Janganlah Menghina ataupun Membeda-Bedakan

Started by JackDaniel, 29 November 2007, 07:41:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

JackDaniel

Namo Buddhaya...
Melihat Post2 di Milis,Forum...seringkali melihat adanya Penyindiran ataupun Penghinaan kepada Aliran Mahayana ataupun yang lain... mengapa harus begitu?? apakah tidak bisa saling menghormati antar aliran? padahal sama2 Menjunjung Sakyamuni Buddha. apakah tidak ada bedanya dengan kr****n yang sering menghina ka****k karena menyembah Bunda Maria,padahal sama2 menjunjung Yesus? saya merasa tidak enak ketika Avalokitesvhara di perdebatkan. mengapa begitu? biarpun Avalokitesvhara adalah Sosok maupun Simbol, kita jg harus menghormati...
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

tesla

ehm...

atas dasar apa dikatakan ada 'penghinaan?' mana buktinya (suttanya)? *joke*
kalau memperdebatkan menurut saya tidak ada masalah... kita belajar agama buddha bukan seperti agama lain yg terima bersih seperti dogma. & kalau kenyataan bahwa pemahaman tiap individu adalah berbeda, kenapa harus dipaksa untuk sama?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Banyak jalan menuju roma,
jalan jalan sama-sama yuk.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

Quote from: JackDaniel on 29 November 2007, 07:41:29 PM
Namo Buddhaya...
Melihat Post2 di Milis,Forum...seringkali melihat adanya Penyindiran ataupun Penghinaan kepada Aliran Mahayana ataupun yang lain... mengapa harus begitu?? apakah tidak bisa saling menghormati antar aliran? padahal sama2 Menjunjung Sakyamuni Buddha. apakah tidak ada bedanya dengan kr****n yang sering menghina ka****k karena menyembah Bunda Maria,padahal sama2 menjunjung Yesus? saya merasa tidak enak ketika Avalokitesvhara di perdebatkan. mengapa begitu? biarpun Avalokitesvhara adalah Sosok maupun Simbol, kita jg harus menghormati...
sampai kapan pun tetap berlangsung...

Pitu Kecil

diskusi atau menghina, tentu saja masing2 bisa melihat dengan jelas  :)

tidak usah tutupi hal itu
Smile Forever :)

Kelana

Hanya orang kecil yang dapat direndahkan oleh orang kecil  :)
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

ryu

KALAU KEBENARAN ITU BENAR JANGAN TAKUT TIDAK BENAR KARENA KEBENARAN TIDAK AKAN JADI PEMBENARAN BAGI YANG BENAR-BENAR BENAR.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hikoza83

#7
Quote from: ryu on 29 November 2007, 11:48:35 PM
KALAU KEBENARAN ITU BENAR JANGAN TAKUT TIDAK BENAR KARENA KEBENARAN TIDAK AKAN JADI PEMBENARAN BAGI YANG BENAR-BENAR BENAR.

banyak sekali kata BENAR, bro ryu ...  ;D
ya betul, kebenaran itu satu, bulet.   8)

Quote from: Kelana on 29 November 2007, 11:26:13 PM
Hanya orang kecil yang dapat direndahkan oleh orang kecil  :)
tambahan, bro kelana : orang gila melihat orang sekitarnya gila, tanya kenapa...  ^-^


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Suchamda

Berlatih Dharma memang berjenjang. Tahapan seseorang belajar Dharma juga bermacam-macam.
Biasanya mereka yang berpikir membeda-bedakan, like and dislike, apalagi menghina dan meremehkan adalah orang-orang yang baru belajar Buddhism secara dangkal dan kulitan (superficial). Bila seseorang memahami Dharma, maka ia tentu bisa melihat bahwa Dharma itu adalah sesuatu yang tak berbentuk dan universal sehingga bisa diberi bentuk bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan pemahaman.

Seseorang Buddhist yang fanatik aliran, berkata-kata tajam dan friksional, perlu kita kasihani. Sebab Sang Buddha sendiri tidak pernah mengajarkan apalagi memberi tauladan yang demikian.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

HokBen

Quote from: Suchamda on 30 November 2007, 11:23:16 AM
Seseorang Buddhist yang fanatik aliran, berkata-kata tajam dan friksional, perlu kita kasihani. Sebab Sang Buddha sendiri tidak pernah mengajarkan apalagi memberi tauladan yang demikian.

