesia mengikuti retreat di Taiwan.

Mereka mengikuti retreat meditatif selama 14 hari di Dharma Drum Mountain, Buddhist International Education Center, Jinshan, Taiwan. Selama meditasi, mereka tak boleh bicara satu patah kata pun, ujian yang cukup berat untuk olah batin guna mencapai pencerahan jiwa.

"Metode intensif tak berbicara selama retreat ini dikembangkan oleh Master Hongzhi Zhengjue (tahun 1091-1157) kemudian disistematikasi oleh Master Sheng Yen," ujar pendiri Komunitas Zen di Indonesia, Agus Santoso.

Meditasi dalam Zen tak sekadar duduk bersila. Memang itu ada dan merupakan salah satu bentuk, tapi ada pula bentuk lain seperti meditasi berjalan, bekerja, makan dan lainnya. Setiap aktivitas dapat menjadi meditasi ketika aktivitas tersebut dilakukan dengan penuh konsentrasi dan pikiran tidak melayang ke mana-mana.

Meditasi dalam Zen lebih mengarah ke bina mental, menjadikan pikiran sehat. Setiap Jumat malam, komunitas ini berkumpul di vihara di Gondomanan dan melakukan latihan meditasi, sharing, diskusi.
Tradisi China Ch'an merupakan tradisi yang berkembang di China kemudian menyebar ke berbagai wilayah. Di Korea Selatan dinamai Son, di Vietnam menjadi Thien dan di Jepang disebut Zen. Nah, di Indonesia penyebutannya mengambil dari Jepang.

"Meditasi di komunitas kami lebih ke bina mental kalaupun kemudian ada yang merasakan manfaatnya misal sembuh dari sakit itu adalah dampaknya. Selama jiwa sehat, badan tentu akan sehat pula dan keduanya harus dilatih agar seimbang," papar Sri Lestari, anggota yang kini juga aktif membantu komunitas di Jakarta.

Hingga kini, Komunitas Zen berkembang pesat dan melalui tokohnya Dr Chang Sheng Yen yang baru saja meninggal, membangun Dharma Drum Mountain, pusat edukasi Budha satu-satunya di dunia. "Siapa pun boleh menjadi anggota komunitas, kami tak melihat suku, agama, ras, golongan dan lainnya bahkan yang bukan beragama Budha juga boleh bergabung," kata Sri yang ikut dalam rombongan Indonesia mengikuti 14 Day Silent Illumination Retreat.(Agung PW-47)

Suara Merdeka


***

Menikmati Hidup dengan Meditasi
Jumat, 4 Juni 2010 | 18:16 WIB

Keseimbangan hidup didapat jika tubuh dan pikiran menyatu. Meditasi adalah salah satu latihan tentang bagaimana manajemen pikiran berdampak positif dalam kehidupan. Bersama komunitas Ch'an (Zen), meditasi diajarkan secara cuma-cuma.

Kebanyakan warga menilai meditasi tak ubahnya rangkaian kegiatan duduk bersila dengan memejamkan mata di tempat-tempat sepi. "Meditasi tidak hanya berdiam diri, tetapi melatih kestabilan dan ketenangan pikiran," kata Sri Lestari (43), sekretaris Komunitas Ch'an di Yogyakarta, Selasa (1/6).

Sejak hadir tahun 2003, banyak warga bergabung di komunitas yang dibidani Agus Santoso (47), Ketua Komunitas Ch'an. Ilmu Ch'an didapatnya setelah berguru kepada Master Zen (Ch'an) Sheng Yen.

Komunitas Ch'an berkembang pertama di China lalu menyebar. Di Korea disebut Son, di Vietnam disebut Thien, dan di Jepang dengan Zen. Komunitas Ch'an terbentuk karena peran Master Ch'an Xu Yun (The Empty Cloud), biarawan berkemampuan supranatural tinggi. Kemampuan diturunkan kepada Master Zen (Ch'an) Sheng Yen.

Master Zen (Ch'an) mendirikan Dharma Drum Mountain yang menjadi pedoman dari kegiatan komunitas Ch'an.

Setelah didirikan di Indonesia oleh Agus dan Sri, adiknya, komunitas ini berkembang. "Komunitas Ch'an memiliki anggota sekitar 300 orang dengan basis terbesar Yogyakarta dengan 100 orang," ujar Agus.

Keberadaan komunitas Ch'an ini tidak lepas dari ajaran Buddhisme tentang keseimbangan diri dan alam. Alam diyakini memberi energi positif bagi perkembangan hidup seseorang. Anggota komunitas diajarkan menikmati alam sekitar dan kehidupan yang ada. Sementara untuk pedoman komunitas tak lepas dari organisasi Dharma Drum Mountain yang berpusat di Taiwan.

Agus dan Sri merasa, rutinitas dan tekanan pekerjaan kerap membuat pikiran seseorang terganggu. Gangguan bisa berupa penurunan daya kerja otak, kebosanan, dan berbagai hal yang membuat gelisah. Masa lalu dan masa depan memberi sumbangan besar lelahnya pikiran. Dengan meditasi, keseimbangan pikiran dibantu diwujudkan.

"Pikiran terganggu menyebabkan orang sulit berkonsentrasi dalam kegiatan yang sedang dilakukan," ujar Agus.

Nikmati hidup

Dalam hidup, segala sesuatu bisa dinikmati. Karenanya, sayang sekali jika keindahan hidup tercoreng hal-hal buruk dari pemikiran tidak sehat. Untuk menyehatkan pikiran, diperlukan latihan. Kegiatan meditasi intensif sering dilakukan komunitas Ch'an, misalkan Weekly Friday Sitting di Vihara Budha Praba, Gondomanan.

Keteraturan meditasi dirasakan memberikan banyak manfaat seperti membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan ketenangan pikiran. Rangkaian meditasi Ch'an diawali ajaran cara berpikir, bersikap, dan pengaturan pola hidup. Meditasi lebih menyenangkan jika dilakukan serius dan hati riang.

"Kini hidup saya terasa menyenangkan, pikiran pun rileks," ujar Djemi (29), anggota komunitas Ch'an Jakarta.

Setelah rutin meditasi, hidup Djemi tertata. Semua pengalaman termasuk pahit bisa diterima dan dinikmati.

Sambutan baik ini membuat Agus berniat mendatangkan Master Ch'an (Zen) dalam retret akbar Agustus mendatang. Masyarakat Yogya yang tertarik bisa mengikuti latihan intensif setiap hari Jumat pukul 18.30 di Gondomanan. Latihan ini gratis untuk melatih mengelola pikiran sumber kegelisahan. (*/inu)

Kompas

srilestari

Silakan visit: www.chanindo.com atau www.facebook.com/chan.indonesia

Keduanya baru saja dibuat, jadi masih dalam tahap pengembangan.

Salam,