Mari kita doakan semoga orang-orang yang seperti ini bisa segera memahami Dhamma lebih mendalam dan sadar bahwa Jalan Dhamma itu bisa banyak bentuknya...

Predator

Quote from: Hikoza83 on 30 November 2007, 12:13:50 AM
Quote from: ryu on 29 November 2007, 11:48:35 PM
KALAU KEBENARAN ITU BENAR JANGAN TAKUT TIDAK BENAR KARENA KEBENARAN TIDAK AKAN JADI PEMBENARAN BAGI YANG BENAR-BENAR BENAR.

banyak sekali kata BENAR, bro ryu ...  ;D
ya betul, kebenaran itu satu, bulet.   8)

Quote from: Kelana on 29 November 2007, 11:26:13 PM
Hanya orang kecil yang dapat direndahkan oleh orang kecil  :)
tambahan, bro kelana : orang gila melihat orang sekitarnya gila, tanya kenapa...  ^-^


By : Zen
Wah rekan Hikoza83  mengetahui isi pikiran orang gila  :)) .. jangan-jangan??  :))
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Predator

Quote from: HokBen on 30 November 2007, 11:36:39 AM
Quote from: Suchamda on 30 November 2007, 11:23:16 AM
Seseorang Buddhist yang fanatik aliran, berkata-kata tajam dan friksional, perlu kita kasihani. Sebab Sang Buddha sendiri tidak pernah mengajarkan apalagi memberi tauladan yang demikian.

Mari kita doakan semoga orang-orang yang seperti ini bisa segera memahami Dhamma lebih mendalam dan sadar bahwa Jalan Dhamma itu bisa banyak bentuknya...

Pernah dikisahkan Buddha tidak mau memimpin persamuan agung karena ada bhikku yang belum bersih dan tidak mau menjadi pemimpin para sangha.. dari disini sepertinya Buddha memiliki sikap yang tegas
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Hikoza83

Quote from: Radi_muliawan on 30 November 2007, 12:46:45 PM
Wah rekan Hikoza83  mengetahui isi pikiran orang gila  :)) .. jangan-jangan??  :))
sttt..... diem2 aja bro Radi... :))

:-w :-t :hammer: [-o<  [at] -) 0:)


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

El Sol

Quote from: Suchamda on 30 November 2007, 11:23:16 AM
Berlatih Dharma memang berjenjang. Tahapan seseorang belajar Dharma juga bermacam-macam.
Biasanya mereka yang berpikir membeda-bedakan, like and dislike, apalagi menghina dan meremehkan adalah orang-orang yang baru belajar Buddhism secara dangkal dan kulitan (superficial). Bila seseorang memahami Dharma, maka ia tentu bisa melihat bahwa Dharma itu adalah sesuatu yang tak berbentuk dan universal sehingga bisa diberi bentuk bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan pemahaman.

Seseorang Buddhist yang fanatik aliran, berkata-kata tajam dan friksional, perlu kita kasihani. Sebab Sang Buddha sendiri tidak pernah mengajarkan apalagi memberi tauladan yang demikian.
inilah manusia yg mendambakan muka...dan reputasi...:hammer:

apa hak loe merendahkan orang yg baru belajar Dhamma? merendahkan yg lain untuk meninggikan diri sendiri..gk beda loe...

buset deh neh makhluk...

oddiezz

Quote from: El Sol on 30 November 2007, 01:02:23 PM
Quote from: Suchamda on 30 November 2007, 11:23:16 AM
Berlatih Dharma memang berjenjang. Tahapan seseorang belajar Dharma juga bermacam-macam.
Biasanya mereka yang berpikir membeda-bedakan, like and dislike, apalagi menghina dan meremehkan adalah orang-orang yang baru belajar Buddhism secara dangkal dan kulitan (superficial). Bila seseorang memahami Dharma, maka ia tentu bisa melihat bahwa Dharma itu adalah sesuatu yang tak berbentuk dan universal sehingga bisa diberi bentuk bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan pemahaman.

Seseorang Buddhist yang fanatik aliran, berkata-kata tajam dan friksional, perlu kita kasihani. Sebab Sang Buddha sendiri tidak pernah mengajarkan apalagi memberi tauladan yang demikian.
inilah manusia yg mendambakan muka...dan reputasi...:hammer:

apa hak loe merendahkan orang yg baru belajar Dhamma? merendahkan yg lain untuk meninggikan diri sendiri..gk beda loe...

buset deh neh makhluk...

yang buset makhluk yang mana blo ?
Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!